Hallo hallo semuanya. Ketemu lagi sama Azhu. Maaf ya, Azhu jarang update nih, tiba-tiba tugas mulai berdatangan :'( *gubraaakk*

Azhu juga mau fokus sama Proposal yang belum di selesaikan. Minta doa nya ya semoga Azhu bisa cepat ujian Proposalnya hehehe… _

Ini fanfic Azhu yang baru lagi. Ini fanfic terinspirasi sama Lagunya 'Tulus' yang 'Teman Hidup' sama lagunya 'Adera' yang 'Terlambat'. Lagunya ngademin banget deh. Suka aja dengerinnya. Jadi pengen bikin cerita tentang persahabatan di padu sama percintaan gitu juga dan akhirnya Azhu buat fanfic ini. Pengennya di fanfic ini, Azhu pengen endingnin sampai chapter 3 atau 4 aja (Pengeennya doaaaang) hehehe…

Di fanfic ini Naruto di ganti jadi Naruko dan ceritanya mungkin membosankan dan pasaran banget. Tergantung minna, fanficnya masih mau di lanjutkan atau tidak. Semuanya ada dipilihan minna semua. Hehehe…

Selamat Membaca yaaw~

.

Meine Liebe

Disclaimer : Tokoh-tokohnya milik Pak Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru, SasuSaku, GaaFemNaru

Rated : T

Warnings : Typo dimana-mana, Gender bender, sedikit OOC, alur kecepatan, gaje, membosankan, pasaran, garing banget, dan lainnya.

By : Azhura Moe

.

.

.

Di pagi yang cerah dan hangat, terdengar suara teriakan dari seorang wanita berkulit tan, berambut blonde pendek seperti rambut pria itu dengan cerianya sedang berlari dan ingin menghampiri seorang pemuda tampan berambut emo yang mencuat keatas yang sedang menunggunya di halte bis.

"TEEMEEE… !" teriak wanita itu yang sangat jelas adalah Uzumaki Naruko sedang berlari dan menghampiri sahabat baiknya.

"Baka no Dobe !" ucap pria itu yang tak lain ialah Uchiha Sasuke, Sahabat baik Naruko dari kecil hingga sampai saat ini.

"Gomen… Gomen, Teme. Aku lupa mengatur alarm di hanphoneku. Payahnya aku !" kata Naruko sambil memukul jidatnya akibat kebodohannya sendiri.

Tanpa dia sadari, dia sudah di tinggal Sasuke yang terlebih dahulu menaiki bis umum itu dan meninggalkan Naruko yang masih mengoceh di halte bis. Setelah Naruko sadar dia berbicara sendiri dan di tinggal oleh Sasuke, akhirnya Naruko dengan cepat berlari sedikit sambil teriak agar bis umum itu mau berhenti. Saat supir itu mendengar teriakan suara cempreng Naruko, akhirnya bis itu berhenti dan segeralah Naruko naik dan mencari tempat Sasuke duduk dan Naruko langsung duduk di samping Sasuke yang sambil menahan tawanya melihat tingkah konyol sahabatnya itu.

"Hentikan, TEME ! Kau selalu menjahiliku !" kata Naruko sambil mengembungkan kedua tembemnya itu. Tiba-tiba tangan Sasuke langsung mencubit pipi kiri Naruko dengan gemasnya.

"Salahmu sendiri" jawab Sasuke singkat sambil melepaskan cubitannya sontak membuat pipi kanan Naruko menjadi merah tepat di tempat Sasuke mencubitnya.

Keduanya pun saling melempar ejekan andalan mereka dan setelah ejekan itu berakhir Naruko pun tersenyum manis, saat melihat ekspresi itu, Sasuke pun mengacak sedikit kepala kuning itu.

Uzumaki Naruko adalah sahabat baik Uchiha Sasuke. Mereka bersahabat sejak mereka memasuki Taman Kanak-kanak yang sama. Awalnya Uchiha Sasuke adalah murid pindahan dari Jerman. Sempat terlintas di pikiran Naruko, kenapa lelaki itu tidak berambut pirang dan bermata biru seperti di film-film barat, malah berambut hitam atau bisa di bilang berwarna raven lebih tepatnya dan matanya berwarna hitam juga. Berbeda dengan Naruko, rambut Naruko berwarna blonde indah bermata biru, tapi dia orang jepang asli. Yah walaupun ayahnya berasal dari New York, tapi Naruko tetap menganggap dirinya orang jepang asli. Saat itulah Naruko mulai penasaran dengan Sasuke dan selalu disamping Sasuke, sebenarnya Sasuke tidak menyukai gadis yang dia anggap idiot itu. Tapi lama kelamaan, akhirnya Sasuke dapat menerima Naruko di sampingnya sebagai… SAHABAT.

.

.

(Highschool Konohagakure)

"Ting Tong… Ting Tong… Ting Tong…"

Akhirnya jam istirahat pertama terdengar juga. Naruko langsung keluar dari kelasnnya dan ingin bertemu dengan Sasuke. Mereka berdua berbeda kelas. Naruko yang berada di kelas 3-D dan Sasuke di kelas 3-A dimana kelas Sasuke hanya untuk siswa-siswi yang berprestasi dan selalu mendapatkan nilai A+ dan B, ya… Sasuke lah siswa yang berprestasi dengan nilai yang selalu A+, kalau dia sedang lupa atau tidak belajar nilainya saja B+ . Berbeda jauh dengan Naruko, kelas 3-D untuk siswa-siswi yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata atau sedikit di atas rata-rata. Tapi yang lebih mengenaskannya lagi, Naruko selalu mendapat nilai C atau C-. Jika dia malas belajar nilainya hanya D. Yah... Dibalik semua itu, Naruko tidak pantang menyerah, selama ada Sasuke yang selalu memberinya semangat (secara tak langsung) itu pun cukup.

"TEEMEEE ! Makan bareng yuk'!" Teriak Naruko. Dengan entengnya Naruko langsung menghampiri Sasuke yang memakai kacamatanya sedang asik membaca sebuah buku tebal. Naruko pun duduk di bangku yang berada di hadapannya.

"Teme… Ayo kita makan. Aku lapar." Ucap Naruko dengan nada memelasnya dan akhirnya Sasuke pun melihat ekpresi Naruko yang ingin dikasihani itu.

"Aku tidak bawa bekal." Ucap Sasuke singkat dan kembali membaca bukunya itu.

"Aku bawa lebih lagi. Aku masak udang goreng, nasi goreng, dan tomat kesukaanmu." Singkat Naruko menjelaskan isi bekalnya itu. Tiba-tiba Sasuke menurunkan bukunya dan kacamatanya lalu menatap Naruko.

"Tomat ?" Tanya Sasuke untuk meyakinkan pendengarannya.

"Iya, Tomat… Dan aku sudah membuatkanmu jus tomat juga." Jawab Naruko dengan senyuman lebar khas miliknya.

Akhirnya mereka berdua pun berjalan bersampingan meninggalkan kelas sambil melewati sepanjang koridor. Sepanjang jalan, Naruko selalu menceritakan hal-hal yang menurutnya sangat lucu sedangkan Sasuke hanya mendengarkannya dan sambil tersenyum tulus melihat senyuman khas milik Naruko itu. Para siswi-siswi yang melihat pemandangan langka bahwa Sasuke tersenyum itu pun menjadi terpana terpaku lalu lalu semua siswi-siswi yang melihat itu pun meronakan wajah mereka dan mereka merasa iri kepada Naruko yang begitu akrab dengan Sasuke.

Sesekali Naruko melirik Sasuke yang berada disampingnya. Ada rasa bahagia dan senang di lubuk hatinya. Maklum saja, sejak 3 tahun ini, Naruko mulai menyukai Sasuke atau bisa di bilang Jatuh Cinta kepada Sahabat sendiri. Sebenarnya Naruko ingin mengutarakan isi hatinya, tapi saat Sasuke curhat tentang seorang wanita yang dia temui di bis. Dia mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis itu.

Gadis beruntung itu bernama Haruno Sakura, gadis cantik berambut panjang berwarna pink itu selalu menebarkan senyuman manisnya kepada Sasuke jika mereka berpapasan. Wanita yang sangat baik dan selalu menjadi idola para laki-laki karena kebaikannya itu. Itulah yang membuat Sasuke menyukainya. Saat mengetahui itu, Naruko pun membatalkan niatnya untuk menyatakan isi hatinya. Dia cukup melihat Sasuke bahagia walaupun tidak bersama dengannya.

.

.

(Halaman Belakang HighSchool Konohagakure)

Naruko sangat asik menyantap bekalnya, sedangkan Sasuke masih melamun dan memperhatikan Naruko yang sedang makan dengan rakusnya dan sesekali Naruko sedikit tersedak lalu dia melanjutkan makannya lagi.

"Hei…. Kau lambat, Teme… Bekalku sedikit lagi mau habis" kata Naruko

"Hn"

Akhirnya Naruko dan Sasuke selesai memakan bekal mereka berdua.

"Hwaaahh… Kenyang." Ucap Naruko dan langsung merabahkan tubuhnya sesekali melirik ke arah Sasuke.

"Kau masih memikirkan gadis itu ya, Teme…?"

"Hn"

"Haaah… Sudahlah Teme… Mungkin dia sudah punya kekasih yang lain." Ucap Naruko yang sudah terduduk dan langsung mengelus kepala Sasuke dengan lembut dan pelan.

"Aku tidak bisa berhenti memikirkannya, Dobe"

Naruko melihat ekspresi sedih dari mimik wajah Sasuke yang begitu sedih. Dia amat sangat menyukai Sakura. Tapi Sakura malah jalan bersama lelaki lain begitu mesra dan sambil bergandengan tangan. Sasuke yang melihatnya kemaren hanya bisa terkejut dan sedih. Hingga sampai sekarang.

"Hei ! Mungkin saja itu temannya kan. Belum tentu itu kekasihnya, Teme. Jadi jangan sedih ya." Ucap Naruko berusaha menyemangati Sasuke.

Sasuke yang mendengar kata-kata itu dari mulut Naruko, entah kenapa begitu menyenangkan hatinya. Sasuke pun menoleh ke arah Naruko dan mereka berdua pun berhadapan.

"Be-benarkah…?" lirih Sasuke meyakinkan ucapan Naruko.

"Hmm… Kau harus berjuang, Teme. Selama 3 minggu kamu telah berjuang untuk mendapatkannya dan Sakura sudah sering membalas semua perjuanganmu, contohnya saja dia mau menerima coklat dan bunga pemberianmu, lalu dia selalu membalas sms mu, dan tersenyum manis kepadamu." Ucap Naruko sambil memukul pelan pundak Sasuke.

"Teme… Kau harus berusaha sedikit lagi. Ganbatte !" kata Naruko sambil tersenyum lebar.

Sasuke yang melihat dan mendengar perkataan Naruko tadi hanya bisa tersenyum dan segeralah dia menghapus sedikit air matanya dan ekspresi sedih dari wajah Sasuke pun terganti dengan senyuman tipisnya yang begitu tulus.

"Baiklah, Dobe… Arigato." Ujar Sasuke sambil mengelus rambut tomboy milik Naruko dan Naruko pun membalas senyumannya itu dengan senyumanan andalannya yang lebar itu.

Jujur saja, Naruko sangat iri kepada Sakura yang di sukai oleh Sasuke dan ada rasa cemburu yang mengiasi hatinya sekarang. Ingin rasanya Naruko bilang bahwa dia juga menyukai Sasuke, Tapi mau bagaimana pun, Naruko adalah Sahabat Sasuke, tempat dimana Sasuke menceritakan isi pikirannya dan hatinya. Hanya Naruko yang dia percaya, tempat sandaran yang damai ketika Sasuke merasa sedih dan selalu menyemangati Sasuke dalam hal apapun. Cukup melihatnya tersenyum saja itu sudah membuat Naruko lega.

"Hei Dobe…"

"Hmm..?"

"Carillah pria yang mencintai apa adanya dirimu." Kata Sasuke yang langsung membuat Naruko terkejut.

Naruko mendengar perkataan Sasuke tadi hanya bisa tersenyum miris sambil menundukkan wajahnya dan wajahnya pun terangkat lagi sambil memasang senyumannya.

"Jangan khawatir. Suatu saat pasti ada pria yang beruntung akan menghampiriku dan menyatakan cintanya kepadaku langsung di depan umum. Hehehe…"

"Hn… Amin"

"Amin"

Mereka berdua pun saling menepukkan tangan secara bersamaan hanya sekali lalu saling berdoa di dalam hati mereka masing-masing. Itulah kebiasaan mereka berdua. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi yang menandakan bahwa istirahat pertama telah berakhir. Setelah selesai, mereka berdua pun segera bangkit dan menuju ke kelas mereka masing-masing.

.

.

(2 Hari kemudian)

#POV Naruko#

Ternyata musim gugur sudah datang. Musim yang sangat aku sukai. Dimana daun-daun kering yang berguguran dan di terbangkan oleh angin itu terlihat indah dimataku. Sekarang istirahat pertama. Aku selalu bertemu dengan Sasuke dan mengajaknya makan bekal bersama.

"Teme, jelek… Kita makan yuk…" ucapku sambil memperlihatkan bekalku dan bekal untuk Sasuke.

"Hn" Ucap Sasuke tidak menghiraukan sahabatnya itu dan masih menatap handphonenya.

"Hei… Kau sedang apa sih." Kataku dengan nada yang meninggi lalu aku rebut handphonenya dari tangannya dan aku pun melihat chat Sasuke dan Sakura.

Sasuke :

"Setelah pelajaran berakhir, temui aku di Halaman Belakang. Aku akan menunggumu…"

Sakura :

"Ehh… Ada apa Sasuke kun…? (*o*!)"

Sasuke :

"Ada yang ingin aku katakan padamu…"

Sakura :

"Begitu penting ya..? (-o-")"

Sasuke :

"Sangat"

Sakura :

"Haaah (-_-") Baiklah… Aku akan kesana, tapi Sasuke kun jangan telat ya… Awas… L(*_*L)"

Sasuke :

"Hn"

Belum selesai membacanya, Sasuke langsung merebut handphonenya dari tanganku dan tiba-tiba wajah Sasuke merona menahan malu.

"Cie… Ada yang mau menyatakan cinta nih." Ucapku sambil menyengir

"Sok tahu" Kata Sasuke sambil tersipu malu dan berusaha untuk tidak menghadapku.

"Lalu untuk apa kau bertemu dengannya nanti…?"

"…"

"Hahahaha… Kau lucu sekali, Teme… Hahahahaa…." Ucapku sambil tertawa lepas melihat ekpresi menggelikan Sasuke. Langsung saat itu juga Sasuke menutup mulutku dengan tangannya.

"Sssstttt ! Diamlah, Dobe !" bisik Sasuke dan di balas oleh anggukanku lalu Sasuke langsung melepaskan tangannya dari mulutku.

"Gomen… Baiklah, aku mau ke ruang guru dulu ya, ini bekalmu dan maaf kalau hari ini aku tidak bisa makan bersamamu."

"Kenapa kau keruang guru, Dobe ? Kau pasti ketiduran lagi saat jam pelajaran ya ?"

"Iya.. Hehehehe… Sudah dulu ya, Teme. Bye-bye~" Ucapku langsung lari dan melambaikan tangan ke arah Sasuke dan di balasnya.

Aku berlari secepat-cepatnya dan aku pun langsung menuju ke halaman belakang. Lalu aku pun duduk di bawah pohon besar tempat dimana aku dan Sasuke sering tidur di bawah pohon ini. Tanpa sengaja, air mataku tiba-tiba keluar. Sungguh, aku tidak bisa menahan rasa sakit di hati ini. Aku langsung menangis tersedu-sedu. Seharusnya sebagai Sahabatnya, aku harus mendukungnya, memberinya semangat dan selalu berada di pihaknya. Tapi hati kecilku ini malah berkata lain. Sangat sakit. Cintaku bertepuk sebelah tangan.

#End POV#

.

.

Akhirnya pelajaran pun berakhir. Para siswa dan siswi pun keluar dari kelas mereka masing-masing dan langsung pulang menuju rumah mereka masing-masing, terkecuali Haruno Sakura. Dia langsung menuju ke Halaman belakang. Dilihatnya ke kiri dan kekanan, tidak ada tanda-tanda Sasuke disitu. Sakura pun menghela napasnya.

"Haaah… Pasti dia telat lagi."

"Siapa bilang ? Aku sudah menunggumu dari tadi."

