Rebirth
Genre : Friendship and Adventure
Rate : T
Main Character : Hashirama S & Madara U
Inspiration from Rebirth : Fire and Wood by Metrnonome I Hear.
Warning : Typo's, [Pairing Undecided, maybe no pairing] No Yaoi, Hashirama as Naruto and Madara as Sasuke.
Summary : Keduanya berakhir sama di lembah akhir, tempat dimana dua shinobi terkuat bertarung hingga mati. Namun, apa yang mereka tidak sangka ialah fakta bahwa mereka akan terlahir kembali kedalam sebuah tubuh baru, atau yang biasa disebut bereinkarnasi, tanpa tahu kenapa hal itu bisa terjadi. AU!
Chapter 1
Dahulu kala, pada saat dimana manusia masih berperang dengan kerajaan melawan kerajaan, terdapat seorang manusia, wanita lebih tepatnya yang mendambakan sebuah kedamaian yang terjadi ditengah-tengah dunia yang dipenuhi horor dari peperangan itu.
Suatu hari, wanita yang ternyata adalah seorang putri dari sebuah kerajaan itu menemukan sebuah buah dari pohon dewa yang hanya mengeluarkan satu buah selama 1000 tahun. Wanita itu pernah mendengar desas-desus tentang pohon dewa itu dan tanpa berpikir panjang lagi, wanita itu memakan buah itu dan alhasil, ia memperoleh sebuah kekuatan yang tidak pernah seluruh manusia bayangkan.
Ia dapat menghentikan peperangan dengan sangat mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Akhirnya peperangan pun berhenti. Mereka semua memanggilnya dengan berbagai sebutan seperti dewi kelinci, iblis dan semacamnya.
Kemudian, beberapa waktu setelahnya, wanita yang bernama Kaguya Otsutsuki itu memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Hagoromo dan Hamura Otsutsuki. Keduanya pun pada akhirnya menyegel sang ibu karena kekuatannya yang sangat berbahaya itu.
Dan setelahnya, Hagoromo pun menciptakan sesuatu yang bernama Ninshu yang ia bagikan pada orang-orang. Tujuannya membuat Ninshu adalah agar semua orang bisa hidup dengan damai tanpa harus takut pada satu sumber kekuatan yang memiliki keseluruhan otoritas atas mereka.
Singkat cerita, Hagoromo pun memiliki dua orang anak laki-laki yang dinamainya Indra dan Ashura Otsutsuki. Indra adalah kakak dari Ashura. Ia adalah seorang yang jenius dan kuat, berbeda dengan sang adik, Ashura.
Ashura tidak memiiliki kekuatan seperti yang dimiliki oleh kakaknya, tetapi ia merasa menjadi kuat jika orang-orang yang disayanginya berada disekitarnya dan karena itulah, saat Hagoromo telah membagi Juubi menjadi sembilan, ia memberikan kekuasaan untuk memimpin kesembilan bijuu pada Ashura.
Indra yang mengetahuinya pun marah dan akhirnya bertarung dengan Ashura untuk menentukan pemegang kekuasaan atas para Bijuu. Akhirnya keduanya pun mati. Tetapi tidak dengan jiwa mereka.
Jiwa mereka terus ada dan memasuki orang-orang yang terpilih sebagai reinkarnasi dari keduanya dan kedua orang yang menjadi reinkarnasi dari kakak beradik itu akan memiliki takdir yang mengharuskan keduanya bertarung satu sama lain suatu hari.
Dan pertarungan tersebut tampaknya sudah mencapai puncaknya bagi dua orang reinkarnasi dari Indra dan Ashura, Uchiha Madara dan Senju Hashirama..
"Kau sudah berubah.. Hashirama.." Ia dapat mendengar pria didepan dirinya mengatakan suatu hal yang terdengar parau, namun ia dapat mendengar sebuah kekehan kecil keluar dari mulutnya.
Sementara dirinya pun masih sibuk dengan pemikiran dari kata-kata pria didepannya. Ia sudah berubah banyak katanya? Bukankah dia sendiri yang membuat dirinya seperti ini sehingga ia tidak memiliki pilihan lain selain melindungi Konoha dan membunuh temannya...
Hingga...
Brukh!
