"Mustahil."

Seorang pemuda berambut merah tampak keluar dari ruang dokter di salah satu rumah sakit dengan wajah tertekuk. Wajahnya sedikit pucat dengan bibir yang mengulang kata-kata yang sama.

"Sabaku-san … selamat anda sedang mengandung janin yang kini berumur 2 bulan. Seharusnya anda datang bersama suami anda sehingga kabar gembira ini bisa sampai dengannya."

"Mustahil."

Sang pemuda masih mengucap kalimat yang sama. Suami apanya bahkan kekasih saja dirinya tak punya. Lalu bagaimana dirinya bisa mengandung benih yang tentu saja dimiliki oleh dua orang—dirinya dan yang menerima dan seseorang yang menanamnya bukan.

Meremas kertas hasil pemeriksaan yang baru saja diterimanya pemuda itu berjalan pelan menyetop taksi menuju satu tempat. Tempat dimana seseorang harus bertanggung jawab dengan keadaanya. Seseorang yang merupakan ayah dari janin yang tengah dikandungnya.

"Mati kau Namikaze Kyuubi."

.

.

.

Skak Mat

A KyuuGaa Fanfiction

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Warning: MxM, M-preg, rush, typo, ooc parah, not for underage this chapter please out if you under 18+

.

.

.

"Minumlah Gaara hanya sedikit ok, kau tak akan mabuk hanya dengan segelas wine, bodoh."

Menjauhkan minuman yang sedari tadi ditawarkan sang pemuda, Gaara mendorongnya menjauh. Mabuk di tempat seperti ini bukanlah tindakan yang bagus. Terlebih dengan banyak rekan mereka yang mulai kehilangan kesadaran diri.

"Cukup, Kyuu. Minum sendiri kalau kau mau. Sudah kukatakan aku tak mau."

Menyeringai pelan, pemuda tampan yang dipanggil Kyuubi itu menegak minuman ditangannya seperti perkataan Gaara. Namun ternyata Kyuubi tidak menelannya—menyimpannya di dalam mulutnya sendiri.

Menarik tubuh Gaara, Kyuubi menahan kepala Gaara dan memaksa sang pemuda berambut merah membuka mulutnya.

Mencium Gaara paksa, Kyuubi menyalurkan wine yang diminumanya masuk ke dalam mulut Gaara. Mendorong lidahnya hingga ke dalam memastikan cairan berwarna merah itu terteguk masuk ke dalam mulut kekasihnya.

"Stop it … Kyuu`"." Gaara mendorong tubuh Kyuubi kuat. Berusaha melepaskan kungkungan Kyuubi yang kini mendesaknya hingga ke dinding. Gaara merutuk minuman laknat yang baru menyentuh kerongkongannya.

"Uhmmppnn ….nghhhh."

Kyuubi menyeringai saat desahan kecil keluar dari mulut Gaara, menjilat kecil langit-langit milik Gaara dan mengabsent setiap barisan gigi milik Gaara. Lidah Gaara yang mendorong lidahnya keluar membuat sebuah tarian klasik di dalam mulut Gaara, dimana Gaara mencoba mengusir lidah Kyuubi di dalam mulutnya namun semua perlawanan Gaara hanya membuat permainan lidah di dalam sana semakin panas dengan saliva yang kini mengalir keluar perlahan di sekitar mulutnya.

Melepas tautan mereka sejenak, Kyuubi mengambil sebotol wine yang tinggal separuh dan memasukkannya paksa ke dalam mulut Gaara yang langsung tersedak karena ulahnya. Bukannya kasihan, Kyuubi malah meraup isi di dalam mulut Gaara keluar masuk melalui lidahnya.

Tangan Kyuubi mulut perlahan naik, masuk ke dalam kaos tipis milik Gaara. Mengusap punggung Gaara lembut sepanjang garis punggungnya. Membuat Gaara menggigil kecil karena ulah Kyuubi.

