we just broke up!

.

Disclaimer :Ansatsu Kyōshitsu (暗殺教室), Yūsei Matsui

All characters owned by Yūsei Matsui-sensei, but the stories are mine!

Warning!

OOC, OOT, Typo dimana-mana, Alur membingungkan, EYD kacau..

Mengandung unsur SHONEN AI! Yang tidak suka silahkan tekan tombol back pada web browser anda!

.

.

Kalau masih nekat yaaaaaa

Happy Reading.. (^o^)/

.

.

ZAA.. ZAA.. ZAA..

Hujan mengguyur bumi dengan derasnya. Seorang anak laki-laki berambut merah pun meletakan payung merahnya yang basah ditempat payung. Ia mengibas-kibaskan rambutnya yang sedikit basah karna air hujan.

"Woi, Karma! Kena aku tahu!" Seseorang membentak laki-laki berambut merah itu.

"Sorry, Nagisa." Jawabnya singkat.

Ia melangkah meninggalkan Nagisa yang tengah terbengong didepan pintu masuk sekolahnya. Karma berjalan sambil menundukkan kepalanya, dalam pikirannya masih terbayang-bayang sosok orang yang sangat disayanginya.

"Hahaha..."

Karma menoleh, ia mendengar suara yang sangat dirindukannya. Suara orang yang disayanginya. Betapa terkejutnya Karma melihat orang yang disayanginya itu sedang tertawa bersama 'sang ketua OSIS' saat ini tidak jauh darinya.

'Lebih baik kita putus, Karma.'

Karma kembali teringat kata-kata yang keluar dari bibir tipis orang yang disayanginya itu kemarin malam.

BRAAAAK!

Karma membanting keras pintu loker sepatunya. Ia tidak peduli dengan puluhan pasang mata yang tengah memandangnya saat ini. Yang ia tahu ia hanya sedang kesal saja saat ini. Itu semua karena..

'Aku baru saja putus dengannya..' Batin Karma sembari melirik seorang anak laki-laki berambut gelap dengan dua matanya yang kemasan tengah menatap tepat kearah Karma.

Anak laki-laki itu adalah Isogai, Isogai Yuuma. Ia menatap Karma dengan tatapan bersalah, ia benar-benar merasa bersalah karena telah memutuskan hubungannya dengan Karma. Namun ia juga tidak tahu kalau Karma sendiri juga merasa sangat bodoh karena ia melepaskan Isogai dengan mudahnya.

'Untuk apa aku peduli lagi padanya?!' Pikir Karma.

Ia berjalan meninggalkan tempat itu dengan cepat. Benar saja, berada ditempat itu lebih lama lagi hanya akan melukai diri karma sendiri. Melihat 'mantan kekasihnya', Isogai, berduaan dengan laki-laki lain tentunya sangat menyakitkan bagi bocah kelas 3 SMP seperti dia.

'Lagi pula, sepertinya dia sudah menemukan laki-laki lain sekarang..'

Ia memperlambat tempo berjalannya. Ia berjalan dengan sangat lambat dikoridor sekolahnya. Ia masih tidak percaya kalau ia telah putus dari Isogai, bahkan setelah apa yang mereka lalui bersama.

'Haaah.. Haaah.. Ka-karma..'

DEG!

Wajah Karma memerah. Ia teringat akan suara 'sexy' Isogai yang menyebutkan namanya setiap malam. Tangan Karma juga bergetar, ia masih teringat bagaimana sensasi kulit putih lembut Isogai ditangannya. Bahkan kedua mata keemasan Isogai yang menatapnya dengan tatapan memohon, tergambar jelas dibenaknya.

"Aaaaaaaaaargh!" Karma berteriak cukup keras.

Semua mata menatapnya kemudian saling berbisik. Karma hanya bisa memeluk lututnya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Tes..

Dan juga, untuk menyembunyikan air mata yang mulai berjatuhan dari kedua matanya. Dia berusaha menyembunyikan semua yang ia rasakan. Perasaan hancur yang begitu menyiksa jiwa dan perasaannya.

'Karma.. Kun..' guman Nagisa dikejauhan.

.

.

TBC

.

.

See you next chapter!