If It's You

.

Disclaimer:

I don't own anything except this story..

.

.

Pairing : 2Hyun

Summary:

Why is everything so heavy?

Kenapa susah sekali baginya untuk bisa bersama para membernya?

.


.

.

Sore itu selesai acara fansign mereka, Minhyun dan Seongwoo dipanggil oleh manager wanna one.

"Minhyun, Seongwoo aku dapet telepon dari Mcountdown PD-nim bahwasanya ia meminta kalian menjadi spesial MC untuk acara Mcountdown nanti." Mendengar ucapan Manager mereka Minhyun dan Seongwoo saling berpandangan.

"Aku? Bukan Daniel atau Jihoon?" Tanya Minhyun.

"Bukan, kamu dan Seongwoo yang diminta. Lagipula kau kan sudah pernah berpengalaman menjadi Special MC juga kan sebelumnya?" Ujar sang Manajer.

"Hmm.. Tapi ini terlalu mendadak hyung" Sambar Seongwoo.

"Aku tidak tahu, hanya diminta menyampaikan kepada kalian saja. Jadi jangan lupa hari Rabu nanti kita mulai tes mic yah!"Sesudah menyampaikan hal tersebut Manager Kang pun pergi dan meninggalkan Minhyun dan Seongwoo yang masih berpandangan di ruang tamu.

"Kenapa mendadak begini yah Seongwoo?" Ucap Minhyun.

"Mwola, yah namanya juga tuan pemilik tanah pasti bakal semena-mena ya kan?" Sambung Seongwoo asal.

Minhyun tertawa mendengar gurauan Seongwoo. Dan membiarkan dirinya mengikuti Seongwoo kembali ke kamar milik mereka masing-masing.

.


.

Di waktu yang sama Di Dorm NU'EST.

"Jonghyun, kau sudah datang?" Ujar Manajer utama mereka, Manajer Kim.

"Iya, Hyung ada urusan apa kau memanggil ku?" Tanya Jonghyun sambil memasuki Ruang Meeting Pledis.

"Emm, Begini aku dapat info dari Director-nim bahwa kalian NU'EST W mendapat undangan Special Stage dari PD Mcountdown" Mendengar ucapan Manajer Kim, Jonghyun mengernyitkan dahinya.

"Special Stage? Mendadak sekali.." Ucapnya pelan sambil berpikir.

"Alasan mereka karena lagu If You menempati tangga lagu musik meskipun tanpa promosi sehingga untuk berterimakasih kepada fans kalian maka mereka mengundang kalian untuk melakukan Live Perform.." Mata Jonghyun semakin menyipit mendengar penjelasan sang Manajer.

'Mnet berlaku baik? Hah pasti ada maunya mereka'Batin Jonghyun

DEG

'Jangan-jangan ada kaitannya dengan Minhyun?' seketika Jonghyun menatap Manajer mereka panik.

"Hyung, bukankah Wanna One akan Tampil di Mcountdown nanti?" Tanya Jonghyun berhati-hati.

Manager Kim tampak bingung dengan pertanyaan Jonghyun sebelum pemahaman akan situasi yang ada membuatnya tercekat.

"Shit, aku lupa..!"Umpatnya. "Bagaimana ini? Direktur-nim sudah memberikan jawaban konfirmasi akan kehadiran kita. Sial aku lupa kalau Mnet itu sangat picik." Manajer Kim tampak mondar-mandir gelisah saat menyadari maksud Jonghyun.

"Karena sudah begini, Special Stage seperti apa yang diminta oleh Mnet?" Tanya Jonghyun pelan.

Manajer Kim memandang penuh takut kearah Jonghyun "Err, Lagu baru kalian If you, dan satu lagu tambahan yaitu .." "Hello yah.." Sambung Jonghyun cepat.

Mendengar Jawaban Jonghyun sang Manajer mengangguk sedih.

"Hah, mau gimana lagi Hyung. Kita tetap harus menuruti Mnet bukan?" Ujar Jonghyun sambil memijati pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Iyah, maafkan aku.." Sesal Manajer Kim. Keheningan tampak menyelimuti Ruang meeting tersebut.

"Tidak bisakah kita menampilkan Versi Hello 2017?" Tanya Jonghyun tiba-tiba.

