Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi.
Dia dan Matahari
a Kuroko no Basuke fanfiction by nabmiles. I gain no commercial profit by writing this.
.
Riko selalu melihat matahari dalam berbagai definisi.
Ia mencinta bagaimana matahari menebar sinar setiap waktu. Ia mengagumi kala sang lentera menyembul malu-malu dari ufuk timur dan tenggelam di sisi berlawanan. Ia menghabiskan banyak waktu untuk mengamati dan mengukir catatan tentangnya, menulis dan menguntai arti keberadaan sang baskara, mengumpulkan banyak frase untuk si pusat tata surya.
Dan Riko memutuskan, matahari memiliki banyak artian.
Lelaki itu ada di sana.
Duduk memangku majalah di teras, berkas pagi mentari menyiram helai-helai keemasan yang jatuh karena tengah menunduk. Lembar demi lembar terbuka seiring gerak tangan mengadu satu sisi majalah ke sisi lain, keletas kertas mengkilap tercipta. Netra topaz sewarna madu nampak hanya melihat-lihat. Samar senandung bernada riang.
Riko berdiri tak jauh dari ambang pintu, mengamati sosok berpostur tegap dalam balutan kemeja abu-abu kusut—karena dipakai tidur semalam—di depan sana. Nampan bertahtakan dua cangkir teh di tangan terabaikan sejenak, sebelum sang pemilik surai pencuri warna matahari itu menengadah dan melempar pandang pada kelereng coklat Riko—yang sedikit terkesiap.
"Rikocchi, kok diam di situ? Sini, sini!"
Intonasi tinggi sarat aksen ceria bermain. Senyum lebar berpadu topaz nan berbinar cerah ditemani ujung-ujung pirang bergoyang mengikuti gerak kepala. Riko mengerjap, netra coklat melebur dalam warna madu. Lalu ia tersenyum, melangkahkan kaki ke arah Kise yang menyambutnya dengan sebuah pelukan ringan—yang selalu dilakukan lelaki itu tiap pagi dan banyak waktu lainnya. Tapi, entahlah, menurut Riko saat pagi hari adalah yang paling hangat dari semuanya—serta kecupan di dahi. Kemudian antusias meraih satu cangkir di nampan yang Riko letakkan di meja.
Riko memperhatikan Kise meminum teh itu, melepas tautan dan berkata 'enak' (berteman ekspresi ceria yang biasa), menekuri halaman terbuka majalah di pangkuan beberapa detik, lalu mulai mengocehkan sesuatu. Riko meraih pula cangkir miliknya, menyesap untuk memulai pagi.
Kise erat dengan satu keadaan cerah—dan Riko tahu, matahari pun mempunyai personifikasi.
(Berkas surya memantul kilau di sepasang cincin kembar di jari manis masing-masing. Riko tersenyum kecil mendapatinya, dan Kise—yang menyadari ke mana manik coklat kesukaannya itu memandang—terkekeh.)
fin
a/n: soal riko suka matahari murni headcanon doang. moga esensi(?) ceritanya nyampe ya /emang ada gitu?
TOLONG MEREKA OTEPE SAYA MUAH MUAH KiseRiko itu cocok demi apa (wOAO)w(OAOw) #udeh
Ehm. Abis baca-baca ulang Tales saya jadi kepikiran bikin KiseRiko lagi dan terciptalah fic singkat ini ... dan mendadak (selama proses ngetik) saya diterjang feels sama pairing ini deh hwhwhw. ada yang mau temenin pangirlingan sama otepeh sayah inih? #kedipmata #hoek
Apa mereka ooc? Saya berusaha enggak tapi kalau ternyata iya, bisa dikatakan dan akan saya perbaiki w)/ makasih sudah membaca c:
