My Wife is a Lesbian?
.
Pairing : SasuSaku - NaruHina with SakuHina
Genre : Family & Humor
Rated : T semi M
Warning : Out of character, Straight, gaje, abal, ancur, alur berantakan, Yuri ? (maybe)
Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Summary : Apa yang akan kau lakukan saat memergoki istrimu bersama wanita lain di kamar kalian ? Apa wanita ? / " Dobe ! Istrimu sudah menodai istriku ! " / " Whuaaa teme! Jangan-jangan istrimu yang menghamili istriku ! " / " BAKA! ". SasuSaku - NaruHina with SakuHina. Dedicated to KLAN HAKUYA.
.
.
"Teme, maaf ya untuk yang kemarin," ucap lelaki pirang tampan yang identik dengan warna kuning cerah itu sembari menyamakan langkah kakinya dengan sosok berseragam anbu yang sejak tujuh menit ia ikuti.
"Tidak," sahut Sasuke tegas mengacuhkan Naruto di sampingnya. Sesekali Sasuke hanya bisa mendengus sebal melihat tingkah konyol Rokudaime-Hokage yang masih berusaha menarik perhatiannya tuk meminta maaf. Ia masih terlalu sebal dengan kejadian kemarin.
Kejadian dalam ritual mereka di kediaman Uzumaki kemarin membuatnya mulas dan tak dapat tidur semalaman. Bahkan karena kejadian -yang bisa dibilang naas- itu, Sasuke sampai membayangkan bahwa istrinya adalah seorang... err... ah tidak!
.
.
.
- Flashback –
.
"Awas kalau yang aneh-aneh lagi," ancamnya sinis sembari melempar tatapan membunuh pada Hokage berambut pirang jigrak yang tengah sibuk memilah kaset DVD yang akan mereka tonton beberapa saat lagi.
"Tenang saja Teme , barang ini baru kutemukan kemarin di lemari pakaian mendiang pertapa genit, dan juga sudah ku amankan dari penglihatan byakugan Hinata-chan," sahut Naruto disertai cengiran rubahnya. Dan hanya ditanggapi 'Hn,' oleh Sasuke yang tengah bersandar malas di sofa ruang tamu milik keluarga Uzumaki.
"Sudah kautonton?"
"Tentu Teme, this is very... very hot as gurun pasir Suna tempat tinggal Gaara."
Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke, dua sahabat mantan anggota tim tujuh itu, kini sedang melaksanakan ritual santai mereka yang sudah berlangsung selama beberapa bulan setelah kepulangan Sasuke ke Konoha.
Alasan Naruto mengadakan ritual menonton DVD ini adalah untuk mengenang kematian mantan guru mereka Hatake Kakashi, dan juga Sanin mesum Jiraya yang identik dengan 'Icha-Icha Paradise' yang tentu kalian tahulah isinya seperti apa? Hal semacam itulah yang ingin ditonton oleh duo Dobe-Teme itu sekarang.
"TARAAA!" seru Naruto menatap riang pada layar televisi yang tengah menyala. "Lets play. Teme!" lanjutnya seraya mengambil tempat duduk senyaman mungkin di samping Sasuke yang justru menyuguhinya dengan tatapan : Jangan macam-macam, play apaan ?
.
- Satu menit berlalu –
.
"Dobe," panggil Sasuke pelan dengan mata menyipit dan dahi mengkerut, mata hitamnya menatap tajam pada tulisan yang muncul di layar televisi. Entah kenapa firasatnya buruk.
"Hm? Apa Teme? "
"Yuri itu apa?" tanya Sasuke –lagi- dengan polosnya. Ia mulai terlihat gelisah
"Entahlah Teme, mungkin itu judul icha-icha seri terbaru," Naruto menjawab asal tanpa mengingat fakta bahwa si penulis dan pencipta icha-icha, almarhum Kodok mesum Jiraya telah berpulang ke rahmatullah.
Lima menit berlalu, dua pasang mata hitam dan biru laut itu terlihat serius. mengamati layar televisi. Keduanya nampak menyeringai ketika gambar di layar televisi menampakan sosok gadis cantik berambut coklat dengan pakaian minimnya memasuki sebuah kamar.
Sekilas wajah Naruto nampak bingung menatap layar televisi tersebut. Tapi... ya sudahlah lanjutkan saja menontonnya. Mungkin waktu memeriksa film-nya Naruto salah lihat, atau salah ingat.
Mengabaikan keraguannya, Naruto melajutkan acara nonton film ber-rated M-nya bersama Sasuke. Namun beberapa saat kemudian... wajah Sasuke mendadak pucat, seketika mata obsidiannya membelalak berubah merah menampakan Sharinggan-nya.
Sementara Naruto pun nampak shock, mematung dengan wajah blusing ala Hinata, disertai mulut yang menganga lebar.
"WHAT THE HELL? " umpat keduanya bersamaan, sesaat tertegun menyaksikan adegan sepasang wanita yang sedang asik... err... bercinta? Yaiks!
Dan...
"WAAAAA! "
"CHIDORI ! "
"CTAR! "
"DHUAR! "
"WHAAA TIVIKU! KAU MERUSAK TIVIKU, TEME!" jerit Naruto makin shock saat melihat Sasuke yang dengan seenak jidatnya menghancurkan televisi malang itu.
"Tivimu sudah merusak mataku," sahut Sasuke sadis.
"Whaaa tiviku," ratap Naruto frustrasi sambil memeluk televisi tidak berdosa yang sudah tak berbentuk lagi.
.
-End of flashback –
.
"Ayolah Teme, maafkan aku," pinta Naruto masih terus mengikuti Sasuke.
"Sudahlah Dobe! Berhenti mengikutiku, aku mau menjemput Sakura di rumah sakit," rutuk Sasuke frustrasi sembari melirik tajam ke arah mantan rekan satu timnya itu.
"Hei siapa yang mengikutimu Teme? Aku hanya ingin minta maaf padamu sekaligus menjemput Hinata-chan di rumah sakit, dia sedang ha-" mendadak biru laut itu membelalak lebar menyaksikan pemandangan yang 'tersuguh' beberapa meter di depan mereka.
Sebuah adegan yang hampir serupa dengan scene awal film yang membuat Sasuke menghancurkan televisinya, tapi ini terjadi di depan matanya. Real, di dunia nyata. Dan yang melakukannya adalah orang yang mereka kenal.
"T-Teme," panggilnya seraya menepuk pundak Sasuke.
"Apa Dobe," desis Sasuke yang makin sebal oleh ulah Naruto.
"I-itu," gagap Naruto sambil menunjuk ke arah depan. Wajahnya terlihat seperti orang yang ingin menangis.
"Itu apa?"
"ITU TEME! ITU!" gusar lelaki Uzumaki itu, sambil menangkupkan tangannya pada wajah Sasuke, kemudian memutarnya kasar. Memaksa Uchiha itu untuk melihat, apa yang baru saja ia lihat.
Mata Sasuke menatap lurus ke arah objek yang di tunjuk Naruto.
'Deg.'
Mata hitam itu membelalak lebar melihat adegan yang di maksud Naruto tadi. Jantungnya seakan berhenti mendadak melihatnya.
Dua wanita yang terlihat seperti sedang berciuman di sebuah gang kecil dekat rumah sakit. Indigo dan pink ?
"H- Hinata-chan?" lirih Naruto tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"S- Sakura ? "
.
To be continue
Bottom of Form