"Ahhhgg … kyuu … uhmpp."

Gaara menutup mulutnya sendiri saat lidah Kyuubi keluar dari mulutnya. Berjalan sepanjang rahangnya sendiri menciptakan garis perjalanan baru si sepangjang lehernya. Membuat beberapa titik kemerahan membekas di sana.

Mengigit bibirnya sendiri Gaara, menahan setiap desahan dan erangan yang keluar dari bibirnya. Mencoba tak membuat libido Kyuubi semakin naik karena ulahnya. Namun percuma saat sebuah gundukan besar mulai terasa di bawah sana.

"Kyuu~ kau tak … nghhh—"

"Kau sudah berjanji Gaara, selesai ujian akhir kita akan melakukan," ujar Kyuubi santai menjilat sepanjang tulang selangka milik Gaara sembari tangannya yang beralih ke depan putting milik Gaara—mengelusnya perlahan—" dan aku hanya meminta janjimu. Kau pikir mudah selama ini menahan untuk tidak menyentuhmu, hmnn?" tambah Kyuubi lagi.

Selama ini memang kedua orang tua mereka melarang keduanya melangkah terlalu jauh. Tak ada sex sebelum Gaara selesai ujian akhir. Cukup ciuman saja tak lebih dari itu. Kalau tidak pertunangan mereka akan dibatalkan.

Bukan Kyuubi namanya kalau mematuhi perkataan orang tua mereka. Bahkan pemuda berambut kuning keorangean itu bahkan hampir menyentubuhi Gaara di malam pertunangan mereka. Untung saja Gaara berhasil meyakinkan sang rubah yang hampir memakannya hidup—janji membiarkan Kyuubi menyentuhnya sesuka hati dimana pun kapan pun bila Kyuubi bisa menepati janjinya.

Gaara menguk ludahnya susah payah, saat melihat kilat nafsu yang berada di manik kemerahan milik Kyuubi. Kekasihnya benar-benar sudah dikuasai nafsu. Dan Gaara tak punya interupsi apa pun untuk mencegahnya. Janji tetaplah janji. Kyuubi bukanlah orang yang bisa dengan mudah memafkan sebuah pelanggaran. Bisa habis Gaara nantinya.

"Baik—Kyuu. Hanya bisakah kau mencari kamar?" tanya Gaara susah payah diantara semua sentuhan yang diberikan Kyuubi. Bahkan tangan Gaara gemetaran menahan tubuh Kyuubi yang semakin mendempetnya membuah miliknya bergesekan dan memberikan sebuah rasa tak nyaman untuk dirinya sendiri.

"As you wish hime." Mengecup singkat bibir Gaara, Kyuubi menggendong Gaara menuju lantai atas. Walau semalam perjalanan ke atas bibirnya benar-benar tak sabar untuk menyentuh Gaara seutuhnya. Bahkan pintu kamar yang dipesannya ditendang asa tanpa dikunci kembali.

Brugh

Melemparkan Gaara ke atas ranjang. Kyuubi membuka atasannya hingga bertelanjang dada. Merangkak naik ke atas tubuh Gaara.

"Kenapa kau menutup matamu? Apa segitu menakutkan untukmu?" tanya Kyuubi sedikit tersinggung mendapati manik Gaara tertutup sempurna dan bibirnya yang mengatup kuat.

"Matikan lampunya bodoh!"

Kyuubi terkekeh pelan, saat menyadari apa maksud Gaara. Sudah bertunangan buka berarti Gaara penah melihat tubuh toples Kyuubi bahkan ini pertama kalinya Gaara melihat tubuh berkulit tan dengan abs di perutnya membuat rona merah melingkar di wajahnya.

Cup

Mengecup singkat dahi Gaara, Kyuubi mematikan lampu kamar mereka menyisakan sebuah penerangan remang yang berasal dari lampu kecil di meja nakas. Penerangan yang cukup untuk membuat Kyuubi melihat bagaimana merahnya wajah kekasihnya yang bahkan menyaingi warna rambutnya.

