Note: di fanfic-ku, Atem adalah adik cewek kembaran Yugi n' pacarnya Seto Kaiba. Noa adalah anak nomer dua keluarga Kaiba (adek Seto, dan kakak kembar Mokuba)
Fanfic doang, kok... jangan protes, ya... :p
Homework
Kriiiing… Kriiiiing…
"Wadoooooh… siapa sih tengah malem gini…?"
Yugi berusaha mengambil handphone-nya yang ada di meja belajarnya. Handphone itu terus berdering dan bergetar. Yugi malas-malasan mengangkat dan meraihnya.
"Jou…? Mau apa ni orang satu…?" protesnya setelah melihat nama Jou keluar di layer HP-nya. Anak itu emang ga' kenal waktu buat ngebangunin orang. Malahan pernah, jam 2 pagi dia nelepon Cuma mau bilang kalo dia mimpi indah, nikah ama Mai, duelist kece gebetannya yang lebih tua. Doi emang seksi punya. Tapi emang tu anak keterlaluan banget bangunin orang lebih gasik daripada ayam yang biasa berkokok kalo pagi tiba.
"Haaaa….huaaaahhhm… loooo…?" sapa Yugi sambil menguap.
"Yug? Men…! Sori men…! Ganggu lu bobok, men…!" suara Jou terdengar segar dan buru-buru. Tentu saja Yugi tak suka tidurnya diganggu.
"Man… men… man… men… Emang gue permen? Mau apa luh?" bentaknya pelan. Ia tak mau membangunkan Atem yang sedang tidur di kamar sebelahnya. Adik perempuan Yugi itu kelelahan setelah membantu Jii-chan beres-beres rumah. Sedangkan Yugi malah kabur hang out sama temen-temennya. Seto yang mau membantu Atem, pacarnya, juga malah ikut diseret. Kasian banget deh. Tapi Atem malah nyuruh Seto 'bersenang-senang' bareng Yugi cs, padahal doi pengen sama pacarnya tercinta aja. Apalagi dalam arti 'bersenang-senang' bareng Yugi cs, belum tentu Seto ikut seneng.
"Waduh… Yug… maapin banget…! Tapi gue butuh bantuan lu…! Pliss! Yak? Gue tunggu lu di depan sekolah..!"
Selesai melanjutkan kata-katanya, Jounouchi langsung memutuskan telepon.
"Sekolah? Lu mau ap…? Eh? Halo? Halo? Semprul! Mau apaan tu anak?"
Yugi langsung bangkit dari tempat tidurnya sambil nggrundel. Ia berganti baju dan mengenakan jaketnya. Perlahan ia berjingkat keluar dari kamarnya.
Setelah keluar dari rumahnya, ia berlari-lari kecil menuju sekolah agar tidak terasa dingin. Tapi tentu saja dinginnya udara malam menusuk sampai tulang-tulangnya. Dalam hati, ia mengutuk-ngutuk Jounouchi sambil terus berlari.
Setelah sampai di gerbang sekolah ia melihat Jounouchi melambai-lambaikan tangannya dengan semangat. Dan disampingnya ada Honda, Ryo, …Otogi… Anzu… dan …Seto…? Beberapa dari mereka terlihat mengantuk dan lesu. Sedangkan Jou yang berdiri diantara mereka terlihat segar bugar. Wah, mereka juga pasti diajakin Jou keluar. Emang ga' pernah jelas ni anak kalo punya rencana.
"Woi…woi… apan nih? Kalian mau piknik, ya?"
Keempat orang (minus Seto) yang ada disamping Jou kontan menjadi kesal mendengar pertanyaan Yugi. Gimana nggak? Sedang asyik-asyiknya bobok malah dibangunin terus disuruh kesekolah. Tumben amat si Jou rajin ke sekolah tengah malem gini. Malam minggu pulak! Ada apa-apanya, nih.
"SALAHIN DIA YANG BANGUNIN KITA TENGAH MALEM GINI!!!"
"Sshhh… ssshhhh… guys…! Udah malem! Jangan bangunin orang dong…" bisik Jou panik melihat kemarahan mereka melebihi kemarahan Dewa langit Osirisk-nya Atem. Apalagi kalo ekornya keinjek (emang ekor segede gaban gitu bisa keinjek, ya?)
