"Ingat! Mulai besok kalian libur selama 3 hari, arra?"
"Ya, sajangnim."
"Baiklah, sekarang kalian boleh pulang!"
Seluruh karyawan yang berjumlah tak sampai 10 orang yang tak termasuk sajangnim di toko roti dan kue itu berhamburan mengambil barang mereka masing-masing. Beberapa diantara mereka ada yang segera membuka seragamnya, beberapa ada yang membiarkannya, dan memutuskan untuk membukanya ketika telah sampai di rumah.
Seorang namja yang keluar paling duluan dari toko itu, menatap langit, sambil tersenyum lebar. "Libur! Kondisi dimana aku tidak akan bertemu yeoja dan namja-namja manis itu! Dimana aku tak bekerja! Yes!"
.
.
.
_Sementara itu_
"Libur... Hari dimana aku akan dengan terpaksa meninggalkannya. Hari dimana aku menghadapi nasib antara hidup dan mati..."
Kalimat itu terucap, oleh seorang namja tinggi berkulit pucat yang tengah menatap langit. Ia kemudian menoleh ke belakang, melihat kearah adik angkatnya yang kini sangatlah berubah. Yang sebelumnya terlihat lebih dewasa, kini menjadi seperti anak-anak.
Namja itu berjalan mendekati dongsaengnya yang tertidur dengan memaksakan tempat, lalu mengelus kepalanya lembut agar tak membangunkannya.
"Tempat ini sudah kulubangi, celah untukmu bernafas."
ZIIPPP
Ia menutup tempat itu, dan memberinya celah yang lebih besar lagi, agar dongsaengnya jadi lebih mudah mendapatkan pasokan oksigen, meskipun ia tau, pasti akan sangat panas karena berada di tempat yang begitu tertutup. Tapi otaknya yang jenius itu, bisa memperkirakan dan meyakinkan kalau dongsaengnya tak akan mati karena kehilangan oksigen. Ia sudah memikirkan apa yang harus ia lakukan agar dongsaengnya dapat bernafas dengan normal.
"Mianhae... maafkan hyung..."
.
.
.
.
My Innocent Hyukkie
By: CLA
Rated: T
Genre: Romance, Humour, brothership, etc
Disclaimer: seluruh cast disini
milik Tuhan dan mereka sendiri
Cast: Eunhyuk, Donghae(main), Super Junior. Possible for another cast
Warning: OOC, BL, EYD, Typos, Super Innocent!Hyuk, Impossible things, etc
.
.
.
.
Seorang namja tengah duduk dengan malasnya di sebuah sofa yang berada tepat di depan televisi. Matanya tertuju kepada drama romantis yang kini tersuguhkan dihadapannya. Drama yang sangat populer berjudulkan Titanic ini merupakan favoritnya. Seumur-umur, ia tidak pernah menonton adanya drama sebagus ini.
Hari sudah malam. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan. Tapi matanya tetap tertuju kepada drama romantis nan tragis itu. Tidakkah ia membereskan keperluannya untuk kerja? Atau sekolah mungkin?
Untuk apa? 3 hari kedepan adalah hari libur. Ia harus memanfaatkannya baik-baik bukan? Lagipula ia bukanlah seorang siswa, melainkan mahasiswa. Umurnya sudah menginjak 20 tahun ini, dan ia hanya tinggal sendiri. Lantas kemana keluarganya?
Jawabannya mudah. Mereka memutuskan untuk tinggal di Amerika sana. Ayahnya sedang menanamkan usaha, yang sekarang sudah berkembang dan terkenal disana. Kakaknya sudah lulus kuliah, dan hanya ia sendiri yang belum tamat. Jadilah ia ditinggal untuk meneruskan pendidikannya di Korea, tempat ia selama ini tinggal, sementara saudaranya membantu usaha orangtuanya.
DRRT DRRT
Namja itu segera merogoh sakunya, dan mengambil handphone dari sana. Ia melihat pesan yang disampaikan, lalu mendecih kesal.
