Seluruh tokoh merupakan hasil karya dri J.K Rowling, penulis buku Harry Potter (semua juga tau)

TTM

(Teka Teki Malfoy)


Hari Senin pagi, dimana burung burung beterbangan dan matahari semangat untuk mengeluarkan cahayanya. Awal yang baik untuk memulai hari dan aktifitas sehari hari di dunia sihir. Hari ini merupakan hari keberangkatan murid-murid Hogwarts untuk memulai tahun ajaran baru.

Draco Malfoy, salah satu murid populer di Hogwarts karena selain ia; berasal dari keluarga Malfoy yang terkenal elit luar baisa dengan gaya berpakaian kelas dunia, konflik hebohnya dengan the hot boy who lived—Harry Potter, dan seorang seeker beken dengan sapu terbang mewah, ia juga memiliki paras tampan yang bisa membuat para wanita diam tak bergerak tanpa jampi jerat.

Baru saja ia selesai membersihkan dirinya dan dia menatap dirinya sendiri ke cermin. Dia tampak sempurna untuk jadi santapan wanita-wanita muda. Tidak ada lemak lemak dan selulit yang mengganggu tubuhnya. Tapi Malfoy adalah pangeran dingin slytherin, banyaknya gadis yang mendekatinya, ia pasti akan mengacuhkannya.

Dia lalu menuju kamarnya dan menemukan sebuah botol kecil kosong, koran, dan tongkatnya di atas meja. Muncullah pikiran jahilnya sebagai seorang slytherin untuk mengerjai teman temannya nanti di sekolah. Percaya atau tidak saudara saudara sekalian, Malfoy adalah seorang yang kreatif, dari umur lima tahun ia memang tidak menang lomba mewarnai atau pukul pinata seperti teman temannya tapi ia membuat karya seni tiga dimensi naga-makan-tanaman dari daun daun gugur di halaman belakang real estate rumahnya untuk persembahan kado pada hari ibu. Ibunya sangat suka hadiah itu dan mentransfigurasinya menjadi naga penajaga taman hingga sekarang. Tapi Draco jadi bingung sendiri kenapa dia harus membuat naga pada saat itu. Kalau dia bisa kembali ke masa lalu, ia mungkin akan membuat king-kong yang kemudian dapat dilatih menjadi hewan profit besar dalam proyek film layar lebar. Pikiran the gold digger ini tentu saja menurun dari bapaknya yang juga seorang yang kaya dan salah satu fashionista di dunia sihir. Kata Fabulous cukup mendeskripsikannya.

Lalu, seperti sihir cahaya Lumos, idenya tiba tiba muncul pada seorang gadis kutu se kutu kutunya buku yaitu, siapa lagi kalau bukan Hermione.

" Tahun ini, si mudblood Granger akan merasakan cinta," katanya sambil tertawa seperti—lagi lagi—bapaknya, mulai sibuk untuk membuat 'sesuatu' kedalam botol tersebut.

-x-x-x-x-x-

"Achoo!"

"Kau tidak apa-apa Hermione?"

"Ah tidak apa apa mum, aku juga heran kenapa aku bersin"

"Mungkin seseorang sedang membicarakanmu diluar sana sayang,"

Di sini—tepatnya dunia Muggle—suasana yang mirip juga terjadi. Hermione Granger, murid perempuan teladan dengan skor prestasi cemerlang yang menjadikannya juara umum tahun lalu, bersiap-siap menuju sekolahnya yang tercinta. Ia mengambil sarapan yang disiapkan oleh ibunya. Ia sudah sangat sangat siap untuk menerima mata pelajaran yang baru. Hatinya berbunga bunga dan rasanya ingin segera melompat ke kereta. Baginya, pelajaran di dunia sihir ialah suplemen kesenangan untuk kehidupan mudanya.

Tapi belakangan Hermione mengalami mimpi teraneh dalam hidupnya, ia memelihara naga yang liar namun ia menjadi ksatria yang berhasil menjinakkan naga tersebut. Saat bangun Hermione kaget dan merasa tampaknya ia dirasuki mimpi Hagrid tapi lalu ia berpikir mungkin karena Hermione memiliki rambut super keriting dan frizzly seperti Hagrid, dan mimpi orang orang berambut keriting memang seperti itu. Hermione jadi panasaran apakah penyanyi di dunia muggle, Beyonce, yang juga memiliki rambut keriting mengalami mimpi hal yang sama seperti Hermione.

