"hati boboiboy dimiliki orang lain? Siapa orang itu? Siapa?!" boboiboy yang sedang rungsing hatinya dicuri tetapi Fang malah sakit hati dan hampir pasrah membiarkan di pemuda bertopi jingga ini mencari kebahagiaannya sendiri. Tapi kebahagiaan itu bukan dengan dirinya… itulah yang menjadi masalahnya sekarang ini. Pasrah? Heh… sinis pemuda berkaca mata ini. Ni Fang lah… pasrah bukan jawapan yang tepat bagi pemuda berjiwa kompetitif ini.

Hye! Maaf saya adalah pendatang baru disini, jadi seawalnya sebelum ada mem- bashing saya, saya ingin meminta maaf dari hujung rambut hingga ke hujung kaki jika ada sebarang kekurangan di dalam fic ini. Dan saya sangat mengalukan pendapat-pendapat anda semasa dalam proses tunjuk ajar agar saya bisa menulis fics dengan lebih baik. Jadi Review daripada anda semua tersangatlah dihargai! * bow repeatly * jadi nikmatilah fic Fang x Boboiboy / ( mysterious person ) x Boboiboy.

Disclaimer goes to ~ Boboiboy/Animonsta. * kalau saja boboiboy milik saya dah lama saya hantuk kepala Fang dan boboiboy supaya diorang " kiss & make up" ha3! Tapi rasanya tak mungkin bakal terjadi deh…

Sudah sekian lamanya Fang menatap boboiboy yang sedang asyik mengeluh anak laki- laki itu melihat ke bukunya dan membuang tatapannya ke arah lain sebelum menghela sekali lagi keluhan nafas berat. Ingin sahaja Fang meninggalkan anak laki-laki dengan topi anehnya itu dan lanjut urusannya sendiri. Lagipula mengapa dia harus bersusah payah menyibukkan dirinya hanya semata untuk mengetahui apa yang mengganggu pemikiran boboiboy?

Kata hati tak membenarkan dia berbuat demikian, dia sendiri meringis apabila tubuhnya mengkhianati kata hatinya... Atau yang sebenarnya hatinya juga menyuruh dia untuk mendekati rival sehidup sematinya dan cuba untuk mengetahui apa yang berlaku pada rivalnya ini.

Dia berjalan pelan ke arah Boboiboy, dan dengan perlahan melabuhkan dirinya si sebelah anak laki ini. Boboiboy ketika itu sedang asyik tenggelam dalam fikirannya sendiri tanpa menyedari si bayang ini duduk di sebelahnya. Sehingga Fang berdehem untuk mendapatkan perhatian dari pemuda bertopi jingga ini.

"Ah! Kamu rupanya Fang! "

Senyuman manis sudah pasti menghiasi wajahnya. Ketika itu Fang ibarat seperti mengena renjatan elektrik apabila senyuman tadi cukup manis sehingga membuatnya salah tingkah dan blushing sendirian. Eah? Malah jadi begini pula. Lagipun... Apa motif dia mendekati boboiboy tadi?ohya... Penasaran apa yang boboiboy resahkan.

"Kamu...lagi buat apa di sini?" boboiboy melihatnya dengan tatapan hairan dan sedikit tekekeh geli mendengar ucapan Fang barusan. Sepertinya sudah tiba masa gerhana loh, kerna Fang rivalnya ini boleh penasaran dengan pernah dibuat salah tingkah oleh pemuda berkaca mata ini.

Fang seperti menyesal juga ada kerna boboiboy terlihat seperti memperlekehkan dirinya kerana pemuda berkuasa 5 elemen ini berani-berani ketawa atas penasarannya. Okay that's it, I'm done and not doing this anymore. Fang bingkas bangun, tetapi dia mendapati lengannya ditarik.

Fang cuba menarik kembali, dan memutar tubuhnya agar dia bisa memarahi boboiboy tepat di wajahnya. Tetapi apa yang dia temukan wajah yang sedih dan mengharapkan kemaafan. " I'm sorry Fang! I don't meant to laugh at you! It's just... Not like you to care everything I do usually. "

Boboiboy tampak seperti dia ingin menangis di situ juga. Genggaman pada lengan Fang juga semakin dieratkan. Aduh... Siapa dia mahu menolak permintaan maaf dari anak polos ini. Sungguh dia tidak sanggup!

" jadi kenapa kamu duduk di sini dan asyik-asyik mengeluh saja? Apa tidak ada kerja lain? " woi Fang? Bisakah kau berbicara tanpa ada nada sinis?

