Huuaaaaaaaaaaaaaa huaaaaaaaaaaa huaaaaaaaaaaa!!!! Aku dapet ide Tapi ngabur! Ga ada judul lagi…puih cih cih! Sial sial! Ya allah kenapa kayak gini ya allah?! (itu, adalah kalimat kelas gue kalo udah kepepet alias kepojok) anjrit lebay, ga nemu judul. Yah ntar juga nongol ndiri lah, tunggu aja deh….. Gue tau ini NGOTOT

DISCLAIMER:

Kurosihtsuji…oh kuroshitsuji…boleh gak punya gue….sekaliiii aja ya ya ya….gue mau banget kuroshitusji punya gue biar ciel diganti cewek dan nikah ama sebby ntar….huahhahah tapi kuroshitsuji punya Yana Toboso….HUAAAA bikin yaoi aja kek! Grrrghhhh!!!

WARNING:

Kata punya kata, orang kalo mo bikin fanfic musti pake warning. Tapi bingung mau ngewarn apaan yak? Yasudah, warningnya….jeng jeng jeng…CERITANYA ABALAN, NORAK, FREAK ABIS, NGEBOSENIN,GA PENTING DAN GOMBAL!! Well, at least itulah kalimat yang saya dengar selama saya buat ini di sekolah….*nangis brutal

Summary:

Dua kerajaan, berperang terus. Agar tidak saling berperang lagi, Cielle harus dikorbankan. Gadis tersebut harus menikahi pangeran kerajaan tersebut. Sebastian Michaelis. Cielle menolak mentah-mentah, tapi dilarang. Bisakah cerita cintanya terwujud? Terinspirasi dari Album Evanescence 'The Open Door'


TEN DAYS TO KNOW HIM

Chapter 1: The News

Pada suatu hari, terdapat sebuah kerajaan. Kerajaan Arther, seluruhnya yang tinggal di kerajaan tersebut adalah penyihir dan iblis. Tak terkecuali sang raja dan pangeran....Sementara Kerajaan Venna adalah kerajaan dimana seluruh penduduk, juga raja, ratu dan putrinya adalah malaikat. Keduanya berperang terus-menerus tiada henti.

Di kerajaan Venna, terdapat seorang putri kecil bernama Cielle. Cielle adalah seorang malaikat berambut hitam kebiruan, matanya berwarna biru langit. Namanya sebenarnya adalah Sophia, yang berarti bijaksana. Ia selalu berpikir sebelum membuat keputusan.

"Selamat pagi nona Cielle" ujar Aria, pelayannya. Cielle masih menatap keluar. "Nona" panggilnya lagi, mengejutkan Cielle. "Eh, I-Iya Aria, kenapa?" ujarnya. Si pelayan berambut pirang setumit ini menghela napas, "Nona, Hari ini tuan dan nyonya akan kembali dari kerajaan Arther. Mungkin tepat tengah hari mereka akan kembali" jelasnya. Cielle tersenyum, senang. "Baiklah, saya akan terus di kamar sampai mereka kembali"

Aria menutup pintu kamar Cielle. Cielle tersenyum bahagia menatap lukisan Cielle dengan ayah ibunya. "Ayah dan Ibu….senangnya…" ujarnya sambil meloncat bahagia. Kedua orantuanya itu sudah menghilang 2 hari lamanya untuik pergi ke kerajaan Arther

Sekitar 3 jam kemudian~~

"Nona! Nona muda!" panggil Aria, membuka pintu Cielle dengan cepat-cepat, "Tuan dan nyonya telah tiba!" Cielle matanya bersinar mendengarnya, Ia cepat –cepat lari ke pintu dan melihat ayah ibunya di tersenyum bahagia, "Ayah! Ibu! Akhirnya pulang juga!" serunya sambil lari dan memeluk mereka. Matanya tak dapat membendung rasa terharu lagi, ia menangis sambil tertawa. "Aku kangen!" ujarnya sambil memeluk mereka. Ibunya, yang berambut coklat muda dan bermata biru muda tersenyum padanya "Aku juga kangen padamu, honey" ujarnya mencium keningnya. Ayahnya tersenyum can mengangkatnya "Padahal kau sudah dewasa, masih saja manja. Kami pulang, Cielle ku yang manis" ujarnya

"Jadi bagaimana pembicaraan kalian dengan Raja Arther?" tanyanya sambil mengusap matanya yang dibasahi air mata. Keduanya saling lihat-lihatan, terlihat rasa khawatir di antara mereka. "Ada apa? Tidak berjalan lancar ya?" ujarnya khawatir . "Tidak kok Cielle, baik –baik saja malah" ujar ibunya. Senyumnya kembali lagi ketika mendengar jawaban ibunya. "Kami ingin membicarakannya denganmu malahan" ujar ayahnya.


