semua karakter disini bukan milikku.
tapi cuman pinjam.
langsung baca aja
jika gak suka langsung tekan tombol exit.
it's so simple.
disebuah sungai didekat perbatasan hi no kuni ada dua sosok pria sedang berdiri. orang pertama memakai jubah putih dengan aksen api dibawahnya berambut pirang sambil membawa keranjang berisi bayi perempuan yang baru lahir, lalu seorang lagi memakai pakaian anbu berambut silver memakai topeng inu.
"sensei, apa kau yakin akan melakukan ini?" tanya anbu tersebut. dengan menghela nafas panjang orang berjubah putih menjawab "tentu saja kakashi, ini sudah keputusan terbaik untukku dan keluargaku di masa depan nanti" sambil menatap bayi yang dia bawa, mata biru jernihnya menatap dingin sang bayi yang sedang tertidur pulas itu.
lalu dengan perlahan pria berjubah putih yang dibelakangnya bertuliskan yondaime hokage tersebut mulai meletakan keranjang bayi itu kesungai.
perlahan namun pasti keranjang bayi tadi mulai hanyut terbawa arus sungai yang tenang menuju entah kemana.
"ayo kita kembali ke konoha kakashi" setelah mengucapkan hal itu yondaime hokage langsung hilang dengan kilatan kuning, namun anbu bernama kakashi masih diam. "semoga keputusanmu ini tidak membuatmu menyesal nantinya sensei" setelah itu kakashi hilang dengan shunsin anginnya.
tanpa mereka sadari keranjang bayi tersebut mengeluarkan cahaya putih.
disebuah ruangan serba putih seorang petapa berjubah putih dengan lambang magatama di punggungnya rambutnya berwarna putih, mata ungu dengan pola riak air dan yang anehnya lagi ada satu mata lagi di dahinya polanya sama namun perbedaannya adalah warnanya merah tapi dengan sembilan tomoe.
kakek itu duduk bersila sambil menggendong keranjang bayi. "aku tak menyangka kau akan bernasib setragis ini naru-chan" ucap kakek itu sambil menatap si bayi yang masih tertidur dengan wajah lucunya. "mereka mengira kau tak punya cakra, padahal justru sebaliknya kau punya cakra luar biasa melimpah" ucap si kakek lalu jari keriputnya menyentuh dahi si bayi dan ajaibnya mengeluarkan cahaya putih namun hanya sekejap lalu hilang kembali.
"aku sudah menentukan reinkarnasi ashura dan indra, dan sekarang aku sudah menemukan reinkarnasiku dan sebagai penengah mereka nanti" setelah berbicara panjang lebar si kakek tersenyum. "kaulah reinkarnasiku sendiri naruto dan aku harap apa yang menimpamu ini tidak akan membuatmu jatuh ketangan kegelapan" dan setelah itu si kakek bersinar dan kemudian menghilang.
pagi itu di dekat sungai ada dua orang berpakaian serba merah penampilan mereka cukup aneh apalagi pria bermasker memakai topi kerucut berwarna merah dan membawa sebuah benda aneh di punggungnya. "hey roushi apa tidak masalah jika tidak segera kembali ke iwagakure?" tanya orang itu pada pria tua di sampingnya, mereka saat ini berjalan menelusuri sepanjang sungai. "kau tenang saja han dia tidak akan marah, lagipula kita hanya terlambat satu hari saja" jawab roushi dengan tenang "tapi tsuchikage bisa marah karena keterlambatan kita, kau tahu sendirikan bagaimana watak pak tua kerdil itu, keras kepala seperti batu" sedangkan roushi hanya tersenyum menanggapi ucapan han barusan.
namun secara mendadak han dan roushi berhenti mereka berdua melihat sebuah keranjang yang mengapung dan tersangkut di pinggir sungai. "hey roushi kau lihat itu? bukankah itu keranjang" tanya han sambil menunjuk kearah yang di maksud. roushi langsung menatap tajam kearah keranjang itu.
"ayo kita lihat han"
lalu mereka berdua menuju kearah keranjang untuk menengok dan alangkah terkejutnya mereka ternyata ada bayi lucu yang sedang tidur. "bayi siapa ini?" tanya roushi pada han. "mana aku tahu roushi" jawab han sekenanya. lalu roushi menggendong keranjang bayi itu dan matanya melirik han, seakan tahu apa yang harus mereka lakukan lalu mereka hilang dengan shunsin masing-masing.
skip time
ruangan tsuchikage hening saat kedatangan han dan roushi yang sudah menyelesaikan misi sambil membawa bayi dalam keranjang.
sang tsuchikage bernama onoki memijit pelipisnya, bukan karena keterlambatan mereka melaporkan misi bukan juga masalah membawa bayi ke kantor tsuchikage namun ini gara-gara sebuah liontin kalung yang tertera nama si bayi tersebut. "jujur saja aku memang masih dendam pada minato, atas kekalahanku di medan perang waktu itu" ucap onoki sambil menatap intens han dan roushi "dan berikan aku alasan masuk akal kenapa aku tidak kalian perbolehkan membunuh bayi ini" perintah sang tsuchikage dengan nada yang menuntut pada han dan roushi.
untuk sesaat han dan roushi saling pandang lalu mereka mengangguk kecil.
setelah itu roushi maju kedepan "maaf sebelumnya onoki-sama alsan kami tidak memperbolehkan anda membunuh bayi ini adalah pertama, dia hanya bayi yang tak tahu apa-apa, aku paham dengan maksudmu karena kau masih dendam dengan konoha terutama namikaze minato lalu yang kedua karena ada kemungkinan anak ini di buang oleh minato karena menurutku jika anak ini di ambil musuh minato kemungkinan besar anak ini pasti sudah di bunuh namun, aku menemukannya di aliran sungai lalu jika tidak di buang bukankah konoha akan gempar karena anak hokage hebat hilang? ada baiknya kita menyelidiki ini dulu, dan jika benar minato kehilangan anaknya dan mereka mencarinya kau boleh membunuhnya akan tetapi jika anak ini di buang kita rawat saja lagi pula jika benar dia di buang itu sama saja kau sia-sia membunuh anak ini karena minato pasti tidak akan merasa kehilangan sama sekali. dan kita jadikan anak ini loyal kepada iwagakure aku yakin kecerdasan dan kekuatannya nanti akan berguna untuk desa kita" jelas roushi panjang lebar sedangkan onoki hanya diam lalu menghela nafas berat.
"baiklah aku setuju untuk sementara kita rawat dulu anak ini aku akan mengirim anbu khusus ke konoha untuk menyelidiki masalah ini dan jika anak ini tidak di buang jangan salahkan aku jika bayi ini mati di tanganku" putus onoki sedangkan han dan roushi tersenyum lalu berpamitan pergi dari kantor tsuchikage.
setelah kepergian mereka berdua onoki memanggil dua anbu memakai jubah hitam "neko dan kau tora aku ada misi untuk kalian, dan ini adalah misi rank s"
To be continued or end??
hallo semuanya. perkenalkan aku author newbie. maaf sebelumnya jika masih jelek dan penulisannya gak karuan typonya.
jadi tolong bimbingannya untuk para author senior.
bagaimana bagus gak? menurut kalian fic ku ini patut dilanjut atau selesai sampai disini? semoga kalian para reader suka.
dan jika reader sekalian punya saran atau kritik silahkan di kolom review.
oh ya hampir lupa mungkin udah telat
tapi aku ucapin happy new year untuk para reader sekalian.
sayonara.
