Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rated : T
Pair : SasuHina, NaruHina
Warning : AU, OOC, OC, Typo, Ide pasaran, alur berantakan, dll.
If you don't like? So don't read! Happy reading all
please RnR.
Naurovhy Present
"Aku menyukainya Ino" hinata berkata pada sahabatnya
"Ayolah hinata, sampai kapan kau seperti ini? Dia itu tidak pernah perduli padamu" ino melihat hasil medicurenya
"Tapi aku tetap menyukainya" hinata tertunduk sedih
"Kau hanya akan terluka jika terus bertahan"
"..."
"Oh baiklah-baiklah jangan bersedih oke? Aku dengar Armani mengeluarkan barang baru bagaimana kalau kita kesana? "
"Ya"
Begitulah kehidupan mereka, anak-anak dari kalangan jet set, menikmati kekayaan orang tua mereka, dengan segala fasilitas yang tersedia. Tidak pernah merasa kekurangan dalam hidup, dan semua keinginan terpenuhi begitulah mereka menjalani hari.
Tapi tidak dengan gadis ini, anak dari pemilik perusahaan terbesar di konoha. Gadis manis yang selalu tertunduk menyembunyikan keindahannya dari dunia. Yang menyimpan rapat hatinya untuk sang pemyda impian. Pemuda yang mirisnya tidak pernah perduli padanya, mengabaikannya seolah sang gadis ta pernah ada.
Dan gadis ini entah bodoh atau apa? Seakan tidak pernah sadar sikap dingin pemuda itu padanya, entah apa kekurangan gadis manis ini, paras maupun kelakuannya mengagumkan, kecerdasannya patut di acungi jempol, status sosialnya tidak perlu di ragukan. Sempurna itulah kata yang tepat menggambarkannya.
Membuat aktor tampan sekelas Namikaze Naruto menggilainya, aktor papan atas putra tunggal sang walikota Namikaze Minato tersebut berulang kali menyatakan perasaannya pada sanga gadis, namun berulang kali pula gadis itu menolaknya, bukan karna bukan karna kekurangan pada tunggal Namikaze tersebut, melainkan karna seluruh hatinya telah tertambat pada bungsu dari pasangan Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto itu.
Pemuda yang berhasil menyita perhatian sulung Hyuuga satu ini, apa hebatnya pemuda ini? Tidak ada, dia hanya pemuda biasa, dari keluarga biasa yang karna kemampuan sepakbolanya mendapat beasiswa dari kampus milik keluarga Hyuuga ini, beserta hati gadis calon pewaris seluruh kerajaan Hyuuga ini, jika dibandingkan dengan seorang Namikaze Naruto? Tentu saja jauh berbeda. Jika sang Namikaze adalah musim semi yang banyak dinantikan semua orang, menyimpan kegembiraan dan menebarkan kehangatan, maka sang Uchiha adalah musim dingin, udara yang menusuk dan membuat siapapun tidak ingin berlama-lama dengannya.
Tapi ... tapi hanya pada pemuda inilah jantung sang Hyuuga berdetak cepat, hanya pemuda Uchiha itulah yang mampu membuat hinata merona, gugup, senang dan sedih hanya pemuda itu, Uchiha Sasuke.
14 Februari
Sejak dari memasuki gerbang kampusnya hinata sudah mendapat bingkisan-bingkisan kecil dari teman-temannya, gadis itu menerimanya dan tersenyum ramah pada mereka. Tapi hanya satu tujuannya lapangan kampusnya, karna disanalah pemuda itu berada atau dia berharap pemuda itu ada disana. Dia ingin menyerahkan hadiah kecilnya pada sang pemuda, sebuah Handban rajutan tangan dengan tulisan SH dibaliknya. Begitu sampai disana harapannya sirna pemuda itu tidak ada, namun gadis itu tidak berkecil hati dia akan menemuinya nanti pada saat pulang sekolah itu pikirnya.
"Hinata-chann~ " sapa naruto riang
"O-ohayo naruto-kun" gadia itu tersenyum membuat sang Namikaze ikut teraenyum kikuk
"Ohayo, em ... happy valentine's day hime" ucapnya menyodorkan bunga pada hinata
"Hm, arigato naruto-kun" hinata menerima bunga itu
Naruto mengaruk belakang kepalanya "jawabannya masih sama ya hime?"
Senyum hinata perlahan di gantikan mata yang penuh penyesalan
"Go-gomen naruto-kun aku ..."
