Title : I Love You, Yunho!
Cast : Yunjae and Other cast
Warn : Yaoi, Gaje, Typo, belum sesuai EYD, OOC.
Warn : Segala yang janggal dari ff ini anggap saja ada untuk kebutuhan cerita. Jangan dibaca jika tidak suka.
.
Enjoy
.
"Hubungan kita sampai disini Jae."
"Mwo! Apa yang kau bicarakan Yun? Apa aku tak salah dengar dengan ucapanmu?" tanya namja cantik yang dipanggil Jae tadi sedikit tak percaya.
Namja bernama lengkap Jung Yunho itu memutar bola matanya malas dan ia tampak membuang napas secara pelan, "Tidak, ucapanku ini benar. Aku sudah lelah menjalankan semua ini denganmu Jae, kau sudah berubah. Sekarang kau kekanak-kanakan, egois, manja dan aku tidak suka itu. Jadi kuharap kau bisa menerimanya." ucapnya dengan sekali tarikan napas.
"Yun, ani... sungguh! aku tidak terima ini. Aku berjanji, aku akan menjadi yang dulu lagi, ya apa katamu aku akan turuti. Yun ayolah~ kau sedang bercanda kan?" tanya Jae seraya memeluk kaki kekasihnya ah tepatnya sekarang akan menjadi mantan. Bukan tanpa alasan dia melakukan hal sebodoh ini, secara menurutnya dia namja yang paling beruntung, dikarenakan seorang Jung Yunho yang begitu tampan dan memiliki pesona yang luar biasa meninggalkannya? Demi boneka-boneka Gajah yang dimilikinya, dia rela membebaskannya ke hutan(?) oke, lupakan!
"Ya! Apa yang kau lakukan Kim Jaejoong?!" teriak Yunho, karena kelakuan Jae atau nama lengkapnya Kim Jaejoong itu, membuat mata para Mahasiswa-siswi lainnya menuju pada aksi langka(?)nya dan ada beberapa yang lainnya sedikit mengelilinginya. Kalian tahu, itu membuat Yunho malu setengah mati.
"Membuatmu menarik perkataanmu, saranghae Yun. Jeongmal Saranghaeyo." ucap namja itu tak acuh dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Lepaskan tanganmu dari kakiku! Aish, atau aku akan berlaku kasar padamu, eum?!"
"Coba saja Yunho-ya, kurasa kau tak akan berani melakukannya padaku." ucapnya yakin seraya tersenyum.
"Salah besar!" Yunho menyingkirkan kakinya dari pelukan mantan kekasihnya itu dan otomatis membuat namja cantik itu sedikit tersungkur dengan rambutnya yang langsung berantakan.
Sementara Yunho langsung melesat pergi entah kemana.
"Yunho-ah! Yunhooo... Aish!"
"Kasihan sekali kau, Jae." celetuk seorang mahasiswa yang langsung diikuti gelak tawa mahasiswa lainnya.
"Apa yang kau katakan, heh? Dan kenapa kalian tertawa? Ini sama sekali tidak lucu! Bubaaaaar! Hah..., lihatlah Yun, kita itu berjodoh. Besokpun kau akan menggandeng tanganku lagi. Tunggu saja." yakinnya lagi seraya berdiri dan merapikan rambut hitamnya yang berantakan dan pergi.
Menubruk beberapa mahasiswa-siswi yang masih mengelilinginya.
.
oxoxoxoxYunjaeoxoxoxoxo
.
Sepasang pengantin berdiri depan altar, seorang namja cantik memakai tuxedo putih yang membungkus badan rampingnya. Sementara calonnya si namja tampan dengan tuxedo yang warnanya disenadakan dengan tuxedo si namja cantik, penampilannya saat ini tampak terlihat begitu elegan. Mereka sungguh pasangan yang sangat cocok.
Ya baru saja mereka mengucapkan janji suci, sekarang giliran saling memakaikan cincin.
"Baiklah Jung Yunho-ssi, silahkan anda menyematkan cincin pada pasangan anda." ucap pastor itu kemudian, sementara sang namja cantik tanpa diperintah menyodorkan tangannya, namun Yunho sedikit ragu-ragu untuk hal ini.