Tiba-tiba suara berat itu pun terdengar dan berasal dari pria berambut emo bermata onyx, tidak lain adalah Sasuke. Melihat Sasuke bersandar di pohon besar itu. Lalu Sasuke pun segera menghampiri Sakura.

Di lain tempat, Naruko segera membereskan buku-bukunya di loker, mengambil tasnya lalu dia pun pulang. Tiba-tiba Naruko ingat bahwa dia ingin memoto pohon besar yang berada di belakang sekolah. Karena sekarang sedang musim gugur, pasti dedaunan di pohon itu akan berguguran dengan indahnya. Naruko pun segera kesana. Saat hendak sampai di tujuannya, tiba-tiba langkah kaki Naruko berhenti. Naruko melihat Sasuke sedang berjalan menuju Sakura. Naruko membatalkan niatnya untuk memoto pohon itu dan segera menyembunyikan dirinya di balik tembok dan disitu Naruko dapat mendengar pembicaraan Sakura dan Sasuke. Tiba-tiba Sasuke membungkukkan tubuhnya di depan Sakura.

"A-aku menyukaimu. Ma-maukah kau menjadi kekasihku ?"

Ucapan Sasuke tadi adalah sebuah ungkapan perasaannya kepada Sakura. Mendengarnya pun, tiba-tiba air mata itu jatuh lagi dengan sendirinya.

"Sa-Sasuke kun… Be-benarkah ?" Tanya Sakura untuk menyakinkan pendengarnya dan di balas dengan anggukan Sasuke.

"Hihihi… Kau lucu, Sasuke kun…" bilang Sakura sambil tersenyum.

Sakura pun langsung memeluk tubuh Sasuke. Dan air mata Naruko pun begitu derasnya mengalir melewati kedua pipinya.

"Aku mau… Aku mau sekali… Aku juga menyukaimu, Sasuke kun." Ucap Sakura yang masih memeluk sedangkan Sasuke tiba-tiba saja terdiam kaget dan akhirnya senyuman manisnya terukir di wajahnya.

Naruko pun langsung membalikkan tubuhnya membelakangi mereka dan segera berlari berusaha menjauh dan meninggalkan mereka berdua. Berlari dan terus berlari sampai Naruko pun terjatuh. Naruko pun duduk di pinggir jalan dan dia melihat kedua lututnya terluka dan mengeluarkan darah. Naruko sangat patah hati, begitu sakit dan nyeri di dadanya. Naruko langsung memeluk kedua lututnya yang berdarah dan menutup wajahnya dengan kedua lututnya itu lalu dia menangis tersedu-sedu. Dia menyalahkan perasaannya. Kenapa dia harus menyukai Sasuke. Cukup jadi sahabatnya saja kan. Tak perlu lebih. Naruko pun menyesalinya.

"Kau terluka ?"

Terdengar suara yang berat di hadapannya, Naruko langsung menghapus jejak-jejak air matanya dan menganggkat kepalanya siapa yang sudah mengganggunya. Naruko tiba-tiba terpana akan ketampanan pria yang berada di hadapannya itu.

"Kenapa diam ?" Tanya pria itu dan Naruko pun langsung menganggukan kepalanya.

Pria itu langsung duduk di hadapan Naruko dan segera membersihkan luka di lutut Naruko dan lengannya dengan sapu tangan yang sudah di basahi oleh air segar. Sedangkan Naruko hanya bisa terdiam sambil melirik ke wajah pria itu. Tampan, wajah yang putih bersih, rambut merah yang indah dan terdapat tato 'Ai' di samping keningnya, itu terlihat lucu di penglihatan Naruko.

"Ada sesuatu yang menarik ?" ucap pria itu sambil melirik ke arah Naruko. Jarak yang begitu dekat. Naruko langsung memalingkan wajahnya ke arah yang lain agar rona wajahnya tidak di lihat oleh pria itu.

"Aa-apa apaan kau. Pe-Pede sekali jadi orang !" kata Naruko yang masih memalingkan wajahnya dan tidak mau melihat pria itu.

"Namaku Sabaku Gaara. Ternyata kau seorang wanita ya."

"Namaku Uzumaki Naruko. HEI ! AKU WANITA !" Naruko pun merasa kesal dengan ucapan pria yang bernama Gaara itu.

Naruko pun berusaha bangkit dan saat dia memulai langkahnya, tiba-tiba kakinya terasa nyeri dan dia pun siap terjatuh lagi. Tapi tidak, tangan bidang itu segera menyelamatkan Naruko. Tangan Gaara langsung menggenggam bahu di seberang Naruko. Kemudian Naruko langsung menoleh ke arah Gaara dan mata mereka berdua pun bertemu.

"Mata yang indah sekali" ucap Gaara spontan.

Mendengar pernyataan Gaara tadi, Naruko langsung mendorong tubuh Gaara sampai terjatuh.

"Ba-Bakaa…." Naruko langsung lari meninggalkan Gaara yang masih terduduk di tanah. Gaara masih menatap punggung Naruko yang masih berusaha untuk berlari sampai akhirnya punggung itu tidak terlihat lagi di matanya.

"Uzumaki… Naruko…"

.

.

#POV Naruko#

Dengan perjuangan yang keras, aku pun sampai di rumah. Sesampai di rumah aku langsung masuk berlari ke kamarku dan mengunci rapat-rapat pintu kamarku. Lalu aku merabahkan diriku di atas kasur yang lumayan nyaman. Aku langsung menatapi lampu kamarnya yang berada di hadapanku sekarang. Tiba-tiba saja air mataku keluar lagi. Mengingat kejadian Sasuke menyatakan perasaannya sudah membuat hatiku sakit sekali.

