chap 1


Magicast meister

naruto © masashi kisimoto

highschool dxd © ichie bumi

dan beberapa char anime lain, bukan milik saya

genre : fantasy, romance, school life, friendship, & etc.

warning : femnaru, genderbender, alternative universe, typo

sumary :

naruto uzumaki adalah seorang homunculus yang di kucilkan dari para magus. putus asa karena nasibnya dan tidak tahunya arti keberadaannya, ia pun dijadikan sebagai barang yang diperjual belikan oleh para penyihir. disanalah ia bertemu dengan kakashi, seorang veteran militer yang membelinya karena kasihan dan sekaligus dipersiapkan untuk menjadi murid dari seorang sahabat magicast meister.


prologue

ada sebuah tempat dimana terdapat bangunan tinggi hingga menyentuh langit.

' Kita telah berjanji untuk selalu bersama, Janji itulah yang membuatku bahagia.'

seorang gadis bersurai putih pucat tengah berdiri dengan gagah diatasnya, dengan pedang carion yang menempel diipunggungnya, ia menatap lembut seluruh tempat itu.

' Aku sadar betapa aku sangat mencintainya, Mengingatnya (saja) membuatku bahagia. '

ia tersenyum lembut dan mulai melangkahkan kakinya kedepan, tepat di perbatasan bangunan tersebut.

mengabaikan ucapan - ucapan dari seseorang yang melarangnya untuk terjun.

' Dia mengatakan akan membuatku bahagia, dan apa yang dikatakannya itu membuatku bahagia. '

masih dengan senyuman ia menarik carion dari sarungnya, cahaya mulai membungkus pedang hitam tersebut.

ia lalu memundurkan langkahnya untuk beberapa meter sebelumnya akhirnya berlari kedepan dan menjatuhkan dirinya ke bawah?

' Dia telah banyak membawa kebahagiaan dalam hidupku. '

carion pecah! mementalkan percikan - percikan logam kecil yang menjadi fondasi penyusun pedang tersebut.

ntah kenapa ia tidak risau sedikit pun akan carionnya yang hancur, malah ia menutup matanya dan tak mempedulikannya, seolah - olah ini telah direncanakan.

cahaya crimson dari carion menguar dan membentuk enam buah kelopak bunga tajam yang memanjang hingga beberapa meter.

" Karena itulah, tak peduli apa kata orang lain. "

masing - masing dari kelopak tersebut kemudian menguncup, bersamaan dengan terbukanya pandangan si gadis.

ia meluncur kebawah dengan kecepatan penuh dan meninggalkan seberkas jalur yang terdiri dari debu - debu cahaya yang berkelip.

' seperti bintang jatuh ' itulah yang menggambarkannya.

" aku merasa bahwa aku adalah gadis paling bahagia di dunia ini. "

ia jatuh kebawah (baca: melesat ) dan menghancurkan tanah disekelilingnya hingga menimbulkan kawah besar berbentuk lingkaran sempurna.

siang hari yang cerah...

matahari kali in bersinar lebih terang dari sebelumnya, hingga cahanya mampu menembus celah - celah kecil dari berbagai tembok dikota ini.

kota ini adalah althea, ibukota dari negara manusia terbesar didunia ini 'emnetwiht'. terletak diantara perbatasan negara elf dan dwarf, tak salah bahwa kota ini merupakan pusat dari perdagangan antar empat ras.

akan tetapi walau menjadi pusat perdagangan antar antar empat ras, tak jarang dikota ini akan ada sengketa antar ke empat ras itu. manusia, elf, dwarf, beastman.

sekarang hari ini, tepat di saat musim semi berada di pertengahan, kota ini sedang mengadakan sebuah bazar yang meriah, dimana hampir seluruh pinggiran jalanan terpasangi kios - kios dengan berbagai macam ukuran dan berbagai belanjaan yang dijajakan, baik itu barang langka ataupun barang yang sering dilihat setiap harinya.

melalui jalanan bertapak, kakashi kini tengah berjalan menyusuri kota, pandangannya tak bisa berhenti sama sekali untuk memandangi beragam barang yang dijajakan oleh orang - orang.

semuanya tidak ada yang biasa - biasa saja bagi kakashi, malah ia berpikir.