"Mungkin bisa, tapi menilik Mnet yang suka memanfaatkan keadaan aku rasa ada kemungkinan mereka tidak akan mengizinkannya.. Maafkan aku Jonghyun.."Manajer Kim tampak tertunduk lesu.

"Bukan salahmu Hyung, terimakasih atas kerja kerasmu juga, Aku akan menyampaikan ini dulu kepada member yang lain" Ujar Jonghyun.

Manajer Kim mengangguk dan membiarkan Jonghyun kembali ke Dorm. Memandang sedih sisi belakang punggung leader NU'EST yang selalu memikul beban lebih dari orang seusianya.

Maafkan aku Minhyun..'Batin Jonghyun.

.


.

Ong Seongwoo tahu saat Mnet berlaku baik maka pasti ada unsur udang dibalik batu dibalik kebaikan mereka. Meski ia enggan menyuarakannya kepada Minhyun tapi ia tetap tidak bisa menampik perasaan tidak enak saat mendengar Info dari Manajer mereka.

Bersama Minhyun usai Acara Fansign ke-2 mereka, ia langsung pergi ke studio Mnet sementara member lain kembali ke dorm mereka.

Diruang meeting ia diberikan arahan panduan menjadi MC bersama Minhyun. Basic-basic dasar yang sudah ia dan Minhyun kuasai.

Tibalah saat pengenalan penampilan untuk hari kamis nanti. Dan firasatnya terbukti benar saat dilihatnya list performer yang harus mereka perkenalkan saat menjadi Special MC:

1. BP Rania

2. Samuel

3. Sonamoo

4. Weki Meki

5. Laboum

6. NCT Dream

7. CLC

8. Special Stage

9. Wanna One

10. GFriend

"Special stage? Siapa yang akan tampil Sajang-nim?" Ia mendengar Minhyun bertanya.

Firasat buruk langsung Seongwoo rasakan saat melihat PD-Nim tersenyum menatap Minhyun.

"Well, kita punya penampilan special dari Idol yang sedang naik daun saat ini" Sambung sang PD dengan penuh senyuman licik.

"Kau pasti tahu siapa mereka bukan, Minhyun-ssi?" Oh betapa Seongwoo ingin mengahajar PD kurang ajar didepan mereka ini. Bisa-bisanya ia melakukan hal jahat seperti itu.

"Ahh, Be-begitu.." Suara Minhyun tampak bergetar saat ia mengetahui maksud ucapan sang PD. Seongwoo segera menggenggam tangan Minhyun yang gemetar dipangkuannya dan balas menatap PD didepannya.

"Jadi, bisa kita lanjutkan briefingnya Sajang-nim.." Ujar Seongwoo dingin.

Sang PD hanya menatap Seongwoo remeh dan melanjutkan agenda Briefing mereka.

Seusai agenda Briefing mereka, Minhyun dan Seongwoo kembali ke dorm dalam kebisuan. Seongwoo sesekali melirik kearah Minhyun yang tampak tertunduk.

"Kita ambil positifnya saja Minhyun, Kamu bisa bertemu Jonghyun selama sesi break nanti. Sudah lama kan kita tidak bertemu dengan Jonghyun?" Ujar Seongwoo jenaka.

Minhyun mengalihkan pandangannya kepada Seongwoo dan tersenyum lemah "Mudah-mudah akan ada sisi positifnya seperti yang kau bilang Seongwoo"

Seongwoo mengepalkan tangannya melihat ekspresi Minhyun yang sedih. Perasaan marah dan cemburu bercampur aduk di dalam dirinya.

Ia marah karena ulah Mnet yang licik menghalalkan segala cara untuk menaikan rating acar mereka. Dan ia juga merasa cemburu kepada member NU'EST, kepada Jonghyun lebih tepatnya, karena merekalah Minhyun tidak akan pernah bisa menjadi milik member Wanna One seutuhnya, dan hal itu menyakitinya dan para member lain yang menaruh perasaan kepada Minhyun.

Ia menarik Minhyun dalam pelukannya, biarlah perasaan cemburu ini membakar dirinya. Ia tetap harus memastikan Minhyun bahagia.

.


.