"Tetap fokus Hermione, kau masih akan menjadi yang terbaik tahun ini,"

Setelah melewati peron sembilan tiga per empat, Hermione langsung dipanggil oleh Harry dan Ron.

"Hermione, sebelah sini!" kata Harry sambil melambaikan tangannya. Hermione langsung menghampiri mereka berdua.

"Kalian berdua makin tampan, bagaimana liburan kalian?" kata Hermione sambil mulai masuk kedalam kereta mereka.

"Tidak ada yang menyenangkan di Privet Drive. Tapi kata katamu pagi ini mencerahkan hariku Hermione, sungguh," sahut Harry sambil tersenyum. Harry tidak bisa menyembunyikan kesenangannya karena bagaimanapun juga dia kan selebriti hogwarts.

"Aku dikerjai habis-habisan oleh Fred. Sialan, dia hampir membuat kakiku pincang!" Ron menggerutu, tapi Hermione tersenyum dan memberikan tatapan kepada Ron seakan-akan berkata "memang begitulah kakak mu itu kan"

Ron yang menerima senyuman Hermione, mendadak merasa malu dan mengernyitkan dahi. Hermione entah bagaimana dengan magisnya dan ajaibnya dia terlihat lebih cantik dan hangat. Mungkin karena kini mereka mulai jadi ABG dan apapun rasanya jadi terasa 'lebih'. Daun yang jatuh terasa dramatis. Burung hantu itu dramatis. Kereta ini dramatis. Harry dramatis. Eh tetapi Harry kan memang dramatis.

Ron jadi salah tingkah, dan dia melihat ke arah Harry yang ternyata juga memandang Hermione dari tadi. Rasanya Harry juga merasa Hermione hari ini berbeda.

"Kalian kenapa?" kata Hermione kepada Ron dan Harry.

Keduanya langsung kaget dan mengatakan hal yang sama:

"Tidak Hermione, tidak apa apa,"

Perjalanan menuju Hogwarts lalu berangsur normal sampai Lee Jordan membawa labah labah kedalam kompartemen mereka. Ron mengalami mimpi buruk dalam dunia nyata, dan saat si kembar Weasley melihat Harry dan Hermione yang khawatir dengan Ron, mereka hanya berkata "Let the fun begin!"

-x-x-x-x-x

Saat pukul 12 siang, wanita yang membawa troli penuh permen dan coklat datang untuk menawarkan apa saja yang mau mereka beli. Ron membeli banyak coklat kodok untuk melupakan teror singkat tapi mematikan dari labah labah Lee Jordan, dan Harry membeli beberapa batang coklat juga. Hermione, bingung mau membeli apa sehingga memakan waktu agak lama untuk memilih makanan camilan. Hingga akhirnya, datanglah murid beken slytherin.

"Halo, Granger. Sudah begitu terlalu lamakah kau liburan hingga sulit untuk berpikir, bahkan membeli camilan saja membutuhkan waktu yang lama? Apa yang akan terjadi pada ujian nanti kalau begini? "

Berdiri di depannya seorang pria tinggi berambut pirang dengan wajah pucat dan runcing, dengan mata perak dan bibirnya yang tipis. Hermione mau tak mau diam membeku juga. Ia lalu berpikir secara diam diam dan amat hati-hati bahwa Draco Malfoy benar benar tumbuh menjadi pria paling menyebalkan dan paling tampan. Pagi ini dia bilang Harry dan Ron juga makin tampan, tapi untuk Malfoy, tampannya ini, juara!

"Apa kau tuli ?!" Malfoy meninggikan suaranya

Hermione kaget dan langsung sadar kembali dari angan-angannya sesaat.

"Apakah kepintaranku ini masuk kedalam urusan The Malfoys?" kata Hermione dengan gayanya yang sok, membalas perkataan Malfoy.

Malfoy tidak membalas perkataan Hermione, tapi ia melemparkan sesuatu ke Hermione. Botol kecil berisi cairan, dan botol ini diikat dengan tali. Hermione merasa aneh sekali dan curiga.

"Kau memberikanku sebuah botol kecil? Kau pikir a-"

"Analisa apa ini dan buktikan padaku kalau kau memang yang terbaik. Ataukah, kau terlalu curiga dan takut? Mungkin aku berlebihan menantangmu melakukan hal ini, seharusnya aku suruh saja Goyle," kata Malfoy sambil menyeringai ke arah Hermione.

Dia merasa menang, berhasil membalas kata kata si pintar, dan si pintar yang sok-tahu-segalanya-sampai-ujung-dunia ini pasti akan termakan taktiknya. Dan itu seratus persen benar bung.