Honda, Anzu, Otogi, dan Ryo memasang muka cemberut sambil mengantuk. Sekarang muka mereka lebih tenang kaya' Kuribon-nya Atem kalo kelaperan.
"Seto? Lu kok nggak marah sih?" protes Honda.
"Aku lagi lembur di kantor… jadi nggak masalah… Ngomong-ngomong ada apa, nih?" ujar Seto santai.
"Gini, guys… lu pada temen gue'kan…?" rayu Jou.
"…tergantung…" potong Anzu sambil mengantuk sebelum Jou menyelesaikan kata-katanya.
"Jangan gitu dong… Gini… PR gue buat Senin ketinggalan… temenin ambilin doooong… lagian besokkan hari minggu, jadi…"
Mendengar alasan Jounouchi, keenam temannya langsung berjalan pergi meninggalkannya dengan memberinya pesan-pesan singkat dan menancap dihati.
"Berjuanglah…" dukung Honda.
"Met' bobo…" sapa Anzu.
"Sompret, lu…" maki Yugi.
"Penakut banget tu anak." Ledek Otogi.
"Malem minggu kok disuruh bantuin ngambil PR…" keluh Ryo.
"…" cuma Seto yang tidak meninggalkan pesan. Dia Cuma ngeloyor pergi tanpa banyak komen. Setelah lama bersama Yugi cs, dia jadi lebih sabar ngehadepin mereka.
"Hwaaaa! Tunggu! Tunggu! Tunggu!!!!" Jou berlari mengejar mereka.
"Ayolah, guys… Kalian pernah denger desas-desus hantu disekolah' kan?" Jou berlutut dihadapan keenam temannya. Mereka tetap menatap Jou dengan kesal.
"Kan syereeemmmm booo…"
"Terserah! Pokoknya aku mau balik!" protes Yugi keras dan di-iya-kan oleh yang lain. Udah ketelaluan tu anak. Masa' buku PR bisa ketinggalan? Nyadarnya udah malem gini lagi!
"EH! Tu… tunggu!" Jou mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya yang ia gantung di sepeda yang diparkirnya persis didepan gerbang sekolah yang terkunci.
"Nih!" Jou memberikan sebuah kamera pada Ryo. Tentu saja mereka keheranan melihat tingkah Jou.
"Buat apaan?" Tanya Ryo.
"Lu' kan seneng hal-hal yang berbau occult' kan? Ntar lu bisa foto-foto hantu sesukamu! Gimana?" Mendengar tawaran Jou, Ryo langsung bersemangat menjalankan hobinya yang bersangkutan dengan occult.
"Bo… boleh banget tuh!" mata Ryo bersinar-sinar, tangannya yang memegang kamera gemetaran. Ia terlihat sangat bersemangat.
Semua orang sangat heran akan hobi sang seksi kebersihan kelas ini. Ia suka sekali akan hal-hal yang (bagi orang lain) menjijikkan. Tapi kalau melihat ruangan kelas kotor, ia bias mengamuk, bahkan Bakura pernah dihempaskan kedinding karena pernah mengotori kamarnya. Meski bersihnya minta ampun, dia bisa berbuat nekat kalo udah berhubungan dengan hobinya.
"Lalu… Kalau kita berhasil mendapatkan fotonya… kita bisa menjadi terkenal… ngetop! Masuk tivi! Bahkan dapet duit!" rayu Jou lagi.
"MASUK TIVI?" ujar Otogi dan Honda berbarengan.
"DUIT?" tambah Yugi dan Anzu serentak.
Honda dan Otogi emang pengen banget jadi orang ngetop. Biar Shizuka tambah chayang ama Hondacchi-nya. Terus biar Vivian, duelist kece selain Mai, yang ketemu waktu Kaiba Corporation Grand Prix, tambah naksir sama Otogi. Kalo Yugi dan Anzu, emang dasarnya dua orang ini matre. Tapi nggak kaya' Anzu yang rajin nabung buat impiannya jadi dancer, Yugi mah duitnya cuma buat beli game, majalah, merchandise anime n' game, 'blink-blink' baru, terus buat beli burger kesukaannya.
