There is Something Wrong About Dearka

Disclaimer: All gundam seed or destiny characters made by sunrise... not me

Resume: "Semua cewek suka sama gw tapi kenapa dia nggak tertarik sama gw ya?"tanya Dearka pada teman temannya. Sementara teman temannya hanya bisa terdiam dan berpikir. "Kenapa harus dipeduliin sih? Dia kan cuma girl next door yang keberadaannya tidak penting bagi hidup keseluruhan umat manusia?"

Story begin:

Jam menunjukkan pukul enam pagi, matahari masih belum bersinar seterik siang harinya. Meskipun masih pagi Dearka Elthman salah satu siswa berprestasi dari seed academy sudah menebar senyum kemana-mana.

"Selamat pagi!"

"Selamat Pagi, kira!"

"Selamat Pagi Kuzzey!"

"Hai Nicol, gimana resital pianonya kemarin?"

"Hai Athrun!"sapa Dearka kemana-mana.

Bagi Dearka hidupnya saat ini sudah sempurna jadi tidak ada alasan untuk tidak menebar senyum untuk mensyukurinya. Yah... dalam banyak hal sudah sempurna. Dia memiliki tampang keren dengan kulit kecoklatan dan rambut blondie yang bikin darah semua gadis-gadis berdesir ingin memilikinya. Dia memiliki tubuh six pack ala siluman serigala di film twilight. Dia memiliki nilai nilai sempurna, bukan yang paling sempurna tapi cukup baik untuk bikin mamanya yang cerewet itu menutup mulutnya. Dia memiliki teman-teman yang baik, Yzak, favoritenya. Sisanya, well... sejauh ini mereka tidak saling membunuh untuk mendapatkan pesonanya.

Dearka saat ini tengah berjalan menuju sekolah. Ia berada di belakang Flay, Meer, Stellar dan Miriallia yang sedang berbincang-bincang. Mereka bertiga cukup wellknown di sekolah karena Flay adalah gadis paling cantik di seed academy, Meer adalah wakil ketua choir di sekolah (ketuanya tentu saja Lacus Clyne!), Stellar adalah cewek paling imut se seed academy sekaligus pacar dari Auel Neider cowok yang juga paling cute di Seed academy. Bersama mereka adalah pasangan paling cute di academy. Dan Miriallia...er... wait! Siapa ya dia?

"Ow.. Flay wake up! Kira udah jadian dengan Lacus sebulan yang lalu, lo harus cari gebetan lain!"kata Meer.

"Tapi kira yang terbaik!"rengek Flay. Dearka menatap Flay, woaaa... beruntung banget Kira itu, disukai banyak cewek cantik. "Bagaimana kalau Yzak?"tanya Miriallia.

"Yzak menakutkan,"ujar Stellar cepat. Definitely maybe! Pikir Dearka. Yzak is woman-hater anyway!

"Tidak... sekali Kira tetap Kira!"ketus Flay

"Owww... bagaimana kalau Dearka? He is handsome and free!"seru Meer sambil tertawa seperti kuda.

"Nah itu baru pilihan!"seru Flay tertawa.

"Dearka baik,"jawab Stellar. Dan Dearka yang berjalan di belakang mereka tidak lain dan tidak bukan sudah melesat jiwanya sampai planet uranus.

"Ah.. aku pikir tidak juga, dia playboy bukannya?"tanya Miriallia. If you say soo, pikir dearka masih terbang jiwanya. Dia tahu beberapa cewek menjulukinya playboy karena setahun ini ia sudah berganti cewek sebanyak 13 kali. Itu berarti tiap sebulan berganti satu cewek plus ada satu bulan ia berganti dua cewek.

"Dia playboy? oh well... karena dia keren dan ceweknya tidak keren!"seru Meer.

"Yaa... dia cowok yang baik,"ujar Stellar menegaskan pandangannya terhadap Dearka.

Miriallia menghela nafas, "hey, wake up girl! Dia itu cuma cowok yang suka tebar pesona, sok kecakepan dan sombong. Apa sih bagusnya dia? I dont get it!"seru Miriallia.

"Kamu tidak tahu bagusnya Dearka apa? Well... hello, dia masuk finalis siswa berprestasi lho! Dan dia adalah wakil ketua basket di sekolah ini!"seru Flay.

