Mission to Boy's School

By: Fujita2004Namikaze

Disclamer: Masashi Kishimoto-sensei

Rated: T

Summary:

Naruto, Sakura, Ino dan Tenten. 4 Agen dari sekolah kemiliteran khusus perempuan mendapat misi lapangan pertama mereka. Ke-4 gadis yg berumur 20 thn itu sangat bersemangat. Tapi apa jadinya kalau misi mereka mengharuskan mereka untuk menyamar dan menyelinap ke sekolah khusus lelaki?

Note:

Author terinspirasi dari sebuah fanfic yg Author baca. Jadi maaf jika saja mirip alurnya dg cerita tsb.

Pairing: SasufemNaru, ItaSaku, SaiIno, NejiTen

Don't Like, Don't Read.

Chapter 1: Mission Girls

Senju Girls Militery School atau bisa disingkat SGMS(?) adalah sekolah kemiliteran untuk anak-anak perempuan dari umur 13 tahun keatas. Sekolah ini mengajarkan siswi-siswinya bagaimana cara menjadi seorang tentara, polisi, detective, agen, intel dan lainnya yg berhubungan dg kemiliteran. Anak-anak disini juga diajarkan bidang akademik sesuai umur mereka. SGMS dipimpin dan didirikan oleh Senju Mito yg sekarang sudah berusia cukup tua dan sebentar lagi akan menyerahkan kepemimpinan pada anaknya Senju Tsunade.

Cara belajar di SGMS cukup simpel. Pagi hari bersiap-siap untuk belajar. Jam 9.00 sudah harus berbaris di halaman utama. Setelah mendengar pengumuman yg disampaikan segera bubar kekelas masing-masing sesuai yg sudah dijadwalkan hari itu. Jika terlambat atau mendapat nilai yg buruk harus mendapat hukuman lari mengelilingi lapangan latihan 50 kali, sit-up 100 kali dan lompat tali selama 30 mnt. Semua pelajaran siap pada jam 15.30. Bagi murid-murid yg sudah lulus latihan dan pelajaran, mereka bisa memulai tugas lapangan pertama mereka sesuai bidang yg mereka pilih. Bagi mereka yg ada dibidang intel, agen dan mata-mata, biodata mereka dirahasiakan dan saat melaksanakan misi sering kali dipalsukan. Selama belajar, siswi-siswi dikenankan untuk tinggal di asrama yg sudah disediakan. Ini untuk menghemat waktu perjalanan pulang-pergi dan mengajarkan disiplin serta mandiri.

Baiklah, lanjut kecerita!

.

.

.

.

Di ruangan Mito:

Terlihat sesosok wanita berambut merah dan diikat dua cepol yg sudah memasuki masa tua-nya tengah melihat-lihat sebuah dokumen dan laporan. Dialah Mito Senju, pimpinan sekolah SGMS yg merupakan istri Hashirama Senju yg sudah beberapa bulan lalu meninggal. Dihadapannya ada 4 orang gadis berusia 20 thn yg sedang duduk manis dikursi mereka masing-masing.

Naruto Namikaze. Memiliki rambut pirang panjang yg diikat 2 ponytail. Di kedua pipinya ada 3 garis tanda lahir yg seperti kumis kucing. Dia memiliki kulit tan alami seperti karamel dan mata sebiru langit dan laut. Dia dulu memiliki keluarga yg harmonis sebelum saat dia 7 thn, sebuah insiden menyebabkan mobil yg dinaiki ibu, ayah dan kakak-nya saat itu bertabrakan dan jatuh kedalam danau yg cukup dalam. Saat itu dia selamat karna dia sedang berada disekolah menunggu dijemput ayah, ibu dan kakaknya yg saat itu berumur 13 thn. Dia diadopsi keluarga Senju dan saat tamat SD dia disekolahkan di SGMS.

Sakura Haruno. Dia memiliki rambut pink seperti permen karet yg pendek sebahu dan selalu memakai sebuah pita atau bando berwarna merah. Kulitnya berwarna putih bersih dan dia memiliki mata seperti batu emerald. Dia anak yg dibuang ibunya karna dia berasal dari selingkuhan ibunya saat itu. Dia ditemukan oleh salah satu keluarga Uzumaki yg merupakan istri Tobirama Senju mengapung disebuah keranjang di sungai.

Ino Yamanaka. Dia memiliki rambut pirang pucat yg diikat 1 ponytail dan ponisnya menutupi sebagian wajahnya. Kulitnya lebih putih dari Sakura bahkan mendekati pucat dan dia memiliki mata seperti batu obsidian. Saat umurnya 10 thn dia diusir dari rumah tanpa alasan yg berarti dari keluarganya. Dia ditemukan Sakura yg seumuran dg-nya saat itu, di halte bus malam hari hujan. Sakura mengajaknya menuju kediaman Senju tempat dia diadopsi saat itu. Dia mengenalkan Ino pada Mito dan Naruto yg saat itu sudah ada dikediaman Senju sebelum Ino.

Tenten no Yumika(sorry, buat-buat). Dia memiliki rambut coklat gelap yg diikat 2 cepol seperti Mito. Kulitnya bewarna sao matang karna sering berlatih luar ruangan. Dia memiliki mata hitam kecoklatan yg lebih normal dari mata teman-temannya yg lain. Dia dulu tinggal dirumah kecil bersama ibunya yg seorang pelayan bar yg tidak terlalu terkenal. Ayahnya sudah lama meninggal dunia dg meninggalkan setumpuk hutang yg besar pada dirinya dan ibunya. Pada akhirnya, saat dia berumur 9 thn dia dijual untuk melunasi hutang ibunya yg sudah frustasi. Dia kembali dibeli oleh Mito saat usianya 12 thn dan akhirnya tinggal dikediaman Senju bersama Naruto, Sakura, dan Ino.

