When Prince meets Prince(ss)?(part 1a)
Title : when prince meets prince(ss)? (2nd shoots) (part 1)
Cast : yunjae, yoosu, Changmin and other cast (ooc)
Rating : PG 15+
Genre : humor romance (yaoi)
Di sebuah sekolah yang bernama Dong Bang Shinki merupakan sekolah swasta nomor satu di kota seoul, hari-hari yang tenang dan damai seperti biasa dijalani di sekolah ini.
Hal ini bisa kau lihat lewat tingkah laku siswanya….
"Yaa, kau Kim Jaejoong! Aku akan membunuhmu!" teriak seorang namja sambil membawa tongkat baseball miliknya,
Tanpa berfikir panjang seorang namja dengan wajah yang cantik, mata besarnya yang bening, hidung mancungnya serta bibir cerrynya yang menggoda langsung menuju kearah namja yang tadi berteriak ke arahnya,
"Apa kau yang memanggilku bocah tengik?" tanya Jaejoong sambil memberikan senyum evilnya,
"Mwo? Kau berani memanggilku bocah tengik? Apa kau sudah bosan hidup?" teriak namja tadi,
"Hah, apa kau bilang tadi?" ejek namja cantik yang bernama Kim Jaejoong sambil meludah ketanah,
Namja yang berteriak tadi tanpa berfikir panjang langsung mengarahkan tongkat baseball yang ada ditangannya ke namja cantik tersebut,
~~~BRRRUGH~~~~~~~
Dengan sigap namja cantik itu menangkap tongkat baseball yang dilayangkan ke arahnya hanya dengan satu tangan, dan dengan tangan yang satu lagi langsung ia hantamkan ke arah perut namja yang berteriak tadi.
Akh, mianhe aku lupa memberitahu kalau seperti inilah keseharian sekolah menengah atas Dong Bang Shinki yang merupakan sekolah nomor satu di kota seoul khusus untuk berandalan. Di sekolah ini semua murid berandalan ada disini dan seperti adegan diataslah yang merupakan pemandangan sehari-hari disekolah ini.
Pertempuran antar siswa dimana-mana, kata-kata kasar, umpatan dan makian pun sudah biasa.
Para guru disekolah ini pun sudah angkat tangan dengan siswa mereka, namun kepala sekolah menerapkan satu peraturan yang wajib ditaati oleh semua siswanya yaitu, tidak boleh membolos saat ada kelas jika ada yang membolos maka sanksinya cukup berat yaitu tidak boleh berkelahi dimanapun dan dengan siapapun.
Karena itu walaupun semua murid disini adalah berandalan kelas kakap namun mereka tidak pernah sekalipun membolos jam pelajaran.
Dan seperti disetiap sekolah yang memiliki ketua berandalan, sekolah ini pun memilikinya.
Ialah Kim Jaejoong, leader dari semua murid berandalan yang ada disini. Namun apakah semua murid menerimanya? Oh tidak walaupun Kim Jaejoong adalah leader berandalan namun ada banyak yang menantangnya berkelahi seperti namja yang baru saja ia hajar.
Kim Jaejoong adalah murid kelas tiga sekolah ini dan ia sangat sibuk seperti murid kelas tiga lainnya, namun kesibukannya berbeda.
Jika murid kelas tiga lainnya sibuk belajar maka Jaejoong sibuk berkelahi, karena hampir setiap hari selalu saja ada yang menantangnya berkelahi walaupun semuanya bernasib sama, kalah!
"Jae, kau tahu siapa yang kau hajar barusan?" tanya Jung Changmin sahabat Jaejoong,
"Aniyo, aku tidak peduli siapa dia" jawab Jaejoong dingin,
Changmin hanya menghela nafasnya dengan berat. Jung Changmin adalah satu-satunya sahabat Jaejoong sejak kelas dua dimana ia pertama kali pindah ke sekolah berandalan ini.
Hanya Jaejoong yang mau berteman dengannya karena semua murid disekolah ini membenci Changmin yang jenius, walaupun umur Changmin baru berusia enambelas tahun tapi dia duduk dibangku kelas tiga dan sekelas dengan Jaejoong yang berusia tujuhbelas tahun.