Hari kamis pun tiba, para member Wanna One bersiap-siap untuk melakukan rehearsal pagi itu. Mereka sudah diberitahu oleh Seongwoo soal alasan Mnet menunjuk ia dan Minhyun menjadi special MC. Sebagian besar Member marah karena ulah Mnet, tapi mereka tahu mereka tetap tidak bisa melakukan apa-apa.

Dikursi belakang tampak Jisung mencoba menenangkan Minhyun yang terlihat gugup. Jihoon yang berada disampingnya terus menggenggam tangan Minhyun yang terasa dingin berusaha memberi kekuatan kepada Hyung favoritenya itu. Sementara Seongwoo yang duduk di bangku tengah bersama Daniel hanya bisa mengepalkan tangannya menahan marah akibat informasi yang mereka terima hari ini.

Special MC harus terus berada di panggung selama sesi break antar penampilan yang berarti Minhyun hampir tidak bisa bertemu NU'EST W dibelakang panggung selama sesi MC mereka. Ditambah nanti, perkenalan Special Stage haruslah Seongwoo yang melakukan. Minhyun tidak boleh sedikitpun menyebut nama NU'EST W

'Mnet benar-benar biang masalah' Umpat Seongwoo dalam hati. Disampingnya Daniel terus mengusapi punggungnya berusaha meredakan amarah Seongwoo. Daniel hanya berharap Minhyun tidaklah dirundung kesedihan usai acara ini.

.

.


Prosesi MC-ing mereka berjalan mulus. Minhyun tetap berusaha bersikap Profesional meski Mnet sudah memperlakukannya dengan semena-mena. Chemistry ia dan Seongwoo mampu membuat penonton hari itu terpukau. Well mereka memang bukan tanpa alasan dipanggil duo visual oleh para fans.

Sejauh ini Minhyun berhasil untuk menampilkan performa terbaik dirinya, tapi ia tidak bisa memungkiri kalau jantungnya berdebar saat mendekati detak-detik penampilan NU'EST. Seongwoo tersenyum melihat Minhyun yang tidak bisa menyembunyikan perasaan excited-nya jelang penampilan NU'EST. 'Well as long as he is happy' Batinnya.

Penampilan NU'EST dibuka dengan lagu baru mereka yaitu If You. Seongwoo tahu kalau NU'EST adalah kumpulan orang yang berbakat tapi melihat performance mereka secara langsung membuat Seongwoo ikut terpana akan kharisma para member.

Ia segera memalingkan wajahnya menatap Minhyun, dan disampingnya Hwang Minhyun tampak menutupi mulutnya berusaha menahan isakan tangis yang seakan berlomba keluar. Minhyun berusaha keras untuk menjaga postur miliknya, ia berusaha keras menjaga air mata yang mulai menggenangi matanya untuk tidak luruh. Ia tahu meski ia kini berada disisi panggung tapi beberapa fans masih dapat melihat dirinya dan ia berusaha untuk kuat demi NU'EST, demi Wanna One. Ia tidak akan membiarkan haters menghujat NU'EST atau Wanna One lagi karena kesalahannya.

Tapi pertahanannya runtuh saat mendengar suara Rap Jonghyun. Krystal air mengalir deras dari mata indahnya, tubuhnya bergetar ia tidak akan bisa bertahan disini mendengarkan suara para member yang ia sayangi. Tapi ia tahu ia harus bersikap profesional. Tapi air matanya tidak bisa berhenti. Seongwoo yang berada disampingnya segera menarik Minhyun dalam pelukannya. Membenamkan wajah Minhyun dibahunya. Membiarkan sang empu menangis dalam agoni. 'Inikah maumu Mnet, SIAL.. SIAL' Umpatnya dalam hati.

.


.

"Itdamyeon dollil su itdamyeon

Machi yeonghwacheoreom dashi cheoeum geu jariro

Itdamyeon nae yeope itdamyeon

Machi i modeun ge apeun kkumcheoreom"

Jika aku bisa, jika aku bisa mendengarmu

Seperti di dalam film, aku akan memulainya lagi dari awal

Kalau saja kau berada di sisiku

Seolah ini semua hanya mimpi yang menyakitkan

Lantunan lirik terakhir If you dilantunkan oleh Aron menutup performance mereka. Jonghyun membuka matanya yang terpenjam saat mendengar sorak sorai penonton yang mengelukan nama mereka. Ia tersenyum bahagia melihat fans mereka menangis usai penampilan mereka. Ia pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling stage dan pemandangan di belakang panggung nyaris membuat jantungnya berhenti.