Donghae, jangan lupa untuk kembali kerja 3 hari lagi! Hanya kau patisier satu-satunya yang dapat kami percaya.
Kim Kibum
Ini gila! Ia baru saja menikmati liburan, dan tiba-tiba saja diteror masalah kerja. Astaga. Donghae tidak akan lari kemana-mana. Ia sudah dikontrak untuk bekerja sementara disana. Ia tidak se-pikun itu!
Ya, beginilah Lee Donghae, namja itu, bertahan hidup. Meski orangtuanya mengirimkannya uang, tapi tetap saja. Ia mencoba untuk hidup dengan penghasilannya sendiri. Ia hanya akan menggunakan uang kiriman orangtuanya disaat mendesak.
DRRT DRRT DRRT DRRT DRRT DRRT
Donghae kembali melirik handphonenya. Siapa lagi ini?
3 message received
Oppa, aku kangen sama oppa! Kudengar kau sedang tak ada pacar, kita balikan lagi yuk!
Jessica Jung
Donghae mendecih kesal. Ia tau, ia itu tipikal playboy. Tapi dia melakukannya just for fun. Tak peduli yeoja atau namja, selama ia suka pasti digaet. Tapi, jarang sekali ada yang mengganggunya liburan hanya minta balikan seperti ini. Membuat moodnya hancur saja.
Oppa, aku sudah sampai di Paris! Jaga diri oppa baik-baik arraseo? Don't miss me yah! Mungkin aku kembali 10 tahun lagi! Saat itu aku akan membawakan oppa segudang resep roti dan kue! Bye~
Nam Jihyun
Donghae tersenyum. Ia tak pernah menyesal memiliki sepupu sepertinya. Perhatian, baik, senang bercanda. Ah, 10 tahun lagi. Masih agak lama. Donghae tak yakin Jihyun ingat untuk membawa resep itu, apalagi segudang. Ia terkekeh pelan. Moodnya agak membaik sekarang.
Hei! Katanya kau sedang libur? Kenapa tidak main kesini? Sehari saja juga tidak apa-apa kok! We miss you!
Lee Donghwa
Donghae segera membalas pesan terakhir. Pesan yang menurutnya, paling menuntut jawaban, dan membuat mood-nya kembali membaik.
Hei! Kau kira tiket pesawat tidak mahal? Aku tidak mau menggunakan uang eomma dan appa semena-mena kau tau? Bayarin tiketnya kalau mau haha xp
Donghae segera mengirim pesannya, yang tak lama kemudian mendapat balasan hyungnya yang mengoceh karena disuruh membayar tiketnya, yang ia tau hanya bercanda.
TING TONG
'Siapa yang bertamu malam-malam begini?'
Donghae segera berdiri, lalu berjalan kearah pintu rumahnya, dan membukanya. Ia menoleh ke kiri-kanan, tapi tidak menemukan siapa-siapa.
'Ah, pasti kerjaan orang iseng.'
Baru saja Donghae ingin menutup pintu, matanya menangkap sesuatu. 2 koper, yang diterlentangkan dan ditempeli kertas. Tertulis:
Tolong bawa masuk keduanya terlebih dahulu sebelum membukanya.
Ps: Jangan dibanting atau diangkat, apalagi di duduki.
Donghae mengernyitkan alisnya. Seingatnya, ia tidak memesan kiriman barang apapun. Tapi daripada ia berlama-lama diluar, ia menyeret masuk 2 koper itu. Koper pertama ringan, sementara yang kedua jauh lebih berat.
BLAM
Pintu pun ditutup.
Seseorang dibalik tembok rumah Donghae, tersenyum lega bercampur pedih. Ia hanya bisa berharap, pilihannya tepat. Perlahan, air matanya menetes membasahi pipinya.
"Maafkan hyung... semoga kita bisa bertemu lagi" ucapnya, sebelum akhirnya ia bergegas meninggalkan rumah bertingkat 2 itu.