"Jadi" ujar Earl, ayah Cielle. "Raja Christopher memberikan kita penawaran" ujarnya seraya meminum teh yang dihidangkan. "Penawarannya adalah….menyuruhmu menikah dengan putra semata wayangnya, Sebastian Michaelis." Cielle merasa dunia telah berhenti saat itu juga. Menikah? Dengan lelaki itu? Dia kan iblis!!

"Ayah! Aku tidak mau! Aku mau menikahi orang yang kucintai bukan—" sebelum ia selesai bicara, Earl sudah memotongnya "Kau tidak punya hak untuk menikai orang yang kau cintai! Ini demi kerajaanmu! Harusnya kau bangga!" ujar ayahnya, dingin. "Sayang, ini yang terbaik, ayo, katakan setuju." Ujar ibunya, Claudia "Tidak mau! Aku tidak mau!" belum selesai ia bicara, Ayahnya sudah menamparnya. Suaranya bergema di seluruh ruangan. "Kau tidak punya hak untuk memilih! Berapa kali harus kukatakan! Cielle, kau harus menikah dengan lelaki itu, mau tidak mau!" ujarnya. Cielle terkejut, dan berlari ke kamarnya.

"Biarkan saja dulu, beri ia waktu untuk berpikir" ujar Earl, menghentikan Claudia yang ingin mengejarnya "Besok, kita akan bicarakan sebelum pangeran itu datang"

"Sebastian, kami ingin bicara denganmu" ujar Lilith, ibunya. Sebastian mengangguk dan berjalan ke mereka. "Tadi, ratu dan raja kerajaan Venna datang. Mereka bernegoisasi tentang kedamaian" ujar Lucifer, ayahnya. "Kami katakan, kami akan berhenti menyerang dengan satu syarat, kau harus menikah dengan putri mereka, Cielle." Sebastian tidak komentar, Ia hanya tersenyum tipis dan mengangguk "Baiklah, jika itu keinginan ayah dan ibu. Saya akan mengikutinya" ujarnya seraya membungkukan badan "Besok, kau akan datang ke istana mereka, dalam 10 hari kau harus bisa mengenali putri mereka." Ujar Lilith, lalu meninggalkan dia sendirian.

10 hari ya….untuk mengenali seorang malaikat….menyebalkan….


"Cielle, ayo, tamunya sudah datang tuh" ujar Claudia, mengguncang- guncang badannya. Cielle menatap ibunya dengan tatapan sebal "Kenapa ibu menyetujuinya sih? Aku kan tidak mau menikah dengan iblis seperti itu…." Ujarnya malas-malasan. Claudia menghela napas, mengusap lembut kepalanya. "Sayang, ini kan agar kerajaan Venna dam Arther bisa berhenti berperang…apa yang ayah katakan itu benar…" Cielle merengut, tidak ada salahnya juga bertemu iblis seperti dia, Ia beranjak bangun, Mendapatkan senyum dari ibunya. "Begitu dong, jangan sedih terus…"ujarnya, memperhatikan Cielle yang sedang mengganti bajunya.

"Nona muda Cielle sedang dalam perjalanan kesini, Tuan" ujar Aria, membungkukan badannya pada Earl dan Sebastian. Earl tersenyum puas, apalagi ketika melihat putrinya masuk ke ruangan itu.

Pada saat itu….kedua mata bertemu….

Cielle terpana melihat Sebastian yang memakai kemeja berlengan pendek berwarna hitam dengan sarung tangan hitam yang memperlihatkan jarinya, jubah berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam. Semuanya serba hitam, Bahkan rambutnya juga berwarna hitam. Matanya yang merah kecoklatan mempesona.

Inikah sang iblis tersebut….?