Di belakang tampak Seongwoo yang tengah memeluk erat Minhyun menatap tajam dirinya.

"JR.." Panggil Minki namun Jonghyun masih tidak bergeming.

"Jonghyun.. Hei Jonghyun.." Dongho menepuk punggungnya membuat dirinya mengalihkan pandangannya dari Seongwoo.

"Kita harus bersiap-siap untuk penampilan berikutnya. Kenapa kau melamun?" Tanya Dongho sambil memandang ke arah pandangan mata Jonghyun.

'Ahh' Pikir Baekho, ia pun memandang Jonghyun yang masih diam membisu "Kita tidak bisa melakukan apapun bukan, kau bilang jangan sampai membuat Minhyun menjadi target para haters lagi kan?" Ucap Dongho, Jonghyun mengehela nafas dalam.

"Aku mengerti, ayo kita ganti kostum" Jawabnya pelan.

Setelah memastikan Minhyun sudah tenang dan siap untuk melanjutkan tugas MC mereka, Seongwoo melanjutkan pembacaan nominasi untuk peringkat ke-1 minggu ini. Disampingnya Minhyun sesekali memberikan komentar singkat yang meminta para fans untuk mengirimkan sms dukungan kepada para kandidat peringkat ke-1. Setelah itu mereka break untuk menyaksikan Special stage NU'EST selanjutnya.

"Minhyun-ah, apakah kamu sanggup?" Tanya Seongwoo pelan.

"Ahh, maafkan aku merepotkanmu tadi Seongwoo. Aku berterimakasih atas bantuanmu tadi. Menyembunyikan ku yang tengah menangis, betapa tidak profesional-nya aku.."Ujar Minhyun sambil tersenyum lemah.

"Ini semua bukan salahmu Minhyun.. dan bukanlah sesuatu yang harus menjadi bebanmu.. mereka adalah keluargamu, kalau para fans tidak terima karena hubunganmu dengan NU'EST, maka mereka bukanlah Fans sejatimu.." Ucap Seongwoo pelan.

Minhyun terpana mendengar perkataan Seongwoo "Terimakasih Seongwoo, Terimakasih.." Ucap Minhyun penuh Syukur.

.


.

Performance NU'EST selanjutnya, perasaan Minhyun sudah jauh lebih tenang. Ia mendengarkan dengan seksama penampilan NU'EST. Perasaan bangga menjalari hatinya saat ia menyaksikan Minki dan Aaron Hyung mampu membawakan bagiannya dengan baik. Ia pun memandang penuh rindu saat Jonghyun melantunkan bagiannya. Air mata masih terasa menggenangi pelupuk matanya. Tapi Minhyun sudah berjanji ia tidak akan menangis lagi, tidak sekarang dan tidak pula nanti. Ia tidak akan membiarkan haters ataupun Mnet mempermainkannya lagi.

"Minhyun, Seongwoo kalian harus bersiap-siap untuk tampil" Suara Manajer Kim yang memanggil dirinya membuat Minhyun mengalihkan pandangannya dari penampilan Hello.

Seongwoo menatap dirinya, seakan bertanya apakah tidak apa mereka pergi sekarang. Minhyun tersenyum melihatnya, Seongwoo benar-benar teman yang baik pikirnya.

Ia pun mengangguk dan mengikuti Seongwoo yang sudah melangkah didepannya sebelum memberikan pandangan terakhir kearah panggung.

.


.

Mereka tiba segmen terakhir acara, yaitu pengumuman pemenang. Minhyun dan Seongwoo sudah bersiap di tengah panggung untuk pembacaan pemenang.

"Ah, harus kah kita berdiri disini?" Suara Jonghyun membuat Minhyun reflek membalikan badannya untuk melihat kebelakangnya. Ia bisa melihat Jisung tengah menarik Jonghyun untuk berdiri disampingnya.

Jonghyun tersenyum melihat ekspresi terkejut Minhyun.

"Tampaknya tidak etis kalau aku berdiri disini" Ucap Jonghyun sambil tersenyum memandang Minhyun lalu hendak beranjak ke belakang.

