Warning! Semua Character OOC

Terinspirasi dari Anime Outbreak Company dengan banyak bumbu di sana - sini

Apa yang akan kalian lakukan ketika hobi yang kalian tekuni se-umur hidupmu ternyata itu adalah sebuah boomerang untuk negaramu sendiri?. Cerita ini berawal saat aku masih SMA. Biar ku perkenalkan diriku saat itu. Namaku adalah Sasuke Uchiha tinggal di sebuah kos-an kecil di ujung Selatan Kota Bandung dan bersekolah di sebuah SMA terkenal di daerah itu. Aku tidak ingin bercerita banyak tentang sekolahku karena terlalu banyak kenangan pahit di sana hingga membuatku menjadi seorangHikikomori. Menghabiskan waktuku untuk menonton anime dan game serta mengoleksi banyak Character Figure dan hal - hal yang dilakukan kebanyakan Otaku lainnya.

Dunia Manga dan Anime telah ku lalui sejak kecil. Saat itu ketika umurku 6 tahun papa memberikanku hadiah karena mendapatkan juara satu saat perlombaan Calistung (Baca Tulis dan Hitung). Hadiah pertamaku adalah Komik berjudul Naruto. Sejak saat itu setiap ada waktu senggang ku sempatkan untuk membaca komik itu, sampai aku tidak pernah bersosialisasi dengan dunia luar.

Saat ini di apartemenku aku sedang menjawab 200 kuesioner tentang anime dalam waktu 2 jam. 'Katanya' jika aku bisa menjawab kuesioner itu sejumlah uang akan ku dapatkan namun harus menemui pihak perusahaan. Karena tergiur oleh uang dan pertanyaannya menarik untuk di jawab serta uang saku sudah hampir habis karena ku pakai untuk membeli sebuah Nendroid akhirnya kuputuskan untuk menjawabnya. Tanpa searching di google, semua pertanyaan berhasil ku jawab dan mendapatkan nilai sempurna 'ah aku berhasil menjawabnya' batinku.


~Esok harinya~

"Selamat Sasuke-san, kau telah menjawab kuesioner itu dengan sempurna." Ucap Direktur itu.

"Ah Terima kasih. Saya senang kalau hobi saya ini bisa menghasilkan uang" jawabku dengan nada gembira

"Tidak justru saya yang harus berterima kasih, pertanyaanmu membantu perusahaan kami. Bagaimana kalau anda bekerja sama dengan perusahaan kami?" Ungkap direktur itu.

"Boleh saja, tapi bisnis apa yang perusahaan anda jalankan?" Tanyaku.

"Oh iya, mumpung masih sempat bagaimana kalau kita bersulang untuk merayakan kesuksesan anda?" Kata Direktur itu balik bertanya sambil memberikan segelas cola kepadaku.

"Baiklah" Ungkapku.

"Merdeka!" Teriak Direktur itu sambil mengangkat gelasnya. Aku pun mengikutinya dan langsung menenggak cola itu. Sekilas kulihat direktur itu tidak meminumnya.

"Kembali lagi ke topik, jenis bisni-" Perkataan Sasuke terpotong karena ia merasakan kantuk yang amat sangat. Dan akhirnya ia pingsan seketika.


~Pagi Hari~

Begitu tersadar dari tidur, aku merasakan badanku sangat berat mungkin itu efek dari obat tidur yang kemarin aku tenggak. Aku memaksakan untuk bangkit dan kulihat sekitarku. Sebuah kasur untuk seorang raja sedang ku tempati dengan ruangan yang sangat luas. Namun saat ku lihat di sampingku, seorang gadis dengan rambut merah muda bermata hijau dengan mengenakan pakaian pelayan sedang berdiri menatapku.

"AAA! Maid-san! Maid-san Asli!" Teriakku karena takjub melihat indahnya pelayan itu terlebih lagi, dadanya itu! berisi!

"..." Pelayan itu tidak berbicara apapun namun bibirnya terlihat mengucapkan sesuatu.

"Are? apakah kau mengatakan sesuatu?" Tanyaku.

"..." Sekali lagi ia tidak berbicara namun expresi mukanya terlihat sedang katakutan sambil menyerahkan sebuah wraith band kepadaku.

"Apa kau ingin aku mengenakan ini? baiklah aku akan memakainya." Ucapku sambil mengambil wraith band itu dan memakainya di tangan kananku.

"Akhirnya aku bisa berbicara denganmu danna-sama" Ucap pelayan itu dengan senyuman manis disertai semburat merah di pipinya.

"Ahaha iya... T-Tunggu! danna-sama!?"

"Ya, perkenalkan namaku Haruno Sakura mulai hari ini danna-sama akan aku layani. Apapun permintaanmu akan ku kabulkan termasuk..." Perkataan pelayan itu yang bernama Sakura terpotong karena wajahnya memerah padam.

"Heeee!" Teriakku tanda betapa terkejutnya dengan kejadian hari ini.

"Cukup sampai disitu perkenalannya!..." Seorang gadis lain muncul dari balik pintu dengan suaranya yang tegas. Wajahnya terlihat tegas dengan rambut pirang pendek serta kacamatanya menambah kesan serius di wajahnya itu dan juga OPPAINYA ITU LEBIH EXTRA!