" semuanya menarik. "

jubah biru bersama dengan topi penyihir sewarna membuatnya dengan bangga melangkahkan kakinya, berharap akan ada wanita cantik yang tertarik padanya.

sebenarnya ia kesini memiliki sebuah urusan tertentu, bukan hanya untuk mencari wanita ataupun menyajikan penglihatannya dengan suasana dikota ini, melainkan untuk bertemu dengan teman lama yang bahkan kakashi pun tidak mengingat wajahnya.

" oh... sungguh menenangkan berada disini, seperti kampung halaman bukan. "

ucap kakashi, dengan menutup mata matanya dan berusaha tuk menikmati suasana damai disini.

" dan semuanya tidak akan terasa lebih nikmat lagi jika tanpa membaca seri terbaru dari icha - icha paradise volume 7 "

sambungnya sambil mengeluarkan sebuah novel dari kantung jubahnya.

sebuah novel dengan cover bergambar seorang wanita berpakaian bikini. hal ini tentu saja menarik perhatian orang - orang, apalagi jika orang - orang itu seorang ibu dengan menutupi mata anak - anaknya dengan telapak tangannya.

dan kakashi langsung dihadiahi tatapan tajam oleh mereka.

sementara itu, kakashi hanya memfokuskan pandangannya padangannya pada novel itu, tanpa menyadari beragam tatapan - tatapan yang dilontarkan pada dirinya.

" dudududu "

ia bersenandung kecil, suaranya yang terdengar halus namun maskulin menjadi daya tarik terbesar bagi pendengaran kaum hawa, ditambah dengan wajah tampan yang tertutupi masker, ah...wanita macam apa yang tidak tergoda.

namun, semua aspek pendukung penampilannya luntur seketika hanya karena sebuah novel mesum, yang membuat beragam pemikiran.

" dasar pria mesum "

" tampan sih tapi mesum "

" mesum "

begitulah suara yang mengiringi perjalanan kakashi, namun semua itu tidak ada yang masuk kedalam telinga miliknya.

hingga...

" berhenti kau, pencuri kecil! "

suara serak dari seorang pria membuyarkan konsentrasi miliknya dan membuat mood membaca novel musnah seketika.

" ah... "

gerutunya dengan malas sambil memasukan kembali novel miliknya kedalam tempat sebelumnya.

kakashi kemudian mengalihkan pandangannya keasal suara~ lebih tepatnya pada sekumpulan orang yang tengah mengejar sesuatu dan yang lebih menyebalkannya lagi, mereka menuju sisi dimana kakashi berada.

" oh... tidak lagi! "

pandangannya mengendur, bahunya pun ikutan mengendur.

dan tepat dihadapannya seorang anak tengah dikejar oleh berbagai pria dewasa, dengan lemas kaki menepukan tangannya ketanah.

" Steinmauern. "

dinding batu batu tercipta dihadapan kakashi secara tiba - tiba.

dan karena kehadirannya yang muncul tiba - tiba, membuat anak yang tengah dikejar oleh pria - pria itu, menabraknya hingga kehilangan keseimbangan atas langkahnya.

dan akhirnya terjatuh.

" ugh... "

orang - orang yang mengejarnya terdiri dari para pedagang - pedagang, membawa beragam senjata tajam yang tentunya membuat si anak ketakutan dan menutup wajahnya dengan kedua lengan mungil miliknya.

salah satu dari para pedagang kemudian berlari mendekati kakashi dengan girang, ia lalu menundukan tubuhnya memasang hormat kepada kakashi.

" terimakasih tuan, karena telah membantu kami untuk menangkap anak ini. "

" sebenarnya apa yang dia lakukan sampai kalian mengejarnya. "

kakashi bertanya masih dengan pandangan mengatuk.