"Jangan.." Dengan Panik ia menarik Baju Jonghyun.

"Jangan pergi kumohon tetap disini.." Bisik Minhyun pelan.

Jonghyun menatap Minhyun yang tampak berkaca-kaca memandangnya sebelum langsung memalingkan muka.

"Baiklah, tetap fokus dengan tugasmu Minhyun" Jawabnya. "Selamat atas debutnya Wanna One" tambah Jonghyun Formal

Seongwoo mengangguk kaku mendengar ucapan Jonghyun, Minhyun sendiri tidak terlalu peduli dengan formalitas Jonghyun yang terpenting Jonghyun ada disini, disampingnya, bersama dirinya. Ia tersenyum sumringah dan dengan muka berseri bersiap kearah kamera yang kini mulai fokus ke arah MC.

Seongwoo melirik kearah belakang Minhyun dan mendengus saat melihat Jonghyun.

'Dasar perusak suasana' Batinnya.

Ia bisa melihat Minhyun yang terus menerus mengerling kebelakang dirinya dan tersenyum lega saat menyadari Jonghyun masih berada dibelakangnya.

.


.

Usai membacakan Salam penutup mereka sebagai MC. Minhyun langsung memalingkan wajahnya saat ia merasa rekaman acara sudah berakhir. Ia tahu Jonghyun berada dibelakangnya tadi, tapi saat ia membalikan badannya ia panik saat menyadari Jonghyun sudah tidak berada dibelakangnya.

Ia bisa melihat para member NU'EST tengah memberi salam kepada Member Wanna One yang lain. Minhyun berusaha melambaikan tanggannya untuk menarik perhatian mereka. Tangannya melambai kearah Dongho dan Minki, tapi mereka tengah asyik memeluk Jisung. Ia berusaha memanggil Aaron tapi Aaron tampak tengah mengobrol dengan grup lain dan tidak mendengar panggilannya. Matanya nyalang mencari Jonghyun, tapi kemudian Seongwoo menarik tangannya kearah depan dan mengingatkannya agar masih membungkuk hormat.

Minhyun memandang minta maaf kearah Seongwoo dan langsung mendampingi Seongwoo membungkuk berterimakasih ke para peserta acara. Meski tidak luput matanya mencari sosok NU'EST ditengah-tengah peserta.

Sesudah memastikan ia sudah melakukan semua tugasnya Minhyun kembali berusaha mencari anggota NU'EST. Tapi mereka kini berada jauh dari dirinya. Minhyun panik, ia ingin menghampiri mereka, tapi genggaman tangan Seongwoo menghalanginya, ia bisa melihat Seongwoo menggelengkan kepalanya dan berbisik 'Kita masih punya misi lain Minhyun'. Minhyunpun menghela nafasnya dan menenangkan dirinya.

Sungwoon menhampiri dirinya dan memeluknya "Maafkan aku Minhyun, tapi kita punya misi yang harus dilakukan" Bisiknya pelan.

Minhyun hanya terdiam dan mengangguk dan menghampiri Woojin yang memberikan kertas yang berisi kata-kata untuk Wannable yang sudah mereka siapkan.

"Hyung, Gwenchana?" Pertanyaan Woojin meyadarkan Minhyun.

"AH, tidak apa-apa Woojin-ah ayo kita tunggu aba-abanya"Elak Minhyun.

"Hana Dul Set, Wannable Saranghae.." ucap mereka bersamaan. Sambil melambaikan kata-kata miliknya berusaha tersenyum ceria meski hatinya diliputi kesedihan.

.


.

"Tidakkah kita terlalu jahat kepada Minhyun diatas panggung tadi?" Ucap Minki pelan saat mereka sudah berada dibelakang panggung.

Dongho memandang kearah Jonghyun yang tengah menyenderkan dirinya di dinding, "Mau bagaimana lagi? Kita tidak mau Minhyun dihujat hanya karena berinteraksi dengan kita bukan?" Jawab Dongho.

"Lagipula tidak kah kau lihat sebagian member tampak sengaja menghalanginya untuk tidak bertemu kita, mungkin untuk melindungi Minhyun dari haters.." Sambung Aaron.