~My Innocent Hyukkie~
Donghae membuka satu koper perlahan. Koper yang lebih ringan, yang menurutnya lebih normal dibandingkan koper kedua, yang sepertinya sengaja diberi ruangan untuk bernafas.
Betapa kagetnya ia melihat isi koper itu yang penuh dengan uang lembaran. Diatasnya terdapat 2 pucuk surat. Ia yakin, uang ini cukup untuk hidup selama 4 tahun.
Perlahan Donghae mengambil surat yang pertama, mengeluarkan isinya, lalu membacanya.
.
Hei kau yang membaca surat ini. Kau pasti sudah melihat tumpukan uang itu kan? Jangan dikorupsi! Uang itu bukan untukmu! Uang itu untuk keperluan di koper sebelah! Aku sedang meringankan bebanmu, jadi berterima kasih-lah! Aku percaya padamu!
evilKyu_
.
Donghae agak sedikit bingung, tapi ia memutuskan untuk membaca surat kedua terlebih dahulu sebelum membuka satu koper lagi.
"Gila! Ini surat, atau gulungan tisu toilet?!" protes Donghae, melihat betapa panjangnya surat kedua. Ia harus membaca sepanjang ini?
Hei kau yang membaca surat ini. Kau pasti sempat mengira ini gulungan tisu toilet saking panjangnya. Tolong, jangan berlebihan. Isi surat ini semua tentang 'dia' dan apa yang sedang terjadi!
Donghae merubah pikirannya tentang membuka koper belakangan. Karena penasaran, ia membuka koper itu, dan ia sangat terkejut. Tebak apa isinya?
Manusia. Bisa dibilang seumuran dengannya. Manusia itu sedang tidur sambil menekuk kakinya, agar muat masuk ke dalam koper. "Ini gila!" protes Donghae dengan suara keras, membuat sosok itu terbangun kaget, lalu mengucek matanya sambil duduk. Donghae terperangah. Sosok itu manis sekali. Ia bahkan tidak tau gendernya sebenarnya namja atau yeoja.
Sebelum Donghae berpikiran banyak dan berfantasi liar, ia berusaha kembali membaca isi surat kedua itu.
Kau pasti mengira dia yeoja karena sangat manis. Dia itu namja. Namanya Lee Hyukjae. Keluargaku lebih suka memanggilnya Eunhyuk sementara aku lebih suka memanggilnya Hyukkie. Kau boleh memanggilnya Hyukkie. Umurnya 20 tahun. Dan masalah pakaiannya... aku terburu-buru, jadi beli saja dengan uang itu. Aku terkena kanker dan harus operasi di luar negeri. Aku tidak bisa membawanya bersamaku. Jika berhasil, aku akan kembali dan mengambilnya, tapi jika gagal, tolong jaga dia selamanya. Aku percaya kepadamu.
Donghae membacanya dengan mata yang agak berlinang. Ia merasa kasihan. Tapi ia bingung mengapa penulis surat ini bisa mempercayainya.
Sejak 2 minggu yang lalu, aku terus mengawasimu. Aku tertarik dengan kau yang mau merawat kucing di belakang toko kue itu sementara yang lain malah menendanginya yang sedang kesakitan. Beberapa waktu yang lalu juga aku sempat melihatmu membantu anak hilang mencari orang tuanya. Dan saat seorang anak hilang itu berceloteh tidak jelas, kau tetap berusaha seakan memahaminya untuk membuatnya senang. Saat itu pula aku memutuskan, kau bisa dipercaya.
"Oh, jadi karena waktu itu. Tapi aku tak melihat ada yang mengawasiku. Tapi... ini manusia sudah beranjak dewasa! Bukan bayi, kucing, peliharaan, atau apapun! Aneh!" celotehnya, membuat sosok bernama Eunhyuk yang belum sadar sepenuhnya itu menatapnya bingung dengan terkantuk-kantuk dan pandangan buram.
Hyukkie sangat takut keramaian, karena ia takut kehilangan. Akulah penyebabnya hehe. Aku pernah meninggalkannya untuk ke toilet dan ia hampir di culik dan dijual saat itu.
