BELOVED You
-CHAPTER 1-
Author : Dhea
Main Cast :
.::Oh Sehun EXO- K::. || .::Park Eun Hee OC::.
Other Cast :
.::Xi Luhan EXO- M::. || .::Kim Hyerin OC::. || .::Park Chanyeol EXO- K::.
.::Yoo In Na OC::. || .::Im Yoon Ah SNSD::. || .::Their Parent's::.
Genre :
.::School Life::. || .::Romance::. || .::Family::. || .::FriendShip::.
Length :
.::Multichapter::.
Sumary :
"….. Iya berharap kau menyatakan perasaanmu terhadapnya, setelah aku mengatakan yang sebenarnya kalau kau menyukainya. Dan dia berpikir ingin memancingmu sampai sebal dengan berpura-pura pacaran denganku. Eh, dia malah bertemu dengamu dan Yoo In Na mantanmu itu di supermarket berdua. sekarang aku yang tanya, ada apa denganmu!?"
Luhan panjang lebar.
Disclaimer :
Semua cast hanya milik Tuhan dan Agency juga orangtua mereka.
Cerita ini murni dari pemikiran saya! Saya berharap anda tidak memplagiat storyline dari FF ku ini.
Gomawo!
-AUTHOR POV-
Park Eun Hee terbangun dari tidurnya, ia menggapai jam backernya dengan lemas. Cahaya matahari mulai memaksa masuk ke mata Eun Hee. Ia mengerjapkan matanya setelah melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 7 pagi. Dia sudah kesiangan untuk sekolahnya.
"Kyaa~~ aku kesiangan!" teriak Eun Hee seraya berlari meraih handuknya dan mandi kilat.
~ 10 MINUTE LATER ~
Eun Hee berlari terbirit-birit menuruni tangga rumahnya, "Oppa, eomma, abeoji, aku berangkat dulu, annyeong," pamit Eun Hee dibarengi hembusan nafas yang sudah abnormal,
"Lihat, putrimu. Sebaiknya kau membeli 10 macam jam backer lagi untuk membangunkannya," ucap Tuan Park melihat putrinya yang memiliki kebiasaan jelek tersebut,
"Hahhaha. Baiklah, Sayang. Chanyeol, kau pergi ngantor?" tanya Nyonya Park pada putra-nya yang sudah dewasa dan bahkan sudah bekerja dan menjadi Direktur utama di sebuah perusahaan terbesar,
"Tidak bu, hari ini aku masuk siang,"
"Oh,"
"Hoshh… Hosh…." Sesampainya disekolah dengan berlari kencang, nafas Eun Hee benar-benar tersenggal-senggal hanya karena berlari 2 km lebih cepat dari biasanya,
Eun Hee mengenggam gerbang yang kurang dari 10 detik lagi akan di tutup, karena jam masuk.
"Ahjussi, jangan tutup dulu," ujar Eun Hee lemas serta berjalan gontai, Satpam ahjussi itu terlihat sangat wajar melihat Eun Hee yang sudah kebiasaan terlambat,
"Ayo cepat masuk, kau ingin ahjussi di pecat hanya karena selalu memberikan mu waktu untuk berjalan gontai berpuluhan menit?"
"Hehhehe. Mian,"
Setelah Eun Hee sudah benar-benar memasuki kawasan sekolah. Ia benar-benar lega, dengan begitu dia tak akan di hukum untuk berdiri di lapangan basket. Ini cukup menyenangkan.
Kringg….. Kriingggg…..
Tapi, tidak untuk bel satu ini, untuk yang kedua kalinya, Eun Hee harus berlari lebih cepat lagi jikalau dia tak ingin di hukum ditengah-tengah kotornya kamar mandi. Eun Hee berlari sekuat tenaga, dan kemenangan memang tertuju padanya hari ini.
Class
"Huh! Sampai….." ujar Eun Hee seraya melangkah sempoyongan masuk ke kelas, dan terduduk lemas disamping bangku Kai,
Teman-teman sekelasnya sudah cukup mewajarkan itu semua. Termasuk Sehun yang notabene-nya teman sebangku.
"Terlambat, Nona Hee?" seringai Sehun yang menatap Eun Hee yang meletakkan kepalanya lemas di atas meja,
"Menurutmu?"
Sehun tersenyum tanpa bisa tahu bagaimana keadaan wajah gadis itu, ya- Eun Hee menjawab tanpa melihat Sehun tapi, malah melihat jam dinding yang menampel di dinding atas.
