prohibition

.

Warning : OOC(maybe), GaJe, typo, bahasa sehari-hari dll.

.

Disclaimer : vocaloid isn't mine :) ©crypton future media inc and Yamaha corp. but this story is MINE! DON'T YOU DARE TO 'BAJAK BAJAK' THIS! (apalah -.-) 'copy' maksud saya hehe -_-v

.

A/N : heyoow~! ^o^)/ Glori datang lagi~ entah cerita ini bisa menghibur atau tidak, yang pasti di baca dulu dah. Maaf, mungkin cerita ini ide nya aku ngambil dari salah satu manga/anime. Hanya Glori bikin disini pake tokoh vocaloid. Dan ga sepenuhnya mirip sama manga/anime aslinya kok, hanya ide pokoknya dari situ(udah tau -.-). Ya sudahlah, baca ya~ baik-baik sama aku ya :( jangan galak-galak kalau taunya cerita ini ngecewain kalian~

.

Don't like? Don't read!

.

Like? Review!

.

.

Chapter 1

.

.

TAP TAP TAP

Disitu terlihat seorang wanita berumur sekitar 26 tahun mengenakan baju putih, berambut honey blonde panjang, dan bermata biru, sedang berlari-lari karena dikejar oleh seseorang yang wajahnya tak jelas terlihat olehnya. Sayangnya wanita ini memilih jalan yang salah dan malah berakhir di sebuah jalan buntu. Wanita itu kini terpojok.

"hahaha mau lari kemana lagi kau, Kagamine Rin?" ucap orang yang sedari tadi mengejar-ngejar Rin. Dari suaranya, bisa diketahui kalau orang ini juga seorang wanita.

"tolong jangan ganggu keluargaku lagi!"

"aku tak akan mengganggu keluargamu lagi, jika kau menyerahkan suami mu pada ku." Ucap wanita itu pada Rin. Rin masih tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.

"tidak akan!"

"kau ini keras kepala sekali! kau itu seharusnya menikah dengan kakakku! Bukan dengan dia! Dia itu milik ku! Milik ku! Milik ku! Milik ku!"

"TIDAAAAKKKK!"

.

.

"TIDAAAAKK! …hosh.. hosh.." Rin langsung terduduk di tempat tidurnya.

'mimpi itu lagi. Rambut ku kok panjang sih di mimpi itu? Haah.. itu seperti masa depan ku. kenapa aku selalu bermimpi tentang masa depanku itu? Masa depan yang hancur dan kelam di karenakan wanita yang selalu mengejar-ngejar suami ku di masa depan itu. Dan ada seorang anak perempuan yang merupakan anak ku di masa depan itu. Tapi kenapa aku tak bisa melihat wajah-wajah mereka semua? Yang aku bisa lihat hanya wajah anak ku di masa depan itu. Dan wajah anak itu mirip dengan …' Rin berhenti berpikir.

"TIDAK! Amit-amit dah gua punya anak dari dia! Iyuh~ NO WAY!"

TOK TOK

Mikuo pun masuk ke dalam kamar adiknya, Rin.

"hei, kau mau sekolah tidak? Kau mimpi itu lagi ya? Ku dengar tadi kau berteriak." Ucap Mikuo.

Rin hanya diam dan tak menjawab pertanyaan kakaknya itu lalu pergi keluar kamarnya. Pikirannya masih kacau.

"eeeh ditanya malah diem aja. Ckckck yasudah deh." Mikuo pun keluar dari kamar Rin.

Sesampainya di sekolah,

Rin sedang berjalan menyusuri koridor sekolahnya di lantai dua menuju kelasnya. Sepertinya dia sedang tidak konsentrasi. Tiba-tiba dia tabrakkan dengan seseorang. Maksudnya sengaja di tabrak oleh orang itu.

"eits, aduh, sakit deh~ makanya jangan ngelamun mulu~ wlee~" orang itu pun menjulurkan lidahnya pada Rin.

"berisik ah lo." Tumben sekali Rin ga ngeladenin si temen berantemnya ini.

"cie elah sok banget sih. Ngelamunin apaan sih lu pagi-pagi gini?"

"mau tau aja lah." Rin terus berjalan menuju kelasnya.

"wih wih tumben ya, seorang Kagamine Rin meng-galau~ woo~ galau apa yaa~?" orang itu juga berjalan bersama Rin, karena kelas mereka sama.

"si ShoKe diem aja deh."

JLEB

Orang ini paling ga suka di ejek 'ShoKe' yang artinya SHOta KEpo.

"EH! GUE BUKAN SHOKE! GUE JUGA PUNYA NAMA! KAGAMINE LEN!"

"oh. Punya nama juga ya."

"grr.. dasar si pesek!" ejek Len balik.

