Kumengerjap mataku beberapa kali membiasakan dengan terang terhadap cahaya yang masuk keretina mataku. Kupandang sekeliling dan kumenemukan beberapa wajah tengah menatap intens. Lagi kumengerjap mataku, mencoba mengenali wajah yang menatap. Dan hasilnya aku tak mengenali mereka satu pun.

"dia sadar" teriak seorang bertopeng aneh. Lalu kedua wajah yang lain hanya menatap datar.

"dimana ini?" tanyaku pada dua orang yang berada didekatku. Mereka saling memandang sejenak,kemudian ku melihat salah satu pemuda berambut merah dengan wajah yang bagai boneka mulai membuka bibirnya untuk berbicara, "ditempat kami" jawabnya datar.

Kutautkan kedua alis mataku bingung. Tak lama kulihat lima orang termasuk seseorang bertopeng tadi datang mendekatiku. Mereka memandangku dengan pandangan yang tak kumengerti.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya seorang pemuda dengan mata hitam kelam, wajah nya lebih terlihat memenangkan daripada keenam lainnya.

Aku menggangguk kecil, "kurasa baik" jawabku singkat. Pemuda itu tersenyum kecil.

"Aku dimana?" tanya ku lagi karena kurang puas dengan jawaban sebelumnya.

"Ditempat kami" jawab pemuda itu, lagi kutautkan kedua alis bingung. Melihat kebingunganku pemuda itu menarik diriku bangun dari tempat tidur yang tadi kutempati, ia menarik ku menuju jendela yang terbuka.

Mata ku terbelalak ketika melihat yang ada didepanku.

"Tempat macam apa ini?" ucap ku kaget. Didepan ku terpampang jelas Pohon-pohon besar—jauh lebih besar dari pohon pada umumnya— dan berbagai binatang dengan bentuk jauh dari kata normal dan lebih mengejutkan mereka dapat berbicara.

Apa aku bermimpi? Oh ya ampun apa yang terjadi?

Wonder Land,eh?

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru,KyuuNaru,xxxNaru.

Rated : T

Genre : adventure

Author: Thief in Midnight

Warning : OOC,Imajinatif,typos,abal,dll. Don't blame author if u don't like it.

Mata ku terpaku. Tidak percaya dengan yang kulihat. Pemuda disampingku menepuk pundakku pelan menyadarkan ku dari keterkejutan.

Melihatku kebingungan seorang pemuda dengan rambut pirang panjang datang mendatangiku. "kami menemukanmu didekat gerbang menuju Istana Ratu" ucap pemuda manis itu dengan nada cueknya.

Aku terduduk lemas,mencoba mengumpulkan ingatan yang tersisa.

"aku bertemu pria aneh lalu berjalan menuju belakang rumah,melihat lubang besar menganga,manusia kelinci , menendang,terjatuh, dan tiba-tiba datang kemari" gumam ku bingung sendiri dengan yang ku alami.

# Author POV#

*Flashback

Sebuah rumah besar bah Istana-istana yang ada pada negeri dongeng dengan cat berwarna putih gading nampak menjulang gagah dan indah. Seorang pemuda berambut pirang pendek mengangkat koper keluar dari kereta kuda. Menatap sejenak tempat yang akan dijadikan tempat liburannya selama musim panas. Pemuda pirang dengan tiga garis tipis menghiasi kedua pipi nya itu berjalan masuk melewati gerbang besar yang bagian atasnya terlilit tanaman merambat.

"kau sudah datang Naruto" sambut seorang pria paruh baya dengan rambut putih panjangnya. Dengan segera pemuda berambut pirang yang dipanggil Naruto berlari mendatangi pria itu meninggalkan kopernya begitu saja didekat gerbang. Ia memeluk pria berambut putih itu. "Jiraiya-san" ucap nya riang memanggil pria yang tengah tersenyum cemerlang.

Setelah acara peluk memeluk itu selesai Naruto lekas mengambil kembali koper yang ia taruh didekat gerbang. Ia melangkah berbarengan dengan Jiraiya.

Naruto Namikaze seorang pemuda keturunan bangsawan, Ayah nya Minato Namikaze adalah seorang Menteri dan Ibunya Kushina Namikaze adalah seorang ibu rumah tangga yang biasa. Dan Jiraiya adalah teman ayahnya yang sudah ia anggap sebagai ayah sendiri. Hari ini adalah pertama libur musim panas, setiap hari nya Naruto harus belajar di Sekolah khusus bangsawan karena kepadatan jadwalnya selama disekolah membuat kedua orang tua Naruto menyarankan nya untuk mengambil liburan musim panas di rumah Jiraiya yang terletak didaerah pedesaan yang cukup nyaman untuk disinggahi.