"Jae hyung, ini ada surat untukmu" ujar Changmin begitu mereka berdua sampai dikelas,
"Hmm, dari siapa?" tanya Jaejoong heran,
Setelah Jaejoong membaca surat tersebut, ia menaikkan alisnya dan tersenyum iblis,
"Kenapa kau tersenyum begitu?" tanya Changmin sedikit merinding saat melihat senyuman iblis Jaejoong,
"Aniya, oh kau nanti pulang sore kan Min? Ada urusan Osis kan? Kalau nanti ada anggota osis yang tidak ikut rapat kau beritahu ok" ujar Jaejoong riang,
"Dan membiarkanmu memukuli anggotaku lagi? Haish hyung kau ini kan sudah kelas tiga jangan berkelahi saja pekerjaanmu itu" ujar Changmin sebal,
"Jangan berisik ok!" ujar Jaejoong sambil membaca surat sekali lagi,
"Apa itu surat tantangan?" tebak Changmin sambil membetulkan letak kacamatanya,
"Itu kau tahu! Sudahlah baguskan jadi nanti sore kita bisa pulang sama-sama" ujar Jaejoong riang,
"Hyung, aku menginap lagi ya diapartemenmu" ujar Changmin sedikit takut,
"Tentu saja boleh, apa orang tuamu bertengkar lagi?" tanya Jaejoong sedikit khawatir,
"Nee, kau tahu sendiri bagaimana keluargaku" jawab Changmin datar,
"Mianhe hyung, aku tidak bisa memberitahumu siapa sebenarnya aku" ujar Changmin dalam hati,
"Kalau begitu, kita akan ke supermarket nanti kau tahu bahan makanan sudah habis" ujar Jaejoong,
"Apa ahjusshi dan ahjumma sudah mengirim uang untukmu hyung?" tanya Changmin,
"Nee, dan mereka bilang mereka akan kemari dalam waktu dekat" ujar Jaejoong,
"Apa kau akan dibawa ke Jepang untuk menyusul mereka?" tanya Changmin khawatir,
"Molla, tapi jangan khawatir aku takkan meninggalkanmu sendiri disini" ujar Jaejoong sambil mengacak rambut Changmin,
"Hyung, salanghae!" ujar Changmin sambil memeluk Jaejoong,
"Hentikan! Nanti orang mengira kalau kita ini gay!" ujar Jaejoong sambil melepaskan diri dari pelukan changmin,
"Huh kau itu! Kenapa sih tidak suka dipeluk?" tanya Changmin sambil mengerucutkan bibirnya,
"Cih, aku tidak suka dipeluk oleh orang aneh macam kau" ujar Jaejoong dingin,
"Kembali lagi deh ke sifat aslinya" ejek Changmin,
Ketika bel pulang berdering semua murid berhamburan keluar kelas, wajah mereka tampak sangat ceria karena seharian tadi mereka menghadapi pelajaran yang sangat susah,
"Changmin aku mau ke belakang gedung sekolah kau duluan saja, rapatnya akan dimulaikan ketua osis? Jangan lupa jika mereka tidak mematuhi perintahmu kau bisa lapor padaku!" ujar Jaejoong sambil merapikan tas warna merah miliknya,
"Nee, aku tahu hyung. Aku pergi" ujar Changmin sambil membawa beberapa buku tebal miliknya,
"Aku heran kenapa kau bisa berteman dengan Changmin? kau kan tahu sendiri kalau Changmin itu bukan berandalan" ujar Kang In heran,
"Aku bosan selalu berteman dengan berandalan lagi pula kan kau tahu kalau aku ingin punya dongsaeng yang manis" jawab Jaejoong riang,
"Memangnya ada apa dengan Sakura? Aku rasa dia cukup manis dan cantik kok" ujar Kang In mengerutkan dahinya heran,
"Yaa dia cantik dan manis! Tapi dia sangat menakutkan Kang In! dia tidak seperti adik! Dia itu seperti iblis!" ujar Jaejoong berapi-api,
"Mirip denganmu kan? Kalian sama" ujar Kang In tersenyum,
"Sudahlah, lebih baik kau bantu aku ada murid yang mengirimiku surat tantangan" ujar Jaejoong,
"Mianhe Jae tapi aku ada janji dengan kekasihku" ujar Kang In sambil meninggalkan kelas,
"Kekasih? Haish sejak kapan ia punya kekasih?" gumam Jaejoong sambil keluar kelas.
Jaejoong kemudian keluar kelas sambil mengumamkan sebuah lagu, sama sekali tidak terlihat khawatir atau ketakutan karena harus menghadapi tantangan berkelahi ini sendirian.
Sesampainya Jaejoong di taman belakang, terdapat lima orang namja yang Jaejoong ketahui sebagai salah satu genk yang terkenal di sekolah,
Jaejoong kemudian mendekati kelima namja tersebut,
"Akh, mianhe kalian menunggu lama" ujar Jaejoong dengan tenang dan melepas tasnya,
"Huh, akhirnya kau datang juga! Kami fikir kau takut, cih" ujar salah satu namja sambil meludah,
"takut? Menghadapi kalian berlima? Kiss my ass!" ejek Jaejoong,
Salah satu namja langsung menonjok Jaejoong, tapi Jaejoong mengelak sambil memasukkan tangannya ke saku dan langsung menendang namja tersebut dengan keras,
Begitu namja tersebut tersungkur, Jaejoong langsung menginjak perut namja tersebut,
"Siapa lagi yang mau aku hajar?" tanya Jaejoong dengan kaki yang tetap menginjak perut namja tersebut,
Tanpa banyak bicara keempat namja sisanya langsung mengambil ancang-ancang untuk memukul Jaejoong, namun dengan sigap Jaejoong langsung menendang seorang namja didepannya dengan tangan yang tetap berada di saku,
Namja tersebut langsung jatuh, Jaejoong kemudian langsung menyikut seorang namja yang ada di belakangnya tepat dibagian dada, ia memutar badannya dan langsung menenjang seorang namja yang lain,
keempat namja yang dia pukuli langsung tersungkur tak berdaya,
"Apa kau mau diam saja dan tak mau melawanku?" tanya Jaejoong pada seorang namja yang tersisa,
Namja yang tersisa tersebut langsung memukul Jaejoong, namun Jaejoong langsung menunduk untuk menghindari serangan tersebut dan menonjok ulu hati namja tersebut,
Kelima namja tersebut pingsan dengan sukses!
Jaejoong kemudian meninggalkan kelima namja tersebut di belakang sekolah, ia lalu mengambil tas yang ia taruh tadi dengan tangan yang tetap berada di saku celananya.
Beratus-ratus kilometer di New York tepat pada waktu yang sama….
Seorang namja berwajah kecil namun sangat tampan dengan mata tajam seperti elang, hidung mancung dengan bibir berbentuk cerry dan bentuk tubuh yang tegap dan berwarna kulit coklat gelap sehingga memunculkan kesan sexy.