"Hmm... Sexy..." Ucapku sambil menyeringai sambil menatap ke arah dada gadis pirang itu.

"A-apa yang kau lihat! hmpff...! P-perkenalkan, namaku Tsunade Senju disini aku adalah pengawalmu! hmpff!" Ucap gadis pirang itu yang diketahui namanya adalah Tsunade.

"Tsun- Tsundere!" Teriakku karena baru pertama kalinya aku melihat karakter tsundere asli.

"Bukan bodoh! namaku Tsunade bukan Tsundere! hmpff!" protes Tsunade tidak mau namanya di ganti.

"Ahh... iya juga... Tunggu Tsunade, bisakah kau jelaskan dimana kita berada?" Tanyaku karena bingung akan semua hal ini. Tapi menikmatinya hehe.

"Hehe... biar ku jelaskan semua, Selamat datang di Elden Tale tempat dimana Elf, Dwarf dan Manusia hidup!" Jelas Tsunade sambil membukakan jendela kamar yang besar itu.

Aku segera malihat keluar. Kulihat hamparan hutan dan padang rumput yang saaaaaaangat luas dan di tengahnya ada sebuah kastil yang sangat tinggi dan megah disertai cicitan burung yang terlihat aneh namun merdu di telingaku. Saat kulihat ke atas sebuah bayangan muncul melintasiku.

"Astaga! sebuah maksudku sekor Naga!" Teriakku karena terkejut sumber dari bayangan tersebut adalah sebuah naga.

"Yap, itu benar matamu tajam juga sasuke-kun" ucap Tsunade.

"Melihat aku bingung karena kejadian ini, Sakura berkata padaku.

"Danna-sama, sebentar lagi anda akan bertemu dengan penguasa tertinggi" Ucap Sakura.

"Penguasa tertinggi? tunggu apakah aku kesatria terpilih yang akan membantu Raja dan kemudian akan tumbuh rasa Cinta terlarang antara kesatria dan Putri?" Ucapku dengan semangat.

"He? Aku tak mengerti maksudmu tapi anda harus bertemu dengan penguasa tertinggi" Ucap Sakura.

"Sebelum bertemu dengan Penguasa tertinggi, kau harus bertemu dengan direktur." Kata Tsunade.

Aku menuruti kata - kata mereka. Dengan menaiki sebuah kereta kencana, aku menuju tempat yang Tsunade bilang Direktur. 20 menit kemudian sampailah aku di tempat tujuan. Tampaklah seseorang yang tidak asing untukku.

"Kau!" Pekikku.

"Selamat Pagi Sasuke-kun." Sapa Pria paruh baya itu yang aku ketahui adalah direktur yang kemarin membiusku.

"Apa maksud semua ini direktur-san" Tanyaku.

"Biar ku jelaskan semua. Seminggu yang lalu di daerah Gunung semeru kami menemukan sebuah lubang yang tiba - tiba muncul. Para pemerintah segera menugaskan beberapa pasukan khusus gabungan dari Brimob dan Densus 69 untuk memeriksa lubang tersebut. Dan ternyata lubang itu telah masuk ke dalam dunia ini. Kami membawamu ke sini untuk menyebarkan budaya Otaku. Entah kenapa dari semua budaya se-dunia yang kami tawarkan, hanya Budaya otakku lah yang mereka ingin ketahui." Jelas Direktur itu.

"Hee!? Aku? kenapa harus aku?" Tanyaku dengan nada terkejut.

"Kau menjawab kuesioner itu dengan sempurna hingga kami berpendapat, kau lah yang paling cocok untuk ini." Jawabnya.

"Begitu ya, terlebih dahulu, bolehkah aku mengetahui nama anda?" tanyaku hati - hati.

"Oh, maaf atas ketidaksopananku ini kartu nama saya. Namaku adalah Sai" Jawabnya dengan senyuman.

"Tunggu, kau Sai dari departemen sosial budaya atau di singkat Depsosbud?" Tanyaku memastikan.

"Ya, akulah orangnya." Jawabnya singkat tanpa melepaskan senyuman lembutnya.

"Baiklah saya akan menerima posisi itu. Tapi dengan syarat anda harus memenuhi permintaan saya yang berkenaan dengan Otaku!" Ucapku.

"Deal! Dengan begitu anda saya posisikan sebagai duta besar Otaku dunia Elden Tale!" Ucap Sai sambil menjabat tanganku.

Dan begitulah awal kisahku mendapat gelar Duta Besar Otaku di dunia Elden Tale. Kisahku tidak akan berhenti disini, selanjutnya akan kuceritakan tentang para penguasa tertinggi dan High Elves.

~To Be Continued~


Character Description

Sasuke Uchiha, Usia 17 Tahun, Hikikomori / Duta Besar Otaku Dunia Elden Tale.

Sai, Usia 25 Tahun, Mentri Sosial Budaya.

Haruno Sakura, Usia 16 Tahun, Pelayan Duta Besar Otaku.

Tsunade, 17 Tahun, Pengawal Duta Besar Otaku.