Naruto dan Jiraiya berjalan memasuki rumah sambil mengobrol mengenai kehidupan sekolah Naruto, terlihat kedua nya asik berbincang.

"selamat datang di rumah sederhana milikku ini Naruto, semoga kau betah" ucap Jiraiya senang sambil menepuk pundak Naruto ketika mereka sudah memasuki rumah itu. Naruto mengedarkan pandangannya.

Naruto tersenyum,"Jiraiya-san terlalu merendah, tempat ini sungguh menakjubkan" jawab Naruto senang dan sopan.

Jiraiya membawa Naruto menuju kamar yang akan ditempati Naruto selama liburan.

"ini adalah kamar mu,gunakan semau mu anggaplah seperti rumah sendiri"

"terima kasih"

"kalau begitu selamat istirahat" ucap Jiraiya tenang sebelum menutup pintu dan pergi.

"tunggu Jiraiya-san" cegah Naruto pelan, Jiraiya memutar tubuhnya menghadap pemuda pirang itu. "hm?" gumamnya pelan.

"apa aku boleh berkeliling sebentar?" tanya Naruto pelan.

"tentu saja" jawab Jiraiya cepat, "tapi berhati-hatilah tempat ini menyimpan banyak misteri" lanjut Jiraiya. Wajah Naruto terlihat bingung.

"hahaha tenang saja aku hanya bercanda" ralat Jiraiya cepat setelah melihat raut wajah Naruto yang bingung. Naruto tersenyum tipis kemudian Jiraiya menghilang dibalik pintu.

Naruto melepaskan Jas hitam yang sejak tadi terpasang rapih ditubuhnya, menaruhnya pada tempat tidur lalu melonggarkan sedikit dasi hitamnya. Ia melangkah mendekati jendela besar yang ada dikamarnya. Menatap pemandangan indah yang disuguhkan alam sekitarnya. Seulas senyum tipis mengembang dibibir manisnya.

15 menit kemudian matanya terpicing memandang sesuatu.

Telunjuknya tangan kanannya mengarah kedadanya sendiri. "saya?" gumam Naruto bingung.

Dari arah pandang Naruto ia melihat seorang dengan pakaian formal lengkap dengan jas hitam dan dasi kupu-kupu beserta topi hitam. Dari kejauhan orang itu melambaikan tangannya. Perlahan orang itu berjalan menjauh. Merasa penasaran Naruto pun bergegas keluar kamarnya dan menuju tempat orang itu terlihat tadi tanpa peduli saat ia keluar kamar sang paman memanggilnya.

Naruto memandang sekeliling tempat ia melihat pemuda itu. Dengan nafas terengah sehabis berlari ia mengitari tempat itu yang ternyata sebuah rumah tua.

"Hei tunggu!" teriak Naruto begitu melihat sekelebat bayangan pemuda lewat diantara pepohonan disekitar rumah tua yang kini sedang ia amati. Ia melangkah mengikuti pemuda itu hingga sampai pada bagian belakang rumah.

Pemuda yang sejak tadi dikejarnya berhenti berlari tepat didepan sebuah pohon oak yang cukup besar. Wajah pemuda itu tertutup topi nya sendiri namun jelas terlihat dari bibirnya bahwa pemuda itu tengah tersenyum.

"kenapa anda memanggilku?" tanya Naruto pelan sambil berjalan mendekati pemuda yang hanya terdiam. Semakin Naruto mendekat semakin pemuda itu berjalan mundur.

"Jaa ne" ucap pemuda itu tiba-tiba dan langsung menjatuhkan dirinya kedalam lubang besar yang ada didekat akar sang pohon.

"Hei!tunggu" cegah Naruto cepat, ia melangkah mendekati pohon Oak itu melongok kedalam lubang. Ternyata lubang itu cukup lebar hingga bisa memuat manusia, pikir Naruto.

Setelah melihat jika lubang itu hanya memiliki kedalaman kurang dari satu meter,Naruto menegakkan tubuhnya kembali.

"Aneh" gumam Naruto bingung. Bagaimana bisa manusia menghilang dalam hitungan detik kedalam sebuah lubang?