"Ayo, kau tunggu apa lagi, Yunnie~" seru namja itu begitu antusias dan emm... manja.
"Baiklah~" Yunho kedua kalinya memejamkan matanya dan menelan ludah kasar, setelah yang pertama mengucapkan Janji suci dan tanpa menunggu lama, cincin dengan hiasan permata itu tersemat dijari manis namja cantik itu.
"Sekarang giliran kau Kim Jaejoong-ssi." ujar pastor itu lagi.
"Ayo mana tanganmu?" Jaejoong meraih tangan indah dan sedikit dingin milik Yunho dan menyematkan cincin yang dipegangnya. Gotcha! Keduanya kini benar-benar resmi menjadi suami dan Istri.
'Owh, rasanya aku ingin mati saja!' umpat Yunho dalam hati.
"Dengan ini, saya umumkan sekali lagi. Kalian resmi menjadi suami istri!" umum pastor itu dengan sangat lantang "Silahkan kedua mempelai melakukan ciu-"
BRUK!
Yunho pingsan seketika, sebelum pastor itu melanjutkan apa yang harus dilakukan pasangan muda itu. Mengapa Yunho begitu tidak suka dengan pernikahan ini? Kita Flashback sebentar...
.
Waktu itu...
.
Suatu malam yang diselimuti hujan yang sangat lebat, seorang namja cantik berdiri di depan rumah mewah yang dibatasi pagar yang tinggi menjulang, ya itulah rumah kediaman keluarga Jung -rumahnya Yunho.
Keadaan namja itu begitu mengkhawatirkan, tubuhnya basah kuyup dan juga bibirnya bergetar.
Tak henti dia menekan bel rumah itu, tak lama kemudian sebuah suara seorang wanita terdengar dari interkom.
"...Nuguseyo?"
"A-aku aku Kim Jaejoong! aku.. aku~" jawab Jaejoong terbata-bata dengan bibir cherrynya yang bergetar hebat dan mulai membiru.
"...Kim Jaejoong nugu? Tunggu sebentar..."
Setelah itu keluarlah seorang wanita paruh baya, berbincang sedikit lalu mengajak Jaejoong masuk ke rumah mewah itu.
Beberapa saat kemudian Jaejoong sudah berganti baju, baju yang diberikan nyonya Jung -wanita paruh baya tadi- ukurannya begitu pas ditubuh Jaejoong. Mungkin baju itu milik Yunho yang sudah tidak muat.
Yunho yang sadar ada Jaejoong disitu, mengumpat tidak jelas. Untuk apa 'mantan' kekasihnya itu ada disini? Pasti dia akan membuat kekacauan, pikirnya ngasal.
"Ya, Jae! Kau mau apa ke rumahku, eoh? Bukankah kita...-" seru Yunho tiba-tiba. Saat itu keluarganya, Jaejoong dan termasuk dirinya berkumpul di ruangan keluarga.
"Yunho, diam! Jangan tidak sopan begitu. Nak, boleh ahjussi tahu, ada keperluan apa kau kemari?" tanya tuan Jung pada Jaejoong pada akhirnya tanpa berbasa-basi.
"Hiks...," Jaejoong tiba-tiba menangis seraya bersimpuh dikaki ayahnya Yunho, Semuanya langsung kaget dan otomatis saling bertanya 'ada apakah ini sebenarnya?'
"Nak, ada apa ini? Apa yang terjadi?"
"Tolong aku, tolong aku Ahjussi, Appaku pasti akan membunuhku jika tahu hal ini, tolong aku!" isak Jaejoong.
"Heh! Appamu mau membunuhmu? Yak! Mengapa kau meminta tolong pada ayahku? " interupsi Yunho, dia benar-benar sangat kaget dengan penuturan Jaejoong yang menurutnya tidak penting sama sekali.
"Diam kau Yun! Semua ini gara-garamu!" tuding Jaejoong tidak terima, ia tampak mengelap air matanya kasar.