Seperti yg bisa kalian lihat, ke-4 gadis cantik ini memiliki masa lalu yg suram dan diselamatkan oleh keluarga Senju. Itu sebabnya saat mereka sudah lulus, mereka langsung bekerja di kemiliteran Senju sebagai Agen rahasia.

Mito memandang ke-4 gadis yg dulu diselamatkannya dg tatapan tajam sambil masih membaca berkas dokumen tsb. Naruto, Sakura, Ino dan Tenten hanya bisa menelan air ludah sendiri tatkala tatapan Mito yg sejak dulu membuat bulu kuduk mereka merinding.

"jadi..." Mito angkat suara."Kalian ingin sebuah misi bertugas pertama kalian? Padahal kalian baru saja lulus pembelajaran kemarin?" simpul Mito.

Ke-4 nya mengagguk dg cepat. Bertanda mereka sangat yakin dg keputusan mereka.

"kalau begitu baiklah! Aku sebenarnya juga mau menyerahkan sebuah misi pada kalian, Tapi aku pikir kalian ingin liburan beberapa hari setelah upacara kelulusan." Kata Mito membuka sebuah file lain didalam laci mejanya.

"kalian yakin tidak mau liburan sebentar?" tanya Mito sekali lagi.

Ino menelan ludahnya dalam. Sebenarnya dia mau sekali liburan sesekali, tapi naluri lain dari dirinya bilang dia harus segera membalas budi kepada Mito baa-san. Begitu pula dg Naruto, Sakura dan Tenten.

"kami yakin baa-san, ini sudah kewajiban kami sebagai salah satu siswi disini." Kata ino yakin.

"dan hak kalian untuk mendapat liburan sesekali." Kata Mito lagi.

"kami sudah menerima banyak darimu baa-san, jadi kami ingin segera memberi sebanyak mungkin kepadamu!" kata Naruto."right, girls?"

Ke-3 cewek lainnya mengangguk menanggapi.

"kalau begitu baiklah! Kalian akan ku berikan tugas lapangan pertama pada misi pertama kalian! Aku tau kalian tidak punya banyak pengalaman di misi lapangan bahkan tidak pernah satupun. Tapi kali ini aku menaruh semua rasa percaya-ku pada kalian di misi ini! Bagaimana?" kata Mito menatap intens gadis-gadis yg dulu pernah diadopsi-nya.

"hai', kami mengerti! Anda bisa mempercayakan misi itu pada kami!" kata Sakura dg sangat mantap.

"baiklah kalau begitu!" Mito menyodorkan file dokumen tadi kearah Naruto yg langsung menerimanya."Ini laporan penyelidikan kasus itu terakhir kali diselidiki! Itu akan menjadi info kalian!" kata Mito lagi.

Naruto membuka file itu dan membaca isinya yg diikuti ke-3 sahabatnya. 'Kasus Pembunuhan Beruntun' adalah judul berkas yg ada didalam file tsb.

"apa ini Baa-san?" tanya Tenten.

"Ini kasus pembunuhan beruntun yg terjadi disalah satu sekolah SMA terkenal di Konoha 2 tahun yg lalu. Uchiwa Senior High School atau bisa kalian sebut USHS." Jelas Mito.

"USHS? Kami belum pernah dengar?" tanya Tenten lagi.

"memang kalian tidak mungkin mengenalnya karna sekolah itu baru terkenal 1 tahun yg lalu saat kalian tengah latihan keras untuk kelulusan!" kata Mito lagi. "Ehm! Kasus ini terjadi pada 3 orang! 1 diantaranya adalah guru disana. Kemungkinan pembunuhnya masih berada di sekolah itu. Kasus itu ditutup karna tidak ada bukti konkrit yg dapat menentukan siapa pembunuh beruntun tsb! Tapi 1 bulan yg lalu, kembali terjadi kasus pembunuhan yg memiliki kesamaan ciri dg 3 korban 2 thn yg lalu. Kita, pihak militer Senju menyimpulkan bahwa motif pembunuhan dan kesamaan korban semua kasus itu sama. Jadi dari itu, aku menyimpulkan bahwa target berikutnya adalah diantara anggota dari salah satu geng yg ada di sekolah itu!"

"jadi tugas kami adalah...?" tanya Sakura.

"tugas kalian adalah menyelinap kedalam sekolah itu dan mencari tau tentang penyelesaian kasus ini. Kalian juga bertugas menjaga anggota-angota geng yg aku maksud. Kalau kalian menemukan sesuatu atau sudah tau pelakunya, segera hubungi aku untuk melakukan laporan! Kakashi dan Tsunade akan membantu kalian jika ada masalah. Kau tinggal menghubungi mereka saja! Tujuan kalian adalah melindungi target dan meringkus si pelaku! Jadi semua tindakan aku bolehkan asal kalian bisa menyelesaikan misi ini!" kata Mito panjang lebar.

"jadi kami akan menggunakan penyamaran apa? Guru wanita?" tanya Ino penasaran.

"ah ya! Aku hampir lupa bagian itu! Tsunade sudah menyamar menjadi dokter di rumah sakit sekolah itu dan Kakashi menyamar sebagai guru IPA disana. Sedangkan kalian akan menyamar menjadi salah satu siswa disana dan akan ditempatkan dikelas yg berbeda-beda!" jelas Mito sambil berdiri dan melihat kearah luar kaca.

Ke-4 gadis itu mengangguk mengerti.

"ah iya, apa aku lupa bilang bahwa sekolah itu adalah sekolah khusus laki-laki?" tanya Mito melihat kearah mereka dg tatapan 'maaf, aku lupa bilang'.

Seketika mereka ber-4 melongo ditempat. Seumur hidup mereka, mereka belum pernah melihat laki-laki remaja. Walau kakashi yg notabenya seorang laki-laki dewasa yg gagah, tapi dia selalu menyembunyikan wajah dan tubuhnya dg baik. Sedangkan lelaki lain kenalan mereka selalu menjaga penampilan sopan dan rapi.

"ada masalah?" tanya Mito melihat ke-4 gadisnya yg tidak merespon.

"i-iya...t-tidak! Maksudku, apa kau yakin dg hal ini baa-san?" tanya Ino.

"jangan khawatir, perusahaan Uzumaki memiliki semua alat untuk penyamaran kalian. Nanti akan dikirimkan kekamar kalian! Jadi cepat beres-beres dan segera pergi ke USHS! Misi kalian dimulai besok!" kata Mito memerintah -mengusir- mereka ber-4.

Dg segera mereka berlari kearah kamar asrama mereka yg sekamar.

Dikamar, mereka melihat 4 kardus yg dibungkus rapi terletak ditempat tidur mereka masing-masing. Mereka melihat dan membaca surat yg ada dikotak tsb.

'untuk kalian semua!

Sudah kubilang barangnya akan datang kekamar kalian sendiri, kan?! Ehm! Baiklah! Isi kotak ini adalah alat yg akan kalian gunakan untuk menyamar menjadi laki-laki. Lengkap dg baju seragam dan pakaian laki-laki. Ada buku petunjuk dan biodata diri palsu yg akan kalian gunakan. Aku sudah mendaftarkan kalian semua sebagai murid pindahan. Jadi kalian harus datang besok. Yamato akan berpura-pura menjadi sopir pribadi kalian dan menjemput kalian. Pura-puralah kalian itu anak bangsawan kaya karna kebanyakan siswa-nya berasal dari golongan orang teratas.

Itu saja ya manisku! Semoga berhasil!

Dari: Mito baa-san.'

Begitulah isi pesan tersebut. Dg segera mereka membuka dan membongkar isi kardus itu lalu mencobanya satu persatu.

Naruto mendapat wig hitam jabrik yg bagian kanan-kiri ponisnya agak panjang. Sakura mendapat wig berwarna merah maroon seperti pitanya yg sedikit panjang sampai tengkuknya. Ino mendapat wig pirang yg lebih cerah dari rambutnya, poni wig itu menutupi bagian kiri dari matanya dan bagian belakangnya agak sedikit berduri-duri. Tenten mendapat wig berwarna coklat gelap hampir seperti waarna rambutnya. Poni wig itu menutup bagian kanan mata tenten seperti ponis biasa Ino tapi agak lebih berantakan. Rambut wig tenten agak lebih panjang sepanjang ΒΌ punggung Tenten dan diikat ponytail kebawah.

Lalu didalam kardus mereka mengambil sebuah manset berwarna pas dg kulit mereka masing-masing. Disurat keterangan, manset itu dapat menyusutkan dada mereka(yg notabe cukup besar) tanpa membuatnya sakit dan menggantikannya dg tubuh six pack pria dg otot tangannya sekaligus. Manset itu memiliki pasangan celana boxer berwarna berbeda. Kegunaannya untuk mengubah volume(maaf) pantat mereka menjadi lebih seperti laki-laki. Sekaligus merangsang otot kaki mereka untuk berubah lebih maskulin.

Kemudian mereka mendapat sebuah kalung coker yg lumayan kecil. Kalung itu berfungsi untuk mengubah suara mereka lebih rendah seperti laki-laki. Untuk itu mereka harus mengatur frekuensi suara mereka sesuai petunjuk masing-masing.

Sisanya hanya baju seragam USHS dan baju-baju pria lainnya.

Naruto menghela nafas berat karna gajet yg diberikan Mito. 'Padahal ini alat mata-mata terbaru yg belum diresmikan perusahaan Uzumaki tapi baa-san langsung memesan beberapa untuk kami! Dasar!' batin Naruto.

Dia kembali melihat sebuah map kertas dan membuka kertas bodata untuk penyamarannya. Begitu pula dg Sakura, Ino dan Tenten.

Naruto:

Nama: Namikaze Menma

Umur: 18 tahun

Tangga/Tempat lahir: 14 September, 1999/ Kyoto

Kelas: 3-1

Sikap: pendiam, pintar, ahli dalam olahraga berenang dan atletik. Jarang senyum kecuali pada orang-orang terdekatnya. Memiliki sikap kepemimpinan yg tinggi, tegas dan suka membantu sesama. Tipe yg tidak suka membalikkan ejekan orang.

Hobi: bermain piano

Hal yg tidak disukai: lumayan banyak

Hal yg disukai: ramen dan bento. Masih ada yg lain tapi tidak terlalu penting.

Sakura:

Nama: Haruno Sakuya

Umur: 17 tahun

Tanggal/tempat lahir: 5 Agustus, 2000/Nagoya.

Kelas: 2-3

Sikap: jarang tersenyum, lebih banyak menyeringai. Orang yg tidak mau setengah-setengah dan selalu menyelesaikan masalahnya hingga tuntas. Pintar dan pandai olahraga walau tidak tertarik pada kesenian.

Hobi: berlatih di judo

Hal yg tidak disukai: lawan yg tidak memuaskan.

Hal yg disukai: lawan yg seimbang dg-nya.

Ino:

Nama: Yamanaka Inu

Umur: 18 tahun

Tanggal/ tempat lahir: 30 Desember, 1998/ Hokkaido

Kelas: 3-3

Sikap: yg paling semangat dari semua-nya walau semangatnya itu hanya pada orang terdekatnya dan saat dia diajak duel. Pintar tapi kurang bisa olahraga sepak bola. Mood-nya mudah berubah dan dia memiliki mulut terpedas diantara teman-temannya.

Hobi: pergi ke arcade.