"Apanya?" sebuah suara nyaring terdengar dari belakang tubuh Naruto,sontak ia segera menengok dan tubuhnya menjadi kaku. Seorang bocah lelaki berambut merah darah dengan tato 'ai' pada jidat nya dan mengenakan pakaian jas rapih, tapi yang membuat berbeda justru sebuah telinga panjang layaknya telinga 'Bucks Bunny' jika kalian pernah melihat kartun tersebut.

"oh hai Naruto" sapa makhluk yang bisa dibilang setengah manusia dan setengah kelinci itu dengan ramah. Naruto masih terdiam kaku.

BUG.

"uwaaaa" jerit Naruto frustasi ketika tubuhnya ditendang mendadak oleh bocah itu dan menyebabkan dirinya terjatuh kedalam lubang.

'tenang lubang ini hanya satu meter' pikir Naruto menenangkan dirinya, namun ada hal jangal yang mengusik hati Naruto.

"kenapa aku belum mencapai tanah?" tanya Naruto pada dirinya sendiri.

"loh loh.. jangan-jangan—uwaaaaa" jerit Naruto lagi ketika ia sadar jika lubang yang ia lewati ini tidak berdasar.

.

.

*Flashback End

Naruto menepuk pipinya pelan berharap ia hanya bermimpi, namun ia tetap berada diruangan itu bersama 7 pria yang tidak dikenalnya.

#Naruto POV#

Pemuda berambut hitam panjang itu menatapku bingung.

"Nama mu?" tanya salah seorang dari pemuda itu yang berambut jingga. Aku mendongak menatap datar pemuda jingga itu.

"Namikaze Naruto" jawab ku pelan. Wajah ketujuh pria itu terlonjak kaget membuatku semakin bingung dengan yang terjadi.

"jadi ini orang yang dicari ratu?" sergah pria bertopeng aneh. Ketujuh orang itu menatapku dengan teliti. Merasa risih aku pun bertanya, "Ada apa?"

Mereka tiba-tiba tersenyum. Membuat bulu kudukku meremang aneh. Aku pun beranjak dari posisi dudukku karena merasa aneh dengan pandangan ketujuh orang dihadapanku.

"Perkenalkan nama ku Itachi" ucap pemuda yang tadi menarikku untuk melihat jendela. Aku mengangguk mengerti.

"Sabaku Sasori" ucap pemuda berambut merah dan berwajah bagai boneka.

"Deidara" kali ini pemuda manis berambut piranglah yang berbicara.

"Hidan" pemuda berambut klimislah yang berbicara, "Pain" ucap pemuda berambut jingga. "Tobi" kali ini pemuda bertopenglah yang berbicara,entah kenapa melihat pemuda ini membuatku ingin tertawa. Terakhir aku pun menatap pemuda berambut merah agak panjang dan berbadan kurus yang belum bicara sedikit pun sejak tadi.

"Nama nya Kyuubi" kali ini yang memperkenalkan justru Itachi. Kutatap baik-baik pemuda berambut merah itu, pemuda yang cukup tampan andai sikap nya tidak sedingin es mungkin dia akan terlihat lebih sempurna.

Setelah acara perkenalan itu aku beranjak keluar dari kamar tanpa sepatah kata pun.

#Author POV#

Ketujuhnya terhenyak kaget ketika melihat Naruto memegang gagang pintu. Kyuubi yang berdiri dekat dengan pintu segera menangkap tangan Naruto.

"Mau kemana?" tanya Deidara sedikit kesal karena tamu nya dengan tidak sopan meninggalkan ruangan tanpa pamit.

"Pulang" jawab Naruto datar. Ia menatap tangan Kyuubi yang masih menggenggam tangannya.

Kyuubi menatap sinis kearah Naruto kemudian menarik lengan Naruto keras hingga pemuda blonde itu terjatuh kelantai dengan keras.

Sedikit meringis Naruto menatap Kyuubi tajam.

"Maaf,Kyuubi memang begitu" ucap Itachi lembut, tangan kanannya terulur untuk membantu Naruto berdiri.

"aku hanya ingin pulang" ucap Naruto kesal sambil menatap Kyuubi, sedang yang ditatap hanya membuang wajahnya kesamping. Naruto menerima uluran tangan Itachi dan segera bangkit.

"kurasa kamu tidak akan bisa pulang dengan selamat" ucap Pain datar.

"apa maksudmu?" tanya Naruto bingung.

DRAK DRAK DRAK.