" anu...sebenarnya dia homunculus yang hendak kujual, tapi saat ingin kujual ia malah kabur bersama dengan beberapa hewan familiar. "

pedagan itu menjelaskan alasan ia mengenjar anak itu dengan nada gugup, dan bisa diliat bahwa wajahnya agak tersipu melihat kakashi.

memang benar ketampan dan pesona dari seorang hatake kakashi terlalu besar, sehingga bukan hanya kaum hawa yang akan terpikat! bahkan pedagan botak dihadapannya pun terpikat olehnya.

" hufft. "

kakashi menghela nafas beratnya, jujur saja ia membenci situasi ini, padahal berharap ia mendapatkan wanita cantik dengan tubuh aduhai, tapi sekarang ia mendapatkan kebalikannya.

" bukannya kota ini melarang proses transaksi dengan menggunakan manusia hidup!, apalagi jika dia masih anak - anak. kau bisa mendapatkan pidana berlapis loh! "

memang benar dari 250 tahun yang lalu altea telah menetapkan peraturan akan dilarangnya menjual atau membelikan manusia, apalagi jika masih hidup. karena semua itu bertentangan dengan undang - undang dasar kenegaraan emnetwiht, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.

namun...

" tenang saja tuan,dia bukanlah manusia melainkan homunculus, dan juga aku telah mendapatkan izin dari dinas setempat untuk memperjual belikan mahluk ini. "

"..."

ada kekesalan di mata kakashi saat mendengar ucapan tersebut keluar dari mulut si pedagang, namun kakashi tidak bisa melakukan apa - apa, kecuali dengan cara.

' aku harus membelinya '

" ehm... " kakashi berdehem " kau mau pasang harga berapa untuk mahluk ini! "

pedagang lalu terdiam dan berpikir untuk beberapa saat, sebelum akhirnya menjawabpertanyaan dari kakashi.

" Bagaimana kalau 340.000 bradal! "

iris kakashi melebar.

" 340.000, apa kau sudah gila? bahkan upah maximum dari seorang pekerja negara dalam tempo setahun pun tidak sebesar itu. " ucap kakashi

pedagang itu menyeringai. untuk sesaat pikiran mesum memenuhi otaknya, begitulah pikir kakashi ketika menatap ekspresi yang dikeluarkan oleh pria didepannya.

" bagaimana kalau semua itu kau bayar dengan jasa, yah kau juga akan ikut menikmatinya. " ucap pedagang itu dengan gelagat - gelagat yang menjijikan dimata kakashi.

" huftt... "

lagi - lagi kakashi harus menghela nafas dibuatnya.

ia kemudian merogoh kantong jubahnya, dan mengambil sesuatu dari dalamnya.

sesuatu itu tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah liontin yang terbuat dari benang kasur dengan kristal perak yang menggantung di tengahnya.

" bagaimana, kalau kubayar dengan adamantite beserta dengan 160.000 brandal " tawar kakashi sambil menunjukan liontin tersebut.

" ... "

si pedagang terdiam dengan kedua pipi yang tersipu? ia mengira bahwa liontin yang tergantung di hadapannya adalah sebuah bentuk lamaran secara tidak langsung dari kakashi, sehingga dengan gemetar ia mengambil liontin tersebut.

" baiklah tuan ambil saja dia, lagi pula aku tidak membutuhkannya "

kakashi kemudian memungut anak tersebut dan menggendongnya dengan gaya bridalstyle.

" mari kita pergi dari sini. " bisik kakashi dengan pelan, ia lalu memundurkan langkahnya dan melompat kesebuah bangunan tinggi.

" tuan, jangan lupa berkunglah ke kiosku.. "

UwU

ada yang bilang dari 100.000 jumlah kelahiran dari para magus, maka ada 1 yang akan terlahir sebagai seorang homonculus. itulah mengapa mereka adalah mahluk yang langka, bahkan merupakan keberuntungan jika kau menemukan seorang homunculus.

akan tetapi, semenjak adanya persaudaraan 1000 malam yang menyebar rumor tentang 'mencapai sumber tak terbatas' dengan mengorbankan kepala mereka, mereka pun akhirnya diburu oleh para magus. ntah itu untuk dijadikan sebagai perantara untuk mencapa sang sumber atau untuk dijual dengan harga yang amat tinggi.

dan sejak itu, althea memperbolehkan jual beli homunculus.

walau ada beberapa orang yang tidak percaya akan rumor tersebut, salah satunya adalah kakashi, yang kini tengah menurunkan tubuh mungil itu kekeranjang dengan perlahan - lahan.