Yunho meringis, kemudian memandang remeh ke arah Jaejoong "Aku? Apa yang kulakukan padamu?"
Terjadi keheningan beberapa detik, setelah kemudian namja pemilik mata besar yang indah itu membuka suaranya lagi dengan kepalanya yang tertunduk.
"Sebenarnya aku menyesal mengatakan hal ini, tapi kumohon kalian mengerti. Aku..., aku tengah hamil. Dd-dan Yunho, dia yang membuatku jadi begini." tunjuknya pada Yunho yang sedang mencibir tak jelas.
.
"Eh? MWO!"
.
"Yashh... Gila sekali! Apa yang kau katakan barusan? Dimana kau simpan akal sehatmu, heh? Demi tuhan kau namja! Kau mulai tidak waras, Jaejoong?!" teriak Yunho frustasi.
"Terserah kau ingin menyebutku apa, tapi asal kau tahu apa yang kukatakan benar adanya... Kau tidak pernah tahu ada kehamilan seorang namja huh? Aku... aku memiliki rahim. Kau ingat saat malam party di rumah Junsu? Malam itu, M-malam itu kita sudah tak berbusana... hiks"
"Oh ya? Mengapa aku tidak ingat pernah melakukannya denganmu? Jikapun benar, aku masih belum yakin dengan kata-katamu? Kenapa kau begitu yakin itu anakku, kali saja kau tidur dengan orang lain..."
.
PLAKK!
.
"Ya! Kenapa menamparku?"
"Kenapa kau menghinaku seperti itu? Kau masih tidak percaya? Apa aku serendah itu dimatamu? Aku yang merasakannya, bukan kau! Lalu untuk apa tadi aku merangkak memohon padamu supaya kau tak memutuskanku...,"
"Mwo! Apa yang kau bilang nak?"
"Aku sebelumnya kekasih Yunho, ahjussi. Tapi tadi siang aku diputuskannya dengan alasan yang konyol dan tentu saja aku memohon supaya dia menarik kata-katanya lagi, karena aku tidak ingin bayiku tanpa ayah. Tapi apa yang dia lakukan padaku? Hiks... Dia menendangku..."
"Mwo!"
"Anda pun pasti akan tahu betapa sakitnya diperlakukan seperti itu, Hiks..."
"Babo! Aish, mengapa aku bisa punya anak seperti dia. Uljima Jaejoongie, Ahjus- ah kukira kau harus panggil aku appa mulai sekarang. Kau akan aman bersamaku, kalian harus menikah minggu depan dan besok aku akan kerumahmu untuk meminta persetujuan orangtuamu."
"Jeongmal?" untuk kesekian kalinya ayah dua anak itu melihat mata bulat nan bening milik Jaejoong.
"Apa wajahku terlihat sedang berbohong, Jae?"
"Aku percaya."
"Ya! Apa yang kalian bicarakan? Kebohongan macam apa ini? Yash!" Yunho tampak menjambak rambutnya geram, semudah itukah ayahnya percaya?
"Kau diam saja dan ikuti apa yang kusuruh. Jika kau ingin terus kuakui sebagai putra warisku Jung Yunho! Dasar anak tidak tahu malu!"
"Tapi Appa, aku..., terserah kalian lah."
.
Esoknya Tuan Jung mendatangi rumah Jaejoong yang bisa dibilang tidak kalah mewahnya dengan rumahnya. Seperti dunia memang tercipta untuk kalangan seperti mereka. Oke apa itu, yang benar Tuan Jung datang kesana untuk permintaan maaf atas kelakuan putranya dan meminta izin supaya anaknya dan Jaejoong untuk segera dinikahkan.
Awalnya orangtua Jaejoong menolak, tapi bukan tuan Jung namanya jika tidak berhasil. Dia meyakinkan keluarga namja itu jikalau tidak segera dinikahkan keluarga mereka akan menanggung malu. Dan akhirnya izin itu diberikan...
Flashback Off
.
.
.