"Jangan menyamakanku dengan Goyle, dan aku tahu kau pasti sangat putus asa dan tidak bisa tahu apa isi dalam botol ini, akan kuberi tahu kau dengan sangat detil apa ini, Mmmmalllffooyy"

Hermione membalas dengan melambat-lambatkan kata 'Malfoy'-nya. Malfoy sendiri malah terkekeh karena entah mengapa hal tersebut menjadi sangat lucu.

"Alright, nona tahu segalanya. Beritahu aku kalau kau sudah tahu apa itu, Granggggeeerrr," kata Malfoy lalu tertawa dan pergi dengan rambut pirangnya yang berkibar. Hermione merasa seperti berada pada lokasi casting iklan shampoo.

Saat Hermione masuk kembali dan duduk, Harry dan Ron jelas langsung menyemprot Hermione dengan berbagai pertanyaan, seperti semprotan sabun membersihkan jendela.

"Apa itu?"

"Botol dan talinya"

"Aduh Hermione, itu sih aku juga tahu. Maksudku isi dari botol itu apa?"

"Entahlah aku dapat ini dari Malfoy. Dan bagus atau tidaknya isi cairan ini, akan kuteliti nanti. Sialan tadi dia menyamakan aku dengan Goyle, apa sih miripnya aku dengan dia? Apa aku terlihat seperti babi panggang?"

Ron meledak tertawa karena ia langsung membayangkan Hermione jadi babi panggang dengan rambut keriting.

-x-x-x-x-x-

Sesampainya di Hogwarts, mereka menurunkan barang barang mereka dan mulai masuk ke asrama. Hermione melirik Malfoy. Malfoy tidak bersama kedua bodyguard babi-nya dari tadi pagi dan dia lebih sering sendiri. Apakah yang terjadi dengannya? Tapi Hermione membuang jauh jauh pikiran tentang malfoy karena dia tahu toh tidak akan keluar di ujian. Sia-sia sekali memikirkan orang itu. Tapi, dia memang ganteng banget!

Pesta awal masuk dimulai, dan aula langsung dipenuhi oleh seluruh murid. Seluruh guru berada di meja tinggi bagian depan dan mereka bersuka cita menyanyikan lagu Hogwarts. Setelah wejangan dari penyihir tua yang sinting namun jenius—Professor Dumbeldore—akhirnya mereka mulai memakan santapan yang terhidang.

Malfoy di meja slytherin mengobrol dengan beberapa temannya. Crabbe dan Goyle terlihat asyik makan paha kalkun sambil bisik bisik dan melihat ke arah Ron.

"Pastilah mereka merencanakan sesuatu terhadapku," kata Ron. Ternyata Ron juga menyadarinya.

"Jangan dipedulikan Ron, mereka kan cuman besar badan," Hermione menjawab enteng sambil mulai mencoba makan kentang didepannya.

"Ini enak sekali!"

Setelah selesai makan, Harry dan Ron mulai pergi ke asrama mereke masing masing. Mereka mengantuk sekali dan rasanya ingin cepat cepat tidur. Kaki mereka berat seperti terikat oleh langan Hagrid. Pastilah. Sangat. Berat.

"Ayo Hermione, aku ngantuk luar biasa. Rasanya aku tidak tahu besk pagi masih akan banguna tau tidak," Ron berbicara dengan mata yang mengantuk.

"Ah, kalian mungkin duluan saja. Aku ada urusan dulu dengan Professor Snape,"

"Hah, mau apa kau?" tanya Harry.

Harry langsung mengernyitkan dahi. Tak mungkin rasanya Hermione akan PDKT terhadap Professor Snape. Walaupun Snape memang cool dan memiliki rambut seperti vokalis band muggle John Lennon, tapi Harry tahu Hermione kan bisa menghitung senjang umur juga. Dan lagi Harry yakin selera Hermione tidak sejelek itu kok.

"Ingat kan tentang botol yang tadi Malfoy berikan kepadaku? Aku akan menanyakannya pada Snape. Siapa tahu itu jebakan, dan jika memang benar itu jebakan, aku akan memberitahu Snape itu dari Malfoy. Aku tidak sembrono akan langsung menganalisa cairan aneh yang tiba tiba diberikan oleh si..."

Omongan Hermione terhenti. Tadinya Hermione mau bilang Malfoy 'tengik' tapi Malfoy tidak tengik, dia wangi essens seperti hutan pada musim dingin dan dia juga tidak jelek.

"Malfoy?" Ron membantu kebingungan Hermione. Ron merasa Hermione hari ini amat aneh.