"Khehehe … kau mau langsung atau kita bermain dulu, Namikaze Gaara?" tanya Kyuubi mengecup singkat kelopak mata Gaara yang masih terpejam sembari bertumpu dengan tangannya yang berada di kiri dan kanan kepala Gaara.

Membuka matanya perlahan, Gaara menemukan wajah tampak kekasihnya dengan maniks semerah darah yang sangat disukainya. Tiga pasang tanda lahir yang berada dipipinya. Bibir tipis dengan hidung mancung. Kulit tan yang mencolok berbeda dengan kulit putihnya. Rambut berwarna kuning keorangean terang yang cukup aneh bersanding dengannya serta dada yang terbuka yang sukses membuat wajahnya merona malu.

"Mana kutahu bodoh, memangnya aku tahu bagaimana?"ujar Gaara memalingkan wajahnya.

Tertawa kuat, Kyuubi benar-benar salut dengan kepolosan Gaara. Wajah dingin yang kini terlihat merona mirip seorang gadis perawan di malam pertama walau kenyataannya Gaara adalah seorang pria—pria miliknya. Seandainya mereka tahu kalau wajah yang biasa terlihat datar dan dingin bisa terlihat begitu menggemaskan begini semua orang pasti akan terkaget. Tapi Kyuubi tak akan pernah membiarkan siap pun melihatnya, Gaara hanya miliknya.

Sebenarnya sudah lama Kyuubi menahan diri untuk tidak menyentuh Gaara. Jika tidak karena wajah manis Gaara yang merayunya Kyuubi mungkin sudah membuat Gaara hamil seketika. Namun permintaan Gaara yang tak ingin hamil ketika sekolah membuatnya menahan diri padahal dengan memakai pengaman semua aman bukan. Tapi kekasihnya tak percaya karena tak ada pengaman yang benar-benar aman bisa saja kebobolan juga kan.

"Kau mau diam saja di atas sana atau melanjutkan semua ini, Kyuubi?" tanya Gaara kesal melihat Kyuubi yang hanya terdiam di atas tubuhnya padahal jantung Gaara sudah berdetak kencang sekali. Pikirannya sudah melayang kemana-mana tentang semua ini berharap Kyuubi tidak akan membuatnya kesakitan.

"Aisshh … tak kusangka, Gaaraku tak sabaran begitu."

"Berisik jangan menggodaku juga rubah jelek," balas Gaara kesal. Mencoba untuk bangun namun tubuhnya langsung hempas paksa oleh Kyuubi kembali. Bahkan belum sempat Gaara menyeruakan protes Kyuubi sudah membungkam mulutnya dengan sebuah ciuman panas di dalam mulutnya.

"Nghhh~" Gaara melenguh dan mendesah saat Kyuubi bermain di dalam sana. Kedua tangannya di tahan Kyuubi di atas kepala dengan satu tangan. Kekasihnya itu terlalu lihai bergulat lidah dan membuat Gaara kewalahan.

Menaikkan kaos Gaara ke atas, Kyuubi mengusap tonjolan pink milik Gaara. Menyentuh dan mengusapnya perlaha. Memijit dengan sesakali mencubitnya membuat teriakan kenikmatan Gaara semakin tertelan di dalam lidah Kyuubi yang masih betah meraup kebutuhan oksigen Gaara.

Memiringkan kepalanya Gaara mengatakan kalau napasnya mulai sesak meminta Kyuubi menghentikan sejenak pergulatan mereka. Kesal karena Kyuubi tak jua mengacuhkannya Gaara menghantam dahinya pada Kyuubi membuat kekasihnya kini mendelik kesal padanya.

"Ouch Gaara apa yang kau lakukan?"

"Hah … hah … aku masih butuh bernapas bodoh."

"Ck, aku bisa memberikanmu pernapasan buatan, Panda."