Hal yg tidak disukai: orang menyebalkan

Hal yg disukai: duel anggar dan game

Tenten:

Nama: Yasuhara no Tenshi

Umur: 17 tahun

Tanggal/tempat lahir: 20 Maret, 2000/ Aomori

Kelas: 2-2

Sikap: bijaksana, suka komentar kesalahan orang dan mulutnya yg paling pedas no. 2 setelah Inu(Ino). Sangat pintar dalam pelajaran bahasa dan olahraga memanah. Dia mudah terbakar emosi tapi pandai meredakannya.

Hobi: mengoleksi banyak hal

Hal yg tidak disukai: orang bodoh dan lemah

Hal yg disukai: senjata

Naruto membaca boidata-nya hanya mendengus kasar saja. Setidaknya tidak terlalu susah untuknya. Sakura sangat bersemangat karna ada hal yg memang dia sukai di biodatanya. Ino sedikit berpikir-pikir, karna dia kurang suka arcade dan lebih suka mall. Dan tenten cengong karna kepribadiannya rumit sekali.

Mereka memutuskan mengemas cepat dan langsung tidur untuk misi mereka besok.

.

.

Sementara di tempat lain

.

.

Sekelompok laki-laki remaja sedang bersenang-senang disebuah klub malam yg lumayan terkenal dipinggir kota. Mereka terlihat mengobrol dan sesekali meneguk minuman yg sudah mereka pesan.

"hei, apa kalian tau ada murid baru yg akan datang kesekolah kita?" tanya pria berambut jabrik dg tato segitiga terbalik dikedua pipinya.

"ah ya... aku juga dengar rumor itu! Katanya mereka akan datang besok." Kata pria berambut panjang coklat gelap dg mata lavender.

"aku lumayan penasaran dg 4 anak baru itu!" kata pria bertato segitiga tadi.

"kenapa? Jangan-jangan kau homo, ya?" kata seorang pria berambut hitam dg wajah pucat serta senyum palsu diwajahnya.

"masak aku homo? Aku tertarik karna katanya latar belakang mereka sangat menarik sekaligus aneh!" kata pria bertato segitiga membela diri.

"latar belakang mereka?" tanya pria berambut hitam yg diikat seperti nanas.

"katanya latar belakang mereka tidak menentu! Nama marga mereka berbeda-beda tapi katanya bersaudara. Wali mereka sama tapi kelihatan seperti tidak ada hubungan keluarga diantara mereka. Dan rumornya wali mereka salah satu keluarga Senju yg terkenal!" kata pria bertato segitiga itu seperti bergosip.

"menarik... bagaimana menurutmu?" tanya pria nanas itu kepada pria berambut raven yg ditata seperti pantat ayam.

"hn..." respon pria pantat ayam itu.

"rasanya dia tidak tertarik sama sekali?" kata pria berambut merah bata dg tato kanji 'ai' dikeningnya.

"tapi menurutku dia sangat tertarik. Dilihat dari nada bicara dan air mukanya!" kata pria nanas itu lagi.

"benarkah itu, emo-boy?" tanya pria bertato 'ai' itu.

"hn" masih respon yg sama.

"terserah kau saja lah!" kata pria bertato 'ai' itu pasrah.

"hei kau tidak ingat status aku, sasuke dan sai?" tanya pria berambut panjang bermata lavender tadi.

"ya, ya, ya! Kami tau!" kata pria nanas itu malas.

"lagipula Cuma kami yg tau..." pria tato 'ai' itu bergumam pelan.

.

.

"kalau kalian gay..."

.

.

Esok harinya di USHS, seperti yg dikatakan Mito, Yamato datang tepat waktu untuk mengantar mereka ke tempat misi pertama mereka. Sesampainya disana Yamato membukakan pintu untuk mereka ber-4 yg sudah memakai penyamaran. Lau dia membungkuk hormat seperti menghadap orang penting dan pergi. Tentu saja itu membuat siswa-siswa yg ada disana kagum dan mengira bahwa mereka anak bangsawan kaya.

"jadi ini USHS?" gumam Naruto. Dia agak sedikit mengatur kerah bajunya agar menyembunyikan kalung coker-nya sempurna.

"sepertinya begitu. Seperti kata baa-san, semua siswa disini laki-laki dan kebanyakan keturunan orang kaya dan berprestasi!" kata Sakura melihat murid-murid disana.

"baiklah, siapa yg akan mengantar kita? Apa tidak ada pelayanan untuk murid pindahan disini?" tanya Ino.

"ah! Kalian pasti ke-4 murid pindahan itu kan?" kata sebuah suara tidak jauh dari mereka.

Mereka segera menghadap kearah asal suara tsb. Seorang laki-laki berambut lumayan panjang yg diikat ponytail kebawah, mata onyx yg kelam dan tanda garis dimukanya yg seperti keriput.

"salam! Nama saja Itachi Uchiha, salah satu guru disini! Hari ini aku yg akan mengantar kalian karna anggota OSIS sedang pergi untuk mengurus suatu pekerjaan!" kata pria bernama Itachi sambil berjalan mendekati mereka.

"kalau boleh saya tau, siapa nama anda masing-masing, tuan-tuan?" kata Itachi sambil melebarkan sebuah senyuman ringan.

Sakura dan Ino yg melihatnya hampir saja pingsan karna nosebleed. Sedangkan Tenten dan Naruto sweatdrop melihat tingkah laku sahabat kecilnya itu.

"Nama saya Menma Namikaze anak tertua, yg berambut pirang Inu Yamanaka anak kedua, yg merambut merah Sakuya Haruno dan yg berambut panjang Yasuhara no Tenshi! Salam kenal Uchiha-sensei!" kata Naruto sambil membungkuk hormat.