" sungguh menyedihkan nasibmu nak! "

bisik kakashi dengan pelan dan pandangannya tidak teralihkan sama sekali pada tubuh dari homunculus itu.

kakashi kemudian mendudukan tubuhnya pada kursi disamping ranjangnya bersamaan dengan genggaman tangannya pada tangan mungil milik si homunculus.

" maafkan aku! " lirihnya dengan nada yang terdengar bersalah.

ia kemudian mengelus - elus surai pirang milik anak didepannya dengan lembut, sama seperti halnya seorang ayah yang tengah menidurkan anaknya.

oh..sungguh pemandangan yang mengharukan bagi siapapun yang melihatnya.

di tengah kegelapan kamar yang menelan segala hal, bahkan cahaya dari lilin yang terbakar. kakashi mendekatkan wajahnya dengan wajah anak didepannya.

dan...

cup.

bibir kakashi mencium kening dari anak itu.

UwU

althea 18.30

Di kala mentari telah terbenam, jalanan utama kota menjadi hidup dan lebih berwarna dibanding sebelumnya, dimana diterangi oleh bola cahaya yang sering disebut dengan ' orb '.

diciptakan dengan menggunakan setitik mana dari seorang penyihir, benda itu akan bertahan semalaman, hingga akhirnya mengepis dan lenyap.

cahaya orb terus berganti - ganti warna, hal ini menimbulkan suasana seperti dinegri dongeng dalam cerita anak - anak.

" oi kakashi dari mana saja kau, semenjak pagi ku menunggumu. "

seorang pria berpakaian seperti seorang ksatria dengan armor putih mengeraskan suaranya hanya untuk memanggil seorang penyihir seperti kakashi.

sedangkan kakashi hanya membalas panggilan tersebut dengan mengangkat tangannya keatas.

Bar tua tempat kakashi dan temannya bertemu berada tidak jauh dari kediamannya. mungkin hanya berjarak 100meter dari dari kediamannya, namun ia masih bisa melihat bangunan mansion diatas rerumputan hijau dari taman miliknya.

kakashi kemudian mendekati kursi yang berada tidak jauh dengan jendela, ia lalu mendudukan tubuhnya sambil menyerahkan sekantong kecil yang ntah berisi apa.

" ini adamantite asli, harganya mungkin sekitar 145.000 - 254.000 bradal. tapi karena kau sahabatku, tolonglah tambahkan 10.000 bradal saja, karena aku sedang membutuhkan banyak biaya. "

kakashi menghadapi kawan lamanya dengan senyuman bersahabat dari balik maskernya.

" hah... apa kau sudah gila? si pandai besi jack pun tidak akan mau membeli bongkahan logam ini. " ucap pria itu.

sedangkan senyuman bersahaja dari kakashi luntur seketika dan digantikan dengan desahan kecewa.

" tapi karena kau sahabatku aku akan membelinya. "

pria itu kemudian membayar 270.000 bradal, dengan kata lain kakasi mendapatkan keuntung sekitar 16.000 bradal.

" kau itu memang benar - benar sahabatku Sirzechs . "

dengan antusias kakashi langsung mengambil uang yang berada dari tangan Sirzechs, dan mulai menghitungnya dengan mata yang bersinar.

ditengah penghitungan uan

hush hush hush

Sirzechs mengendus - endusi tubuh kakashi, tapi kakashi tidak menghiraukannya.

" ohya sedari tadi kau kemari , hidungku selalu mencium aroma manis dari seorang gadis kecil, jangan - jangan kakashi kau~ "

" jangan gila, mana mungkin sahabat dari seorang ksatria suci sepertimu, seorang pedofil. "

tukas kakasi yang masih menghitung uangnya.