"Yang ada kau membuatku mati lebih cepat, bodoh. Tak bisakah kau lebih lembut, Kyuu? Kau tahu ini yang pertama untukku tidak sepertimu."

Mengusap wajahnya kesal, Kyuubi menggeram kesal. Matanya sedikit kesal pada ucapan Gaara. Ia tahu ini yang pertama untuk Gaara tapi tidak untuknya. Kyuubi menyadari pasti kalimat tersirat di kalimat Gaara.

"Berisik. Nanti kau juga akan mendesah keenakan, Baby Panda. Sekarang diam dan nikmati saja."

Melepas paksa semua pakaian milik Gaara hingga bertelanjang bak bayi baru lahir. Kyuubi menjilati bibirnya yang keringa melihat tubuh kekasihnya sendiri.

'Perfect!'bathinnya di dalam hati. Kyuubi menyeringai pelan, mengingat kalau ialah yang akan menikmati tubuh Gaara untuk pertama kali.

Menurunkan kepalanya, Kyuubi mulai menjilati dada Gaara. Mengecup dan menggigit pelan putting milik Gaara dan menghisapnya kuat, menjauhkan tangan Gaara yang menarik kepalanya. Sepertinya Gaara mulai merasa adanya perasaan aneh yang menjalar ke dalam tubuhnya. Panas dan sesak.

"Ahhh … Kyuu~ … nghhhhh." Gaara mendesah kuat saat merasakan lidah Kyuubi yang semakin turun menandai dadanya dan berputar di pusarnya. Tangan kekasihnya itu bahkan sudah turun ke bawah dimana tengah memanja kejantanannya yang mulai terbangun.

Kyuubi meraup kejantanan milik Gaara ke dalam mulutnya. Menghisap keluar masuk kejantanan yang mulai tegang semakin kuat karena kulumannya. Tangan Kyuubi ikut memainkan dua benda dibawahnya membuat erangan Gaara semakin menjadi bahkan pemuda berambut merah itu acap kali membanting kepalanya ke kekiri dan ke kanan menahan setiap impuls rangsangan yang diberikan Kyuubi untuknya.

Kyuubi semakin menaikkan tempo permainan tangan dan mulutnya saat dirasakannya kejantanan milik Gaara semakin membesar di dalam mulutnya.

"Arrrggghhh! Kyuuubiiii!" teriak Gaara merasakan klimaks pertamanya. Tubuhnya melengkung hebat kemudian terhantam kembali ke atas ranjang. Kyuubi merasakan cairan hangat yang membanjiri mulutnya. Cairan yang dengan senang ditelannya namun disisakannya sedikit di dalam mulutnya.

Kyuubi mencium Gaara dengan mulut penuh sperma membuat Gaara gelapan merasakan cairan miliknya sendiri. Terasa aneh apalagi saat cairan putih tersebut bergerak perlahan di kerongkongannya.

"Aku lelah Kyuu."

Kyuubi mengacuhkan saja rengekan Gaara. Malah menyodorkan ketiga jarinya untuk dikulum Gaara sekaligus menghentikan kalimat protes yang disarangkan pemuda manis tersebut.

Kyuubi merasakan miliknya semakin menggembung di bawah sana melihat bagaimana wajah polos Gaara menjilati jarinya perlahan. Tindakan sederhana tanpa maksud apa-apa yang diartikan salah oleh Kyuubi. Membayangkan miliknya yang menggantikan tangannya di dalam mulut Gaara. Tapi Kyuubi segera menggeleng saat dirasakanya pikirannya semakin jauh. Kali ini Kyuubi tak akan memaksa Gaara untuk melakukan oral padanya mungkin lain kali toh sejak hari ini dirinya bisa menyentuh Gaara sepuasnya.

"Cukup, Gaara." Menarik jarinya perlahan, Kyuubi menekuk kedua kaki Gaara. Membuat lubang merah milik Gaara terlihat jelas. Lubang merah muda yang akan menjadi sarang miliknya di dalam.