"Karna Uchiha itu ya? "
"Gomen" iris safir naruto meredup, namun sedetik kemudian iris itu berganti seperti aemula lagi.
"Ta apa hinata, aku akan menunggu"
"..."
"Ohayo hinata, naruto" ino bergabung bersama mereka
"Ohayo ino" balas hinata
"Haahh kau menganggu saja pirang" naruto memutar iris safirnya
"Kau juga pirang baka" hinata tersenyum melihat mereka, kadang hinata berfikir mereka seperti jodoh yang diciptakan tuhan, sama-sama periang, berambut pirang dan beriris safir indah, tapi melihat kelakuan mereka setiap bertemu hinata kembali meragukan hipotesis itu.
-skip time-
Hinata menunggu sasuke di gerbang kampusnya senyuman hangat dan tas jinjing kecil di tangannya,
"Menunggu seseorang Hyuuga-san? " izumo bertanya
"Ah .. ya Izumo-san" hinata tersenyum pada satpam kampus tersebut
Hinata kembali menunggu, sudah 30 menit dia menunggu tapi pemuda itu belum datang juga dia mencoba merapikan penampilannya lalu dari arah lapangan seorang pemuda tegap, bermata onyx berambur biru dongker berjalan ke arahnya,wajahnya tampak datar, dengan sorot mata yang sangat tidak bersahabat
Deg deg deg deg deg jantung hinata kembali berulah, begitu pemuda itu sampai di dekatnya
"Sa-sasuke-kun" hinata menyapa
Pemuda itu berhenti dan menatapnya "hn"
"A-aku membuatkan ini un-untukmu" hinata penyodorkan tas kecil itu
Sasuke menaikan sebelah alisnya
"I-ini -hinata menyodorkan handban itu- aku harap sa-sasuke-kun suk ..."
"Aku tidak butuh" potongnya dan beranjak pergi
!
"Ti-tidak butuh ya? -air mata hinata menetes- padahal aku susah payah membuatnya hiks" lalu hinata memutuskan untuk pulang.
Sasuke puv
Gadis Hyuuga itu masih saja mengejarnya, apa sebenarnya maunya? Tidak taukah bahwa hal itu mengganggunya? Bukan hal buruk, melainkan sangat buruk. Hyuuga Hinata siapa yang tidak mengenalnya putri kampus ini -putri yang sesungguhnya- paras rupawan, tutur kata yang lembut, kelakuannya yang ramah pada siapa saja, dan prestasinya yang gemilang. Bukanya sasuke tidak menyukainya ayolah siapa yang tidak menyukai bidadari seperti dia, sasuke menyukainya sangat! Hanya saja saat ini sasuke tidak membutuhkan hal itu, dia harus fokus pada sekolahnya untuk membiayai pengobatan kaa-san setelah kepergin tou-sannya. cinta tidak ada dalam agendanya saat ini. Tapi ini akan jadi sulit jika gadis itu terus mendekatinya karna bagaimana pun juga sasuke tetaplah pemuda biasa.
End sasuke pov
15 Februari
"Hinata, naruto mencarimu dari tadi" ino memberitahunya
"Ada apa ya ino-chan? " hinata menghubungi naruto
...
"Moshi-moshi naruto-kun, kata ino-chan kau mencariku ada apa? "
"Aa ... itu hime, apa kau ada acara besok malam? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"
"Emm .. ba-baiklah naruto-kun aku bisa"
"Benarkah? Sugoiii~ baiklah aku akan menjemputmu jam 7 ya"
"Iya, jaa nee naruto-kun"
"Jaa hime" tut tut tut ...
...
Ino melirik hinata penuh arti .. merasa diperhatikan hinata pun bertanya
"Ada apa ino-chan? "
"Tidak, kau akan pergi bersama si kuning itu ya? " ino mulai tersenyum menggoda
Hinata memerah "em, a-ano.. aku hanya menemaninya saja ino-chan"
"Menemani makan malam dengan lilin-lilin kecil di atas yath pribadinya?"
! "Ti-tidak it-itu kan karna saat itu naruto-kun sedang berulang tahun"
"Hmm lalu sekarang?"
"A-aku tidak tau..."
"Mungkin nanti malan dia akan melamarmu" ino mengedipkan matanya
"I-ino itu tidak mungkin, aku tidak menyukainya, maksudku aku hanya menggangapnya sebagai teman biasa"
"Tapi dia tidak hinata, hahaha baiklah lalu bagaimana kabar Uchiha itu? "
"Umm ... saauke-kun, dia.."