"AYO MAJUUU!!!" Keempat orang itu berubah menjadi semangat.
"Seto? Kamu gimana?" Tanya Jou melihat Seto yang tak bereaksi sama sekali.
"Aku nggak ikutan deh… duluan, ya…" Seto ngeloyor pergi meninggalkan keenam orang yang bersemangat akan memulai 'Petualangan Malam Minggu' mereka itu. Tentu ajalah... Doi udah ngetop sebagai CEO Kaiba Co dan punya duit banyak. Ga' guna ikut petualangan yang tujuan sebenarnya adalah 'Buku PR Jounouchi'.
"Tuan, ga' ikutan…?" Tanya Isono sopan. Kepala pelayan keluarga Kaiba ini juga udah biasa ngehadepin Seto yang super dingin dan teman-temannya yang super aneh. Jadi ga' heran liat tingkah temen-temen tuannya yang bisa dibilang 'orang gila juga ga' bakal bertingkah kaya' gitu'.
"Nggak… biarin aja mereka menikmati malam minggu dengan cara seperti ini…"
"Oke, guys! Kita harus melewati ruangan-ruangan yang memiliki desas-desus angker… salah satunya UKS… baru setelah beberapa ruangan lagi… termasuk WC yang katanya angker... kita bisa sampai dikelas kita tercinta yang katanya juga angker…!" pimpin Yugi.
"Kayaknya semua ruangan angker, deh…"
Jou gemetaran dibalik Anzu yang malah asyik berkhayal sambil mesem-mesem ga' jelas…
"Ah…Yu-chan! Aku takuuut…!"
"Tenang, An-chan… daku selalu berada disisimu…"
"Yu-chan… dikau berani sekali…!"
"Daku berani karena ada dikau disisiku, An-chan…"
"Anzu…? Anzu! OOOIII…!!!"
"Eh? Copot! Pocong! Monyong….! Apa?" Anzu tersentak mendengar teriakan Otogi dikupingnya.
Dia tersadar dari khayalannya bersama Yugi. Kalo emang bisa kejadian, ajaib banget. Soalnya sekarang Yugi udah ga' pernah mikirin cewek sama sekali. Apalagi Anzu, yang udah dia anggap cuma teman. Satu-satunya cewek yang ia sayangin di dunia cuma adeknya tercinta yang sangat manis bernama Atem (ini juga karena Yugi mengidap Sister Complex). Sejak Atem 'keluar' dari tubuhnya, dan berpindah ke jasad aslinya (adek cewek Yugi) sifat Yugi berubah ke sifat aslinya... yang amat sangat mengejutkan. Dan hal yang paling dia peduliin adalah duel, duel,duel, dan... duel...
"Lu tidur, ya?" Tanya Honda.
"Lu kalo ngantuk, pulang aja… ini kerjaan pejantan…eh…lelaki…"
Tapi Anzu tak menggubris peringatan Yugi, ia tetap ngotot ingin menghabiskan malam minggu itu bersama 'Yu-chan'nya, meski bakal ada yang 'ngelompat-lompat' (kodok kali… hehehe). Atawa, ketawa cekikikkan. Hiii…
"Nggak! Eike Cuma lagi nyusun rencana di otak eike, kok…hehehe…" bohong Anzu. Sebenarnya ia memang menyusun rencana. Tapi rencana: cara untuk memeluk Yugi ketika ia berpura-pura ketakutan. Anzu yang sekarang naksir Yugi berusaha tak mengenal nyerah meski Yugi nyuekin dia. Makanya, tiap ada kesempatan dalam kesempitan, dia pesti nyusun rencana (biasanya' sih nggak berhasil...) "Betewe... ntar kalo ketahuan penjaga sekolah, gimandang...?" tanya Anzu gelisah.
"Tenang aja... penjaga sekolah kalo udah diatas jam 10... dia suka mabok-mabokkan trus tidur gara-gara teler..." jelas Jou. Dia emang paling deket ama penjaga sekolah. Kalo telat, penjaga sekolah baek banget ngasih dia jalan belakang, jadi bisa diem-diem masuk kelas. Gantinya, Jou sering ngasih dia jajanan kantin.