"yeah... right WAKIL!"tandas Miriallia. Ketuanya si Yzak, woman-hater itu.

Flay mengernyit. Kenapa Miriallia mendadak jadi sok "tinggi" gini ya? Padahal dibandingkan dengan Dearka, Miri bukanlah apa-apa.

"Hmm... paling-paling kalau Dearka suka sama kamu, kamu nggak akan bisa neolak dia jadi pacar kamu!"sindir Flay.

"Apa! Enak aja! Aku tidak mau jadian sama cowok suka cengengesan itu! Tebar pesona kemana mana seakan seluruh cewek di dunia ini tidak cukup untuknya!"

"Yeaaaah... right...,"kata Stellar bernada menyindir ke arah Miriallia. Seolah-olah mengatakan 'emangnya iya?' mendukung Flay.

"Dengar ya, aku lebih suka memakan sepatu daripada berpacaran dengan cowok itu!"ketus Miriallia kesal dan menghambur pergi.

"Eh.. eh.. Mir!"seru Meer menyadari hal ini bisa jadi sangat serius. "Oh ayolah nggak usah marah, ini kan bukan topik yang serius!"kejar Meer diikuti Flay dan Stellar.

Dearka termanggu, ternyata di dunia ini ada juga cewek yang lebih suka memakan sepatu daripada jadian dengannya.

Lalu latar pun berubah... bukan lagi di lapangan sekolah tapi keesokan harinya saat anak-anak cowok tim basket seed academy beristirahat sesudah di gembleng suhu Mwu La Flaga yang terkenal keras diluar namun lembek di dalam (?).

"Hey... Kira apa kamu mengenal Flay?"tanya Dearka pada cowok super cool dengan kulit kecoklatan yang nggak kalah eksotiknya dengan dirinya itu. Kira yang sedang membasuh muka dengan handuk basah hanya mengangguk.

"Everybody know flay,"kata Athrun dari seberang loker sementara beberapa cowok tertawa kearah Dearka.

"Oh... Jadi dia yang lo incar sekarang?"tanya Heine. Dearka mendengus dengan tampang 'not interested'. "Kalau Miriallia?"tanya Dearka ke Kira... er... ke yang lainnya juga sih.

Anak-anak cowok mengernyit. Miriallia...? Who?

"I dont think so..."kata Yzak. Kira mengernyit.

"Miriallia Haww? Yang suka bareng dengan Flay?"tanya Sai. Dearka mengangguk. "Oh.. wow... dia tidak terlalu menonjol sih... tapi ada kok murid bernama Miriallia di seed academy ini,"kata Sai. Anak anak cowok lainnya akhirnya bisa merecall siapa itu Miriallia. At least mereka bisa membayangkan Miriallia sebagai cewek yang berambut pendek dan blondie pacarnya Auel... eh... tunggu... itu Stellar bukannya?

"Kenapa lo mikirin dia?"tanya Miguel sambil tertawa dan menepuk pundak Dearka yang terlihat berpikir keras itu.

"Entahlah tapi... Semua cewek suka sama gw, tapi kenapa dia nggak tertarik sama gw ya?"tanya Dearka pada teman temannya. Sementara teman temannya hanya bisa terdiam dan berpikir, Kenapa harus dipeduliin sih? Dia kan cuma girl next door yang keberadaannya tidak penting bagi hidup keseluruhan umat manusia.

"Sudahlah... itu kan cuma satu cewek, masih banyak kok cewek yang suka sama lo,"hibur Nicol. Dearka mengangguk.

Oh Well... tapi penasaran banget.

Keesokan harinya, di pagi hari berikutnya, di cuaca yang sama. kali ini Dearka membawa bunga mawar kuning yang cantik. Dan seperti biasa, ia memberi salam pada beberapa siswa seed academy yang melewatinya.

"Ihh... Lihat Dearka bawa bunga mawar putih, untuk siapa ya?"

"Pasti untuk cewek!"

"Ya iyalah... masa untuk Athrun, hombreng dong namanya!"

"I wish for me..."

"You wish!"

Dearka menemui Miriallia yang juga sedang berjalan di depannya. "Mir, Miriallia!"seru Dearka.

