Marry Your Daughter

Cast: Jung Yunho,Kim Jaejoong, and Other

Chapter : 1-5 ?

Rated : PG 13

WARNING : Tidak suka klik close,tolong jangan di plagiat terima kasih :))

Marry Your Daughter

"Yunnie-ah.."panggil seorang namja cantik yang sedang melambaikan tangannya

Senyuman terpatri indah di bibir berbentuk cherry-nya itu,lalu senyum itu bertambah manis saat di lihatnya kekasihnya berjalan ke arahnya dan tersenyum sangat tampan kepadanya.

"chagi,sudah lama menunggu? mian.."ucap kekasihnya yang sudah memeluk namja cantik itu.

Namja cantik itu menenggelamkan kepalanya di dada bidang kekasihnya "ania..kajja.."namja cantik itu menyudahi pelukannya dan menggandeng tangan kekasihnya mesra.

Berjalan bersama di tengah tenggelamnya matahari membuat kesan itu begitu hangat,mereka sedang berjalan bersama di pinggir sungai han sambil melihat tenggelamnya matahari-karena sekarang musim panas-jadi mereka bisa memanfaatkan moment itu.

"chagy..aboji otte?"Tanya kekasihnya masih menggandeng tangan mungil itu.

"aboji eoh? Baik-baik saja yunnie,aboji benar-benar memakan obatnya teratur ah senangnya.."

"joongie sayang aboji eh?"

"tenta saja.."

"tidak sayang yunnie?"

"oh god yunnie,mana bisa sih kalian ini terbagi perasaannya. Hati joongie sudah permanen untuk kalian.."

Joongie-Kim Jaejoong menghentikan langkahnya,matanya menatap kekasihnya yang juga sedang menatapnya. Entahlah dia suka sekali saat mata elang itu menatapnya penuh dengan cinta,ia merasa kekasihnya hanya terpaku padanya bukan orang lain dan merasa hanya dirinyalah yang memang ada di hatinya.

"Yunnie sayang joongie tidak?"

"tidak.."yunho –kekasihnya. Terkekeh melihat ekspresi jaejoong yang seketika cembrut dan melepaskan jemari yang tertaut tadi.

"Ani..yunnie tidak sayang joongie melainkan sangat sangat mencintainya,bahkan yunnie berasa akan mati saja jika joongie meninggalkanku…"Yunho tersenyum sambil menggenggam kembali jemari jaejoong dan mengecupnya sebentar.

"yunnie..kajja kita pulang aboji akan merindukan anak tampannya ini.."kata jaejoong dan membuat yunho terkekeh geli.

Lalu mereka berjalan bersama meninggalkan sungai Han, tempat favorite mereka jika mereka jenuh.

.

"jja..masuklah chagy.."yunho membantu jaejoong melepaskan selfbelt-nya.

"yunnie..bogoshippo.."jaejoong terlihat tak rela akan berpisah dengan yunho.

Dia mempoutkan bibirnya,"poppo yunnie.."pintanya sambil menunjuk bibirnya yang merah.

Ya tuhan,yunho ingin sekali mencubit kekasihnya yang sudah di pacarinya selama 5 tahun itu. Jaejoong benar-benar menggemaskan sekali.

Chup~

Yunho mengecupnya cukup lama,hanya mengecupnya tidak melumatnya. Yunho hanya ingin jaejoong tau jika pria tampan yang menjadi kekasihnya itu sangat mencintainya.

Dan di lihat dari cara yunho memperlakukan jaejoong,jaejoong tau kekasih tampannya itu sangat sangat mencintainya.

Yunho mengecupnya dalam sangat dalam,keduanya menutup matanya masih-masing. Merasakan betapa hangatnya ciuman itu dan sangat menenangkan hatinya, tak lama yunho melepaskannya lalu menempelkan dahinya ke dahi kekasihnya, dan membisikkan "Aku mencintaimu sayang.."

Dan mengecup kening kekasihnya lama sekali, bahkan nafas mereka bertautan bersama saling beradu serta tak tinggal diam hati mereka yang berdetak teratur bersama.

"Aku juga yunnie,aku sangat mencintaimu.."

"kka..masuklah. aboji akan memarahimu jika terlambat sayang.."ucap yunho membuka pintu mobil nya,dan membiarkan jaejoong masuk.

Setelah memastikan kekasihnya masuk,yunho menyenderkan kepalanya dan menutup matanya, tiba-tiba saja air matanya mengalir dengan sendirinya.