"Aku lelah, Sehun-ah,"
"Nado," jawab Sehun mudah,
Seketika, Eun Hee mengangkat kepalanya dan menatap Sehun heran, "Maksudmu apa? Apa yang sama?"
"Ya- nado, aku juga lelah melihatmu datang dengan wajah penuh keringat seperti itu, mulai besok belajarlah bangun pagi," saran Sehun sambil memberikan 1 set tissue,
"Wah! Gomawo,"
Dengan cepat Eun Hee meraih se-set tissue tersebut, dan membersihkan seluruh wajahnya hingga tak ada keringat sedikitpun yang tersisa. 20 menit berlalu, Lan Seonsaengnim sudah berada di kelas XI-B mengajar pelajaran yang sangat dibenci Eun Hee.
Ya- Eun Hee memang gadis dengan otak yang pas-pas-an, tapi dia selalu beruntung disaat ujian, karena sebangku dengan Sehun yang notabene-nya murid tercerdas di sekolah, ketua tim basket sekolah, dan ketua OSIS. Dan dia termasuk murid paling terfavorite di sekolah, karena sudah berpuluhan kali mendapatkan penghargaan dari lomba-lomba yang diikutinya, 3 tahun bersekolah di SMP ini, Sehun sudah mendapat 50+ penghargaan. Daebak!
Kalau berbicara tentang Eun Hee, dia hanya memenangkan pertunjukan teather di waktu lalu, itupun hanya mendapat juara 3. Bagi Eun Hee itu sungguh sesuatu yang luar biasa, tapi bagi orang yang memiliki kapasitas otak lebih, itu hanya hal kecil yang bahkan anak kecil pun bisa mendapatkannya.
Kring…. Kring….
Bel untuk istirahat sudah berbunyi. Jelas sekali, semua siswa berhamburan keluar kelas untuk beristirahat, ada yang ke kantin, ada yang ke taman, ada yang ke perpustakaan, dan ada juga yang masih ingin tetap berada di sebuah neraka.
Terutama, Eun Hee ia lebih memilih untuk ke kantin membeli softdrink. Ia merasa tubuhnya sudah sangat lemas sekali karena berlari, karena itu pula di kelas tadi ia malah tertidur. Beruntung, Sehun punya cara untuk menutupi Eun Hee dengan bertukar bangku.
Kantin
"Emm… beli apa ya?" Eun Hee mengetuk-ngetuk kepalanya dengan telunjuknya setelah memasukkan uang ke vending machine,
Srekkk…
Tanpa berpikir panjang, Eun Hee membeli lemon tea kesukaannya dan mencari bangku kosong yang ada di kantin, dan terduduk lemas sambil menutup matanya.
"Huh…." Eun Hee mendengus dan menyeruput lemon tea-nya lagi,
Dari jauh, Luhan ketua kelas di kelasnya menatap Eun Hee heran. Tidak biasanya Eun Hee yang bawel begitu pendiam, bahkan di kelas pun Luhan memperhatikannya. Luhan pun memutuskan untuk menemani Eun Hee disana.
"annyeong…." Sapa Luhan, Eun He mendongak kemudian tersenyum, ya- itu saja.
"Aku perhatikan hari ini kau begitu lemas, ada apa?"
"Lelah. Kau … kau harusnya tahu kenapa aku lelah, aku selalu terlambat," jawab Eun Hee jelas,
"Oh, selalu saja,"
Eun Hee berdecak dan meletakkan kepalanya diatas lengan yang sejak tadi sudah bersedekap di atas meja, ia begitu pusing.
"Kau ingin tahu sebuah gossip tidak?" tanya Luhan dengan nada serendah mungkin, dan mendekati wajah Eun Hee,
-AUTHOR POV END-
-SEHUN POV-
Sial! Hari ini Luhan begitu membuat hatiku panas. Ya- melihat Luhan berbisik ketelinga Eun Hee membuatku panas hati, sudah tahu aku menyukai Eun Hee tapi tetap saja tak memperdulikan perasaanku.
Aku pun memutuskan untuk berbalik, tapi sebelum berbalik aku merasa ada yang menatapku. Aku pun tak menggubris.
Sampai dilangkah yang ketiga, "SEHUN!"
Yap! Suara seseorang yang begitu ku kenal, aku pun membalik badanku lagi dan menatap Eun Hee melambaikan tangan kearahku, dengan keadaan Luhan yang sudah pergi entah kemana. Aneh.
-SEHUN POV END-
TBC ...
Jelek yah? mian kalo memang jelek^^
Gomawo yang rela membaca FF ku ini:) saya janji akan membuat Chapter ke 2 nya secara flash^^
RnR please, dont be silent readers:)