'Apakah sebegitu cintanya aku kepadanya ? Oh Kami-sama. Tolong aku. Bantu aku melupakannya…' rintihan hati ku. Saat hatiku berdoa, tiba-tiba sosok pria yang bernama Gaara itu muncul di pikirannya. Aku pun langsung menggelengkan kepala agar melupakan pria menjengkelkan itu.

'Ahh ! Kenapa aku tiba-tiba teringat panda itu !'

Tanganku langsung meraba saku rok ku. Dan akhirnya aku menemukan handphoneku. Ternyata sudah ada 4 pesan dari Sasuke. Aku pun membuka chatnya itu satu persatu.

Sasuke :

"Dobe… Aku mengatakan perasaanku kepadanya dan akhirnya aku resmi jadi kekasihnya…!"

Sasuke :

"Hei kau dimana ? Kau sudah pulang ? Padahal aku ingin mengajakmu makan ramen bersama-sama dengan Sakura tadi"

Sasuke :

"Dobe, besok aku akan memperkenalkan Sakura ke kamu."

Sasuke :

"Selamat malam, dobe"

Aku yang sedang membaca chat itu hanya bisa tersenyum miris.

"Cih… Masih sempat saja Teme sialan itu mengucapkan selamat malam."

Langsung aku banting handphone ku ke sebelahku. Aku pun berpikir sambil terdiam.

'Lebih baik aku melupakan Teme itu daripada aku tersiksa terus seperti ini. Tapi aku kan sahabatnya. Apa aku juga harus memutuskan tali persahabatan kami juga ?'

Aku pun galau, akhirnya aku langsung bangkit dan segera menuju kamar mandi. Dan dikamar mandi aku melihat sosokku di cermin. Aku melihat dari rambutku sampai ke kulit tan ku. Aku memang jelek, tidak secantik Sakura. Tubuhku juga berwarna tan, tidak seperti Sakura yang bening bersih. Wajahku ada jerawat dan berminyak, beda jauh dengan wajah Sakura yang bersih tanpa jerawat. Lalu rambutnya yang indah, panjang dan harum itu berbeda jauh denganku, rambutku pendek seperti laki-laki, rambut juga berminyak dan kusam karena tersengat sinar matahari terlalu lama. Setelah menilai tubuhku dengan Sakura, sangat berbeda jauh, Sakura lansing dan tinggi, sedangkan aku malah agak berisi lalu aku selalu memakai baju longgar jadi pinggangku tidak terlihat dan tinggiku sama seperti Sakura.

"Haaaaahh…. Tetap saja aku beda jauh darinya…"

#END POV#

.

.

(Keesokan harinya)

Jam istirahat pertama akhirnya terdengar juga. Naruko langsung keluar dari kelas, ingin sekali rasanya dia tidur sejenak. Sebenarnya Naruko tadi tertidur lagi di kelas, tapi guru Kakashi malah melemparnya dengan penghapus papan tulis tepat di kepalanya. Sontak membuat Naruko kaget dan terbangun.

"Dobe"

Naruko langsung membalikkan badannya dan berdoa semoga Sasuke tidak menghampirinya. Naruko pun segera berjalan cepat berusaha menjauh dari Sasuke.

"Hei, Dobe. Aku panggil daritadi malah mau kabur"

Tangan Sasuke langsung memegang bahunya sontak membuat Naruko memberhentikan langkah kakinya. Ternyata doanya tidak terkabul. Dengan berani, Naruko langsung membalikkan tubuhnya.

"Ha-hai, Teme." Sapa Naruko terbata-bata

"Aku ingin memperkenalkanmu dengan Sakura."

Lalu Sakura langsung muncul di belakang Sasuke. Naruko dan Sakura pun saling berhadapanan. Tangan Sakura pun maju berniat untuk bersalaman dengan Naruko.

"Hai Naruko chan. Namaku Haruno Sakura dari kelas 3-B."

"Na-namaku Uzumaki Naruko dari kelas 3-D."

Naruko langsung meraih tangan Sakura dan akhirnya mereka berdua pun berjabat tangan. Lalu Sakura langsung tersenyum kepada Naruko.

"Yoroshiku, Naru chan" sambil tersenyum manisnya lalu dib alas oleh cengiran Naruko

"Ya.. Yo-yoroshiku Saku chan"

Naruko langsung melepaskan jabatan tangannya dari tangan Sakura.

"Sakura, dia adalah dobe yang selalu bersama di sampingku selama kami masih TK" ucap Sasuke dengan entengnya.

Tidak tinggal diam, Naruko pun langsung menjitak kepala Sasuke di hadapan Sakura. Lalu Sasuke pun membalas jitakan Naruko. Sakura yang melihatnya hanya bisa tersenyum.

"Kalian berdua akrab sekali" bilang Sakura dan spontan mereka berdua pun berhenti beradu jitak.

"Maafkan Sasuke yang selama ini selalu menyusahkanmu ya, Naru chan" bilang Sakura dan Sasuke pun tidak mau menanggapinya.

"Hehehe.. tidak apa-apa, Saku chan. Aku sudah terbiasa meladeni si pantat ayam itu." Ucap Naruko sambil cengir. Naruko juga dapat merasakan aura hitam Sasuke keluar dari tubuhnya. Naruko yang melihatnya hanya masa bodoh dengan itu.

"Sakura, kita duluan saja. Bye dobe jelek" ejek Sasuke sambil menggenggam pergelangan tangan Sakura.

"Naru chan, kami duluan dulu ya. Bye…" kata Sakura sambil melambaikan tangannya.