Ia tersentak kaget saat ia mendengar suara debuman suatu benda atau apapun itu yang terjatuh. Tubuh pria yang ada didepannya tadi sekarang sudah terjatuh dengan wajahnya yang terggelam didalam air. Tubuhnya sudah kaku karena ia merasa bahwa pria didepannya sudah mati.
Merasa tidak kuat berdiri lagi karena chakranya yang sudah habis dan dengan tubuh penuh luka, ia pun jatuh dengan posisi berlutut dan ia pun mengeluarkan darah dari dalam mulutnya hingga akhirnya kepalanya menyentuh tanah dengan tatapannya yang menatap sahabatnya yang sepertinya sudah sampai duluan dialam sana mendahului dirinya.
Konoha sudah aman dan sekarang ia akan pergi meninggalkan tugas dan tanggung jawab ini pada adiknya, Tobirama. Dan satu hal yang ada dipikirannya sebelum kesadarannya hilang darinya ialah perasaan menyesal karena ia telah membunuh sahabatnya. Seharusnya, ia memiliki cara yang lebih baik lagi dibandingkan mengakhiri konflik dengan cara menyedihkan seperti ini..
[Madara's PoV]
Setelah aku mengatakan hal itu pada Hashirama, bahwa ia telah berubah banyak sejak satu tahun aku pergi meninggalkan Konoha, aku dapat merasakan kalau tubuhku mulai kehilangan keseimbangan dan aku merasakan diriku jatuh membentur tanah yang berada didalam genangan air ini.
Rencana menghancurkan Konoha memang gagal total. Tetapi, bukanlah penghancuran Konoha yang merupakan hal yang utama dari bagian rencanaku. Karena hal itu hanyalah alasan untuk mencapatkan sesuatu yang menjadi tujuan utamaku. Bisa dibilang, ancamanku untuk menghancurkan Konoha adalah palsu.
Tetapi, sekarang ada satu hal yang kupikirkan. Kenapa rasanya, cara yang telah kuambil ini salah? Sepertinya, cara yang kuambil ini.. walaupun memang akan menciptakan kedamaian, aku merasa ada suatu hal yang kurang dan itu membuat perasaanku terasa kosong. Dan itu kurasakan saat aku pergi meninggalkan Konoha dibelakangku
Aku masih tidak mengerti akan dimana letak kesalahannya, tetapi aku merasa menyesal juga telah mengambil jalan ini sebenarnya. Mungkin saja, semua yang dikatakan Hashirama tentang cara pandangnya untuk meraih kedamaian memang benar.
Semua tentang kedamaian dan hubungan persahabatan yang ia terus bicarakan selama ini sepertinya memang benar. Dia adalah orang yang naif dan juga idiot, tetapi dapat membuatku berpikir ulang tentang apa yang telah kulakukan barusan dengan pertarungan ini.
Jika saja aku bisa bertemu dengan Hashirama dialam sana nanti, aku akan mengatakan padanya bahwa aku sangat menyesal dengan pilihanku untuk menyerang Konoha, walaupun memang sudah terlambat. Aku akan mengatakan itu padanya.. itupun kalau aku akan bertemu dengannya dialam sana nanti. Jika tidak.. akan kupikirkan cara lainnya.
[60 Years Later...]
[Location : Konohagakure no Sato - Park]
Dengan kedua pasang mata berwarna biru sapphirenya, ia melihat sekumpulan anak-anak kecil yang seusia dengannya berlari kesana-kemari dengan teman-teman sebayanya. Anak yang sedang melihat hal itu didepan matanya menatap sedih kedepan sembari berpikir tentang mengapa seisi penduduk Konoha membencinya? Memperlakukannya lebih rendah dari binatang malah?
Padahal, semasa hidupnya dahulu, hal yang paling mengerikan baginya adalah peperangan, kematian kedua adiknya, Kawarama dan Itama dan yang paling ia sesalkan dan memori terpahit baginya ialah saat pedangnya menembus tubuh sahabatnya sendiri saat ia dan sahabatnya itu bertarung dalam pertarungan besar untuk yang terakhir kali.
Ya, anak ini bernama Naruto Uzumaki atau bisa kalian semua ketahui dengan Hashirama Senju. Mantan Hokage Konoha.
Hashirama sendiri tidak tahu kenapa saat ia merasa yakin sudah mati saat pertarungan terakhirnya dengan sahabatnya itu, bukannya bertemu dengan orang tua dan adik-adiknya yang telah mendahuluinya dahulu, ia malah terbangun didalam tubuh anak kecil berambut pirang yang ternyata dibenci seisi penduduk desa.