"Aku tahu, tapi aku merasa bersalah saat mengabaikan lambaian tangan Minhyun. Aku merasa tidak enak membuatnya bersedih" Minki menunduk.

Jonghyun terdiam mendengar anggota timnya berbicara. Ia sendiri sebisa mungkin mencoba menghindari Minhyun, karena ia tidak mau Minhyun kembali terluka. Tapi perasaanya terasa hampa saat melihat ekspresi Minhyun yang tertunduk sedih. Kalau bisa ia ingin menghapus kesedihan Minhyun, memeluknya, memberi selamat atas proses debutnya secara langsung. Bercakap-cakap dan bercanda, tapi apa daya mereka berada pada posisi dimana hanya menyebut nama saja langsung men-triger para haters yang selalu mencari cara untuk bisa menghujat Minhyun.

Dan Jonghyun akan melakukan segala cara untuk mencegahnya, meski itu berarti mengabaikan Minhyun dan menyakiti perasaannya. Tapi bagaimana bisa ia mencegah Minhyun terluka tapi ia sendiri melukainya? Jonhghyun sungguh merasa merana.

"Kita tunggu Minhyun disini, setidaknya tidak banyak yang bisa melihat" Ucapnya pelan.

Ucapannya langsung membuahkan hasil dalam mengangkat mood anggota tim nya yang sendu, ia di hujani pelukan oleh Minki, ucapan terimakasih dari Aaron dan tepukan hangat Dongho.

.


.

Usai melakukan misi mereka, Para member bersiap kembali ke fan milik mereka. Minhyun berjalan dengan lesu dibelakang. Ia berusaha menyeret kakinya untuk melangkah meninggalkan panggung. Tiba-tiba Jihoon berlari menghampirinya dan berkata kalau Para Member NU'EST tengah menunggunya dibelakang panggung. Minhyun yang syok terdiam membuat Jihoon yang gemas segera menarik dirinya untuk bertemu dengan para member yang dirindukannya.

Minhyun tidak bisa menghapus senyumnya saat melihat Aaron, Dongho, Minki dan Jonghyun melambai kearahnya. Ia baru hendak menghambur kepelukan Jonghyun saat tiba-tiba Seongwoo mencegahnya.

"Minhyun, tunggu!" Tahan Seongwoo

"Ada kamera disini.." Bisiknya ditelinga Minhyun.

Minhyun segera memalingkan wajahnya kearah Seongwoo dan kembali memandang para member NU'EST yang tampak memahami maksud Seongwoo.

Dongho memandang tidak suka kearah kameramen yang tengah menunggu di depan pintu keluar. Ia mengalihkan pandangan nya kearah Minhyun yang tengah dipegani oleh Seongwoo dan kembali menatap Jonghyun.

"Ahh, kami hanya tinggal untuk mengucapkan selamat sekali lagi.." Ujar Jonghyun sambil tersenyum palsu.

"Selamat atas kemenangan kalian" Sambungnya. Lalu Jonghyun berbalik menghadap mereka "Ayo kita pulang.." Tegasnya.

"Ta-tapi..." Minki terbata mendengar ucapan Jonghyun.

Dongho memandang Jonghyun tidak percaya, tapi melihat ekspresi keras Jonghyun Dongho hanya bisa mengela nafas ia pun menarik Minki pergi sebelum mengangguk singkat kearah member Wanna One.

Ia menatap Minhyun sekilas. Hwang Minhyun-nya yang ia sayangi bak adiknya sendiri tampak menatap nanar mereka.

'Maafkan aku Minhyun, Maafkan kami...'

.


.

Minhyun menangis dalam pelukan Jisung sesampainya di fan. Jisung mengusap lembut punggung Minhyun berusaha memberikan ketenangan kepada pria tampan didepannya. Hatinya hancur mendengar tangisan Minhyun, tapi ia sendiri tidak tahu apa yang bisa ia lakukan untuk bisa menghapus kesedihan Minhyun. Member lain tampak memandang penuh bersalah ke arah Minhyun. Tapi mereka sendiri sering merasa cemburu melihat hubungan Minhyun dan NU'EST.

Minhyun menangis dan terus menangis sampai ia terlelap dalam pelukan Jisung.

"Minhyun-ah, bangunlah..." Ucap Jisung lembut.