Naruko melihat kedua sejoli itu sangat bahagia. Maklum saja, mereka kan baru jadian. Jadi masih falling in love seperti itu lah. Sebenarnya di hati kecil Naruko sangat sedih melihatnya. Sekuat tenaga Naruko tidak mengeluarkan air matanya lagi.

.

.

(Sebulan kemudian)

Sebentar lagi, musim gugur akan berganti menjadi musim dingin. Terlihat jelas saat pagi, angin bertiup kencang. Para siswa atau siswi pun mulai mengenakan sweater mereka masing-masing. Termasuk Naruko. Dan sebentar lagi akan diadakan Ujian Akhir. Siswa-siswi pun berusaha untuk belajar dengan tekunnya agar dapat mendapatkan nilai yang terbaik. Tidak terkecuali Naruko. Akhir-akhir ini, Sasuke jarang bersama dengan Naruko lagi dan Sasuke pun tak pernah lagi chat atau telpon Naruko lagi. Dia lebih memilih berada selalu di samping Sakura. Seperti semut aja yang tidak bisa jauh dari gula. Naruko hanya bisa memakluminya.

Naruko memikirkan sesuatu. Dia terima chat dari ayah dan ibunya di New York. Setelah selesai sekolah di jepang, dia harus kembali dengan ayah dan ibunya dan kuliah disana. Jujur saja, Naruko sangat merindukan ayah dan ibunya, tapi Naruko tidak mau berada diluar negeri, maklum Naruko itu kampungan. Jadi dengan paksaan yang kuat, ayah ibu nya yang awalnya tidak mengizinkan Naruko mandiri dan tinggal sendirian di jepang akhirnya mau juga. Sejak TK sampai SD, Naruko tinggal dengan tantenya di jepang. Dan saat menginjak bangku di SMP dan SMA, Naruko bertekad untuk hidup sendiri di rumah sederhana miliknya yang sengaja ayah nya membelikan Naruko.

Lonceng pun berbunyi menandakan bahwa pelajarannya berakhir dan pulang. Naruko langsung membereskan buku-bukunya dan berjalan keluar kelas dan menuju ke lokernya. Saat sudah mengambil sepatunya dan menaruh buku-bukunya, Naruko awalnya berniat untuk pulang, tetapi langkah nya terhenti. Tiba-tiba saja firasatnya mengatakan bahwa Sasuke berada di halaman belakang.

'Apakah dia sendirian ?' Batin Naruko

Segera Naruko langsung menuju ke halaman belakang sambil berlari kecil. Di hatinya, ada rasa rindu, kangen dan bahagia akhirnya Sasuke membutuhkannya juga. Tapi saat Naruko tiba di halaman belakang, betapa terkejutnya dia. Naruko melihat Sasuke sedang berciuman dengan Sakura. Tiba-tiba saja Naruko merasakan sangat sakit di dadanya, jalan napasnya terganggu dan jantungnya berdetag lebih cepat. Tidak tahan dengan rasa sakit itu, air matanya tiba-tiba keluar dengan derasnya dengan ekspresi syok yang masih terpasang di wajahnya. Naruko langsung membalikkan tubuhnya dan segera pergi dari tempat itu. Naruko terus terus dan terus berlari sampai-sampai dia menabrak seseorang sampai mereka dua pun jatuh. Naruko langsung menangis sambil memegang bokongnya yang terasa sakit juga akibat jatuh yang mendadak itu.

"Kau tidak apa-apa ?" kata orang yang menabrak Naruko. Suara itu seperti tidak asing di pendengarannya. Sedikit penasaran Naruko langsung melihat siapa orang yang sudah dia tabrak.

"Aahh… Kau lagi, gadis tomboy." Naruko kenal dengannya, tapi Naruko lupa siapa nama pemuda itu. Rambut merah, mata yang berkantung hitam seperti panda, berwajah tampan dan ada tato 'Ai' di keningnya. Dengan segera Naruko langsung bangkit dan berdiri di hadapannya.

"Go-gomen… Gomen" Naruko meminta maaf sambil membungkukkan badannya beberapa kali.

"Aiissh… Tidak apa-apa. Kau menangis, apa ada yang terluka ?" Tanya Gaara kepada Naruko yang dilihatnya Naruko terus mengeluarkan air mata. Ingin sekali Gaara menghapus air mata itu, tiba-tiba tangannya di tepis oleh Naruko begitu saja.

"Maaf, Saya permisi dulu" Naruko pun pamit dengan Gaara dan kembali berlari menjauh dari Gaara.

Gaara masih melihat Naruko terus berlari sambil menangis seperti itu. Sampai akhirnya punggung Naruko tidak terlihat lagi. Gaara hanya bisa mendesah pelan.

"Sangat susah mendekatimu"

.

.

#POV Naruko#

Setibanya aku di rumah, aku langsung mencari nomor telpon seseorang di handphoneku. Dan akhirnya nomor itu ketemu, aku langsung menelponnya. Aku berusaha untuk tenang agar isakan nangis ku tidak terdengar.

"Moshi moshi…"

"Moshi-moshi… Ibu, aku mau tinggal dengan Ayah dan Ibu disana."

"Akhirnya… Ibu dan ayah sangat senang sekali, Naru chan. Baiklah, apakah Kyuu nii perlu ke jepang untuk menjemputmu ?"

"Tidak perlu, bu.. Aku bisa sendiri. Setelah ujian selesai, aku akan berangkat."

"Baiklah, ibu akan memesan tiket untukmu. Naru chan, sudah dulu ya, ibu sedang bekerja sekarang. Bye."