Pagi yang cerah disebuah kamar yang salah satu penghuninya masih bergumul dengan dunia mimpi. Seseorang membukakan gorden kamar itu, membuat cahaya mentari langsung berpendar masuk tanpa permisi, otomatis membuatnya membuka mata yang terasa berat.
"Morning~ bangunlah sayang. Kau mau kita kesiangan kuliah, eoh? Ayo bangun."
Kalian bisa langsung tebak, ya mereka adalah Jaejoong dan Yunho, sejak pingsan di acara pernikahannya, Yunho baru sadar hari ini. Dan fakta untuk mereka, mereka masih melanjutkan kuliah. Jadi tidak ada liburan untuk bulan madu, bukankah mereka sudah melakukannya?
.
Chu~
.
"Ya! Apa yang kau lakukan, aissh...," Yunho bangkit secara tiba-tiba seraya mengusap bibirnya kasar yang barusan dicium kilat istrinya "Kau?!"
"Jangan pura-pura amnesia mendadak Suamiku, aku ini kan Istrimu..., kemarin aku kecewa dengan pernikahan kita. Bersiap-siaplah dan cepat keluar untuk sarapan." bisik Jaejoong halus, setelah kemudian keluar dari kamar itu.
"Haish, menakutkan. Jadi ini bukan mimpi? Ya tuhan apa salahku dimasa lalu sehingga kau buat takdirku semenderita ini...,"
.
.
.
"Jeongmal?!" teriak seorang namja bersuara lumba-lumba pada Jaejoong yang menceritakan malam pertamanya yang tidak sama sekali 'menggairahkan.
"Ya Su-ie! Pelankan sedikit suaramu Pabo! Kau mau kita diusir dikelas?"
"Maaf, tapi Yunho dia keterlaluan padamu. Kau kan istrinya." namja imut bernama Junsu itu tampak berbisik, ia ingin tahu lebih cerita lainnya dari orang dihadapannya ini yang merupakan sahabat kentalnya "Oh, terus bagaimana kandunganmu Jae? Apa kau sudah mengalami penderitaan seperti orang hamil pada umumnya?"
"Hmmh, ap-apa? Maksudmu apa Su-ie?" Jaejoong tampak terkejut dengan pertanyaan Junsu, terlihat dari wajahnya yang langsung pias.
"Itu loh Morning Sick, mengidam, atau lainnya lah mungkin bau kepada parfum, rokok, bunga..."
Sebelum lebih lanjut Jaejoong menyelanya langsung "Oh. Ho... hari ini aku ingin sekali makan yang masam-masam, ya masam. Mungkin itu termasuk mengidam..."
"Ne! Makan yang masam ya? hmm, Aku tahu dimana, nanti pulang kau ikut aku ya..."
"Yy-ya~"
.
.
.
Di tempat yang berbeda, seorang namja tampan tampak memandang langit yang cukup cerah diatasnya. Bukan, dia bukan sedang mengagumi anugerah tuhan atas hari ini, tapi ia sedang meratapi nasibnya yang sejak kemarin, hari ini dan mungkin seterusnya yang sangat menderita.
"Ya tuhaaaan cabutlah nyawaku... Sungguh aku rela, masuk neraka pun tak apa." raungnya begitu terdengar menyedihkan.
.
BLETAK!
.
Sesuatu mendarat di kepalanya, dan sedetik kemudian ia tampak meringis "Awh, siapa itu?!" menoleh dan langsung terdiam.
"Apa yang barusan kamu minta dari tuhan Yunho-ah? Bagaimana jika tuhan mengabulkannya?"
"..." Yunho terdiam namun orang itu tersenyum lembut.
"Selamat ya?" ucapnya seraya menjulurkan tangan.
Yunho menoleh, tak ada senyum disana cuma melihat tangan orang itu tanpa berniat membalasnya.
"Sejak kapan kau kembali?"
"Uh?" Orang itu hanya menatap polos seraya menarik kembali tangannya "Saat kalian menikah."
"Tak seharusnya kamu memberiku selamat." Yunho bangkit berdiri menoleh pada orang itu.
"Selamat datang kembali." lalu berjalan pergi.
.
TBC
Next?