"Tahan saja, ini sedikit terasa sakit."

Gaara mengangguk. Walau tak pernah melakukannya hubungan seperti ini bukan berarti pengetahuan Gaara benar-benar nol setidaknya berteman dengan adik Kyuubi membuat Gaara sedikit terkontaminasi hanya dalam teori bukan praktek.

"Nghhh." Gaara menggigit bibirnya saat merasakan benda aneh yang masuk ke dalam lubangnya. Baru satu jari Kyuubi saja lubangnya mulai terasa aneh begini.

Gaara semakin menguatkan gigitannya saat Kyuubi menambah jarinya di dalam sana. Gaara meremas sprei di bawahnya saat Kyuubi memasukkan tiga jarinya ke dalam lubang milik Gaara. Menggerakkanya dengan gerakan acak mempersiapkan lubang Gaara agar siap menerima miliknya.

"Sakit, Kyuu," bisik Gaara pelan saat jari Kyuubi semakin meliar didalam sana."

"Sabar sebentar," jawab Kyuubi pelan menguatkan gerakan jarinya menemukan titik yang tepat yang akan membuat kekasihnya melayang jauh.

"Agh~ disana Kyuu."

Kyuubi menyeringai saat berhasil menemukan spot yang tepat. Titik dimana Gaara akan mengerang penuh kenikmatan dibawahanya.

"Disini?" tanya Kyuubi menggoda Gaara saat dengan sengaja menghindar spot milik Gaara.

"Nghhhh~ jangan menggodaku, Kyuuu~"

Tertawa, Kyuubi menarik jarinya keluar dari lubang milik Gaara. Menurunkan celananya hingga kejantanan besar miliknya terasa sedikit bebas.

Bola mata Gaara melebar saat melihat sekilas milik Kyuubi. Bergidik di dalam hati bagaimana benda sebesar itu bisa masuk ke dalam lubangnya. Bahkan tiga jari Kyuubi tadi belum sebesar milik Kyuubi.

"Tenang saja, aku akan melakukannya perlahan kali ini." Kyuubi memposisikan miliknya tepat di depan lubang Gaara. Menyentuhkannya di lubang Gaara berniat menggoda kekasihnya yang mulai mendesis kesal karena ulahnya.

"Masukkan, Kyuu … Kumohon," ujar Gaara putus asa saat Kyuubi tak juga memasukkan miliknya. Padahal lubang Gaara sudah berkedut kesal karena tak mendapatkan makanannya. Tubuhnya sedikit bergetar menahan gejolak nafsu yang membucah.

"Tahan, Gaara."Kyuubi menahan kedua tangan sebelah tanganya yang menuntun miliknya di lubang Gaara. Menarik napasnya perlahan Kyuubi memasukkan miliknya secara paksa ke dalam lubang Gaara yang langsung menyempit karena kaget.

"Rileks, Gaara. Kau bisa membuat milikku kesakitan kalau begini," ujar Kyuubi tertahan saat baru kepalanya saja masuk Gaara sudah mengetatkan lubangnya.

"Ssshhh … Gaara?"

Gaara yang menutup mata ketakutan akhirnya mengangguk saat melihat Kyuubi yang mencoba meyakinkannya. Mencoba rileks, Gaara menarik kepala Kyuubi meminta kekasihnya itu menenangkannya.

Kyuubi melepaskan cengkeramannya, menunduk dan meraup kecil bibir Gaara saat dibawah sana sekali lagi miliknya masuk dengan hentakan kuat. Bersyukur bibir Gaara berada di dalam mulutnya kalau tidak kekasihnya itu pasti akan berteriak kuat karenanya.

Menjilati setitik air mata yang berada di sudut mata Gaara, Kyuubi tersenyum tipis saat jade milik Gaara terbuka.

