~This Is Love~
2PM's story...
ChanHo, KhunYoung, TaecKay
Happy Reading :)
Pengenalan Tokoh :
Lee Wooyoung, 17 tahun.
Bersama dengan Junho menjadi model yang sering dijuluki TwinsBrother. Sangat posesif terhadap saudara kembarnya dan sangat menyayangi IU, adiknya. Berparas chubby sehingga orang lebih sering mengira ia adalah adiknya Junho. Walaupun begitu, 'terkadang' ia bisa bersikap dewasa dan jika sudah marah akan sangat menyeramkan.
Lee Junho, 17 tahun. Lahir 15 menit setelah wooyoung.
Berprofesi sama seperti Wooyoung. Sangat senang menari, sering mengikuti street dance tanpa diketahui oleh wooyoung ataupun IU. Berparas tampan dengan smileeyesnya yang membuat banyak orang terpukau. Sangat keras kepala dan memiliki pendirian yang teguh.
Lee Ji Eun (IU), 15 tahun.
Sangat menyayangi kedua kakak kembarnya, bahkan ia sering mengabaikan namjachingunya karena terlalu sibuk dengan kakaknya. Tertarik pada dunia tarik suara. Berwajah cantik, manis dan imut.
Hwan Chansung, 17 tahun.
Seorang model yang juga merupakan sahabat Junho. Bersahabat dengan Junho sejak TK sehingga bisa dibilang lebih dari sekedar teman. Berbadan tinggi besar, tampan, terlihat sangat dewasa. Kurang pintar dalam hal pelajaran namun sangat jago dalam hal olahraga.
Nichkhun, 21 tahun.
Pemilik RS terbaik di Seoul. Menjadi orang yang sangat tertutup sejak ayahnya meninggal 6 tahun yang lalu. Bersekolah kedokteran di Amerika selama 5 tahun. Bersahabat dengan Taecyeon selama di Amerika. Berwajah tampan seperti malaikat.
Kim Minjun, 22 tahun.
Seorang penyanyi terkenal dengan nama panggung Jun.K, composer lagu, dan manager TwinsBrother. Sepupu Junho,Wooyoung, dan IU. Berparas tampan dengan suara malaikat. Mampu membuat semua orang terpukau ketika ia sedang diatas panggung.
Ok Taecyeon, 21 tahun.
Seorang Fotografer terkenal di Amerika. Pindah ke Korea karena kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan mobil. Hanya tinggal berdua dengan adiknya, Jr. Bersahabat baik dengan Nichkhun. Berwajah tampan, tinggi, berotot. Bersikap cool namun sebenarnya sangat kekanak-kanakan.
Yoo Seung Ho, 20 tahun.
Seorang dokter tampan spesialis jantung di RS milik Nichkhun. Sangat cerdas, masuk kelas akselerasi sejak SD. Lulus dari Oxford university Cumlaude diumur 20 tahun. Bersahabat baik dengan Nichkhun, dan sering membantunya mengatasi masalah-masalah di RS.
PROLOG -
Di studio foto
"oke, siap.. hana dul se!"
Jepreet… jepreet…
TwinsBrother sedang dalam sesi pemotretan untuk model baju musim dingin Nepa. Keduanya terlihat begitu antusias. Ini ketiga kalinya mereka dipilih untuk menjadi model brand tersebut.
"Wooyoung tolong geser kekanan, lebih dekat pada Junho."
"siip, tahan semua.."
Jepreet… jepreet…
Di RS
Seorang namja berwajah malaikat berjalan menghampiri seorang dokter.
"Seungho.."
"Ne hyung. Ada apa ?"
"Nanti malam akan ada rapat dewan di lantai 4. Aku harap kau bisa hadir untuk menggantikan Dr. Kim."
"Baiklah Nichkhun-hyung, aku akan datang. Oh ya aku sedang ada pasien. Sampai jumpa"
Dokter yang bernama Seung Ho itu membungkukkan badan lalu bergegas pergi.
Di Bandara
Terlihat dua orang namja baru saja keluar dari gate A2, Taecyeon dan Jr. Taecyeon memakai kacamata hitam, membawa sebuah koper dan kamera di lengan kirinya. Sedangkan Jr. memakai ransel berwarna merah dan memakai headset ditelinganya. Keduanya langsung segera menaiki taksi.
"Hyung, apa kau yakin kita akan baik-baik saja di Korea?"
"Tentu saja. Kau percaya pada hyung-mu ini kan?"
"Ne.."
Jr. mengangguk dan tersenyum pada hyungnya.
Wooyoung dan Junho berjalan keluar studio foto bersama. Keduanya baru saja selesai pemotretan. Tak jauh dari mereka, sebuah mobil Volvo berwarna hitam berhenti. Seorang namja bernama Minjun turun dari mobil tersebut dan menghampiri TwinsBrother.
"yo… wooyoung, junho, bagaimana pemotretan hari ini?" Tanya Minjun sambil memberi Hi-5 kepada kedua dongsaeng kesayangannya itu.
"semua berjalan lancar hyung.. seperti biasa." Ucap Junho dengan bangga.
"hyung kesini untuk menjemput kami?" Tanya wooyoung.
"tentu saja. Ayo cepat naik ke mobil, kita masih harus menjemput IU, aku akan mengajak kalian ke suatu tempat."
"benarkah? Kemana hyung?" Tanya wooyoung. Ia terlihat bersemangat.
"kita semua akan makan siang bersama… aku yang traktir."
"aah, minhae hyung. Aku rasa aku tidak bisa ikut. Aku... aku harus mengerjakan tugas kelompok dirumah teman." Ucap Junho.