Sebastian speechless melihat gadis yang ada tepat di depan pintu. Bajunya putih dengan vest berwarna coklat tua. Roknya pendek berwarna coklat dengan renda di ujungnya. Kepalanya berhiaskan topi kecil yang dihiasi mawar putih. Kaos kakinya yang overknee itu membuat ia terlihat semakin cantik. Matanya sebiru langit, rambutnya hitam kebiruan.

Inikah sang malaikat itu…..?

"Kalau begitu, kalian akan kutinggal disini. Cielle, perlihatkan ia isi istana ini. Jangan kasar-kasar ya" ujar Ibunya, menarik Earl dan Aria dari ruangan itu. Keduanya cepat tanggap dan pergi meninggalkan mereka. Tepat ketika pintu tertutup, keduanya masih terdiam, hingga Cielle memecahkan keheningan."Err, Nama saya Cielle, senang bertemu denganmu…"ujarnya malu-malu, menyembunyikan wajahnya dibalik poni rambutnya."Saya Sebastian Michaelis" ujarnya mengulurkan tangan, mengejutkan Cielle. Mereka berjabat tangan dan Cielle tersenyum padanya "Aneh tidak rasanya, berada disini?" tanyanya sambil menyeret kakinya. Sebastian hanya menggeleng "Tidak kok, kenapa memangnya?" Cielle malah menggeleng, salah tingkah "Ti-Tidak, rasanya aneh saja….melihat seseorang dalam baju hitam…." Ujarnya, menundukkan kepalanya. "Biasanya aku melihat orang dalam baju yang putih…ah, maaf jika ini menyinggungmu…"ujarnya takut-takut, melihat mata Sebastian yang tajam. "Tidak, ah, merasa tidak nyaman ya?" jawabnya mendekati Cielle, "Tidak apa –apa sih, ah, sudahlah, ayo kutunjukkan bagian istana ini"


"Ini bagian taman" ujarnya memperlihatkan taman tersebut "Bagus ya" ujar Sebastian, terpesona melihatnya. "Hn? Memangnya kenapa?" tanya Cielle, bingung. "Ah, Tidak….hanya saja…di istanaku sangat berbeda….Langitnya selalu hitam kelam, Tamannya juga hanya berisikan mawar hitam yang berduri…" jelasnya "Lagipula, di kerajaan Arther itu memang dimana-mana gelap, tidak ada yang bahagia….sangat sulit bagi kami untuk tersenyum…" ujar Sebastian, terlihat sedikit kesedihan di matanya.

Iblis ini….tidak, dia terlalu baik untuk ukuran seorang iblis….Kurasa aku bisa mencintainya……

"Nona muda" ujar Aria, membungkukan badannya. "Silahkan, afternoon teanya sudah siap." Ujar Aria, menuntun mereka ke meja yang ada di taman tersebut. Di meja tersebut terdapat banyak cake yang memang favoritnya Cielle. Sebastian kaget melihatnya "Kau…biasa makan cemilan sebanyak ini?" tanyanya, Cielle mengangguk "Memang, aku suka ngemil. Tapi kalau makan sendirian rasanya ada yang kurang….makanya, mau ikutan tidak?" ujarnya sambil tersenyum manis, mengejutkan Sebastian.

Malaikat ini…..dia sangat baik, senyumannya menawan sekali…..Kurasa aku bisa mencintainya….

Cinta bersemi di antara malaikat dan iblis, sesuatu yang mengejutkan….


Sepinter-pinternya Albert Einsten, dulunya teteup bocah ingusan. Segombal-gombalnya fanfic ini, akan berubah nantinya…….JADI TAMBAH GOMBAL

Ohhh Tuhaaannn…..daku dosa apa sampe dihina freak hanya karena sebuah fanfiction Kuroshitsuji…..Oh saya dosa apaaaa…..nyak….babeh……aye dosa apa seehh….. *nangis brutal di karpet, eh bukan, tempat tidur….lante aja deh!*

Please oh please…..R n R….. ama kasih aku tisu karena fanfic aku bari dihina gombaaal dan terlalu mengada- ada…..huaaaaaa…..

Pencet tombol hijau dibawah untuk pet si Author *yeee, emangnya aye apaan, fluff pet di FB apa?!*

OMG gue ngabisin 4 halaman ms word 2003…..CUMA BUAT FANFIC GOMBAAALLL