" huh syukurlah, kukira sahabatku ini sudah pindah haluan. "

" ohya bagaimana keadaan pasukan infatri 54, aku tadi mendapatkan desas - desus katanya telah gagal menjaga distrik timur. " tanya kakashi.

dalam sekejap ekpresi Sirzechs langsung berubah.

" yah kau taulah, setelah kau dan karnias keluar dari pasukan infrati 54, tidak ada magecast yang bisa diandalkan, sekalipun di pasukanku banyak pengguna kiju. "

."Ahh… oh! Benar juga… ohya sekarang bagaimana keadaan karnias, aku sudah tidak pernah melihatnya sama sekali? "

" karnias ya? buruk sekali, dia di temukan terbunuh 5 bulan yang lalu, ntah siapa pelakunya. "jawab Sirzechs acuh tak acuh, tanpa melepaskan tatapannya pada secangkir kopi didepannya.

"..."

mata kakashi melebar dan tenggorakannya tertegun.

" kau pasti kaget ya kashi, aku sendiri tidak menyangka ada orang yang bisa membunuhnya, padahal karnias adalah magecast terkuat diangkatan kita. " sambungnya, kemudian ia meminum kembali kopi di depannya.

kakashi terdiam. kemudian ia memasukan seluruh uang itu kedalam kantung jubah miliknya.

" karnias oh karnias, kenapa kau harus mendahului kita! " bisik kakashi dengan pelan sebelum akhirnya kesadaran miliknya ditelan oleh lamunan.

Sirzechs hanya tersenyum tipis menanggapi reaksi dari mantan rekannya.

" ohya ngomong - ngomong apa kau sudah mendengar berita hangat?, sebenarnya sih berita ini sudah basi sih. "

" berita? "

" ya, berita tentang meledaknnya laboratorium eintewelkia. " sambung Sirzechs.

" eintewelkia ya, dahulu bukannya kita bertiga pernah melakukan sebuah misi disana kan? memang ada apa? bukannya penyidikan sudah ditutup ya? "

bak sebuah medan perang, dimana semua orang saling meleparkan sihirnya, kakashi melontarkan beragam pertanyaa pada mantan rekan didepannya.

" yupz, misi menjaga area lab dari binatang - binatang liar, kita kesusahan sih, walau pada akhirnya karnias membunuh semua

binatang itu dengan satu serangan tunggal. "

kakashi terkekeh, walau masih ada sedikit kesedihan dimatanya. dan ia pun berkata.

" jadi rindu masa lalu ya. "

mendengar hal itu, sirzechs kemudian beranjak dari duduknya sembari mengaruk - garuk kantung armournya.

takmemerlukan waktu yang lama untuk menggoceh kantungnya, sebuah kunci hitam pekat berhasil ia ambil dari sakunya.

" yukikaku keluarlah. "

ucapnya dengan pelan dan langsung diikuti dengan keluarnya kobaran api hitam dari kunci hitam tersebut.

api itu terus melebar dan memanjang mengelilingi tubuhnya.

Sirzechs tersenyum lembut pada kakashi, sambil berkata.

" jika kau memang rindu dengan masa lalu, kenapa tidak bertarung lagi denganku. "

api masih terus berkobar...

namun api itu sama sekali tidak benda ataupun mahluk yang melewatinya.

bagaikan sebuah ilusi.

" huh, dari dulu pemikiranmu selalu tidak berubah sirzechs. " ucap kakashi dengan pelan.

dari dalam kobaran api hitam itu, muncul sebuah mata tombak tajam yang menyobek seluruh api itu hingga lenyap.

dan menampilkan seorang sirzechs dengan menggenggam sebuah halberd dengan mata pisau merah bersama dengan genggamannya yang terbuat dari sebuah tulang hewan fantasmal.

sirzechs kemudian mengakat halberd itu keatas dan memutar - mutarnya, sebelum akhirnyaw mengarahkan mata tombaknya pada wajah kakashi.

"huffft..."

untuk kesekian kalinya kakashi menghembuskan nafasnya.