"Mengabaikanmu? Mengacuhkanmu? Apa lagi tingkahnya?"
Hinata tiba-tiba meneteskan air matanya, menangis dalam diam, padahal dia sudah berusaha menahannya, tapi setiap mengingat pemuda Uchiha itu dadanya terasa sakit, sesak dan perasaan haru itu meluap-luap. Ino yang melihat semua itu jadi salah tingkah ..
"Aa, hinata-chan gomen aku tidak bermaksud .."
"Iya ta apa ino-chan" hinata kembali tersenyum
"Jadi kira-kira anak walikota itu akan mengajakmu kemana ya hinata-chan? "
Hinata hanya menggeleng lalu mereka memulai pelajaran karna asuma-sensei sudah datang.
...
Hinata berlari menuju lapangan olahraga membawa sebotol air mineral dan handuk kecil berwarna biru ... terus berpacu dengan nafasnya kelas teaternya hari ini agak terlambat, harusnya dia sudah keluar dari 15 menit yang lalu. Dia takut pemuda itu sudah selesai latihan karna jadwal mereka sama, nafasnya sudah tersengal-sengal karna berlari membelah kampus yang tidak bisa di bilang kecil ini.
Itu dia pikir hinata, pemuda dengan rambut biru dongkernya hinata tersenyum dan mendekati sasuke "sasu ..."
"Sasuke-kun ~" seseorang mendahuluinya
"Hn" jawab pemuda itu singkat
"Hari ini kita pulang bersama ya" gadis itu menejer tim sepakbola sasuke. Uzumaki Karin, sudah menjadi rahasia umum bahwa sang menejer menyukai sasuke. Hinata harap-harap cemas menantikan jawaban sasuke, perlahan ia berdoa dalam hati supaya sasuke menolak ajakan itu.
"Hn" ! Amethys hinata membulat sasuke, dia ...
"Yaiiyy ~ aku akan mengambil tasku dulu ya sasuke-kun"
Hinata berjalan mendekatinya
"Sa-sasuke-kun" hinata menyapa
Deg! Suara itu sasuke membatin, tapi dia tetap bergeming merapikan seragamnya dan memasukannya ke dalam tas. Karna tanpa menoleh pun sasuke tau siapa pemilik suara itu, hanya satu orang yang memanggilnya begitu. Hanya Hyuuga Hinata
"A-ku membawakan ini, a-aku rasa kau mungkin ha-haus sehabis latihan" hinata menyodorkan minuman dan handuk itu
Sasuke menatapnya, hinata tersenyum
"Aku sudah punya " jawabnya kemudian
"Sou-souka" hinata kembali tertunduk
Sasuke mengumpat dalam hati, kenapa dia harus berbicara seketus itu harusnya dia bisa lebih lembut. Sasuke beranjak meninggalkan tempat itu membuat hinata tertuduk di bangku pinggir lapangan menatap punggung tegapnya, ya hinata hanya selelu dihadapkan dengan punggung sang Uchiha
...
"Lho! Hinata-chan? Sasuke-kun mana? Kau melihatnya? " karin bertanya pada hinata
"A-ano karin-san, sasuke-kun sepertinya sudah pulang duluan"
"Apa! Dasar sasuke menyebalkan, tadi dia berkata mau pulang bersama" karin bersunggut-sunggut "eh hinata mau pulang bersama?"
"Ti-tidak karin-san, duluan saja"
"Um baiklah, jaa nee"
Hinata mengangguk dan tersenyum
-naurovhy-
Rrtttt rttttt .. smartphone hinata meraung-raung
"Moshi-moshi naruto-kun" sapa hinata
"Hime, aku sudah di depan rumahmu" suara orang di seberang sana
"Aa, baiklah aku akan turun sebentar lagi"
Tutt tuutt sambungan itu tetputus
Ta berapa lama kemudian hinata sudah muncul di hadapan naruto
"Ka-kawai, kau cantik sekali hime" safir naruto takjub
"Ar-arigato naruto-kun" ya hinata malam ini memang tampil berbeda dengan sundress berwarna putih selutut, rambut pangjangnya di gelung dengan sedikit anak rambut yang di buat ikal membingkai wajahnya rias wajahnya tidak berlebihan, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya tampak cantik.
"Kita berangkat?" Naruto mengulurkan tangannya
"Hai'i" hinata menyambut uluran tangan itu
...