.

.

.

"aku pulang.."salam jaejoong saat memasuki rumahnya yang terbilang cukup mewah itu.

Lalu ia mendudukkan dirinya di sebelah aboji-nya yang sudah berumur 62 tahun itu,lalu memeluk abojinya sebentar dan mengecup pipi abojinya.

"waeyo chagy ?"Tanya abojinya sambil merangkul anak semata wayangnya itu.

"aboji,aku mencintaimu.."ucap jaejoong masih memeluk abojinya.

Abojinya terkekeh "aku tau,aku tau.."

"aboji sudah minum obatnya?"Tanya jaejoong mngakhiri pelukannya.

"sudah,aboji bosan sekali setiap hari minum obat terus.."

"aboji tak boleh mengeluh,besok aboji ke greja lagi?"

Jaejoong berjalan ke arah dapur dan meminum air putihnya meneguknya dengan sekali teguk,dia haus sekali.

"hehe mian,aboji akan selalu ke greja. Aboji kan jemaat tetap jadi harus datang.."

"okelah,hati-hati perginya aboji, jangan telat minum obat.."

Jaejoong berjalan ke arah abojinya dan mencium pipi abojinya,dia benar-benar mencintai abojinya karena hanya abojinya yang tersisa. Kedua kakak dan ibunya sudah meninggal duluan karena sebuah kecelakaan besar sehingga menyisakan mereka berdua.

"joongie mandi dulu ya aboji lalu kita makan bersama."

.

Jaejoong mengambil beberapa makanan untuk ayahnya,lalu dia juga mengambil untuk dirinya sendiri. Mereka makan dalam diam,karena keluarganya mengajarkan untuk makan dalam keheningan. Setelah selesai jaejoong mencucinya dan menemani abojinya yang sedang membaca itu.

"jaejoongie.."panggil abojinya tiba-tiba dan dilihatnya abojinya menutup buku bacaannya.

"jaejoongi,aboji ingin kau segera menikah. Aboji memiliki kenalan untukmu..otte?"ucap abojinya pelan.

Jaejoong yang mendengar itu melongo seketika,bagaimana bisa abojinya seperti itu. Dia belum siap menikah,tapi kalau yunho-nya yang melamarnya ia bisa saja memikirkan itu. Tapi..

"kau tau anak dokter han, putrinya sangat cantik sekali dan dia sudah mendapat gelar dokter diusianya yang menginjak 22, hebat kan?"

"aboji.."jaejoong membalas ucapan abojinya dengn pelan.

"joongie sudah memiliki kekasih,joongie mohon.."

Seketika raut wajah abojinya mengeras,menampakan wajah menyeramkannya dan mereka terdiam seketika. Tak ada yang memula berbicara,aboji bahkan jaejoong sama-sama terdiam memikirkan apa yang akan terjadi nanti.

Lalu tiba-tiba abojinya berdiri dan hendak meninggalkan anaknya sebelum"pertemukan kekasihmu dengan aboji"setelah itu abojinya berjalan kekamar.

.

.

"Yunnie.."

"lama menunggu ya ? mian.."jaejoong yang baru datang langsung duduk di bangku taman tempat dia membuat janji dengan kekasihnya.

"ania..aku akan selalu menunggumu sayang, meski seribu tahun pun.."gombal yunho garing.

Jaejoong terkekeh mengejek "sudah basi tau yunnie.."yunho yang mendengarnya hanya terkekeh lalu mengambil kepala jaejoong agarbersandar di bahunya.

"otte sekolahmu ?"Tanya yunho sambil mengelus surai hitam kekasihnya.

"membosankan ! sejujurnya aku tidak ingin menjadi dokter yunnie,aku bosan…"

"demi aboji sayang. Kau harus menuruti apa kata aboji ne.."

Jaejoong mngerucutkan bibirnya dengan kesal,lalu melirik kekasihnya yang sedang menatapnya juga. Yunho terkekeh dan tetap mengelus surai hitam itu dengan sangat lembut. Begitu terlihat jika dia sangat menyayangi kekasihnya.

"kalau kau? Apa kabar perusahaan appa ?"Tanya jaejoong dan mulai menegakkan kepalanya melihat yunho.

"seperti biasa, klien yang menyebalkan serta tumpukan kertas menggunung ah tak lupa sekertaris yang_ups"

"yang apa?"

"ania.."

"kau berselingkuh ?"