Mereka sudah tiba sedari tadi di basement dorm mereka. Jisung yang tidak tega membangunkan Minhyun meminta para member untuk kembali lebih dulu.

Jisung bisa saja meminta tolong manajer atau para member untuk menggendong Minhyun. Tapi ia yakin Minhyun akan merasa tidak enak sudah merepotkan orang lain.

"Ngghh.." Minhyun mengusap kedua matanya yang kini membengkak. "Kita sudah samapi hyung?" Suara parau Minhyun menyapa pendengaran Jisung.

"Iyah, jadi maafkan aku karena membangunkanmu.." Jawab Jisung

"Minhyunnie, ma-matamu..!" Ucap Jisung terkejut saat memandang Minhyun yang kini menatapnya. Mata Minhyun tampak memerah dan membengkak.

"Nng.. Mian Hyung, Uurggh.. karena itu aku benci kalau menangis" Canda Minhyun yang gagal membuat Jisung tertawa.

"Apa maksudmu Minhyunnie?" Selidik Jisung.

"Aku punya alergi terhadap garam seperti yang kau tahu, dan air mata termasuk kedalam hal yang menjadi pemicuku alergiku hyung.." Terang Minhyun sambil meraba mencari pegangan untuk berdiri.

"Bisa bantu aku berdiri Hyung, aku tidak bisa melihat.." Rajuk Minhyun.

"O-oke, Tunggu sebentar" Jisung segera bangun dari posisi duduknya dan membantu menuntun Minhyun.

"Dimana obat alergimu Minhyunnie?" Tanya Jisung yang kini membantu Minhyun berdiri.

"Hmm, sepertinya ada di kamar hyung, Aduh maafkan aku jadi merepotkanmu.. Aku banyak merepotkan orang hari ini.." Sesal Minhyun.

Jisung menggeleng mendengar ucapan Minhyun "Jangan merasa terbebani Minhyunnie, Kita disini saling membantu sebagai pengganti keluargamu, jadi jangan merasa takut untuk menunjukan perasaanmu.." Jelas Jisung lembut.

Minhyun tersenyum mendengar ucapan Jisung "Ne, Terimakasih banyak hyung.."

Sesampainya di dorm seperti perkiraan Jisung para member histeris melihat kondisi mata Minhyun yang membengkak. Daehwi, Jihoon dan Jinhyoung langsung menggerumuni Minhyun berusaha membantu Hyung mereka kembali ke kamar. Jisung langsung menjelaskan keadaan Minhyun kepada para member lain.

"Alerginya kambuh, tampaknya air mata menjadi salah satu pemicu alerginya" Terang Jisung.

Daniel dan Seongwoo saling berpandangan. "Kita tidak bisa membiarkan ini terus Hyung" Ujar Seongwoo serius.

"Terus menerus seperti ini tidak baik untuk kondisi fisik Minhyun" Sambung Sungwoon.

"Tapi apa yang bisa kita lakukan kalau penyebab utama tangisan Minhyun Hyung juga merupakan sumber kebahagiannya?" Jawab Jaehwan pelan.

Ucapan Jaehwan Membuat para member lain terdiam. Karena meski enggan mengakui tapi mereka mau tidak mau membenarkan ucapan Jaehwan.

"Err Hyung" Suara Jihoon memecah keheningan yang ada. "Obat alergi Minhyun tampaknya habis jadi Minhyun Hyung tampaknya langsung pergi tidur saja.."

"Dia meminta maaf karena sudah merepotkan kita.." Sambung Jinyoung

"Aku heran, kenapa Minhyun Hyung selalu meminta maaf kepada kita. Bukankah itulah gunanya keluarga? Kita harus saling membantu kan?" Daehwi menyuarakan pendapatnya sambil tertunduk lesu. Membuat yang lain saling bertatapan dengan satu dan yang lain.

"Aku akan menghubungi Jonghyun" Ujar Jisung. "Mungkin ada sisa obat yang tersisa di Dorm NU'EST" sambungnya meninggalkan ruang tamu yang tengah dilanda kesunyian.

.


.