" mana mungkin aku bisa menang melawan pengguna kiju, apalagi si penggunannya adalah salah satu komandan dari pasukan suci kerajaan. "

" lagi pula, aku harus segera pulang, karena ada seseorang yang menanti kepulanganku? "

setelah mengatakan hal itu kakashi beranjak dari duduknya dan berjalan melewati tubuh rekannya.

" ohya makasih atas uang dan traktirannya dasar wajah boneka. "

kakashi lalu ngacir dari tempat itu, meninggalkan sirzechs yang tengah mencari rangkaian kata dari ocehannya sendirian.

" seseorang menunggumu, oi kakashi jangan - jangan kau~ "

ucapannya terpotong atas telah menghilangnya lawan bicaranya.

dahi sirzechs menyeringit.

" oi kakashi, apa maksud perkataanmu itu. "

ia berteriak dan teriakannya menggema hampir keseluruh bar ini.

UwU

mansion hatake pukul 20.14

seperti biasanya suasana dimansion ini terasa sepi, tanpa adanya sedikitpun suara dari kesibukan para pelayan dari mansion - mansion pada umumnya.

karena apa? karena memang dimansion ini tidak ada apa - apa, kecuali seorang anak yang tengah melamun diatas ranjang putih berukuran king size.

anak itu mendongakkan wajahnya keatas dan menatap lekat - lekat pada atap krem dengan berhias corak - corak cantik berbentuk bunga, diiringi dengan beragam warna alami, sudah mampu menghinoptis siapapun untuk masuk kedalam dunia lamunannya.

" aku dimana? "

dengan suara yang nyaris tak terdengar, anak itu bertanya ntah kepada siapa? karena di kamar gelap yang berpencahayaan cahaya lilin ini, tidak terasa sedikit pun tanda - tanda kehidupan selain dirinya.

tak ada suara, bahkan hembusan angin, sepenuhnya kamar ini tertutup rapat, sehingga menghalau cahaya dari bulan atau bintang.

namun walau begitu kedua manik emas tersebut, masih mampu untuk melihat keseluruhan kamar ini dengan jelas. dan kali ini pandangannya tertuju pada sebuah lukisan sebuah keluarga bahagia.

' kemungkinan milik pemilik mansion ini ' pikirnya.

anak itu kemudian mendekati lukisan tersebut, demi memperjelas pandangannya yang tersamarkan oleh jarak dan kegelapan.

" ini... "

matanya membulat kaget, tatkala salah satu dari seseorang dalam potret tersebut memiliki wajah yang tidak asing.

" jangan - jangan ? " bisiknya dengan pelan.

dan kini pikirannya bekerja keras dari sebelumnya untuk memutar memori apa yang terjadi sebelum ia kehilangan kesadaran.

" aku telah dijual, dan aku disini, jangan - jangan? "

anak itu menjabak surai kuning miliknya dengan kasar, pandangannya pun dipenuhi dengan kebingunan serta kulit putih salju miliknya terus menerus meneteskan keringat.

dan disaat yang bersamaan...

" aku pulang. "

suara maskin dari seorang pria terdengar dari luar kamar ini, dan membuat anak tersebut semakin bergetar ketakutan.

anak itu menggigit bibir bawahnya, wajahnya celingak - celinguk kekanan - kekiri, mencari tempat berlindung untuknya dari sesuatu yang hendak masuk.

" aku harus sembunyi... "

lalu pandangannya pun tertuju pada kolong dari ranjang tersebut.

tanpa pikir panjang lagi anak itu masuk kedalam kolong gelap itu, tanpa berpikir bahwa cara seperti ini adalah klise pada setiap cerita - cerita dongeng seperti biasanya, dan kemungkinan terbesar pemilik dari mansion ini mengetahuinya.

tap... tap... tap...

dari luar sana, suara telapak kaki terdengar dengan riangnya, seperti alunan nada mmelodi kematian, setiap kali suara tersebut terdengar semakin mendekatinya, maka anak itu semakin berselimut ketakutan.

hingga...

kriet...

suara pintu kamar ini terbuka dan membebaskan sedikit cahaya yang tertutup oleh bayangan dari luar kamar ini.

deg...

jantung anak itu semakin berdetak cepat, dan disetiap detiknya kecepatannya bertambah. di tambah dengan suara langkah kaki yg memasuki kamar ini, ntah kenapa jantungnya terasa tercabik - tercabik oleh suara itu.