Bagi boboiboy pula, bukan Fang jika tidak ada perkataan sinis pada kata bicaranya. Jadi dia sudah terbiasa, mahu ambil hati juga buang masa sahaja. Boboiboy melepaskan genggamannya dan menepuk tempat kosong di sebelahnya. Fang duduk kembali tanpa perlu disuruh sekali lagi.

"Kamu mahu tahu kenapa?" Fang mengeluarkan cellphonenya. Mahu juga menjaga maruah, tidak mahu terlihat seperti dia risau yang amat pada boboiboy. Dia mahu terlihat seperti disinterested and not care enough to hear the point. "Hmm."

" Aku... Aku jatuh cinta pada seseorang. "

Brakk! Fang bersama handphonenya terjatuh dari bangku itu dengan gaya yang sangat tidak elit. Boboiboy tidak tahu sama ada dia harus ketawa kerana reaksi Fang atau menolong Fang dari terus menjadikan tanah tempat dia terjatuh itu sebagai tempat tinggalnya yang permanent. Atau terdetik juga di dalam hatinya ' apa kata kalau lakukan dua-dua? Ketawa sambil menolong? ' ah sudahlah Fang lebih rela menggali kubur untuknya dari membiarkan dua ketawa pada Fang.

"Pa- pada siapa?" hati Fang seperti ditusuk dengan beribu- ribu keris petir. Ya sudahlah. Tidak dapat dinafikan lagi, Fang juga memiliki perasaan istimewa untuk boboiboy di samping boboiboy juga adalah rivalnya. Tangan disisi seluarnya digenggam kemas. Rahangnya mengeras untuk seketika. Siapa? Siapa yang merebut hatimu dulu?

" Aku... Aku tidak sedia lagi untuk memberitahu siapa orangnya. Tapi yang aku tahu... Sekarang aku pasti benar perasaan aku terhadap orang itu. Walaupun dulu aku hanya menganggapnya teman biasa tapi...setelah mengenalnya dengan lebih dekat... aku jadi... aku jadi jatuh hati dengannya. " Fang terkedu. Perkataan ' dulu ' itu menjadi kata kuncinya. Pastinya orang yang disukai boboiboy adalah teman terdekatnya.

" Orang itu... dalam kumpulan kenalan kita juga kan? " boboiboy dengan riaksi terkejut pada wajahnya dan sedikit nervous melihat tepat ke dalam mata Fang yang ketika itu memasang tampang stoic pada wajahnya. Fang tidak tahu harus berfikir apa lagi selain dari hatinya yang telah hancur dengan confession boboiboy.

"Eah?! Gimana kamu tahu?! Fa- Fang! Jangan beritahu pada mereka lagi ya? Aku takut kalau mereka tahu pasal perasaan aku... Semuanya akan jadi awkward. Lagipula siapa yang sanggup bercinta sama teman sendiri. Jika terjadi apa-apa bukankah pertalian temanan itu akan terjejas! Aku tak mahu itu terjadi Fang! Kerna... semua teman- teman ku ibarat mencari sebatang jarum di dalam laut Fang. Sangat sukar mendapatkan yang sejati... apatah lagi yang sanggup membuang nyawa mereka untuk rela Fang... Memendamkan peraaaan aku... Dari melihat persahabatan kita hancur" boboiboy tak sanggup lagi menatap Fang, dia tertunduk malu kerana keceplosan mulutnya.

Apa boleh buat... aku juga terpaksa memendamkan perasaan aku sendiri terhadap kamu boboiboy. Dengan perasaan pasrah, dia merangkul bahu boboiboy dan menarik pemuda ini ke dalam kepala boboiboy rehat pada dadanya. Membiarkan pendengaran boboiboy mendengar degupan jantungnya. Membiarkan boboiboy merasa nyaman untuk menenangkan perasaan gelisahnya.

" Apa kamu tidak keberatan? Nanti kamu sendiri juga akan terasa sakitnya loh. " Fang... sejak kapan kamu sudah belajar untuk menjadi hipokrit pada diri sendiri? Dia merasakan boboiboy sedikit kaku di dalam perasaan kaku itu tidak lama apabila tangan kecil boboiboy menggegam erat jaket yang dipakai oleh Fang. Itu tanda dia sudah tenang dalam dakapan Fang. Andai kata saja Fang menjadi sedikit berani ketika itu... Tapi adakah dengan menjadi aggressive akan merubah perasaan anak laki- laki ini?