"salam kenal juga! Baiklah, ikuti saya kesekolah! Kita akan jalan-jalan sebentar. Tas dan barang bawaan kalian akan dibawakan oleh petugas sekolah ke asrama!" kata Itachi sambil memberikan aba-aba untuk mengikutinya dan para pegawai sekolah untuk mengambil barang bawaan mereka kedalam asram.

Mereka berjalan dan berbincang tentang denah sekolah, waktu belajar, kantor guru, kepala sekolah dan OSIS, kegiatan klub dan ruang olahraga. Sampailah mereka di pintu ruangan kepala sekolah.

"dan inilah ruangan kepala sekolah yg aku maksud! Tunggu sebentar!" kata Itachi masuk kedalam ruangan tersebut.

Setelah Itachi masuk, Sakura segera membuka suara.

"wah!~ guru yg tadi ganteng banget, ya! Senyumannya ramah dan sikapnya baik!" kata Sakura sambil mengubah suara-nya ke normal.

"aku setuju! Itu tipe pria idamanku! Pria yg selalu tersenyum lembut kepadaku!" kata Ino ikut menormalkan suaranya.

"hei, kalian hati-hati! Nanti kalau ada murid yg mendengar suara kalian kita bisa langsung ketahuan tanpa beraksi!" kata Naruto yg masih mempertahankan suara laki-lakinya.

"baik-baik..." kata Ino dan Sakura kembali mengubah suaranya menjadi suara laki-laki.

Beberapa detik kemudian, Itachi keluar dan menyuruh mereka masuk lalu meminta izin untuk pergi karna dia masih mempunyai urusan lain. Mereka duduk dikursi depan meja kepala sekolah yg sedang melihat mereka.

Kepala sekoah mereka memiliki rambut raven gelap yg lumayan panjang berbentuk seperti landak. Matanya berwarna onyx kelam sama seperti mata Itachi. Kulitnya agak pucat dg kantong mata yg ada dibawah matanya. Didepan mejanya ada sebuah tanda nama bertuliskan 'Mr. Uchiha'.

"selamat datang tuan-tuan, atau harus kubilang nona-nona?!" kata Uchiha-sensei sambil menyeringai.

'kenapa dia bisa tau kami perempuan?' batin ke-4-nya kompak.

"pasti kalian berpikir bagaimana aku tau kalian perempuan, kan?" kata Uchiha-sensei.

'benar sekali!' batin ke-4-nya kompak lagi.

"pertama, perkenalkan aku Uchiha Madara! Kepala sekolah USHS yg membuat sekolah biasa ini menjadi terkenal!" kata guru yg bernama Madara itu. "aku tau identitas kalian dan Kakashi serta Tsunade karna Mito menghubungiku! Aku dulunya mantan anggota pasukan khusus bersama Mito di kemiliteran negara. Aku adalah pimpinan anggota pasukan khusus bersama partnerku Hashirama Senju. Kalian tidak asing dg nama itu, kan?" kata Madara menatap ke-4 laki-aki -perempuan- yg duduk dihadapannya.

Semua-nya diam tidak berkata-kata. Bukan karna mereka tidak tau siapa itu Hashirama Senju tapi karna mereka kaget dg hubungan Madara dg Hashirama yg merupakan suami Mito yg sudah meninggal 6 bulan yg lalu. Dia adalah seorang lelaki -yg sudah menjadi kakek-kakek- terbaik yg mereka pernah temui. Hashirama memperlakukan mereka seakan-akan mereka anaknya bahkan mengecup kening mereka saat ingin tidur. Dulu mereka sering bermain dg Tsunade -anak Hashirama dan Mito- yg lebih tua 6 tahun dari mereka. Berita kematian Hashirama membuat gempar satu keluarga Senju terutama Mito yg membuatnya serangan jantung hingga dia pingsan. Mengenang dan mengingat kejadian pemakaman Hashirama Senju sungguh tidak mengenakkan hati mereka karna teringat seberapa Mito menangisi Hashirama bahkan setelah dia dikubur. Sungguh tak terlupakan.

"Melihat ekspresi kalian sepertinya kalian sangat mengenalnya..." kata Madara menyadarkan mereka dari pikiran mereka masing-masing. "Mito memberitahuku bahwa dia mengirim beberapa anak-anaknya untuk menyelidiki kasus pembunuhan beruntun yg menggermparkan sekolahku akhir-akhir ini. Tapi walau kalian disini untuk misi kalian, bukan berarti kalian bisa berlaku seenaknya di sekolahku! Jadi kalian harus berlaku layaknya siswa biasa dan mengikuti peraturan! Yg tau tentang identitas kalian hanya aku, Mito, Kakashi dan Tsunade. Jadi jangan biarkan orang lain terutama orang yg salah tau kalau kalian perempuan!" kata Madara lagi.

"ano... Uchiha-sensei, peraturan apa saja yg ada disekolah ini? Dan bagaimana dg jadwal belajar kami?" tanya Sakura.

"pertanyaanmu bagus sekali!" Madara memberikan 4 buah buku peraturan sekolah kepada mereka masing-masing. "Ini adalah peraturan-peraturan yg harus kalian jalani disekolah ini. Didalam buku ini juga ada kertas jadwal mata pelajaran sehari-hari kalian masing-masing. Buku pelajaran dan materi sudah ada disediakan diruangan asrama kalian masing-masing. Mungkin ada beberapa aturan tak tertulis yg dibuat oleh murid-murid disini, jadi kalian berusaha beradaptasi saja ya! Baiklah, cukup itu saja! Kalian boleh ke kamar kalian masing-masing lalu kembali kesini lagi dalam 10 menit. Salah satu guru yg kupanggil akan mengantar kalian ke kelas masing-masing!" jelas Madara panjang lebar.