Yunho menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu,lalu mulai gelisah saat kekasih cantiknya itu menatapnya sangat sangat tajam.

"ania.."

"tidak..kau berbohong."

"ania.."

"kau lihat yunnie,kita berpacaran sudah hampir 6 tahun dan aku cukup mengenal baik bibirmu itu. Eii bahkan bibirmu yang berkata jujur dari pada suaramu eoh..kalau kau sedang berbohong gigimu akan menggigit bibir sexymu itu.."

"hahahaha benarkah? Semengertinya kau dengan tubuhku sayang.."goda yunho sambil melihat jaejoong dengan tersenyum jahil.

"yunnie jangan mengalihkan pembicaraan dan berhenti menatapku seperti itu,aku akan luluh dengan sendirinya.."geram jaejoong sambil memalingkan wajahnya.

Yunho memiringkan wajahnya sambil menatap jaejoong penuh dengan cinta,mata elangnya seakan menggodanya dan menetapkan titik focusnya hanya ke jaejoong serta senyum manis yang mengembang di bibir berbentuk lovenya.

Yunho tau titik terlemah dari kekasihnya itu,bahkan kekasihnya itu tidak memandangnya sama sekali. Kekasihnya bahkan mempoutkan bibirnya dan menatap ke arah lurus tidak melihatnya.

SREETT

CUP

"disaat aku menatapmu jangan kau alingkan wajahmu sayang,aku tidak suka.."

Jaejoong hanya menutup matanya saat yunho menarik lehernya dan mencium tepat di bibirnya,memang sebentar tapi jaejoong tau jika yunho benar-benar mencintainya.

Jaejoong tak butuh ciuman yang lama,ia hanya butuh ciuman yang menenangkannya dan hangat di hatinya.

"aku tida pernah mengotori hubungan kita,kau percaya kan ?"

"yunnie..tapi"

"sekertarisku laki-laki sayang,bahkan aku tidak normal hanya denganmu saja. Entahlah,wajahmu menjebakku.."

"YAH ! kau kira siapa yang mengejar-ngejarku ha ?"

"hehehe mian..aku hanya berhubungan dengan lelaki cantik saja tidak dengan lelaki yang sudah menikah dan memiliki keluarga sayang, hanya saja

sekertaris itu benar-benar selalu ikut campur urusanku haaaa aku sebal rasanya menghadapinya.."

Jaejoong terkekeh melihat ekspresi wajah kekasihnya,lalu ia menarik wajah kekasihnya dan tepat menghadap kearahnya,hanya jarak 10 centi yang tersisa di sana. Lalu jaejoong mencium tepat di bibir berbentuk hati itu,sedikit menekannya saja lalu melepaskan kembali..

"aku percaya padamu.."

Yunho tersenyum sangat manis dan menatap kekasihnya yang juga tersenyum kepadanya lalu mereka saling berpelukan sangat hangat. Menyalurkan segenap cinta mereka,menunjukkan dengan pelukan hangat mereka,menyakinkan perasaan mereka satu sama lain.

"Yunnie..aboji ingin bertemu denganmu,otte ? Gwenchana?"Tanya jaejoong masih memeluk yunho kepalanya ia sandarkan ke bahu yunho.

Ia takut yunho tidak ingin menemui abojinya,ia takut yunho marah padanya,ia takut..dia sangat gelisah sekarang. Apa lagi yunho tidak menjawab pertanyaannya..

"otte ?"Tanya jaejoong lagi.

Kali ini ia menyerukkan kepalanya ke leher kekasihnya,menyembunyikan kegelisahannya..

"tentu saja sayang,aku akan mengajak appa dan eomma jika perlu.."

Jaejoong melepaskan pelukannya dan menatap kekasihnya yang tersenyum kepadanya,lalu ia memeluknya lagi "jinjja ?"

"iya sayang,kapan abojimu ingin bertemu aku ?"

"secepatnya yunnie,aboji ingin aku memperkenalkanmu.."

Yunho mengangguk,lalu ia mengelus kepala jaejoong lembut. Ia sudah siap bertemu dengan aboji kekasihnya dan ia sudah tak sabar ingin memliki kekasihnya seutuhnya. Ia sudah siap..

.

.

.

Saat ini yunho tampak gelisah,sedari tadi dia hanya meneguk air putih yang ada di tangannya. Ia hanya memesan air putih saja karena ia gugup sekali. Di restoran hotel Jung ia duduk,menunggu kedatangan aboji kekasihnya dan kekasihnya. Ia sudah datang lebih awal,30 menit sebelum waktu janjiannya.