"Kita nggak pake senter, lho! Pokoknya jangan ada cahaya...! Ntar bisa ketahuan kalo ada orang didalem! Bisa berabe!" pesan Jounouchi. Yang lain mengangguk antusias, apalagi Ryo. Dia udah nggak sabaran sama kameranya.
Sementara, Seto sedang dalam perjalanan kembali kekantornya. Ia harus menyelesaikan beberapa data perusahaannya. Beda ama Jou, yang PRnya ketinggalan, belum dikerjain pulak! Seto udah ngerjain dari siang tadi abis pulang sekolah. Anak rajin, beda banget ama Yugi cs yang taunya Cuma main mulu... Makanya ia nggak keberatan malem minggu di kantornya diganggu. Lagian doi emang lagi pengen istirahat dari kerjaannya sebentar.
Tiba-tiba matanya menangkap sesosok yang sangat ia kenal diantara cahaya-cahaya lampu jalan yang menerangi trotoar jalanan. Sosok paling indah dan paling terang diantara lampu-lampu yang menerangi malam. (cieh!) Karena malam itu adalah malam minggu, masih banyak orang yang keluar untuk sekedar jalan-jalan atau bersenang-senang (termasuk Kelompok Petualang Yugi cs), dan lampu-lampu masih terang benderang menerangi jalanan kota Domino. Tapi sosok yang satu ini tak pernah keluar dimalam hari. Seto terkejut dapat melihat dan menemukannya di tengah malam.
"Isono, berhenti…" Setelah mobil meminggir dan berhenti, Seto mengejar sosok cantik yang sedang berjalan di trotoar itu. (bukan mbak Kunti' kok... :p)
"Atem…? Sedang apa kau tengah malam begini?" sapa Seto pada pacarnya tercinta.
Adik perempuan kembar Yugi itu menghentikan langkahnya. Ia terkejut melihat Seto.
"Seto? Kau sendiri sedang apa…?" tanya Atem kembali.
"Bagaimana kalau kita bicara didalam mobil? Ada teh panas …" tawar Seto.
Tangannya menyentuh bahu Atem yang kecil. Cinta memang buta. Atem yang dulunya rival Seto, kini menjadi seorang cewek, bahkan Seto malah naksir padanya. Tentu aja Yugi yang menderita Sister Complex sering berusaha mengusir Seto kalo dateng ngapelin Atem. Tapi biasanya Yugi KO kena tinjuan maut Atem.
"Begini… aku terbangun dari tidur karena haus, ketika aku ke dapur… aku melihat sebuah note, Yugi meninggalkan catatan kalau dia akan pergi ke sekolah karena Jounouchi menunggunya. Karena aku khawatir, aku menyusulnya…"
Atem menyeruput teh panas pemberian Seto setelah menjawab pertanyaan Seto.
"Seto sendiri…?" tanyanya pelan.
"Aku sebenarnya juga diajak Jounouchi…" Seto menceritakan alasan Jou mengumpulkan teman-temannya disekolah, dan rencana 'petualangan' Yugi cs untuk mengambil PR Jounouchi yang tertinggal dikelas.
Atem hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar cerita Seto. Emang dasar anak-anak itu selalu aja bikin ulah. Ngadain jurit malam di malam minggu. Atem sendiri juga udah biasa ngehadepin mereka. Soalnya mereka emang selalu dateng ke rumah. Kamar Yugi udah kayak base camp, dah! Tiap pulang sekolah kesitu, pada nginep disitu, ngerjain PR disitu (untuk yang satu ini jarang banget), maen game ya disitu... Beda ama Yugi. Atem lebih kalem dan ga' banyak tingkah. Makanya Seto langsung cocok sama doi.
"Kau tak ikut…?" Tanya Atem.
"Nggak… mereka hanya mengejar kesukaan mereka masing-masing…"
Atem tertawa kecil mendengar jawaban Seto.
"Kalau begitu aku pulang dulu…. Terima kasih atas jamuannya…" Atem beranjak untuk membuka pintu mobil. Tapi Seto menahannya.
