A/N: This was a midnight idea. Yeah, my creativity pops up during the night. I guess I'm kind of nocturnal. Haha.
Disclaimer: ES21 is totally owned by Riichiro Inagaki and Yusuke Murata.
All The Best, Juumonji-kun.
One-Shot
Suara tembakan terdengar di penjuru sekolah. Tampaknya tim amefuto sedang berlatih dengan semangat seperti biasa. Aku terkekeh. Kapten mereka, ah, Hiruma-san, memang sedikit ekstrim. Tapi sudah setahun tidak ada anggota yang terluka karena senapannya, tampaknya semua baik-baik saja. Guru pun tidak ada yang protes.
Kututup pintu ruang komite kedisiplinan pelan dan kulihat tim amefuto SMA Deimon sedang berlari di lapangan. Mataku pun tertuju pada seseorang yang selalu kuperhatikan dari jauh.
Rambutnya pirang. Di pipinya ada bekas luka berbentuk silang. Mukanya keras namun tidak menakutkanku. Dadaku berdesir pelan. "Juumonji-kun," tanpa sadar aku menyebutkan namanya. Pelan, munugkin hanya sekedar bisikan. Sayangnya, hal itu sudah cukup untuk membuat wajahku memerah, celingukan memastikan tidak ada yang mendengar di koridor yang sepi ini.
Kuhela napasku dan kulihat ke luar jendela lagi. Aku melihat Mamori-san yang tampaknya sedang memarahi Hiruma-san. Senyumku mengembang. Alangkah senangnya mereka terlihat. Kadang aku iri. Aku pun ingin berada diantara mereka, di dekat Juumonji-kun. Dan lagi, wajahku memerah saat kutangkap diriku lagi-lagi memikirkan dia.
Sahabatku pernah berkata, bahwa aku bisa mendapatkan yang lebih baik darinya. Aku hanya bisa menggeleng pelan. 'Jangankan mendapatkannya, mau menyapa saja tidak berani…' Batinku.
Mungkin dia memang sembarangan, liar, berandalan, bukan anak baik-baik. Aku juga sebenarnya tidak tahu apa yang membuatku tertarik padanya. Mungkin karena aku sering mengamatinya dari jauh, aku merasa bahwa ia bertanggung jawab pada teman-temannya, berdedikasi. Dan melihatnya berlatih dengan tekun, setiap hari dari koridor di depan ruang komite kedisiplinan, tanpa tersadar aku tidak mampu lagi melepaskan pandanganku darinya.
Aku dengar dari Mamori-san kalau tim amefuto SMA Deimon akan mengadakan pertandingan persahabatan dengan tim dari sekolah lain. Walaupun malu-malu, aku bertanya kapan dan dimana pertandingan itu akan berlangsung.
Pertandingan persahabatan dengan Kyoshin Poseidon dilaksanakan esok hari, di lapangan SMA Deimon. Dadaku sakit karena jantungku berdegup sangat kencang. Aku sudah bertekad bahwa aku akan berbicara dengan Juumonji-kun sebelum pertandingan dimulai. Mamori-san sudah bersedia untuk membantu jadi aku tidak boleh gagal.
Aku menunggu dengan gelisah di luar gedung klub amefuto. Saat pintu dibuka dan Juumonji-kun menengok ke arahku, kakiku melemas dan rasanya aku akan jatuh terduduk. Namun, kugenggam tanganku erat dan dengan susah payah, aku berkata "Juumonji-kun, namaku Akane. Kikuchi Akane. Aku adalah anggota komite kedisiplinan. Dan aku… eh… aku…" Uh oh, suaraku mulai melemah.
Tiba-tiba kudengar tawa ramah. "Halo. Mamori bilang kau ingin bicara padaku. Aku Juumonji, Kazuki Juumonji. Salam kenal."
Aku mengangguk dengan payah. "Lalu… Satu hal… "
"Ya?"
"Semoga Juumonji-kun menang di pertandingan kali ini!" Aku berkata dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang tersisa.
"Trims. Kuharap nanti kami tidak mengecewakanmu ya."
Aku menggeleng. "Tidak akan. Aku akan mendukung kalian dengan sekuat tenaga."
Juumonji-kun tersenyum ramah. Kami berpisah dengan janji akan sering bertemu lagi. Dan dengan itu, aku merasa bahwa hari-hariku ke depan akan menjadi sangat menyenangkan. 'All the best, Juumonji-kun.' Ujarku dalam hati.
Fin.
A/N: Yep. pendek banget ya? ngga apa-apa ya? peace!
