Killer Words bysuyominie

[YoonMin]

"Yoongi-hyung!"

Pemuda berpipi berisi itu terus bergelayut telapaknya di pundak pemuda lain yang duduk membelakangi; lebih memilih sibuk pada komputer lebarnya ketimbang meladeni.

"Ayolah, Hyung, dengarkan aku!" Namun, Park Jimin tak mau kalah hanya karena tak digubris. "Kau harus makan, Hyung! Perutmu harus diisi, sedikit pun tak apa. Makan takkan menghancurkan kesempurnaan karyamu." Jimin menggigit bibir sebentar; menimbang; lalu kembali berseru di intonasi lumayan tinggi, "Kau belum makan dari kemarin, Hyung! Tolong dengarkan aku! Yoongi-hyung!"

"Berisik, Jimin!"

Sontak Jimin tersentak dalam sekali gertakan. Sering kali, suara Min Yoongi ialah satu hal yang mendominasi.

"Jika kau tak mau diam, jangan harap kau diizinkan memasuki Genius Lab lagi."

Park Jimin menelan ludah, ia mundur dalam beberapa langka. Tidak meninggalkan ruangan, tetapi menyandarkan diri pada sofa di belakangnya. Hanya detak jam dan tarian jemari Yoongi di atas properti kerjanyalah yang mengisi ruang pendengaran. Beberapa menit yang terbilang cukup lama.

"Jimin-ah," panggil Yoongi dengan suara yang lebih bersahabat.

Harap-harap, Jimin melirik agak ngeri. Ya, ketimbang teriakan terkadang intonasi Yoongi kala inilah yang mesti di waspadai. Pemuda Min itu berbalik pada kecepatan biasa, menghadapnya. Ditilik, sikap Yoongi pun terkadang sering menjebak.

"Nde?" akhirnya Jimin membalas, meski sedikit goyah.

Bibir Yoongi melengkung tipis. "Saranghanda."

-END-

Terasa familiar tyda? hihi