(B) for Baby Kookie

Cast: Kim Taehyung (GS), Jeon Jungkook, and Others

Rate: M

Genre: Romance, Angst, Hurt, Comfort

.

.

"J-jungkookiehhh.. Ah ah ah"

Taehyung tahu ini semua tidak benar. Ia tahu ini salah. Harusnya ia menolak, bukannya mendesah binal bak jalang di bawah kungkungan pria muda bersurai arang bernama Jungkook. Putra kandungnya sendiri. Bayi mungil yang 19 tahun lalu ia lahirkan dari rahimnya sendiri. Bayi mungil yang ia lahirkan di usianya yang ke 17.

Harusnya ia tampar saja pemuda ini agar sadar bahwa yang tengah ia setubuhi adalah wanita yang melahirkannya. Harusnya ia kutuk saja putranya yang selama setahun ini tak pernah berhenti membuat ibunya menderita namun juga menikmatinya.

Tapi wanita 36 tahun ini tak pernah melakukannya. Taehyung terlalu menyayangi putranya hingga tak sampai hati untuk melukai putranya barang seujung jari pun. Karena ia sadar, ini semua bukan salah Jungkook. Ini semua bukan kesalahan putranya. Ini semua salahnya sendiri yang tak bisa mendidik putranya dengan baik.

Tanpa sadar setetes air mata mengalir di pipi mulusnya. Bibir tipisnya tak berhenti menyuarakan desahan di sela isakannya. Jungkook yang mulanya menduselkan wajahnya di dada sang ibu pun menghentikan gerakan pinggulnya dan mendongak.

"Kenapa menangis, Mom? Apa aku menyakitimu?", Taehyung segera menggeleng menanggapi pertanyaan putranya. Jungkook mengulurkan tangannya untuk mengusap jejak basah di pipi Taehyung lembut.

"Love You, My Tae..", bisik Jungkook. Kecupan ringan ia layangkan pada belah bibir manis sang ibu. Perlahan namun pasti kecupan tersebut berubah menjadi ciuman intens disertai lumatan. Kedua tangan Jungkook turun dari pipi menuju dua buah gundukan kenyal milik Taehyung, meremasnya lembut sebelum kembali menggerakkan pinggulnya.

Malam itu seperti malam-malam sebelumnya dimana mereka menghabiskan malam mereka dengan bercinta hingga pagi menjelang. Suara derit ranjang yang bergerak riuh juga desahan dan geraman menghiasi kamar tersebut.

.

.

Jungkook bangun saat alarm ponselnya berbunyi bersamaan dengan pintu yang terbuka menampilkan sosok Taehyung dalam balutan gaun rumah.

"Ups, Mommy baru saja ingin membangunkanmu"

Wajar saja Jungkook bisa jatuh cinta pada Taehyung. Lihatlah wajah cantiknya yang terawat. Obsidian cantik yang dihiasi bulu mata lentik. Tidak ada satu kerutan pun yang menghiasi wajah cantik wanita 36 tahun ini.

Jungkook semakin menduselkan wajahnya pada perut ramping Taehyung kala merasakan usapan pada surai arangnya. Hidungnya masih setia menghirup aroma vanila manis yang menguar dari gaun bahan sutra lembut yang dikenakan Taehyung.

"Segeralah mandi lalu sarapan. Nanti kau terlambat kuliah, Kook", perintah Taehyung dengan nada lembut. Jungkook hanya menggumam sambil menarik tubuh sang ibu untuk duduk di pangkuannya.

"Aku kuliah jam 10, Mom.. Masih 2 jam lagi..", rengekan Jungkook membuat Taehyung tak sanggup menahan tawanya.

Namun tak lama tawanya terhenti kala Jungkook menurunkan tali gaun yang tersampir di kedua bahunya. Taehyung berusaha menahan desahannya kala merasakan bibir Jungkook menghisap leher juga bahunya, meninggalkan jejak basah juga bekas kemerahan. Tangan Jungkook juga merayap melepaskan kaitan bra Taehyung.