Setelah beberapa waktu ia berpikir, ia menemukan sebuah jawaban sementara untuk keadaannya saat ini. Ia beranggapan bahwa dirinya bereinkarnasi kedalam anak ini. Ia tidak percaya dengan Konoha yang ia dan Madara dulu dirikan, tempat dimana anak-anak akan diperlakukan dengan aman malahan berubah menjadi sebuah 'neraka' dunia bagi dirinya seorang, atau bagi anak ini jika ia tidak bereinkarnasi kedalam dirinya.
Merasa sudah tidak ada yang dapat ia lakukan lagi, anak berusia lima tahun itu berjalan dengan kedua tangannya yang berada didalam kantung celananya dan mulai berjalan pulang menuju apartemen kecilnya yang jaraknya agak terpencil dari jalanan utama Konoha. Ia yang memintanya secara pribadi pada Hiruzen agar apartemennya berada disana. Ia tidak ingin menghadapi para penduduk yang akan mengejarnya jika ada kesempatan.
'Hah.. sebenarnya ada apa dengan takdirku ini sih..semuanya menjadi kacau seperti ini. Dan sialnya aku malah diperlakukan seperti sampah disini. Sebenarnya ada apa dengan Konoha dan kemana perginya tekad api pada orang-orang itu?' Batin Naruto/Hashirama sembari berjalan pulang.
'Bahkan saat aku sudah bisa menggunakan chakraku kembali, aku tidak merasakan keberadaan anggota klan Senju dimanapun.. apa mungkin karena perang?' Lanjutnya lagi dalam hati. Masih banyak pertanyaan yang ada didalam benaknya yang belum terjawab.
Kemudian, saat ia ingin melangkah kembali, ia merasakan perutnya yang kelaparan. Tangan kecilnya pun memegang perutnya dan ia pun menghela nafas lelah dan mendecih kesal dan merutuki nasib sialnya seperti sialnya ia saat berjudi dulu.
Bagus, sekarang uang yang diberikan Hiruzen untuk masa satu bulan padanya sudah habis karena harus membayar sewa apartemennya yang ditinggikan harganya oleh pemiliknya dan ia pun bingung sekarang harus mendapatkan makanan dimana.
Seharusnya ia mengatakan hal itu kepada Hiruzen, tetapi ia khawatir jika bibi penyewa apartemen itu akan kembali melipat gandakan harga sewa dari sebelumnya. Merasa tidak ada jalan lain, ia pun memutuskan untuk berjalan pulang menuju apartemennya.
Sepertinya ia harus mencari tempat latihan yang cocok untuk melatih Mokutonnya, mengingat dirinya memiliki elemen kayu dan bisa menumbuhkan pohon. Dan itu berarti ia bisa mendapatkan makanan dari jutsunya sendiri tanpa harus pergi ke supermarket untuk berbelanja dan menggunakan Henge setiap saat
Hal pertama yang Madara ingat saat ia merasa bahwa dirinya tidaklah mati adalah berada didalam gendongan seseorang dan juga dapat merasakan kalau tubuhnya menjadi seorang bayi kembali dan setelah dua tahun berlalu, ia mencari-cari informasi dan membuat hipotesa-hipotesa tentang apa yang terjadi pada dirinya dan akhirnya ia datang dengan satu jawaban, yakni terlahir kembali.
Ia masih tidak mengerti mengapa ia tidak mati saja dan menghabiskan waktu berdua bersama Hashirama dialam sana sembari mengatakan pada idiot itu kalau ia menyesali perbuatannya dan keputusannya meninggalkan desa. Dan khususnya saat dirinya mencoba mengerjakan 'Proyek' yang ia bicarakan pada Hashirama saat mereka berdua didalam kuil Nakano. Dan untungnya saat itu Hashirama masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya hari itu sebelum ia meninggalkan Konoha.
Selama dua tahun sejak kedatangannya kedunia ini, ia dapat melihat kalau Konoha sudah berubah banyak dan memiliki sistem yang lebih modern dari pada sebelumnya, namun tetap mempertahankan model bangunan Konoha lama yang Hashirama dan dirinya bangun bersama klannya. Ia juga sempat berkeliling Konoha dengan kakaknya yang bernama Itachi Uchiha.