"Lihat wajahku, Gaara." Kyuubi mulai menggerakkan tubuhnya keluar masuk lubang Gaara, menyentak titik milik Gaara berkali-kali.

"Agghhh … agh … Kyuu."

Gaara merasakan sebuah surga dunia saat Kyuubi memberikan kenikmatan dunia padanya. Kepalanya terasa penuh dengan semua kenikmatan ini. Bahkan mulutnya yang terbuka terus mendesahkan erangan berisikan nama Kyuubi.

Kyuubi terus bergerak di dalam tubuh Gaara, mempercepat temponya dan menyentuh titik yang sama. Merasakan bagaiaman lubang Gaara menjepit miliknya kuat. Ketat dan membuat kejantanannya di dalam lubang Gaara semakin berkedut dan membesar.

Gaara tahu sebentar lagi Kyuubi akan mendapatkan klimaksnya, mengocok miliknya sendiri Gaara tersenyum kecil saat malah tangan Kyuubi sudah berada di sana menyentuh dan mengocok miliknya.

"Agh … Nghhh … Kyuuuubi!" Gaara kembali memuntahkan cairan putih hingga menyemprot kemana-mana bahkan ke tubuh Kyuubi. Namun tubuh Gaara belum berhenti bergerak saat Kyuubi masih keluar masuk lubangnya.

Sesuatu di dalam sana semakin besar dan Gaara tahu Kyuubi akan sampai.

"Diluar Kyuuuu jangan di dalam!"

Terlambat, cairan putih milik Kyuubi sudah memenuhi lubangnya dengan jutaan sperma. Hangat dan penuh. Dan Gaara hanya bisa berdoa dia tak akan hamil semudah ini.

Mengatur napasnya sendiri, Kyuubi mencoba menahan miliknya tetap berada di dalam lubang Gaara. Walau saat ini Gaara tengah mendeliknya marah.

"Tenang saja, kau tak akan mungkin hamil hanya dengan satu kali semburan sperma, Gaara" ujar Kyuubi santai membalikkan tubuh Gaara hingga menelungkup ke ranjang.

"Kalau kau ingin kau ingin hamil, kita butuh berkali-kali ronde Gaara. Dan aku akan dengan senang hati melakukannya."

"Bu—bukan itu maksudku Kyuu-Agh … agh."

Kyuubi menutup telinganya dan kembali mengerjai lubang Gaara dengan kejantanya yang masih belum tertidur. Siapa peduli dengan hamil saat ini, yang penting ia bisa menikmati tubuh Gaara sepuasnya.

Gaara mengutuk semua kelebihan hormon di tubuh Kyuubi saat pemuda yang lebih tua dua tahun darinya itu kembali menyarangkan jutaan sperma di dalam lubangnya. Dan entah berapa ronde yang mereka habiskan di malam penutupan ujian Gaara tersebut. Gaara tak bisa mengingatnya hanya rasa nyeri dibokongnya pagi itu yang terasa dibenaknya dan rutukan pada pemuda yang tengah tertidur nyaman sembari memeluknya.

"Kubunuh kau kalau sampai aku hamil, Kyuu."

.

.

.

Brak

Kyuubi hampir menyumpah serapah siapa pun yang berani masuk ke dalam ruangannya tanpa permisi. Namun maniks merahnya terdiam saat melihat kekasihnya berdiri dengan wajah marah. Sedikit mengernyit heran, Kyuubi mencoba mencari dimana kesalahannya.

"Apa yang kau lakukan disini, Gaara? Kau tak ada kuliah hari ini?"

"Kuliah?" tersenyum kecil, Gaara berjalan mendekati Kyuubi dan berdiri tepat dihadapan Kyuubi. Sebenarnya sejak sebulan yang lalu Gaara memang sudah memulai perkuliahannya di kampus yang sama dengan Kyuubi. Hanya saja kekasihnya ini juga merangkap direktur muda yang membantu perusahaan ayahnya sehingga saat kadang saat tak ada jadwal Kyuubi akan duduk di belakang meja memulai pekerjaanya.