Mereka-pun segera pergi ke kamar asrama mereka yg berbeda dan lumayan jauh. Berdasarkan yg dibilang Madara, kamar Naruto no.306 dilantai 3, Sakura kamar 214 dilantai 2, Ino kamar 398 dilantai 3 dan Tenten di kamar 201 dilantai 2.

Setelah masuk kedalam kamar masing-masing, mereka segera membaca jadwal pelajaran, memasukkan beberapa buku ke tas sandang mereka dan berlari kembali ke kantor kepala sekolah. Disana Madara memperkenalkan mereka pada Iruka Umino yg akan mengantar mereka ke kelas masing-masing. Naruto masuk kelas Kakashi, Sakura masuk kelas Tsunade, Ino masuk kelas Asuma dan Tenten masuk kelas Kurenai. Beruntung bagi Naruto dan Sakura, mereka bisa langsung berdiskusi dg Kakashi dan Tsunade.

Kelas Naruto (3-1):

Setelah mendapat informasi dari Iruka -yg tentu saja tidak terlalu perlu- Kakashi kembali kedalam kelas bersama dg Naruto yg sedang menjadi Menma dibelakangnya.

"anak-anak, kita memiliki murid baru hari ini! Silakan memperkenalkan dirimu Namikaze-san!" kata Kakashi pada Naruto yg dijawab anggukan mengerti.

Seperti yg ada dibiodata-nya, Naruto bersikap santai dg wajah datar yg terlihat malas dan sedikit mengangkat dagunya supaya terkesan sok tau.

"Watashi Namae Namikaze Menma desu, Yoroshiku." Katanya dg nada datar.

Siswa-siswa lain yg ada disana sweatdrop dg perkenalan yg sangat singkat. Mengingatkan mereka pada salah seorang murid yg ada dikelas itu. Sementara murid yg dimaksud hanya menyeringai dg tatapan yg tidak bisa diartikan.

"baiklah Menma, kau bisa duduk disamping Uchiha-san. Sasuke angkat tanganmu!" kata Kakashi.

Seorang anak laki-laki berambut raven gelap ditata seperti pantat ayam mengankat tangan. Dia juga memiliki kulit seputih susu dan mata onyx kelam sama seperti guru yg dia temui saat pertama kali datang ke sekolah ini.

Dia kemudian berjalan kearah tempat duduk siswa yg disebut Kakashi sebagai Uchiha Sasuke.

'Rasanya anak ini tidak asing?' batin Naruto melihat Sasuke sedikit-sedikit.

Kakashi kembali menerangkan mata pelajaran yg sedang mereka pelajari. Kakashi mengajari fisika, jadi Naruto membuka buku fisika-nya dan ikut mempelajari apa yg Kakashi ajari.

Tanpa Naruto sadari, sepasang mata menengoknya dari samping sedari tadi. Mata itu menatapnya dg tatapan penasaran, jahil dan tidak percaya.

"hei, dobe!" terdengar sebuah suara dari samping tempat duduknya.

Naruto berbalik dan melihat Sasuke memanggil namanya. Dia menghela nafas kasar dan menjawab.

"jangan panggil aku dobe, teme! Dan ada perlu apa?" kata Naruto berbisik dg suara laki-lakinya.

"apa kau yakin kau ini laki-laki? Tinggimu tidak seperti laki-laki, minimal Cuma 150 cm-an!" kata Sasuke berbisik dg nada santai.

JLEB

Entah dia sekarang merasa tertusuk dihati dg kata-kata Sasuke yg sepertinya curiga dg penyamarannya atau karna kata-katanya yg menghina permasalahan tinggi badannya saat ini. Dia mengambil napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Menahan emosi-nya yg hampir keluar dan menjaga image yg sudah ditetapkan Mito.

"bukan urusanmu anak ayam! Sekarang sebaiknya kau menyimak pelajaran daripada kita kena hukum!" kata Naruto mengacuhkan Sasuke.

"juga sola namamu! Apa-apaan itu, Menma? Menma yg seperti rebung rebus yg ada di ramen?" kata Sasuke lagi.

JLEB, JLEB

Sudah 2 kali dia mendapat komentar pahit dari Sasuke. Entah seberapa lama dia bisa tahan siksaan tuhan saat ini. Ternyata menyamar seperti ini sama sekali tidak mudah! Aku harap ini segera berakhir!

Di kelas Sakura (2-3):

Tsunade juga seperti Kakashi. Setelah dapat informasi, dia langsung kembali ke kelasnya dg Sakura yg ada dibelakangnya.

"perhatian semua, kita punya murid baru hari ini! Silakan memperkenalkan diri Haruno-san!" kata Tsunade yg dijawab anggukan sakura.

Dia menghilangkan senyumannya beberapa menit yg lalu. Dia menyandarkan tas pegangnya dibahu dan muai menyeringai kecil tapi dg tatapan mematikan yg membuat satu kelas merinding.

"Watashi Namae Haruno Sakuya desu! Yoroshiku! Dan jika salah satu dari kalian ingin berduel tangan kosong dg-ku, jangan segan-segan ya!~" kata Sakura dg nada mengintimidasi di kalimat terakhirnya dan seringai membunuh.

Lalu tiba-tiba, ada seorang siswa yg mengankat tangan secara mendadak. Siswa itu memiliki rambut merah dan sebuah tato kanji 'ai' dikeningnya. Di matanya ada sebuah lingkaran hitam mengelilingi matanya seperti panda.

"hm? Ya, ada apa Sabaku-san?" tanya Tsunade pada anak yg bermarga Sabaku.

"tidak ada sensei, aku Cuma mau bilang sesuatu pada si anak baru!" kata siswa itu.

"ada apa?" tanya Sakura.

"aku menantangmu duel tangan kosong nanti istirahat makan siang di arena duel! Sepertinya kau cukup kuat walau tubuhmu agak cebol. Bagaimana, deal?" tawar Sabaku sambil menyilangkan ke-2 tangannya didepan dadanya.