"Ki-kita mau kemana naruto-kun?" Hinata membuka pembicaraan
"Bulan madu" jawabnya asal .. membuat hinata merah padam
"Na-naruto-kun"
"Hahahaha aku bercanda hime, temanku mengadakan pesta dirumahnya, kau kenal Inuzuka Kiba? " siapa yang tidak mengenalnya aktor laga yang cukup banyak membintangi film layar lebar itu
"Ya" hanya itu tanggapan hinata
"Nah kita akan kerumahnya" jawab naruto
...
Pesta itu berjalan meriah, naruto sangat populer di sini, banyak gadis cantik yang meminta foto dan tanda tangannya disana, berulang kali naruto meminta maaf pada hinta, gadis itu tersenyum dan memaklumi, lalu hinata menjauh untuk mengambil minuman di counter..
Tapi tiba-tiba ... bruukk!
"Maaf nona" kata seseorang
"Ah ya, aku yang salah ma-maaf " hinata menyahut
"Anda baik-baik saja? " pemuda itu mengulurkan tangan
"Ya ... sasuke-kun" hinata hampir saja menjerit melihat sasuke ada disini, memakai pakaian maid dan mengantarkan minuman, sasuke sendiri sangat terkejut bagaimana bisa dia bertemu disini? Dengan gadis itu. Kebetulan atau memang takdir
"Hyuuga?"
"Sa-sasuke-kun sedang apa disini? " keterkejutannya sudah digantikan dengan senyuman hangat
"Aku bekerja" jawabnya dingin
"O-oh" hinata kembali merona
"Jadi kau mau minum apa? "
"Em.. ice lemon tea saja" katanya manis
"Ini" sasuke menyodorkan pesanan hinata
"A-arigato" hinata mulai meminum pesanannya tapi ta benar-benar meminumnya, oh ayolah bagaimana bisa sementara pujaan hatinya ada dihadapannya.
Deg deg deg jantung hinata sudah ta karuan rasanya.
"Kau tidak bergabung dengan teman-temanmu?" Sasuke membuka pembicaraan
"A-aku tidak mengenal mereka "
Sasuke menaikan alisnya "lalu bagaimana kau bisa kesini? "
"Et-etto naruto-kun mengajakku" sasuke berhenti mengelap gelasnya, jadi gosip itu benar dia dan Namikaze itu? Lalu apa maksudnya padaku selam ini
"Lalu kenapa kau masih disini? Bukankah kau harusnya bersamanya? "
"A-aku lebih suka bersama Sasuke-kun"
"Kh, jangan mengada-ada Hyuuga"
"A-aku tidak mengada-ada, aku memang menyukai sasuke-kun"
! Aku juga menyukaimu Hinata, kata sasuke dalam hati
"Jangan membuatku tertawa" kata sasuke akhirnya
"Ke-kenapa ?" Air mata hinata mulai menggenang rasanya sangat menyakitkan saat sasuke menyangkal perasaannya
"Sudahlah, gadis sepertimu tidak mungkin menyukai orang sepertiku"
Ruangan itu masih sama, pesta itu masih berlangsung tapi entah mengapa hinata bagai terpental keruang dimensi lain, hampa udara, bahkan bernafas pun sangat susah
"..." hinata tertunduk airmatanya sudah mulai berjatuhan
"A-apa salah jika aku menyukai sasuke-kun?"
"Kau hanya mengangguku"
"Begitu ya -hinata tersenyum disela tangisnya- maaf jika aku menganggu"
Sasuke menatapnya saat melihat air mata gadis itu entah mengapa hatinya ikut tersayat..
"Mu-mulai sekarang aku tidak akan menganggumu lagi, go-gomen selama ini menyusahkanmu Uchiha-san"
Kata-kata Uchiha-san itu bagaikan godam yang memukul telak bungsu Uchiha itu ... apakah ini kalimat perpusahan dari gadis ini? Pikirnya
"Hime, aku mencarimu kemana-mana, ternyata kau disini"
"Na-naruto-kun" hinata terisak
"Kau kenapa hime? Kau menangis?"
"... hiks .. hiks"
"Hinata kau kenapa? " naruto mengulang pertanyaannya
"A-aku tidak enak badan naruto-kun, gomen aku ingin pulang saja"
"Baiklah akan aku antar"
Lalu mereka pergi meninggalkan sasuke sendirian dengan perasaan yang ... entahlah marah, menyesal, kecewa perasaan itu bercampur aduk pada hatinya membuat air matanya menggenang
Finally mind to review?