Jonghyun tampak uring-uringan sesampainya di Dorm mereka. Bukan hanya ia saja sebenarnya, hampir semua member tampak menahan amarah mereka. Bagaimana tidak, setelah dengan berat hati mereka harus meninggalkan Minhyun begitu saja. Saat di Mobil dalam perjalanan pulang, mereka mendapati Mnet meng-upload fancam moment singkat mereka dengan Minhyun di dalam sosial media mereka.

Jonghyun yang pikirannya sedang kalut langsung menghubungi CEO mereka dan menyampaikan keluhannya. Ia tidak mau setelah semua kesulitan yang mereka hadapi hari ini, pada akhirnya Minhyun tetap harus terluka. Untungnya CEO mereka segera mendengarkan keluhan Jonghyun. Ia sendiri sebenarnya tidak setuju untuk mengirim NU'EST dalam Special Stage tadi, tapi ada kesepakatan yang harus ia sepakati dengan Mnet. Sehingga meski berat hati ia harus menyutujui permintaan Mnet.

Tapi untuk hal ini, ia setuju dengan Jonghyun bahwa kali ini Mnet sudah melewati batas. Sesudah menutup telepon ia langsung menghubungi Nomor PD Mcountdown untuk menyelesaikan urusan ini.

Jonghyun menghela nafas berat, sesudah menutup teleponnya. Ia memandang kearah sofa dimana disana Dongho tengah menenangkan Minki yang tengah menangis sedih. Ia bisa melihat Aaron hyung terlihat frustasi saat melihat bahwa tampaknya beberapa Haters telah memanfaatkan moment singkat yang diupload Mnet untuk menghujat Minhyun.

Jonghyun memejamkan matanya, tatapan sedih Minhyun saat mereka harus berpisah tadi terasa bagaikan ada belati tidak kasat mata menyayat-nyayat hatinya.

Ditengah rasa gelisahnya, nomor tidak dikenal menghubungi ponselnya. Ia sempat enggan mengangkat ponselnya. Tapi entah kenapa firasatnya menyuruhnya untuk mengangkat telepon tersebut.

"Yeoboseyo?" Jawab Jonghyun ragu-ragu.

"Jonghyun-ah? Syukurlah kau mengangkatnya. Ini aku Jisung" mengetahui identitas peneleponnya membuat Jonghyun langsung rileks.

"Ah, Ne Hyung.. Ada apa?" Tanya Jonghyun.

"Hmm, begini tampaknya alergi Minhyun kambuh sedang disini stok obat alerginya sudah habis. Aku hanya ingin bertanya apakah masih ada sisa obatnya disana?" Tanya Jisung.

'Kau pasti menangis' Batin Jonghyun.

"Tunggu sebentar akan kulihat Hyung.." Jawab Jonghyun.

Dongho langsung mengalihkan pandangannya kepada Jonghyun 'Siapa?' Bisiknya. "Jisung" Jawab Jonghyun singkat.

Jonghyun pergi ke arah kamarnya dan Minhyun. Dibuka laci tempat Minhyun obatnya. "Ahh masih ada sisa disini Hyung" Seru Jonghyun.

"Jinjja? Bisakah kau antar kesini Jonghyun?" Tanya Jisung ragu-ragu

Jonghyun terdiam mendengar pertanyaan Jisung. "Aku tidak tahu Hyung, mungkin nanti aku titipkan kepada Manajer Kim saja" Jawab Jonghyun.

"Tidak bisakah kau yang mengantar?" Pertanyaan Jisung membuat Jonghyun terdiam.

"Ada apa hyung?" Tanya Jonghyun

"Kami membutuhkanmu... Minhyun membutuhkanmu Jonghyun.."Ucap Jisung pelan

Jonghyun menghela nafas mendengar jawaban Jisung.

"Baiklah Aku akan kesana..."

"Terimakasih Jonghyun.." Ucap Jisung senang.

Jonghyun menutup telepon dengan perasaan gundah.

'Apakah aku melakukan hal yang tepat, Minhyun?' Batinnya

.

.


.

.

TBC

.

.


.

.

.

Muahaha..

Abis baper krn momen NUEST X Minhyun kemaren jadi pengen bikin cerita mereka..

berasa kayak kisah romeo Juliet bgt dah mereka T_T

Kayak disayat2 gituuuu dehh berasanya pas liat rekaman buatan fan...

.

Review please! Maybe i'll Update faster if i got many support from u guys *

See ya,

LilcuteBear