"Iya, arigato. Bye"

Setelah mematikan panggilan dari ibunya, aku pun kembali terisak menangis mengingat kejadian tadi. Sakit, sangat sakit. Perih, begitu perih. Aku tidak bisa bertahan seperti ini dan tidak bisa begini terus. Aku akan menjauh dari Sasuke. Jika aku selalu di dekatnya, sakit ini akan terus terasa.

"Sa-Sasuke… Kau… Kau jahat… Kau… Hwaaaaaaa… Hiks…" Aku pun teriak sekeras-kerasnya sambil menangis tersedu-sedu.

Beberapa menit kemudian, tiba-tiba handphoneku bergetar, dan ternyataada chat masuk. Aku pun akhirnya sedikit tenang lalu membuka chat itu.

Sasuke :

"Dobe, besok ujian pertama dan kau harus belajar yang tekun. Selamat malam"

Dengan segera, aku langsung membanting handphonenya langsung. Dan dapat dilihat, handphoneku hancur dan pecah. Aku pun kembali menangis sambil menyengir.

"Hahaha… Teme brengsek itu sempat-sempatnya memperdulikanku."

Aku segera ke kamar dan aku pun melihat jadwal untuk ujian besok. Ujiannya sampai seminggu, lumayan lama, tapi aku akan berusaha untuk menjauh dari Sasuke. Dan aku harus belajar mati-matian.

Aku pun langsung membawa handuk dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan wajahku dan tubuhku.

10 menit kemudian, aku pun keluar dari kamar mandi dan aku sudah mengenakan kaus longgarku dan celana pendek langsung menuju meja belajarku. Dan segera aku membuka buku pelajaran.

"Sepertinya aku tidak tidur. Haaaaahhh…"

#End POV#

.

.

(Seminggu kemudian)

Akhirnya ujian tekahir pun selesai, dan sekarang adalah hari dimana nilai ujian di bagikan. Dan akhirnya nilai itu keluar. Sasuke pergi ke madding untuk melihat nilainya dan dugaan Sasuke benar, di mading penuh siswa siswi sedang berdimpitan untuk melihat nilai mereka masing-masing. Sasuka tak mau kalah, dia berusaha untuk terus maju dan akhirnya di pun di depan mading itu. Dan ternyata, di kelas 3-A, Uchiha Sasuke mendapati ranking pertama dengan nilai yang memuaskan. Akhirnya, dia belajar tidak sia-sia juga. Lalu jarinya menuju ke kelas 3-B, dan jari Sasuke berhenti tepat di atas nama Haruno Sakura. Ternyata Sakura rangking 2 di kelasnya. Sasuke pun akhirnya lega melihatnya. Tiba-tiba jarinya bergerak lagi ke kelas 3-D. Saat memindahkan jarinya, Sasuke sudah dapat nama yang di carinya. Sasuke kaget, apakah dia salah lihat atau ini kenyataan. Uzumaki Naruko dapat ranking pertama dengan nilai dan nilainya beda 1 nilai lagi untuk dapat sebanding dengan nilai Sasuke.

Sasuke pun keluar dari kerumunan para siswa siswi itu dan berlari mencari Naruko. Saat sampai di kelasnya, ternyata yang dia cari tidak ada di kelas itu.

"Naruko kemana ?" Tanya Sasuke ke teman sebangkunya yang sedang duduk di mejanya dan Naruko.

"Naruko pulang cepat hari ini, Sasuke kun." Jawab wanita berambut coklat bernama ayame.

Sasuke sedikit kaget, tumben sekali dia cepat pulang, apakah dia berniat untuk membuat pesta kelulusannya tanpa aku. Sasuke pun mulai kesal dengan Naruko.

"Ck… Dasar dobe pelit." Ucap Sasuke dan dia pun segera pergi dari kelas Naruko dan menuju ke kelas 3-B, berniat untuk bertemu dengan kekasih tercintanya.

.

.

(Bandara Konohagakure)

Setelah check-in di bandara, Naruko pun langsung duduk dan menunggu pesawat menuju New York tiba. Sedikit bosan dan sangat lama. Naruko mencari sesuatu di tasnya dan ketemu, dia pun mengeluarkan mp3 nya dan memasang heatset itu di telinganya. Naruko pun memutar musik rock kesayangannya sambil menutup matanya tanpa dia sadari, ada seorang pria berambut merah yang Naruko kenal sedang duduk di samping Naruko. Merasa ada seseorang di dekatnya, Naruko pun membuka matanya.

"Kita bertemu lagi"

"Heh ! Kau lagi ?"

Naruko kaget yang berada di sampingnya adalah pria berambut merah itu lagi. Yasudah lah, Naruko pun berusaha untuk tidak pindah dari tempat duduknya itu dan melepaskan heatsetnya.

"Sedang mendengarkan apa ?" Tanya pria itu

"Lagu" jawab Naruko singkat tanpa menoleh ke arah pria itu.

"Kau masih ingat aku kan ?"

"Hmm…"

"Aiissh… yasudah, kita berkenalan lagi saja kalau begitu." Tangan pria itu langsung ke arah Naruko berniat untuk bersalaman.

"Namaku Gaara. Kau Naruko kan ?"

"Iya."

"Kau mau ke New York juga ?" Tanya Gaara, dan dib alas oleh anggukan Naruko

"Kalau boleh tahu, kau ingin liburan disana sendirian ?" tanyannya lagi.

"Tidak. Aku akan tinggal disana" jawab Naruko tanpa embel-embel dan Gaara pun hanya ber 'oh' ria.