"Bagaimana bisa kuliah kalau setiap pagi aku harus mual-mual dan muntah karena ulahmu," bisik Gaara pelan dengan wajah dinginnya yang tentu saja tak berpengaruh pada Kyuubi yang malah dengan santai kembali duduk dibangkunya sembari menggigit sebuah apel merah.

"Lalu kenapa kau marah-marah ke kantorku? Bukankah kau ke rumah sakit hari ini?"

Mengambil paksa apel milik Kyuubi dan melemparnya, Gaara menatap langsung manik darah milik Kyuubi.

"Kau. Berjanji. Tak akan. Membuatku. Hamil. Ingat Kyuubi?" tanya Gaara di dalam setiap suku katanya.

Kyuubi mengangguk, yah walau sebenarnya ia berharap Gaara cepat hamil jadi tanggal pernikahan mereka bisa dipercepat. Rasanya bosan kalau harus sendirian di apartemen karena Kushina—ibunda Kyuubi—menahan Gaara di rumah mereka—orang tua Gaara ada di luar negeri—dan Gaara dititipkan di kediamaan Namikaze. Hanya satu orang yang sanggup melawan Kyuubi siapa lagi kalau bukan wanita berambut merah di rumahnya—ibundanya sendiri.

Setelah seks gila mereka di klub malam waktu itu, Gaara memang selalu meminta Kyuubi memasang pengaman setiap kali mereka berhubungan karena Gaara tak mau hamil sebelum kuliahnya selesai. Dengan catatan Kyuubi bisa meminta kapan saja asal tidak mengganggu kuliahnya.

"Jadi sekarang apa masalahnya?"

"Aku hamil rubah baka!" Gaara melemparkan kertas yang sudah lecek ditangannya pada Kyuubi. Menahan tangisnya sendiri padahal Gaara berharap bisa menyelesaikan kuliahnya baru menikah dan punya anak. Sekarang malah berbalik memiliki anak lalu menikah sepertinya.

Kyuubi menyeringai melihat catatan kesehatan yang baru saja dilemparkan Gaara. Dan disana tertulis dengan jelas kalau kekasihnya hamil dua bulan, waktu yang sama dengan hari dimana ia mengambil kesucian Gaara. Dan itu artinya rencananya berhasil dengan telak.

"Khehehe …"

"Jangan menyeringai bodoh begitu, kau mengacaukan semua rencanaku."

Kyuubi menarik tubuh Gaara hingga menimpanya, menghujam sepanjang wajah Gaara dengan ciumannya.

"Kau salah, Gaara. Kau mensukseskan semua rencanaku," ujar Kyuubi memeluk pinggang Gaara. Memeluk tubuh pemuda yang akan menjadi calon ibu untuk anaknya kelak.

"Jangan katakan kau sengaja malam itu, Kyuu?" tanya Gaara horor.

"Tepat. Kekasihku memang jenius,"

Gaara mendecih kesal, tak perlu otak jenius untuk mengetahui rencana licik Kyuubi. Apa lagi kalau bukan membuat Gaara menjadi miliknya seutuhnya.

"Hiks tapi aku tak mau hamil dulu, Kyuu."

Kyuubi hampir menjatuhkan rahangnya sendiri saat mendengar suara tangisan Gaara. Sejak kapan kekasihnya bisa menangis semudah ini. Bawaan bayi mereka mungkin. Hormon itu memang sesuatu yang mengerikan juga ternyata.

"Bayi kita tak akan menghambat apapun, Bocah. Kau tetap bisa kuliah dan cuti saat hari kelahiran bayi kita saja nanti," ujar Kyuubi memeluk tubuh Gaara erat. Tersenyum tipis pada wajah yang kini berurai air mata. Entah karena efek kehamilannya, Gaara terihat cantik dimatanya saat ini.