Tanpa menunggu lama usai melemparkan bra hitam Taehyung ke sembarang arah, Jungkook langsung menghisap juga meremas dua gundukan kenyal milik Taehyung.

Tak lama berselang, desahan juga derit ranjang kembali terdengar menghiasi pagi yang cerah.

.

.

Jungkook tak pernah mengenal Ayahnya. Berpura-pura lebih tepatnya. Ketika ia tahu sosok Ayahnya adalah seorang pria brengsek yang dengan tega meninggalkannya juga sang ibu sendirian, rasa rindu itu sirna dan berubah menjadi amarah.

Jungkook juga tak ingin kuliah. Karena semakin tinggi ia bersekolah, maka semakin banyak pekerjaan yang dipikul Taehyung. Mulai dari menjadi pelayan di toko bunga hingga menjadi wanita penghibur di klub malam.

Jungkook sangat membenci pekerjaan ibunya yang satu ini. Tak jarang Jungkook memergoki tubuh sang ibu penuh luka lebam. Seperti yang sedang terjadi saat ini.

Tangannya terkepal erat kala melihat Taehyung diteriaki dan dicaci sambil didorong hingga terjatuh di tepi jalan. Yang membuat Jungkook marah adalah kenapa tak ada seorang pun yang menolong Taehyung? Mereka malah sibuk memotret dan merekam kejadian tersebut. Dengan langkah lebar Jungkook menerobos kerumunan manusia tak berperasaan tersebut.

Dadanya sesak kala melihat air mata membasahi wajah cantik sang ibu.

"Dasar Wanita Jal**ng!"

"WANITA PENGGODA!"

"HARUSNYA KAU MATI SAJA!"

Wanita berpenampilan glamour itu melayangkan tangannya hendak menampar Taehyung. Namun wanita itu kalah cepat dari Jungkook yang segera menahan tangannya lalu menghempaskannya.

"Siapa kau hah? Beraninya kau melindungi wanita ini?!"

Obsidian Taehyung membulat saat mendapati eksistensi putranya di tengah kerumunan. Dengan segera Taehyung bangkit dan berdiri tepat di depan Jungkook dan mendorongnya menjauh. Taehyung berucap 'Pergi dari sini dan kembali kerumah' tanpa suara. Lokasi ini tak jauh dari kampus Jungkook. Ia tak ingin Jungkook dibully karena mempunyai ibu seperti dirinya.

"Apa dia salah satukorbanmu juga hah?! Hebat sekali dirimu!", wanita tadi kembali berteriak. Taehyung segera menggeleng, "D-dia bukan siapa-siapa. Jangan libatkan dia"

Taehyung kembali menoleh kebelakang dan meminta Jungkook pergi namun pemuda itu tak bergerak seincipun. Wanita tadi mulai menyerang Jungkook meskipun tak sampai karena Taehyung menjadi tameng di depan Jungkook. Tidak ada yang boleh melukai putranya. Biarlah dirinya yang terluka asal jangan putranya.

Jungkook tak sanggup lagi melihat wanita itu memukuli ibunya.

"Hentikan!", wanita itu tak berhenti.

"HENTIKAN!"

"BERHENTI MEMUKULI IBUKU!"

Bagai mempunyai mesin waktu, teriakan Jungkook berhasil membuat semuanya terdiam membeku.

Air mata kembali membasahi wajah Taehyung. Jungkook menatap tajam wanita tadi. Ia segera melepaskan Coat hitamnya dan menyampirkannya ke bahu Taehyung. Membopong wanita cantik ini menjauh dari kerumunan. Beruntung ada sebuah taksi berhenti, dan pasangan ibu dan anak tersebut segera memasukinya.

.

.

Sebelumnya..

"Kau hamil, Tae? B-bagaimana bisa k-kau? Jungkook?!"

Pria berkacamata itu menatap Taehyung yang duduk di hadapannya dengan pandangan terkejut. Taehyung hanya bisa menunduk menyembunyikan wajahnya.

Lanjuut or End ?