Hening pun mulai terasa saat Gaara sedang melihat handphonenya. Naruko sedikit melirik kegiatan Gaara di sampingnya. Dapat dilihat, dia sedang membalas chat seseorang. Sedikit penasaran akhirnya Naruko pun bertanya.

"Kau sendiri sedang apa ke New York ?" Tanya Naruko

"Ada sesuatu yang inginku urus disana." Jawab Gaara.

Gaara langsung memasukkan handphonenya dan mencari sesuatu di tasnya. Dan dia mengeluarkan dompetnya. Dan di tangannya,dia mengambil sebuah kertas dan di berikannya ke Naruko.

"Ini nomor handphoneku. Jika kau perlu teman untuk membantumu, aku siap." Kata Gaara sambil menyodorkan kartu namanya dan di terima oleh Naruko.

"Arigato, Gaara kun" jawab Naruko sambil tersenyum manis dan dibalas oleh Gaara dengan senyuman.

Naruko yang melihat senyumannya Gaara itu tiba-tiba wajahnya memanas dan merah merona. Segera Naruko memalingkan wajahnya. Sedangkan Gaara hanya menatap Naruko dengan kebingungan.

"Sepertinya pesawat yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga." Bilang Gaara.

"Oh iya juga." Kata Naruko dan mereka berdua pun berdiri dari kursi mereka.

Naruko berjalan di samping Gaara. Sedikit melirik ke arah Gaara, Naruko melihat penampilan Gaara yang lumayan keren itu. Dia mengenakan kaus hitam yang ditutupi oleh jaket kulit berwarna darkbrown, Celana Jeans berwarna biru kelam, topi yang menutupi rambut merahnya dan memakai kacamata hitam. Seperti artis yang sedang menghindari fansnya saja. Sedangkan Naruko hanya mengenakan kaus orange dengan jaket hitamnya dan jeans biru kelam. Yah, sangat berbeda jauh dengan Gaara yang terlihat keren walaupun dia memakai topi dan kacamata. Naruko pun duduk di samping Gaara. Naruko pun mulai duduk di dekat jendela dan melihat di luar jendela dari pesawat.

"Apa yang kau lihat ?" Ucap Gaara sambil melepaskan Jaketnya.

"Tidak. Tidak ada." Bohong Naruko. Padahal dia sedang memikirkan Sasuke.

Gaara kembali tersenyum dan spontan memegang tangan Naruko. Merasa tangan yang lumayan besar dari tangannya itu menggenggamnya. Sambil wajah yang tiba-tiba merah, Naruko langsung menangkis tangan Gaara. Dan menutupi wajah ronanya sambil menghadap ke jendela. Sedangkan Gaara hanya tersenyum melihat salah tingkah dari Naruko. Beberapa menit kemudian, pesawat yang di tumpangi Naruko akhirnya bergerak juga.

"Selamat Tinggal, Sasuke…"

.

.

(Sepulang Dari Sekolah)

Sasuke berniat untuk ke rumah Naruko. Sebenarnya dia bersama dengan Sakura, tapi dia malah di jemput oleh ayah ibunya untuk merayakan hari kelulusannya. Rumah Naruko searah dengan rumah Sasuke. Saat tiba di depan Naruko, Sasuke langsung membuka pagar rumahnya dan mengetuk rumah itu.

'Tok tok tok'

"Naruko… Kau di rumah ?" Tanya Sasuke sedikit keras.

Beberapa menit Sasuke mengetuk pintu itu dan memanggil nama Naruko berkali-kali, tapi pintu rumah itu tetap tidak terbuka juga. Akhirnya tetangga Naruko menghampiri Sasuke.

"Nak, Naruko tidak berada di rumah itu lagi." Bilang Ibu paruh baya itu kepada Sasuke.

"Apa ? Dia pergi kemana, bu ?" Tanya Sasuke penasaran, tumben sekali dobe itu tidak pernah memberitahunya bahwa dia pindah.

"Dia pulang ke New York. Sekitar 5 jam yang lalu"

"Te-terimakasih, bu." Sasuke pun pamit dari rumah Naruko.

Sasuke langsung mengambil handphonenya dan berniat menelpon Naruko. Saat menelpon, tiba-tiba nomor Naruko tidak bisa di hubungi. Ada apa dengan Naruko. Sasuke pun memikirkan sepanjang perjalanan. Tentu saja Sasuke sedang memikirkan Naruko. Dia yang biasanya akan memberitahukan ke Sasuke kemana pun dia pergi. Tapi selama seminggu ini, Naruko tidak pernah menghubunginya, sms Sasuke pun tidak pernah di balas. Ada apa dengannya.

"Naruko… Kau tega meninggalkanku…"

.

.

(5 tahun kemudian)

Dibandara Konohagakure, pesawat dari New York ke Jepang akhirnya berhenti juga. Orang yang berada di pesawat itu mulai turun dan masuk menuju ke bandara untuk check-in lagi. Tapi penglihatan dan perhatian semua pria dan wanita di bandara itu pun tertuju pada seorang wanita berbadan tinggi dan tubuhnya putih bening mulus dan bersih, sangat langsing dan berbentuk. Wanita yang sedang memakai kacamata hitam itu mengenakan dress tanpa lengan bermotif bunga berwarna pinky soft dan mengenakan sepatu yang berhak mungkin sekitar 5 cm. Lalu rambut blonde nya yang panjang se pinggang itu tergerai dengan indahnya. Orang-orang yang memperhatikannya hanya bisa terpesona, terkagum dan berpendapat pasti dia seorang model terkenal.

"Akhirnya, aku tiba juga di jepang"

.

.

RnR ?

Mau di lanjutkan atau The End aja ?