Ia jadi tersenyum sendiri saat memikirkan sosok kakaknya itu di masa ini. Itachi memiliki banyak sekali kesamaan dengan adik kecil kesayangannya dan juga sahabatnya Hashirama. Dia juga memiliki beberapa hal yang mirip dengannya, seperti memiliki sifat over-protektif pada adiknya sendiri atau lebih tepatnya dirinya itu.
Kini usianya sudah menginjak empat tahun di tubuh ini dan saat ia ingin melatih Taijutsu dasar klannya itu, Itachi mengajaknya untuk pergi menemaninya menuju supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan yang kurang. Sasuke/Madara pun setuju dan ia pun langsung mengikuti kakaknya dengan mengekorinya dari belakang dengan senang hati.
Di perjalanan, ia melihat banyak orang yang berlarian menuju satu arah yang sama sedari tadi dan ia pun menengok kearah Itachi yang juga memandangi kerumunan itu dengan tatapan menyelidik.
"Nii-san? Bisakah aku melihat apa yang terjadi disana?" Tanya Sasuke penuh harap karena ia merasakan sebuah chakra yang terasa tidak asing baginya. Dan hal ini membuat jantungnya berdetak dengan cepat karena penasaran. Apakah chakra itu adalah milik dia? Jika iya, berarti ia tidak sendirian didunia ini bukan? Dan sepertinya, dilihat dari banyaknya orang yang berkumpul, pemilik chakra itu sedang dalam masalah besar kelihatannya.
Itachi pun hanya diam dan ia menggandeng tangan kecil Sasuke dan berjalan menuju kerumunan itu dengan tatapan tajam nan menyelidik. Itachi sudah tahu siapa orang yang tengah berada didalam kerumunan tersebut.
Hashirama merutuki nasibnya yang sial saat berjalan pulang tadi. Saat ini ia terpojok karena kerumunan warga Konoha yang menganggapnya sebagai wujud dari Kyuubi kini tengah mengerumuninya dengan seringaian-seringaian yang terpampang dengan jelas diwajah mereka.
Ck, seandainya mereka tahu bahwa dirinya adalah Senju Hashirama, satu-satunya pengguna Mokuton, Pemimpin klan Senju yang terkenal, Dewa Shinobi, Co-Founder Konoha dan Shodaime Hokage, maka mereka semua akan merasakan murkanya yang menyeramkan, seperti saat ia membangun Shi no Mori untu meluapkan emosi negatifnya karena ia berpikir bahwa dirinya adalah seorang yang gagal dengan membiarkan Madara pergi dari Konoha dan ia tahu saat itu kalau Madara berjalan di jalur yang salah.
Apalagi dengan perkataanya di kuil Nakano saat itu. Ia benar-benar tidak mengerti mimpi seperti apa yang ingin diraih sahabatnya itu sebenarnya?.
Tetapi sayangnya ia tidak bisa melakukan hal itu (Melampiaskan murkanya). Senju Hashirama sudah mati disini dan yang ada adalah Uzumaki Naruto yang saat ini tengah terpojok dalam bahaya.
Ditengah-tengah pemikirannya tadi, secara tak sengaja ia dapat merasakan sebuah chakra yang tidak asing baginya, yang mendekatinya dengan sangat cepat kearahnya. Dan kemudian, ia melihat seorang anak kecil yang rambutnya diikat kebawah dan seorang anak yang lebih kecil dari anak yang pertama dan ia terlihat sepantaran dengannya.
Ia membulatkan kedua matanya kaget saat melihat anak yang seumuran dengannya itu. Chakra yang dirasakannya adalah milik Madara. Tapi.. apa ia benar-benar Madara yang menjadi sahabatnya? Atau yang ia bunuh di lembah akhir?
"Khukhukhu.. akhirnya kami semua menemukanmu monster. Bagus juga kemampuanmu untuk bersembunyi selama ini. Karena itu, kami akan menghabisimu disini sekali untuk selamanya. Hahahaha!" Kata seorang Chunin dengan nada arogan yang membuatnya ingin meninjunya dengan tangan Mokujinnya itu.
"P-pergi kalian semua! Aku tidak bersalah dan aku tidak membunuh siapa-siapa!" TeriakNaruto/ Hashirama dengan tatapan kesal kepada mereka semua. Mereka benar-benar tidak memiliki hati sama sekali. Dan saat sebuah tinju ingin mendarat kearah wajahnya, ia melihat seseorang berdiri didepannya dan menahan pukulan tersebut.
