Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Love Story In Four Seasons : Natsu Koi © Kyuuta Shin MT

Pair : Midorima Shintarou x Takao Kazunari

Genre : Humor, romance

Rated : T

Warning! OOC!, GaJe, TYPO, gak sesuai EYD, KLISE, Shonen-ai, Boys Love, dll.

"Hope you like it"

.

.

.

.

Chap 1 : My Lucky Item, Is You

.

.

.

.

Ditengah cuaca cerah berkawan mentari dengan semangat memancarkan mentarinya, Midorima Shintarou telah mengukuhkan jika hari itu adalah hari tersial dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Sudah puluhan toko yang ia masuki, tapi sang lucky item belum kunjung sampai di genggamannya juga. Padahal sekarang sudah siang.

"Sesuatu yang lebih kecil darimu, imut, dan langka. Apa itu?!"

Midorima mengerang kesal untuk yang kesekian kalinya. Demi apa, biasanya juga oha-asa selalu langsung menyatakan benda apa yang akan menjadi 'jimat' dalam kurun waktu 24 jam, tapi kenapa sekarang yang diberikan hanya sebuah clue?

Buk!

"Aa―ittai!" Midorima mengusap pelan kepalanya yang terkena lemparan kaleng bekas dari seorang bocah. Dahinya sedikit berkedut. Inilah yang terjadi jika ia belum menemukan lucky itemnya! Dia akan tertimpa sial!

Tin! Tin!

"Shin-chan~!"

Ditengah kesengsaraannya akan lucky item yang belum didapat, indra pendengarannya menangkap nama akrabnya tengah disuarakan dengan volume yang cukup keras. Dinaikkan pandangannya, dan mendapati seorang pria bersurai hitam tengah menggoes rickshaw dengan semangat, mendekati dirinya.

"Fyuuh~ Shin-chan~! Kenapa kau terduduk nelangsa di pinggir jalan? Kau tidak beralih profesi menjadi pengemis 'kan?"

Pemuda itu memberhentikan rickshawnya tepat dihadapan Midorima. Tetap menumpukan diri pada sepeda, dan menatap kasihan Midorima.

"Apa yang kau lakukan disini, nanodayo?"

"Hng? Ini musim panas Shin-chan. Jadi aku ingin berjalan-jalan sedikit."

"Dengan sepeda gerobak itu? Sungguh membuat malu saja, nodayo,"

Takao mendesah pelan mendengar kalimat hinaan Midorima. Sudah biasa.

"Lalu? Kau sendiri sedang apa duduk dipinggir jalan seperti ini? Mau mengemis? Astaga Shin-chan, kau pintar, berbakat, tampan lagi, kenapa―"

"―Aku sedang mencari lucky itemku, Baka! Jangan bicara sembarangan!" berang Midorima. Enak saja ia dikatai mau mengemis.

"Oh, kupikir―"

"―Daripada menduga seperti itu, lebih baik kau membantuku mencari lucky item," Midorima segera memotong perkataan Takao dan meminta bantuan –secara tidak langsung.

"Hm? Memangnya lucky itemmu hari ini apa?" Takao menatap Midorima penasaran. Pasalnya, biasanya pemuda itu sudah mendapatkan sang 'jimat' saat di pagi buta, nah, sedangkan sekarang sudah siang, tapi dia belum mendapatkannya juga? Ini membuat Takao tertarik.

"Sesuatu yang lebih kecil dariku, imut, dan langka, nanodayo."

Takao mengernyitkan dahi dalam. Sesuatu yang lebih kecil dari tubuh raksasa Midorima? Banyak! Tapi, imut dan langka?

Sedangkan Midorima yang tetap bertahan dalam posisi duduknya, kini malah menatap Takao tanpa kedip. Diperhatikannya pemuda itu yang memasang pose berpikir –sebelah tangan dilipat dan tangan satunya menyangga pipi. Juga bibir yang sesekali digerakkan pelan, menggumam. Entah kenapa terlihat sangat kawai di mata Midorima.