"Ish... apa orang ini gila? Bagaimana mungkin ia masih bisa menulis 'hehe' sementara ia membuat orang lain menjadi takut karenanya?"
"Nu-nugu?" sosok itu bertanya dengan suara bergetar, melihat orang yang menurutnya asing di depannya. Donghae tak menghiraukannya. Ia lebih mementingkan membaca isi surat yang menurutnya seperti buku petunjuk atau surat wasiat itu sampai akhir.
Seminggu sebelum aku mengawasimu, Hyukkie sempat kecelakaan sampai lupa ingatan. Kata dokter, hanya ada beberapa ingatan umum saja. Sisanya, akan terlupakan secara temporer. Katanya, kemungkinan karena kepalanya terhantam berkali-kali dijalan. Selama 3 minggu, aku yang mengajari Hyukkie segalanya. Tapi hanya yang berhubungan dengan rutinitas manusia pada umumnya.
"Mwo? Memang ada kasus seperti itu? Baru pertama kali ini aku melihatnya langsung."
Ah dan waktu itu aku sempat mengintipmu membaca komik tentang karakter alien yang imut dan polos. Aku juga membacanya kok hehe. Sepertinya aku tak perlu sulit-sulit menjelaskan sifatnya. Kurang lebih seperti karakter utama seperti di buku itu. Hilangnya memori Hyukkie membuatnya seperti anak kecil yang polos. Ia juga sensitif, tapi ia perhatian. Akan kubuat kau menyesal bila menyakitinya. Sifat lainnya akan kau ketahui nanti.
Donghae mengacak-acak rambutnya frustasi. Ini gila. Mana mungkin watak si alien dari komik itu bisa terbawa ke dunia nyata? Itu akan menyusahkan. Akan jauh lebih baik bila Eunhyuk berasal dari planet lain dan tidak mengerti apa-apa tentang planet ini sehingga membuatnya terkesan polos, layaknya si tokoh alien itu. Tapi ini? Eunhyuk itu manusia! Dewasa! Namja pula! Apa ia harus beralih pekerjaan menjadi bodyguard atau baby sitter? Seseorang, tolong tampar wajahnya sekarang.
"K-kau si-siapa? H-hyung? Hiks Kyunnie Hyung? Kyunnie hyung... hiks... dimana?"
Entah Donghae memang bolot, bodoh, tak mendengar, tak bisa mendengar, atau pura-pura tak mendengar, namja itu tetap sibuk membaca kelanjutan surat yang menurutnya lebih mirip cara menggunakan barang elektronik tersebut.
Kemungkinan besar Hyukkie akan menangis karena aku tak ada bersamanya. Dan ia akan terbiasa dengan orang asing kurang lebih seminggu. Termasuk dirimu. Temanku pernah mengalaminya saat kutitip untuk mengawasimu, dan ia sangat tak bisa dipercaya. Ia tak pernah mengunci rumah, sehingga Hyukkie pernah kabur.
Biasanya Hyukkie akan sangat menyebalkan di saat-saat itu. Saat menangis, ia akan memonopoli barang-barangmu. Ia akan mengembalikannya jika ia rasa, ia dapat percaya kepadamu. Jadi, sebelum terlambat, sembunyikan barang berhargamu sekarang. Hahaha. Dan, awal-awal Hyukkie bertemu orang baru, ia akan menyembunyikan dirinya sebisa mungkin, di kamar yang paling pertama ia masuki. Mau itu kamarmu, kamar tetangga, kamar mandi, gudang, ataupun hal sejenisnya. Good luck!
Ps: JANGAN TITIP HYUKKIE KE ORANG LAIN! Atau aku akan menghantuimu jika operasiku gagal nanti! Atau jika berhasil, kusuruh bos-mu untuk mendepakmu keluar!
evilKyu_
Donghae tersenyum lega. Setidaknya bagian terpenting suratnya sudah habis ia baca, sisanya tinggal list apa yang disukai dan dibenci namja manis di hadapannya itu. Awalnya ia kira surat itu akan sangat panjang sekali, tapi ternyata hurufnya yang besar-besar lah yang membuatnya panjang.