Hashirama pun terbelalak kaget saat melihat siapa orang yang menahan pukulan pria tadi. Orang yang menahan pukulan salah satu warga itu adalah seorang anak yang usianya sepantaran dengan dirinya. Dan bahkan, chakranya pun terasa sangat fami-.. tidak.. ia mengenal pemilik chakra ini..
"Sasuke.." Gumam Itachi sembari tersenyum melihat reaksi adiknya itu. Sasuke menatap datar pria chunin yang usianya memang jauh lebih tua darinya itu.
"Uchiha, menyingkir dari sini! Kami harus membereskan bocah pembawa sial disana itu.!" Katanya sembari menunjuk kearah Naruto yang hanya terdiam saja sembari melirik kearahnya dengan ... tatapan kaget? Tidak percaya? Atau semacamnya?
"Kau dan mereka semua sudah mendengar bahwa anak itu tidak melakukan kesalahan apa-apa. Jadi kalian tidak memiliki hak untuk menghakiminya secara pribadi. Jika ia memang membunuh kalian, maka seharusnya Hokage sudah mengurus masalah ini tanpa kalian yang harus turun tangan. Lagipula, kalian juga tidak memiliki hak sama sekali untuk membunuhnya..." Para kerumunan warga itu tersentak saat mendengar kata-kata semacam itu keluar dari mulut anak berusia empat tahun, tetapi sepertinya hal itu bukanlah masalah mengingat ana itu merupakan anak kedua dari Uchiha Fugaku yang merupakan kepala klan Uchiha.
"Dasar bocah Uchiha sombong!" Ia dapat mendengar seseorang yang lainnya menggerutu kesal. Kali ini seorang Genin. Sasuke hanya menyeringai dalam hati. Heh, bocah kemarin sore sepertinya berani berbicara tentang dirinya seperti itu? Didepan The Great Madara-sama sendiri? Sepertinya ia cari mati. Tapi sayangnya ia tiadk bisa membunuhnya dikarenakan kakaknya yang pasti akan curiga dengan dirinya.
"Kalian semua, bubarlah!" Perintah Itachi dengan suara yang agak keras. Kali ini dengan Sharingan tiga tomoe yang terlihat dikedua matanya. Dan para penduduk mulai meninggalkan tempat itu sembari mengutuki beberapa kata kasar pada Naruto.
Naruto pun sedari tadi terus menatap Sasuke dengan tatapan menyelidik dan juga tidak percaya. Tetapi chakra dari anak didepannya itu memang benar sama dengan milik Madara. Berarti.. ia tidak sendirian didunia ini setidaknya.
"Ano, arigatou atas bantuannya, Uchiha-san.." Kata Naruto sembari tersenyum tipis. Sasuke pun hanya mengangguk kecil mendengarnya dan ia pun menatap wajah Hashirama dengan agak lama. Rambut pirang yang cerah, mata safir berwarna biru yang belum pernah ia sebagus itu dan tiga tanda kumis kucing yang sepertinya adalah tanda lahirnya. Dan satu lagi..
Chakra milik Hashirama...
"Namaku Naruto Uzumaki.." Kata Naruto atau Hashirama dengan sebuah senyuman lebar yang Sasuke kenal senyumannya itu. 'Itu... senyuman khas Hashirama!' Pikir Madara kaget. Sepertinya dugaanya benar bahwa ia tidak sendirian saja disini. Heh.. sepertinya Kami-sama benar-benar mempermainkan nasibnya dan si Hokage-dobe itu.
"Sasuke. Uchiha Sasuke.." Kata Sasuke atau Madara sembari membalas jabatan tangan Hashirama. Itachi pun melihat kedua anak kecil yang saling berinteraksi satu sama lain itu.
"Sasuke.. pergilah bermain bersama Naruto-kun. Aku akan menjemputmu nanti setelah aku selesai membeli kebutuhan-kebutuhan kita." Madara pun mengangguk saja mendengarnya. Memang itulah hal yang ia butuhkan. Memiliki waktu bersama Hashirama.
Akhirnya kedua anak itu pun bergandengan tangan dan berlari bersama menuju taman bermain yang kebetulan sedang sepi dan keduanya pun bermain dengan senangnya. Sampai akhirnya keduanya tengah bermain ayunan dengan Sasuke yang duduk dan Naruto yang mendorong tubuh temannya agar terayun.