Terdengar suara seperti puluhan langkah kaki. Ketujuh orang itu saling pandang kemudian dengan panik mereka berusaha menyembunyikan Naruto dengan mendesaknya kedalam lemari pakaian.

"apa yang kalian lakukan?" tanya Naruto datar

"cepat sembunyi bodoh" komentar Deidara pedas sambil mendorong kuat tubuh Naruto agar memasuki lemari. Namun Naruto berontak dengan kedua tangan yang memegang sisi lemari kuat enggan masuk.

"sembunyi dari apa?" tanya Naruto lagi. "Pasukan ratu! Jika mereka menemukan ada pria yang masih belum ditangkap maka dengan senang hati pasukan itu akan menyeretmu dalam bahaya" jelas Deidara lagi dengan cepat.

"ha?" gumam Naruto bingung. "bukan saatnya berhah ria! Cepat masuk" kali ini Tobi dan Sasori membantu Deidara memasukan Naruto. acara dorong mendorong pun terjadi.

"tunggu bagaimana jika pasukan itu melongok kelemari?" celetuk Naruto diantara usahanya melawan dorongan Tobi,Deidara dan Sasori. Ketiga nya berhenti mendorong dengan wajah bodoh mereka baru menyadari jika yang baru saja Naruto katakan ada benarnya.

"dasar bodoh! Sembunyikan saja di kamar mandi" kali ini Hidan menyeletuk.

Naruto menggeleng kuat, "Bagaimana jika mereka juga memeriksa kamar mandi" ucap Naruto membuat Hidan terdiam menyadari kebodohan kata-katanya.

"sembunyikan dikandang Manda saja" usul Tobi dengan telunjuk tangannya terangkat keatas.

"Manda?" ulang Naruto.

"kau gila,dia bisa dimakan ular raksasa itu tolol" tukas Deidara kesal dengan usul Tobi.

"hiks Deidara marah huaaa" tiba-tiba Tobi berlari keluar ruangan dengan menangis seperti anak kecil.

"bodoh kenapa dia berlari kearah pasukan itu!" jerit Deidara frustasi ketika ia sadar kepergian Tobi justru membuat pasukan itu akan sadar posisi keberadaan mereka.

"selamatkan diri kalian!" jerit Hidan. Kemudian Sasori dan Deidara melompati jendela kemudian pergi entah kemana. Hidan pun ikut melompati jendela.

Dengan wajah polos dan bingung Naruto memandang manusia yang tersisa.

"lalu bagaimana dengan acara pulangku?" tanya Naruto.

Kyuubi mengedikkan bahu kemudian ia menyatukan kedua tangannya dan berkata, "kai!" .BOOFT. Kyuubi pun menghilang meninggalkan kepulan asap putih.

Itachi dan Pain membuang nafas berat, mereka menatap Naruto sebelum ikut pergi.

"dengar! satu hal yang bisa membuatmu pulang.. Kalahkan Ratu" ucap Pain kemudian Pain pun ikut menghilang meninggalkan kepulan asap.

"sekarang sembunyikan dirimu jangan sampai tertangkap ratu..ini" Itachi memberi botol kecil berisi cairan berwarna keunguan.

"hm?" sebelah alis Naruto terangkat.

"gunakan saat genting" Ucap Itachi kemudian tubuhnya berubah menjadi belasan gagak.

Angin bertiup pelan. Naruto mengerjapkan matanya menyadari kini dirinya tertinggal sendiri ditempat ini. DRAK DRAK DRAk. Langkah prajurit itu makin mendekat.

"Tidaaakkk! Lepaskan aku!" terdengar jeritan suara yang berasal dari luar dan dapat dikenali jika itu adalah jeritan Tobi.

Naruto mengedarkan pandangannya mencari jalan keluar. Otaknya yang pintar bekerja cepat memanfaatkan segala yang ada untuk menyelamatkan diri.

To Be Continued..

Hi aku author baru.. kalian bisa memanggilku apa pun yang kalian suka asal tidak bermakna buruk

Jika ada diantara reader dan senpai yang merasa ceritaku pasaran, maka apa mau dikata memang ini hanya remake dari Alice in wonderland namun versi saya. Saya juga tidak memplagiat karya orang, jika merasa ada karya yang mirip dengan ini saya mohon maaf tapi sumpah ini asli ide ku tanpa 'nyontek'.

NEXT CHAP:

Sang Alice pun harus bertemu dengan orang gila bertopi untuk membantunya keluar dari dunia yang sangat fantasi ini. Terjebak dan kabur itu lah keberuntungan sang Alice.