Ia takut di lihat tidak disiplin dan bla bla..

Kegugupannya bertambh saat dilihatnya kekasihnya berjalan ke mejanya, sejenak dia tdak bisa berpikir dengan jernih. Betapa cantiknya kekasihnya saat ini,meskipun kekasihnya namja tetapi kekasihnya begitu cantik sangat cantik malah untuk dikatakan sebagai seorang lelaki, dengan balutan jas yang tidak terlalu formal serta kmeja yang benik teratasnya terbuka membuat kesan cantik dan sexy tercampur begitu saja tak lupa bibir plum merahnya dan kult putihnya membuat kekasihnya jauh lebih dikatakan cantik.

"a..annyeong haseyo…"salam yunho berdiri sambil membungkuk saat jaejoong dan abojinya bediri tepat di depannya.

Yunho juga terlihat sangat tampan,balutan jas yang di desain indah dan formal sangat kontras dengan tubuh tegap yunho membuat kesan mainly dan tampan tercampur begitu saja.

Mereka duduk dengan diam,lalu tak lama seorang waiters datang untuk bersiap dengan pesanan yang akan di pesan oleh pemilik hotel itu-Yunho. Tak lama waiters itu kembali kedalam dengan pesanan yang sudah di pesan.

Setelah itu mereka terdiam cukup lama,yunho hanya menatap aboji jaejoong dengan tenang mengusir rasa gugupnya. Aboji jaejoong begitu menatap yunho dengan sangat tajam berasa terintimidasi,dan tatapan yang tak bisa di artikan seperti apa.

Lalu tak lama "jae.."

Jaejoong menoleh ke arah abojinya, "waeyo aboji ?"

"ania.."

Setelah itu abojinya menatap lebih tajam yunho yang juga menatap aboji jaejoong. "anak muda,siapa namamu?"Tanya aboji jaejoong.

"jung yunho ahjussi.."jawab yunho sedikit tenang sekarang.

"kau yang memiliki perusahaan itu ?"

"N..ne ahjussi.."

Setelah itu aboji jaejoong terdiam lalu "jaejoong.."

Jaejoong yang sedari tadi mendengar pembicaraan aboji dan kekasihnya juga gemetaran dan menahan nafas begitu sangat tegang.

"Aboji tidak menyetujui kau dengannya.."

Seketika jaejoong maupun yunho saling berpandangan,mata mereka bertemu tak lama jaejoong memalingkannya dan menatap abojinya yang menatap lurus datar.

"waeyo aboji ?"

"kau laki-laki dia laki-laki,itu sangat menjijikkan sekalipun aboji tidak mengajarkanmu hal yang salah. Demi tuhan jae kalian homo dan di agama kita dilarang hubungan yang seperti itu. Aboji tak pernah mengajarkan kau yang tidak benar, apa kata orang-orang nantinya. Dan sekali lagi aboji sangat mengharapkan menantu aboji adalah seorang dokter yang handal. Kau mengerti ? sekarang jangan hubungi pemuda tidak benar ini dan segera menerima perjodohan yang sudah aboji rancang, aboji tak akan pernah merestui hbungan kalian.."

Jaejoong maupun yunho tak bisa menyela ucapan aboji jaejoong,serasa di hantam batu besar. Jaejoong maupun yunho hanya terdiam dan merasakan hatinya terasa sangat sakit. Terutama jaejoong,kenyataan jika abojinya tidak menerima yunho membuat hatinya begitu sakit.

Tiba-tiba saja air mata jaejoong turun tanpa di perintah,yunho yang melihat itu hanya menatap jaejoong dengan senyumannya yang sangat manis meskipun sangat di paksakan. Lalu di anggukkannya kepalanya dan tetap memperlihatkan senyumannya, yunho ingin memberitahu kekasihnya jika ini akan baik baik saja.

Jaejoong yang mengerti langsung menghapus air matanya tak ingin melihat kekasihnya mengkhawatirkannya,tiba-tiba saja abojinya berdiri dari duduknya "selamat malam.."memberikan salam dan keluar dari restoran itu.

Sebelum jaejoong meninggalkan yunho,ia berhenti sejenak "Aku mencintaimu bear..ku mohon"

"Iya aku tau sayang,untukku tolong..jangan menangis..untukku..jangan membuatku mengkhawatirkanmu..ku mohon. Aku mencintaimu. Jadilah anak yang manis sayang,aku mencintaimu.."