"Madara? Apa itu kau?" Hashirama pun mencoba memastikan kalau anak didepannya itu adalah Madara atau tidak. Dan jawabannya pun terbukti melalui balasan yang diterimanya.
"Hn.. Hashirama.." Jawab Madara dengan nada datarnya sembari tetap berayun diayunannya. Hashirama pun tersenyum lebar dari belakangnya dan kemudian mulai mendorong punggung Madara dengan pelan. Madara pun sedikit terganggu setelahnya dan kemudian menuruni ayunan tersebut.
"Hahahaha.. tidak kusangka kalau kau akan berada disini juga.." Lanjut Hashirama lagi dengan nada yang sangat senang. Setidaknya, ia tidak hanya sendirian berada disini. Apalagi bersama sahabatnya. Madara sahabatnya, bukan Madara yang meninggalkan Konoha hanya untuk mencari kekuatan, balas dendam dan semacamnya.
"Yeah.. aku juga tidak menyangka kalau kau berada disini juga." Sahut Madara. Beberapa saat kemudian, keduanya pun terdiam dan kali ini keduanya sedang bermain membangun istana pasir dengan ember dan sekop yang sudah tersedia disana.
"Apa kau tahu kenapa kita bisa berakhir seperti ini? Maksudku, seharusnya kita sudah mati dan berada dialam sana bukan? Apa benar reinkarnasi itu ada atau-.."
"Hoi, jika ingin bertanya jangan sekaligus seperti itu dobe!" Kata Madara dengan kesal.
"Lagipula.." Lanjutnya sembari tetap membentuk istana pasirnya. "Keberadaan kita disini pasti memiliki arti dan tujuan tersendiri dari Kami-sama mungkin.. dan pasti suatu hari hal itu akan terjawab.."
Hashirama berdecak kagum mendengarnya. "Woah.. sejak kapan kau terdengar bijaksana seperti itu Ma-.. Sasuke?" Hashirama hampir menyebut nama asli Madara kembali. Ia tidak ingin ada orang lain yang mendengarnya.
Sementara Madara pun hanya mendengus saja. "Tentu saja sejak aku lahir, Naruto-bodoh.." Ejeknya dengan memanggilnya dengan namanya didunia ini.
Dong!
Hashirama pun kembali depresi dan Madara yang melihatnya pun hanya menepuk jidatnya. "Kau ini.. sudah menjalani dua kehidupan dan kau masih saja mempertahankan sifat bodohmu itu? Bisa tidak sih kau hilangkan sifat mudah depresimu itu hah?" Tanya Madara dengan nada sebal yang lebih mirip seperti candaan.
"Kau itu selalu mengataiku bodoh tau.."
"Itulah kenyataannya dobe.."
"Bisa aku tanya sesuatu?" Tanya Madara yang saat ini sedang mencari sebuah batu yang cocok untuk dilempar keseberang sungai sana. Yap, saat ini kedua pria yang terlahir kembali itu berada ditempat bermain lama mereka, yaitu Sungai Naka.
Hashirama yang berada disamping Madara pun menundukkan badannya sedikit untuk mengambil sebuah batu yang menurutnya akan cocok untuk melempar batu sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan sahabatnya itu. "Tentu.. apa yang ingin kau tanyakan?"
Madara pun menghela nafasnya panjang karena takutnya pertanyaan itu akan menyakiti hati sahabatnya karena sejak kejadian dimana ia membantu Hashirama terhindar dari amukan warga, ia bisa melihat kedua matanya yang selalu cerah dan menampilkan keoptimisan itu menjadi sedikit lebih kelam.
"Kau ini.. menjadi Jinchuriki peliharaanku ya?" Hashirama pun terdiam mendengar pertanyaan Madara dan kemudian setelah beberapa saat ia menjawabnya.
"Yeah.. Saru-chan sudah memberitahu padaku kalau Yondaime yang menyegel Kyuubi didalam tubuhku dan berharap agar aku dapat dipandang sebagai pahlawan, tetapi sayangnya hal itu berbanding terbalik dengan apa yang mereka harapkan.." Jawab Hashirama dengan tatapan menerawang kearah sungai.