"Lebih baik aku mengantarmu pulang…kau tak keberatan'kan?"
Seto mengenakan mantelnya pada Atem yang tubuhnya menjadi dingin karena berjalan mengejar Yugi tadi. Isono kembali menjalankan mobil.
"Terima kasih, Seto…" senyum Atem hangat. Dan itu membuat Seto tersipu. Seto Kaiba bisa berubah jadi baek dan lembut sekale (kaya' lelembut :p) cuma didepan pacarnya tercinta.
Kembali pada sekelompok petualang… yang masih berjuang memasuki sekolah mereka dimalam hari.
"Eh… sekolah kalo malem serem ya…"
"Jou, lu jangan dempet-dempet kenapa?"
"Ssshhh… Otogi… jangan keras-keras dong suaranya…! Anzu? Lo? Lu tidur lagi?"
"Nggak kok! Enak aja…"
"Anzu… lu meluk pinggang gue kenceng banget… kaga' bisa napas nih… Betewe… Tu si Ryo semangat amat… semua ruangan di-intipin"
Ryo melompat dari ruangan satu ke yang lain. Dari sinar matanya, ia terlihat sangat bersemangat mencari-cari 'sosok' yang diinginkannya.
"…kok ga ketemu-ketemu, ya…?" omel Ryo.
"Kita mah ga' berharap ketemu…" balas omel Yugi.
Setelah perjalanan yang (bagi mereka) sangat lama. Akhirnya mereka sampai didepan ruang laboratorium yang (katanya) angker!
"Lho? Katamu UKS yang angker?" Tanya Jounouchi panik.
"Hei, gue bilang ruangan-ruangan!" jawab Yugi.
"Yu-chaaaannn… syerreemmmm…!" manja Anzu.
"Yeee… dimana jiwa petualang lu semua? Liat tuh si Ryo! Dia malahan masuk ke laborat!... Eh? Masuk ke…? RYO! HEI! GILA LU!" Bisik Yugi sedikit berteriak melihat kenekatan Ryo.
"Nggak nekat ya nggak belajar…" Ryo membela dirinya sambil memasuki laboratorium.
"Hiiii… sereeeemmm…" Otogi dan Honda menolak untuk masuk ke laborat.
"Gua kebelet pipis nih… Temenin, yok!" Honda menarik-narik sweater Otogi.
"Ke WC??? Ogah! Serem banget!" tolak Otogi.
"Udah… mendingan dia ditemenin… biar ntar nggak pada nyasar…" Anzu mendorong Otogi untuk menemani Honda.
Akhirnya kedua orang itu berjalan berjingkat menuju WC cowok yang remang-remang.
"Anjrit! Ryo… keluar yuk!" Jounouchi menarik lengan Ryo. Tapi begitu ia sadar, ternyata Ryo asyik melihat-lihat organ-organ hewan yang ada di toples untuk percobaan Biologi. Dan Yugi masih sibuk membuat catatan laporan 'Petualangan'nya (seperti pukul berapa sekarang, sedang dimana mereka sekarang, dan tentu saja dia sebagai jagoannya … --). Dan Anzu… sepertinya asyik berkhayal lagi…
"Ne? Lalu aku megang… tangan siapa…? Kok… kurus banget…?" begitu Jou menoleh, ia menjerit histeris melihat tengkorak yang tersenyum (ini penglihatan Jou :p) padanya.
"GYAAAAAAAAAAAAAAAAA…!!!!"
Jou berlari dengan cepat meninggalkan Ryo, Yugi, dan Anzu yang tersungkur karena terkejut mendengar suara Jou yang melengking keras.
"EH! Jou! Tu… tunggu! Kita tak boleh berpisah!" Yugi otomatis mengejar Jou yang larinya bagaikan angin. Anzu tak mau kehilangan kesempatannya memeluk Yugi lagi.
"Yu-chaaaan! Jangan tinggalkan dakuuuu…!"
Sedangkan Ryo yang senang-senang saja berada di ruangan itu malah menyapa kerangka buatan itu dengan senyum ceria.
"Aaa… Selamat malam Mr.Skullman…" (bahkan ia memberinya nama…--)
Yak... yak... komen pliiisssss... R&R :)