Miriallia menoleh ke arahnya lalu mengernyit. Disampingnya ada Stellar. Flay dan Meer tidak ada.

"Oh... um... Dearka Elthman? Ada apa?"tanya Miriallia.

"Tadi pagi di kebun rumah gw tumbuh setangkai bunga mawar kuning yang cantik dan kupikir ini cocok untuk imagemu padaku,"ujar Dearka tersenyum maut sambil memberi bunga itu pada Miriallia. Wanita selalu suka bunga dan senyum Dearka. Seharusnya semua wanita klepek klepek bila mendapatkan keduanya bersamaan tapi Miriallia terlihat dia begitu berbeda dari cewek kebanyakan ya? Dearka makin penasaran.

"Haah? Eh... um... image? maksudnya?"tanya Miriallia menggaruk kepalanya. Please terima aja, pikir Dearka.

Hening. Tapi kemudian Stellar langsung menyela. Ia ingin 'menyelamatkan' suasana.

"Tentu saja Mir! Auel pernah bilang setiap bunga itu memiliki bahasanya masing-masing. Bunga mawar pun memiliki bahasa bunga. Kalau Stellar tidak salah mawar merah artinya cinta yang membara, mawar putih artinya kesucian, mawar pink untuk cinta yang lembut dan mawar kuning untuk persahabatan,"kata Stellar. Sementara Miriallia hanya mengangguk

False alarm! Pikir Dearka tidak bisa menutup mulutnya lagi. Ia tidak pernah mengharapkan Mirirlalia menjadi sahabatnya. Sahabatnya cukup satu, Yzak dan dia tidak ingin menambah sahabat baru lagi. Yzak pun tidak suka berbagi posisi sahabat itu dengan orang lain. Dia ingin lebih dari itu dari Miriallia, dia ingin Miriallia jadi pacarnya!

Miriallia tersenyum. Eh...? tersenyum?

"Terimakasih banyak Dearka. Sebetulnya tanpa mawar pun kamu sudah kuanggap teman kok,"ujarnya. Apa? Dia senang! Oh... well yang penting dia senang! Miriallia mengambil mawarnya sambil tersenyum. Sesungguhnya Dearka sering melihat banyak wanita tersenyum padanya tapi tidak ada yang seberharga senyum Miriallia, entah mengapa begitu.

"Byee...,"kata Stellar sambil dirinya dan Miriallia berlalu. Miriallia tidak melambai tapi tersenyum kearahnya. OMG... senyumnya begitu manis! Seperti tolak angin STMJ atau gula rendah kalori!

"Bye...,"lambai Dearka balik. Dearka melambai terlalu asyik sampai tanpa disadarinya ia sudah dekat dengan tembok sekolah. Tanpa terelakkan lagi ia sudah menabrak tembok itu. Ouuuch!

Sorenya saat Dearka akhirnya bertemu dengan Sai lagi di ruang tim basket, Dearka tidak bisa menahan diri untuk menanyai tentang Miriallia.

"Miriallia? Oh... dia teman SD ku dulu. Kami dulu cukup dekat meskipun sekarang tidak lagi,"kata Sai. "

Kenapa?"tanya Dearka penasaran. Sai baru saja mau bicara ketika Yzak menyodoknya.

"Kenapa sih lo mengejar-ngejar cewek itu? Ada banyak cewek yang lebih cantik dari dia mengejar ngejar lo!"ketus Yzak.

"Iya benar, menurutku Miriallia bukan tipe cewek yang sedang mencari pacar,"kata Kira.

"Kenapa tidak Flay? She is hot...,"saran Heine.

"Atau Stellar, she is cute!"

"Hei, thats my girlfriend!"protes Auel yang tiba-tiba saja datang. Tapi anak anak cowok lainnya termasuk Sai keburu menjitak Auel dan mengacak-acak rambut birunya yang lucu.

"Karena..."

Semua cowok basket langsung diam lagi menatap Dearka penasaran.

Dearka menelan ludah. "Karena sepertinya aku jatuh cinta padanya...,"kata Dearka.

"Haaah!"seru anak-anak cowok lainnya surprise.

Apaan ini? Sejak kapan cowok playboy macam Dearka "jatuh cinta". Apakah dunia sudah akan kiamat? This is the end of 2012 anyway!

Bersambung...