"Begitu ya.. Tetapi, seharusnya bukan kau yang mendapatkan pandangan hina seperti itu. Seharusnya itu aku karena perbuatanku yang sempat ingin menghancurkan Konoha da-.." Belum selesai Madara mengeluarkan opininya, Hashirama memotongnya.
"Tunggu dulu! Sekarang aku jadi terpikirkan dengan alasan mengapa kau ingin menghancurkan Konoha. Kenapa kau dulu ingin menghancurkan Konoha, Madara?" Tanya Hashirama. Madara pun menghela nafas panjang dan ia jadi teringat dengan hal yang ingin dilakukannya saat ia pikir akan bertemu Hashirama di alam sana.
"Konoha telah menjadi seperti itu Hashirama. Aku bisa melihatnya jika Konoha akan jatuh kedalam kegelapan jika kau tetap mengiyakan perkataan adikmu terus. Aku bahkan menyadari jika beberapa tetua mempergunaan kebodohan dan kepolosanmu itu dan itulah alasan mereka memilihmu menjadi Hokage dibandingkan denganku karena mereka tahu aku ini seorang Uchiha dan tidak pernah ada Uchiha yang bodoh. "
"Dan bahkan aku tahu jika Tobirama dan para tetua yang membenci Uchiha ingin menyingkirkan Uchiha dari Konoha dan seperti yang kau lihat, dia sudah melakukannya dengan meletakan distrik Uchiha dekat dengan penjara hanya dengan alasan untuk mengawasi para penjahat. Sekarang kau bisa melihat bukti dari apa yang kukatakan bukan, Hashirama?" Jawab Madara dengan nada ketus.
Hashirama terdiam sejenak, lalu menghela nafas. "Sepertinya semuanya itu memang salahku sejak awal. Seharusnya aku tidak selalu mendengarkan perkataan Tobirama dan mencoba menimbang semua kemungkinan yang ada. " Kata Hashirama dengan tatapan matanya yang menerawang kearah sungai yang mengalir itu. Ia masih tidak menyangka jika sungai yang sudah ada sejak ia dan Madara masih kecil masih tetap mengalir hingga saat ini.
"Tapi.. itu semua sudah berlalu dan satu-satunya yang bisa kita lakukan dengan keberadaan kita disini hanyalah membuatnya menjadi lebih baik lagi. Setidaknya, hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang" Lanjut Madara lagi.
"Dan juga, ada satu hal yang ingin kukatakan padamu, Hashirama..." Madara kembali melanjutkan perkataanya dan hal itu membuat Hashirama penasaran.
"Apa itu?"
"Aku ingin bilang padamu bahwa aku menyesal dengan semua pilihanku tentang meninggalkan Konoha dan juga dengan apa yang kukatakan padamu saat itu saat kita berdua ada didalam kuil Nakano.." Ucap Madara dan diakhirni dengan helaan nafas yang panjang. Ia merasa seperti beban berat yang terus membebani hatinya itu hilang sudah, walaupun hanya dengan permintaan maaf dan penyesalan.
Namun hal itu cukup membuat sang Senju, atau yang sekarang ini menjadi Uzumaki itu tercengang. Selama hidupnya sampai akhirnya mati dan terlahir kembali, ia tidak pernah melihat seorang Uchiha mengatakan bahwa dirinya menyesal dengan apa yang dilakukannya, khususnya Madara. Hashirama yakin seratus persen kalau Madara adalah seseorang yang mementingkan kebanggaan dan harga dirinya, juga kekuatannya itu.
"Sasuke.. kau.."
TBC..
A.N : Hahahaha.. akhirnya malah bikin new story lagi. Sepertinya malah jadi kebiasaan buat queen kalau lagi bunde alias buntu ide, queen malah baca dan bikin new story lagi. Hah.. di komputer malah lumayan juga ficnya, tapi cuma setengah jadi aja..hehehe... nunggu inspirasi datang kembali.
Tapi, kemungkinan untuk fict Senju Uchiha Naruto diupdatenya minggu depan, cuman kurang tahu pasti sih tanggal berapa. Tapi beneran minggu depan diupdate... Uchisen juga akan menyusul yaa...hehe dan fic ini hanyalah pelepas stress aja dan yah.. fic ini sendiri juga terinspirasi dari fic lain dan mungkin buat para senpai sekalian, bagian awal ini hampir mirip, tapi kedepannya akan queen buat beda seperti biasa..hehehe..
Would you mind to RnR?
I'm out!