".. gacha, mungkin?"

Netra keabuan itu diturunkan dan menatap dirinya penuh keraguan.

"Bukan. Aku sudah mencobanya tadi, dan aku tetap terkena sial. Coba pikir lagi,"

Sesungguhnya Midorima hanya sedang mencari alasan―dan bohong sedikit. Ia belum ingin melepas pandangan dari sosok dihadapannya. Tatapannya semakin intens. Dahi yang sedikit mengernyit, bibir yang dikerucutkan, serta jari telunjuk yang diketuk-ketukkan ke dagu. Membuat Midorima semakin sulit mengalihkan pandangan dan pikiran.

".. apa ya?" Terdengar gumaman itu disuarakan beberapa kali.

"Sesuatu yang lebih kecil dariku, imut, dan langka," Midorima mengulanginya.

"Iya, Shin-chan, aku sedang memikirkannya sekarang," Takao mengerang.

Kini Midorima benar-benar memperhatikan Takao, dari atas sampai bawah. Dan beberapa detik kemudian ia memikirkan satu kemungkinan gila –tapi menarik dan menyenangkan untuknya.

Takao memang memiliki tinggi 176 cm, tapi jika diperhatikan lagi, dia tetaplah lebih kecil dibanding Midorima 'kan? Lalu imut. Tidak ada yang lebih imut dari Takao yang sedang berpikir dengan pose lucu seperti sekarang, atau –contoh lebih ekstremnya- mendesah hebat di bawahnya. Itu adalah hal terimut yang pernah Midorima lihat―dan langka? Jawabannya sudah jelas. Manusia mana yang tetap mau bersama dengan pemuda bermulut cabe macam dirinya? Sudah di sinisi terus, dijadikan babu pula. Ya hanya Takao seorang!

Midorima mencetak seringai saat pikiran absurd itu terlintas dipikirannya. Dibangkitkan tubuhnya, dan berjalan mendekati Takao.

"Ayo kita pulang sekarang, nanodayo."

"Eh? Tapi lucky itemmu?"

Seringai Midorima makin lebar. "Sudah kutemukan,"

Takao menatap Midorima penuh tanya. "Heeh? Mana mana?! Aku ingin lihat!"

Midorima meraih lengan Takao dan menariknya. "Ini dia, lucky itemku."

".. Aku?"

"Ya, kau adalah lucky itemku. Jadi, selama 20 jam kedepan kau bersamaku. Tidak boleh menjauh dariku sedikit pun." Midorima menarik pergi Takao dengan jari saling bertautan.

"Tapi―sepedanya!"

"Tinggal 'kan saja disana. Tidak akan ada yang mau mencuri sepeda butut itu, nanodayo." Balas Midorima santai.

"Shin-chan!"

Midorima tersenyum tipis. Sepertinya ia harus menarik ucapannya. Ditengah cuaca cerah berkawan mentari dengan semangat memancarkan mentarinya, ia, Midorima Shintarou mengukuhkan jika hari ini adalah hari terbaik dalam hidupnya. Lucky item sudah ia dapatkan, dan dalam bentuk pemuda cerewet namun sangat manis untuknya. Sungguh sebuah keberuntungan ganda.

.

.

.

OWARI

Hoo~

Project kedua dimulai. Dimulai dengan series Natsu Koi! Ya, selama musim panas ini, mungkin saya akan mem-post beberapa fict pendek berchapter namun setiap chapternya beda-beda kisah. Saya pusing kalau mau buat ff berchapter beneran. Pusing euy.. dua ff berchapter aja udah cukup/?

Dan.. bagaimana? Apa ini sangat hancur sampe gak ada yang mau baca? Atau di stop aja sampai disini? Itu semua tergantung reaksi nanti. Saya butuh feedback. :"

Dan terima kasih yang udah menyempatkan diri baca ff gaje ini :"

See you next story!

Love,

Kyuuta Shin MT