Menghapus air mata milik Gaara dengan tangannya. Kyuubi mencium lembut kelopak mata Gaara, turun ke hidung, dan dua pipi Gaara. Kyuubi menyeringai kecil sebelum menabrakkan wajahnya ke wajah Gaara. Mempertemukan belahan bibir merah keduanya.

"Kyuu~" Gaara menarik erat pakaian depan Kyuubi saat lidah kekasihnya itu menyesap kuat bibirnya dan menjilatinya perlahan. Tak ada acara perang lidah saat ini. Kyuubi hanya ingin mengungkapkan kalau dirinya bahagia.

"Mulai hari ini kau tinggal di apartemenku. Tak ada bantahan Gaara. Dan aku yang akan menghandle semua jadwal kuliahmu, mengerti."

Gaara hanya mengangguk mendengar semua perintah Kyuubi. Memang ia punya hak untuk melawan yang ada Kyuubi langsung menculiknya dan mengurungnya di rumah seketika.

"Sekarang istirahat. Aku harus menyelesaikan semua dokumen bodoh ini dulu." Menggendong Gaara ala bridal dengan tangan Gaara yang melingkari lehernya erat Kyuubi menuju ruangan kecil di kantornya. Sebuah ruangan istirahat dengan satu sigle bed di dalam sana.

"Tidur. Nanti kubangunkan." Mengecup pelan dahi Gaara dan menyelimutinya Kyuubi menutup pintu perlahan. Memaksa Gaara untuk tidur. Berjalan pelan menuju kursinya kembali Kyuubi melihat masih ada dua tumpukan berkas perusahaan yang harus ditanda tanganinya.

"Ck, kenapa hari ini dokumennya terlalu banyak?" selidik Kyuubi heran walau hanya sebentar sebelum bibirnya menyungging sebuah senyuman manis. Senyuman yang terlalu mengerikan untuk seorang Kyuubi.

"Saa …. Ini bukan masalah besar kalau hanya segini," ujar Kyuubi santai lalu kembali duduk di belakang meja. Tak butuh waktu lama hingga semua dokumen itu selesai seketika. Hanya saja butuh berkilo-kilo apel—didalam kulkas— yang kini berantakan di ruangannya. Sepertinya Kyuubi akan membuat sekretarisnya menangis lagi hari ini.

Berjalan memasuki kamar dimana kekasihnya tengah terlelap, Kyuubi benar-benar tak percaya saat pemuda berambut merah tersebut sungguhan tertidur dengan perintahnya. Mengecup pelan dahi Gaara dan ikut tidur menyamping dengan memeluk Gaara. Kyuubi menyamankan dirinya terbuai ke alam mimpi. Toh pekerjaanya sudah selesai walau hari masih panjang.

"Oyasumi Hime, dan arigatou," Kyuubi berbisik pelan menyebutkan satu kata yang tak akan mungkin di dengar Gaara dikala sadar. Harga dirinya terlalu tinggi. Namun melihat bagaimana senyuman Gaara merekah bukan tak berarti Gaara tak menyadari semua bahasa tubuh Kyuubi.

'Kyuu.'

Keduanya terlelap hingga mentari mulai naik ke atas sana. Terlelap bahagia bahkan terlalu larut hingga tak menyadari teriakan seorang wanita yang terkejut saat masuk ke ruangan Kyuubi.

"Aku kembali. Kyuubi-sama bagaimana dengan—" dan wajah wanita itu langsung horor melihat bagaimana hancurnya ruangan sang atasan—walau semua pekerjaanya selesai—tertumpuk rapi di atas meja.

"KYUUBI-SAMA!"

.

TBC

.

A/N:

Exchange fict buat imouto—Kirin Nekomata Angel of Darkness

Fufufu … beginilah kalau buat KyuuGaa ala Queen of Cliffhanger xDD sambungannya entar setahun lagi*digigit Neko* hahaha