Setelah itu jaejoong benar-benar menangis dan keluar dari restoran itu. Setelah kepergian jaejoong dan abojinya,yunho berjalan gontai.

Bahkan sepertinya tubuhnya terasa sangat berat,langkahnya tak teratur,bahkan tak jarang dia jatuh di lantai milik hotelnya sendiri. Seorang supir yang melihat itu membawa yunho menuju ke mobil milik yunho dan membantu menyetirkannya.

"jalan ke sungai han pak han.."

"baik tuan.."

Setelah sampai yunho duduk disana,menumpahkan perasaannya. Ia adalah manusia biasa, ia hanya seorang namja biasa tak salahnya ia menangis seperti itu kan.

Hatinya benar-benar sangat sakit,aboji jaejoong menolaknya mentah-mentah bahkan ia belum saja mengucapkan beberapa kata tetapi abojinya langsung menegaskan.

Yunho hancur sekarang,apa yang harus ia lakukan. Ia mencintai namja cantik itu,ia tak ingin kehilangannya, ia sangat mencintainya melebihi apapun. Namja cantiknya itu adalah nafasnya dan sekarang nafasnya pergi membuat tubuhnya terasa mati.

Seumur hidup yunho tak pernah menangis,orang tuanya mengajarkannya untuk menjadi sosok pemimpin yang tegas,tetapi untuk kali ini saja biarkan dia menangis menumpahkan perasaanya dan membuatnya lebih tenang, menumpahkan tangisannya untuk namja cantiknya yang sangat ia cintai.

Aku mencintainya..

.

.

.

Yunho mengucek matanya sebentar,dilihatnya jam menunjukkan angka 7. Ya tuhan dia benar-benar seperti orang mati sekarang, Ini bahkan sudah berganti hari dan dia bertemu malam lagi.

Di lihatnya layar ponselnya.

No caling

Yunho mengusap wajahnya dengan kasar lalu melempar ponselnya asal,membuat ponselnya terlepas beratakan di lantai. Lalu ia melangkah keluar dan mengambil minuman di lemari pendingin dan meneguknya sekali teguk.

Yunho duduk termenung di ruang tamunya,dia mengingat kejadian kemarin malam saat aboji jaejoong menolaknya,lalu air matanya entah tiba-tiba turun dari kelopaknya tanpa sadar. Lalu ia berjalan mengambil anggur yang terpajang di lemari khusus anggurnya,lalu mulai membuka penutup botol bir itu dan menuangkan di gelas minumnya dan mulai meneguk sebelum..

"Yunnie hentikan minumanmu atau aku tidak akan meneleponmu !"

"Yunnie..Lambungmu akan semakin membengkak,dan aku benci itu. Hentikan anggur anggur itu,kau akan melukai dirimu sendiri dan aku tidak mau melihat orang yang aku cintai menderita ku mohon hentikan!"

"Yunnie..kau tidak mencintaiku? Jika tidak minum terus anggurmu itu.."

Yunho segera menghentikan pergerakannya dan membanting gelasnya keras ke meja,dia berjalan pelan ke arah lemari pendingin dan mulai membabi buta memakan ice cream vanilla nya, ini jauh membuatnya lebih baik.

.

.

Keadaan jaejoong juga jauh lebih menderita,dia tak berhenti menangis. Sepulang dari acara makan malam eh bahkan kata makan malam tidak cocok dengan keadaan kemarin dia tetap menangis,membuat abojinya khawatir dan jaejoong tidak mau memakan sarapannya.

Saat ini jaejoong terlihat sedikit lebih tenang dia tidak menangis lagi,jam menunjukkan angka 7 A.M dan waktunya untuk pergi ke kampusnya. Mungkin untuk saat ini dia ingin melarikan diri sementara dari abojinya.

Saat melewati ruang tamu,ia melihat abojinya yang menatapnya lalu ia mulai berpamitan dengan pelan bahkan berbisik.

"jangan temui lelaki itu lagi.."kata abojinya sebelum jaejoong membuka pintu rumahnya.

"jangan katakana apapun dulu denganku aboji..jaejoong berangkat.."setelah itu jaejoong menutup pintu dan keluar dari rumahnya.

.

.

.

1 bulan kemudian..

"Gomawo..Gomawo..Gomawo.."

END

DELETE

NEXT