Sakura menyeringai puas.'ternyata siswa-siswa disini lumayan berani juga!' batin Sakura senang.

Tsunade yg melihatnya mulai merasa khawatir dan kasihan. Bukan kepada Sakura melainkan kepada murid bernama Sabaku no Gaara. Dia tau sekali sikap Sakura seperti apa saat ber-duel. Dia sendiri adalah guru bela diri Sakura sejak dia belum masuk SGMS. Dan hasilnya dia sudah menciptakan mesin pembunuh kecil tanpa sengaja.

"baiklah, cukup dg tantangan kalian! Ini kelasku bukan kelas Guy-sensei, jadi tidak ada duel-duelan dikelasku!" kata Tsunade memecahkan keheningan didalam ruangan itu. "Sakuya, kau bisa duduk disebelah Akasuna-san. Sasori, angkat tanganmu!" kata Tsunade setelah duduk dikursi-nya.

Seorang pemuda berambut merah bata dg mata hazel mengankat tangan dg malas. Pemuda itu memiliki wajah yg imut bahkan bisa saja orang salah sangka dia perempuan jika dia memakai pakaian wanita.

Sakura berjalan kearah tempat duduk disebelah pemuda yg bernama Akasuna no Sasori. Dia melihat wajah Sasori secara diam-diam.

'kalau nggak salah aku pernah melihat wajahnya...? Tapi dimana ya?' pikir Sakura.

"sebaiknya kau menyimak pelajaran dg benar! Atau aku akan mengadukanmu kepada Tsunade-sensei karna tidak memperhatikan pelajaran!" kata Sasori secara mendadak membuat Sakura sedikit terkejut.

Sakura menghembuskan nafas kesal.

"iya-iya, aku tau!" kata Sakura membuka buku yg sedang diajarkan Tsunade.

Hari pertama sudah punya rival dan musuh. Benar-benar anak SMA yg labil! Batin Sakura.

Di Kelas Ino (3-3):

Setelah mendapat penjelasan dari Iruka, Asuma kembali masuk kedalam kelasnya dg Ino yg mengikuti dibelakangnya.

"anak-anak, hari ini kita kedatangan murid pindahan! Silakan memperkenalkan diri anda Yamanaka-san!" kata Asuma mempersilahkan Ino memulai dialog-nya.

Ino kemudian menarik nafas dan membuangnya perlahan. Dia melebarkan sebuah senyuman jahil dan berdiri dg sedikit mencondongkan tubuh depannya. Lalu dia meletakkan tangan kirinya di pinggang-nya.

"Watashi namae wo Inu Yamanaka desu! Yoroshiku minna-san! Lain waktu mungkin kita bisa duel game atau anggar!" kata Ino dg nada yg lumayan semangat.

Semua orang diam. Entah kenapa sikap Ino itu bagi mereka kelewat manis dg kategori Ino sekarang sebagai laki-laki. Segera sebuah tawa besar meledak dikelas itu.

"hei kau ini kenapa, hah?!"

"apa kau semacam transgender, gitu?"

"mungkin dia banci, ha ha ha ha!"

"namamu aneh, seperti dirimu!"

"dasar Inu(anjing) jalanan yg dibuang!"

Pernyataan terakhir salah satu murid dikelas itu membuat Ino teringat dg masa lalunya. Seperti anjing kecil yg dibuang majikannya. Mengingat itu Ino mengertakan giginya geram dg perkataan murid tadi dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia menundukkan kepalanya dalam mencoba mengontrol emosinya.

"hei, hei, hei kalian! Sudah, sudah! Jangan menghina orang seperti itu atau kalian..." perkataan Asuma terhenti tiba-tiba saat Ino merentangkan tangan kanannya kedepan Asuma memberi kode 'biar aku saja'.

Perlahan dia mengankat kepalanya yg tertunduk itu. Terlihat ekspresi Ino sekarang sedang tersenyum menyeringai seperti siap memutilasi mereka semua saat ini. Satu kelas langsung senyap dg tatapan Ino kepada mereka.

"aku ini memang kadang over semangat saat pindah sekolah. Tidak, aku bukan transgender. Aku masih normal, bukan banci bukan pula sebaliknya. Namaku ini memang seperti sampah yg diberikan orangtua-ku. Dan aku memang dibuang seperti anjing oleh orang tuaku! Ada pertanyaan lagi?!" kata Ino dg senyum mengerikan dan nada mengintimidasi dikalimat terakhirnya.

Semua yg mendengarnya merasa takut dan sedih disaat yg bersamaan mendengar penuturan Ino.

"Ehm! Baiklah, Inu-san kau bisa duduk disebelah Shimura-san. Sai, angkat tanganmu!" kata Asuma memecah keheningan yg menegangkan itu.

Seorang pemuda mengangkat tangannya. Pemuda itu memiliki rambut hitam alami yg ditata rapi dan kulit putih pucat. Sebuah senyum palsu selalu tertampang diwajahnya.

Ino berjalan kearah tempat duduk disebelah pemuda bernama Shimura Sai itu. Dia memperhatikan Sai secara diam-diam sambil pura-pura menyimak mata pelajaran sejarah yg diajarkan Asuma.

'Shimura... Dimana rasanya aku pernah mendengar nama itu?' batin Ino penasaran.

Di Kelas Tenten (2-2):

Setelah mendengar ucapan Iruka, Kurenai segera masuk kembali kedalam kelasnya dg Tenten mengekor dibelakangnya.

"murid-murid, kita kedatangan murid baru hari ini! Silahkan memperkenalkan dirimu Yasuhara-san!" kata Kurenai yg dijawab anggukan dari Tenten.