"Hiks... Kyunnie-hyung~"
Donghae baru tersadar akan apa yang terjadi. Terlalu serius membaca surat itu membuatnya mengabaikan makhluk dihadapannya itu. Donghae menatap Eunhyuk horor. Tubuh namja manis itu gemetar, menandakan ia menangis. Kembali, pesan itu terngiang.
'Saat menangis, ia akan memonopoli barang-barangmu'
Donghae terus mengawasi Eunhyuk, sampai pada akhirnya Eunhyuk menatap Donghae tajam, dan berkata "Kau jahat! Kau memisahkan Hyukkie sama Kyunnie-hyung! Hiks"
Setelahnya, Eunhyuk berdiri, lalu berlari kemanapun, yang ternyata memasuki kamar Donghae. Seketika itu juga Donghae panik. Sebelum ia sampai ke depan pintu kamarnya, Eunhyuk sudah membanting dan mengunci pintu kamarnya. Donghae sendiri hanya bisa menggedor-gedor kamarnya, meminta untuk di buka. Tapi dengan seenaknya Eunhyuk berkata "I-ini kamar Hyukkie! P-pergi kau orang jahat! Hyukkie mau tunggu Kyunnie-hyung disini!"
"Tapi ini kamarku!"
"Ini kamar Hyukkieeeeeeee!"
Donghae mengumpat kesal, lalu teringat. 'Bukankah aku memiliki kunci kamar?'
Baru saja Donghae ingin mencari kunci itu, tapi kemudian ia merutuki dirinya sendiri. 'Aish! Bagaimana aku bisa melupakan kunci itu tertinggal di laci toko?'
"ARGH! Sial! Itu kamarku! Ini rumahku! Siapa sih yang menitipkan anak aneh itu? Malahan kukira ia ada masalah dengan otaknya! Masa sekarang aku tidur di sofa? Selimut, bantal, dan semuanya ada disana! Dan yang lebih bodohnya lagi aku malah menaruh cadangannya disana!"
Donghae menuruni tangga, lalu merebahkan dirinya di sofa ruang tamu, yang terletak tepat di depan, bawah, dari kamarnya sendiri. Baru saja ia memejamkan matanya, ia teringat...
"KARTU KREDITKU! AAARGHH! GILA! Masa kuambil besok? Semoga ia tidak memakannya!" umpat Donghae kesal.
Setelahnya, ia mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Begitu ia menemukan posisi yang nyaman, ia segera berusaha agar bisa tidur. Baru saja ia ingin tidur, ia merasa kaget karena tubuhnya di lempar bantal, beserta selimutnya dari lantai dua. Donghae menatap tajam orang yang sudah bersedia perhatiannya dengan tidak berperikemanusiaan, yang sedang bersandar di tangga, agak mengumpat.
"U-untukmu!"
Setelahnya, Eunhyuk kembali membanting pintu kamar, lalu menguncinya, meninggalkan Donghae yang sedang mengumpat kesal.
"Bukan begitu seharusnya cara memberi orang barang yang benar! Argh! Lama-lama pintu kamarku hancur dibantingnya!" oceh Donghae, lalu menggunakan bantal yang diberikan –dilempar- oleh Eunhyuk tadi dan menyelimuti dirinya sendiri.
"Ah, semoga aku bisa tidur nyenyak. Good night world."
.
.
.
TBC
.
.
.
Author's Territory:
Kalau gak ada yang minat bisa di END sih, chapter lanjutannya belum diketik ini meski udah nyantel di otak haha.
Yang minat hubungi 14045. #EHEM# maksudnya, kasih tau aja lewat review. Gak maksa sih, cuma mau tau aja fic ini aneh apa kagak. Maaf kalau readers merasa dipaksa untuk mereview m(_ _)m
See You~