"Ah ya dia—terserah sebutannya—aku akan ke Professor Snape. Kalian duluan saja, sampai bertemu di asrama," kata Hermione.

Maka Harry dan Ron berpisah dengan Hermione.

Saat Hermione membalikkan badan dan mau menuju professor Snape, ia melihat Snape sedang berbicara dengan Malfoy.

"Oh tidak! Aku terlambat melangkah! Sial! Kalau begini mana bisa aku mengadu. Jangan-jangan Malfoy sudah duluan memfitnah Hermione dengan melapor pada snape bahwa Hermione membawa cairan terlarang yang mungkin sejenis narkoba dunia sihir. Astaga! Aku tidak mau dikeluarkan dari sekolah! Siapa yang akan jadi juara umum nantinya?"

Hermione menggumam dalam hati tak henti hentinya. Khawatir sekali. Ia juga tidak berhenti menatap Malfoy dan Snape, dan tak disangka sangka, Malfoy melihat Hermione. Bukan melihat seperti melihat batu atau bunga-bunga di taman, tapi ia memandang Hermione dengan dalam. Tatapan tajam dari mata keperakannya melihat ke dalam diri Hermione, dan Hermione langsung merasakan jantungnya terpacu dan mukanya pasti merah seperti rambut Ron. Ia berdebar-debar dan mau tak mau jadi membatu dan salah tingkah. Malfoy lalu memberi isyarat kepada hermione, tangannya menunjuk perlahan ke arah pintu besar keluar dari aula. Itu berarti Malfoy ingin menemui Hermione setelah ia mengobrol dengan Snape.

Anehnya Hermione nurut saja isyarat Malfoy tersebut. Astaga, apa yang terjadi sih?! Hermione menenangkan dirinya sendiri dengan bersandar di dinding luar aula, jantungnya tidak bisa berhenti berdegup kencang, rasanya ia mau meledak saat itu juga. Lalu ia menutup matanya dan menggumam lagi pada dirinya sendiri

"Tenang Hermione, rileks, kau tidak merasakan apa apa, itu cuman sesaat saja karena mungkin kau sangat khawatir tadi,"

"Halo Granger,"

Alangkah kagetnya saat ia membuka mata, wajah Malfoy sudah ada di depan wajah Hermione. Sangat dekat bahkan ujung hidung mereka hampir bersentuhan. Kini Hermione benar benar melihat mata perak Malfoy yang luar biasa. Bukan hanya itu, kulitnya sangat mulus dan pucat, bentuk wajahnya lancip dan hidungnya mancung. Rambutnya yang disibak kebelakang semakin menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang "tinggi". Hermione, mau tak mau, jadi berdebar debar lagi dan sekarang rasanya makin ingin meledak.

"A-a.. menyingkir dariku!" Hermione mendorong Malfoy jauh jauh. Agak sedih juga.

"Ouch. Kenapa kau? Wajahmu merah sekali? Kau mulai mabuk sekarang?" ejek Malfoy

Hermione diam seribu bahasa menghadapi kenyataan bahwa ia mabuk karena Malfoy.

"Ah, aku baru teringat untuk apa aku disini. Botol kecilku tadi. Aku tahu kau tidak mudah ditipu, Granger. Aku tahu kau pasti akan melapor pada Snape, dan ya benar, aku memang sudah tahu apa isi botol itu. Sedikit petunjuk saja kuberikan kepadamu. Itu adalah pesan," kata Malfoy

"Untuk apa kau memberikan ini padaku? Sebegitu sulitnya kah kau menulis hingga harus memberikan seperti ini kepadaku? Dan apa maksudmu kau memberikan pesan kepadaku? Dan kenapa harus AKU?" Hermione bingung sekali. Dia tidak mengerti apa mau Malfoy.

"Karena kau spesial, Granger. Kau adalah keturunan muggle yang paling aku benci dan aku kagumi."

Hermione rasanya ingin mimisan. Slytherin prince yang anti muggle dan jelas-jelas membenci Hermione, baru saja menyanjungnya tadi.

"Lalu bagaimana aku membaca pesan cairmu ini?"

"Tentu saja kau meminumnya , Jenius,"

Hermione entah mengapa pernah mendengar dialog ini sebelumnya entah dari film apa. Malfoy langsung pergi sambil menyibakkan jubahnya. Hermione tersungkur di lantai. Tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Tapi dia benar benar bertekad dan memutuskan ia harus tahu apa isi pesan Malfoy dalam botol itu.