Tenten segera merapikan posisi-nya dan berdiri layaknya seorang bangsawan. Elegan tapi tegas disaat yg bersamaan. Matanya berkilat tajam menandakan keseriusannya saat ini.

"Watashi namae Yasuhara no Tenshi desu! Yoroshiku! Semoga saya tidak terlalu merepotkan kalian semua saat disini!" kata Tenten setenang dan sesopan mungkin.

Semua disana lumayan terkagum dg sikap Tenten yg lebih wajar daripada mereka. Padahal mereka dari keluarga terpandang tapi sikap mereka seperti monyet yg bergantungan dipohonnya.

"baiklah Tenshi-san, kau bisa duduk disebelah Lee-san! Rock Lee, angkat tanganmu!" kata Kurenai dg senyum diwajahnya.

Seorang pemuda berambut hitam mengkilat yg ditata seperti mangkuk berkilau yg terbalik mengangkat tangannya dg semangat. Alis matanya cukup tebal dan tampangnya seperti seorang idiot bodoh yg over semangat.

Tenten berjalan kearah bangku disebelah pemuda bernama Rock Lee itu. Dia melihat Lee yg tanpa sengaja menyadari hal itu dan balik melihatnya juga.

"salam kenal Tenshi-san! Aku Rock Lee dan aku adalah kartu ass klub boxing! Semoga kita bisa berteman lebih dekat lagi di masa muda kita ini!" kata Lee penuh semangat sambil memamerkan jempol dan gigi putihnya.

Tenten sedikit sweatdrop. Ternyata betul di biodata palsunya. Dia benar-benar tidak suka orang bodoh apalagi yg idiot.

"i-iya...salam kenal juga..." kata Tenten berusaha setenang mungkin.

"bagaimana kalau saat istirahat nanti kita latihan bersama teman sekaligus rival dan kakak kelasku!? Kita latihan sekaligus adu memanah, bela diri dan atletik! Kau pasti puas jika berlatih bersamanya, dia sangat berbakat! Apalagi dia berasal dari klan Hyuga yg terhormat!" kata Lee dg wajah berbinar.

'hm... menarik juga! Aku penasaran dg kemampuan si Hyuga ini! Lagipula olahraga sedikit tidak masalah, kan?' batin Tenten menimbang-nimbang.

"baiklah! Diamana?" kata Tenten tersenyum kecil.

"kita kumpul di halaman belakang sekolah tempat latihan memanah! Aku akan menjemput senpai dulu, kau boleh ke kantin dulu atau terserah selama menungguku!" kata Lee bersemangat seperti biasa.

"hm..." Tenten hanya mengangguk mengerti.

Ternyata orang bodoh dan idiot tidak seburuk itu. Terkadang!

.

.

.

.

Sementara itu disebuah rumah dinas di sekolah USHS. Terlihat sebuah sosok yg tengah merokok didepan T.V-nya. Ponsel orang tersebut berbunyi diatas meja kecil disebelah sofa yg dia duduki. Dia mengambil ponsel itu dan mengangkatnya.

"Moshi-moshi?" kata sosok itu kepada yg ada diujung satu lagi telfon itu.

"Moshi-moshi! Ini aku!" kata seseorang di ujung satu lagi.

"hm... ada apa?" tanya sosok itu.

"aku mendapat sebuah informasi terbaru!" kata orang diujung telfon.

"cepat katakan!" kata sosok itu menyesap kopinya.

"begini, ini tentang pusat kemiliteran Senju! Mereka mengirim beberapa anak-anak mereka untuk menyelidiki kasus pembunuhan beruntun yg kau lakukan itu!" kata pria diujung satunya lagi dg nada sedikit takut.

"dasar payah! Pelankan sedikit suaramu!" bentak sosok itu. "jangan khawatir, selama mereka belum menemukan bukti bahwa akulah pelakunya, aku masih aman! Tentu saja aku akan mengikut campurkan anak buahku jika mereka mulai mencurigai dan memata-matai aku!" jelas sosok itu tersenyum puas.

"aku hanya memperingatkan anda untuk hati-hati! Salah satu murid disekolah ini sedang mengincarmu!" kata pria diujung satunya lagi.

"iya, iya aku tau! Untuk sekarang bersantai saja dulu! Aku ini bukan penjahat tingkat amatir! Mereka pasti tidak mungkin mendapat petunjuk bahwa akulah si pelaku pembunuhan yg sebenarnya pembunuhan beranta itu!" kata sosok itu tenang dan tertawa senang.

"hm, aku tau itu juga! Semoga berhasil! Aku sedang ada urusan mendadak jadi untuk sementara tidak bisa membantumu! Jaa nee!"

Piiits

Tuuuuuttts. tuuuuuuttts.

Sambungan telfon itu terputus secara sepihak. Sosok itu kembali meletakkan ponselnya di meja kecil itu. Dia mengambil sebuah map berisi sebuah data dokumen tentang sesuatu. Sosok itu mencoret sebuah gambar seorang pria berambut putih. Lalu dia membalikkan halaman dokumen itu lagi dan melihat kesebuah gambar pemuda bersurai biru gelap, mata hitam dan kulit berwarna sao matang.

Sosok itu menyeringai dan mengambil sebuah pisau yg juga ada di meja kecil samping sofanya itu.

.

.

.

"next target, Lock!"

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

Halo semua! Lama tak jumpa ya!

Gimana cerita yg ini senpai? Aneh? Norak? Berlebihan? Gaje?

Tolong refiew dan beri saran ya senpai! Aku belum biasa bikin cerita kayak gini jadi mohon saran arus ceritanya senpai!

Maaf ngga bisa update kilat dan maaf cerita saya yg lainnya nggak bisa segera dilanjutin!

Sekali lagi, tolong refiew dan beri saran ya senpai!

Jaa matta ashita minna-san!~