" loh, dimana tikus kecilnya? " ucap sosok pemilik bayangan tersebut, yang membuat anak itu semakin menenggelamkan wajahnya pada lantai marmer ini.

sosok tersebut sepenuhnya masuk kedalam kamar, dari bawah kolong ini, anak itu bisa mengetahui setiap pergerakannya.

dan kali ini dihadapan matanya berdiri sebuah kaki milik dari sosok tersebut, yang bisa tebak ia tengah duduk atau berdiri menghada ranjang tersebut.

perlahan - lahan anak itu mengesotkan tubuhnya mundur kebelakang.

sosok tersebut menyeringai dari balik maskernya, ntah hal gila apa yang terpikir dikepalanya.

" hm... jika tidak salah sekarang lagi jaman - jamannya peri rumah yang tengah menculik seorang anak, dan katanya lagi peri itu suka berada dibawah ranjang. " ucap sosok tersebut dengan tanpa menghilangkan sedikitpun seringaian tipis dari maskernya.

sedangkan sang anak anak yang sedari tadi menutup matanya dengan lantai marmer ini, membelakan matanya dengan kaget.

tubuhnya pun semakin bergetar, kali ini ketakutan sudah hampir menguasainya, sampai - sampai ranjang pun ikut ikut bergetar.

jika saja ia tak bisa menahan rasa takutnya, mungkin ia akan menerjang dan memeluk sosok tersebut untuk meminta perlindungan dari peri rumah.

"..."

" wah...ada getaran di kasur, jangan - jangan peri rumah, ah lebih baik aku keluar dari kamar ini, sebelum disantap. "

dengan nada takut yang dibuat - buat, sosok tersebut kemudian membuka pintu kamar.

" selamat tingg~"

greb...

ucapannya terpotong ketika dari arah belakang ada sebuah tubuh mungil memeluknya dengan erat.

sosok tersebut menyeringai...

" kumohon jangan tinggalkanku. "

suara imut yang terdengar seperti suara anak kucing, memohon - mohon disertai dengan gerakan usapa kepala pada area sekitar pundaknya.

" jangan tinggalkan aku, aku takut peri. "

sosok itu kemudian melepaskan pelukan sangan anak dengan pelan, ia lau membalikan tubuhnya dan menundukan tubuhnya untuk menghandapkan wajahnya secara langsung pada si anak.

sosok itu kemudian menggerakan tangannya untuk menyentuh pipi kanan dari sianak.

" aku tidak akan meninggalkanmu, karena ini janjiku. " ucap sosok itu sambil membelai pipi si anak.

" janji... "

anak itu kemudian menunjukan kelingkingnya pada pria di didepannya, dan pria itu tersenyum.

" sudah aku bilang, aku akan melindungimu bodoh. "

pria itu lalu mengikat jari kelingking mungil dari anak didepannya dengan jari kelikingnya.

mendengar hal itu, mata si anak bersinar penuh pengharapan, ia lalu melepaskan genggaman kelingkingnya.

" namamu siapa. "

" kakashi hatake, dan namamu siapa tikus kecil? "

" namaku...

UwU

Glosarium...

carion : bukanlah nama pedang, melainkan jenis senjata peri

kiju : kiju sendiri senjata yang berada diatas lvnya carion.

di fanfic ini elf dengan peri ras yang beda, walau arti sama.

disini elf digambarkan mahluk berwujud manusia namun dengan telinga panjang(seperti gambaran elf biasanya)

sedangkan peri digambarkan sebagai mahluk gaib, berupa roh yang memiliki beragam bentuk.

untuk dunia, seperti halnya dunia - dunia isekai yang dipenuhi dengan banyak misteri.

untuk penjelasan kiju & carion, mungkin akan dijelaskan di chap 3.

ok segitu aja penjelasannya bye.