Sesampainya di kelas,

Rin langsung menuju ke tempatnya dan duduk di situ. Teman sebangku nya, Ring, sekaligus sahabatnya, bingung ngeliat muka Rin yang pagi-pagi udah kusut gitu.

"hei? Kenape lu?" tanya Ring.

"biasa, Ring." Jawab Rin.

"mimpi itu lagi?"

Rin hanya mengangguk.

"hmph.. sudahlah.. jangan terlalu dipikirin."

"masalahnya, gue sih suka-suka aja kalo suami gue di situ tuh ganteng. Tapi ini menurut gue… sepertinya…. Suami gue itu dia? ! najis gile~"

Ring hanya ketawa cekikikan mengerti dengan 'dia' yang di maksud Rin.

Tiba-tiba Miku(teman dekat Ring dan Rin juga) datang menghampiri mereka berdua.

"hei, kenape?"

"gpp kok, Mik. Cuma soal mimipi nya si Rin itu." Jawab Ring.

"ooh.."

'ckckck Rin Rin.. dia ternyata masih saja mau mencegah kejadian di masa depan itu lewat mimpi-mimpi yang di berikannya pada Rin masa kini. Hehehe dia tak akan bisa, karena aku akan bertindak lebih cepat. Haha' pikir Miku.

'Miku itu… ngomongin apa sih..?' pikir Ring yang dapat membaca pikiran Miku.

Saat pulang sekolah di depan gerbang,

"aah.. mana jemputannya sih?" Rin berdiri di depan gerbang sekolah sambil memegangi handphonenya bersiap ingin me-misscall orangtuanya. Daripada nelpon, kan mahal. Mending di miscall aje.

"nunggu di jemput ya?" tanya Len yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Rin sambil bersandar di tembok dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"e-eh? ngapain lu disini! Ngagetin aja!"

"heheh.. lu nunggu di sini sampe taun ikan tenggelem juga kaga bakal di jemput-jemput."

"kenapa?"

"nih." Len menunjukkan salah satu sms di hape nya ke Rin.

To : Len

Len, tolong jaga Rin ya, maaf merepotkan. Kami tidak bisa pulang ke rumah hari ini. Kami masih di Singapore. Jadi ijinkan Rin menginap di rumah mu dulu ya. Malam ini saja? Kami percaya pada mu Len!

From : mama Rin

Rin hanya cengo membaca sms dari mamanya itu ke Len. Seenaknya saja mamanya menitipkannya pada Len.

orangtua Rin dengan orang tua Len itu teman dekat, jadi mereka pasti mempercayakan Rin pada Len, meski hubungan mereka itu kurang baik.

Tak lama hape Rin juga bergetar menandakan ada sms. Rin pun melihat smsnya,

To : Rin

Rin, maafkan okaasan dan otousan ya. Kami tak bisa pulang dulu. Jadi untuk malam ini, okaasan menitipkan mu pada Len. Tak apa kan? Mikuo sedang ada acara di sekolahnya ke luar kota. Jadi, Nginep aja di rumah Len malam ini, okay?

From : okaasan

Lagi-lagi Rin tercengang membaca sms dari okaasannya itu.

"jadi? Mau atau tidak?" tanya Len.

'i-ini buruk! Masa gue harus nginep di rumah temen berantem gue ini sih? Sial banget! Anak ini kan cuma tinggal sendiri sejak orangtuanya meninggal. g-gimana kalo dia ngapa-ngapain gue? ? !' pikir Rin.

"tenang aja gue ga bakal ngapa-ngapain lu kok." Ucap Len yang seperti bisa membaca pikiran Rin.

'gue ga percaya sama lu, pervert! Gue lebih milih nginep di rumah Ring! Bodo amat! Gue nginep di rumah Ring aja!' pikir Rin.

Tiba-tiba hape Rin bergetar lagi menandakan ada sms yang masuk.

To : Rin

Rinny~ maaf aku ada acara di sekolahku! Aku akan pulang besok sepertinya~ jadi sudah ku titipkan kau pada Len! Tidur disana semalem aja, gpp okay? Barang-barang mu sudah ku bawa ke rumah Len kok. Tinggal ke sana aja~ ;)

From : Mikuo-nii

'sial! Rumah pasti di kunci! Gue ga mungkin bawa barang-barang gue sendiri ke rumah Ring!' pikir Rin.

"jadi..?" tanya Len.

"haah~ ya sudahlah! oke! oke! Tapi ingat ya, jangan macam-macam dengan ku!"

"hehehe~ ya ya ya~ tenang saja." Len tersenyum licik tanpa disadari Rin.

'lihat saja nanti, apa yang ku lakukan padamu, teman berantem ku~~' pikir Len.

TBC~

(A/N : chapter 1 update~ wah wah~ di sini memang belum terlihat sama dengan manga/anime yang mananya. Tapi nanti juga kalian pasti tahu. Kira-kira Len mau ngapain Rin ya di rumahnya? ! ? review please?)