"yach! Junho-ya, minggu lalu kau tidak ikut pergi bersama karena ada janji dengan Chansung, sekarang kau juga tidak ikut lagi. Ini hari minggu. Tidak bisakah kau meluangkan waktu untuk keluargamu?"
"mianhae hyung." Terlihat sedikit penyesalan diwajah Junho.
"ah sudahlah Wooyoung, jangan dipaksa. Mungkin memang Junho tidak bisa pergi."
Minjun segera menarik Wooyoung ke dalam mobil untuk menghindari pertengkaran Twinsbrother.
"sampai nanti malam Junho. Jaga dirimu." Minjun melambai pada Junho melalui jendela mobilnya.
Setelah mobil Minjun berbelok diujung jalan, Junho segera berlari menuju taman.
'1 jam lagi' Junho melihat jam tangannya dan mempercepat larinya.
Sesampainya di taman, terlihat sudah banyak anak-anak street-dance yang akan unjuk diri. Junho berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya dan langsung melihat sekeliling untuk mencari orang yang ia kenal. Entah mengapa belakangan ini ia menjadi mudah lelah.
"junho-ya…"
Junho menengok ke sumber suara dan tersenyum.
"jaebeom-hyung, lihat, aku datang tepat waktu."
"yach. Pabbo. Cepat ganti bajumu, pertunjukan akan segera dimulai." Jaebeom menjitak kepala Junho.
"aish, selalu saja memukulku." Junho meringis sambil mengambil baju yang dipegang jaebeom.
"junho-ya. Apa kau sakit? Wajahmu sedikit pucat." Jaebeom mengamati wajah Junho dengan seksama.
"ani. Aah mungkin karena tadi aku berlari sangaat cepat." Ucap Junho ringan.
Street-dance dimulai. Junho dan kelompoknya tampil dengan sangat memukau. Apalagi pasangan Junho-Jaebeom, keduanya melakukan atraksi-atraksi dance dengan kompak, seakan mereka memiliki chemistry sendiri.
Taecyeon dan Jr. akhirnya sampai di apartement baru mereka. Apartement sederhana dengan dua kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tengah dan dapur. Jr. langsung berlari menuju balkon untuk melihat pemandangan disekitar.
"hyung, lihat ada yang mengadakan street-dance di taman." Jr. terus menatap kearah taman dengan antusias.
"boleh aku pergi kesana untuk melihat?"
"tidak sekarang Jr. kita harus merapikan apartement ini." Taecyeon menarik Jr. dari balkon agar mereka bisa mulai beres-beres.
Triing,, triing,, handphone Taecyeon berdering, ada telepon masuk.
"Yeoboseyo?"
"ah Nichkhun-ssi. How are you?"
"ne. Aku dan adikku sekarang tinggal di Korea. Mian, aku belum sempat memberitahumu."
Taecyeon menelpon sambil berjalan menuju balkon, meninggalkan Jr. diantara tumpukan barang.
'huh, katanya kita harus bersih-bersih' batin Jr.
"Minjun-oppa, café ini daebak! sayang sekali Junho-oppa tidak bisa ikut."
"iya, nanti kita bungkuskan saja makanan untuk Junho. Ayo IU, Wooyoung, pesanlah makanan yang kalian inginkan."
Minjun, Wooyoung dan IU sedang berada di sebuah café yang bertemakan 'Paris'. Hampir disetiap dinding ruangan tergantung foto-foto bertemakan Paris, serta terdapat miniatur menara Eiffel di setiap meja.
"Pelayan… kami mau pesan." IU mengangkat tangannya untuk memanggil seorang pelayan.
Seorang pelayan namja menghampiri meja IU, Wooyoung dan Minjun. Ia membuka note kecil yang ada di saku celananya untuk mencatat pesanan. Namun, ketika ia mendongakkan kepalanya, tersirat sedikit keterkejutan di wajah si pelayan dan IU.
"ada yang bisa saya ban…. IU!"
"ooh. JB-oppa! Kau bekerja disini?"
"ani. Aku hanya sedang membantu kedua orangtuaku. Mereka pemilik café ini."
"benarkah? Wah, daebak!"
JB hanya tersenyum malu.
"Jadi ada yang bisa saya bantu?" JB kembali menjadi pelayan namja dengan senyum mempesona yang bisa membuat semua pengunjung wanita meleleh.
Setelah mencatat pesanan IU, Wooyoung dan Minjun, JB pun pergi.
"IU, siapa namja itu? Dia bukan namjachingu-mu kan?" Wooyoung bertanya pada IU sambil memberikan tatapan kurang bersahabat pada JB dari jauh. Wooyoung memang kakak yang sangat posesif terhadap kedua adiknya.
Blush… muncul sedikit rona merah di pipi IU. Ia tidak bisa menyembunyikan senyum diwajahnya.
"dia kakak kelas-ku oppa, kelas 2 SMA."
IU tidak menjawab apakah JB namjachingu-nya atau bukan. Karena memang hubungan keduanya masih belum jelas. Mereka memang sering berdua seperti layaknya sepasang kekasih. Namun, IU selalu saja mengelak setiap JB hampir menyatakan perasaannya, karena IU tahu kedua kakaknya tidak akan suka jika ia berpacaran. Tapi tentu IU tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berusaha meyakinkan kedua kakaknya terlebih dahulu.
"hey Wooyoung, jangan terlalu posesif pada IU. Bisa-bisa nanti tidak ada namja yang berani mendekatinya karena takut padamu."
"tapi hyung…"
"sudahlah, lagipula IU sudah bukan anak kecil berumur 9 tahun."
"Junho-oppa!" IU memanggil kakak nya yang hendak menaiki lift apartement mereka. IU baru kembali dari supermarket. Persediaan makanan di apartement sudah habis.
Junho menghentikan langkahnya untuk menunggu adik tersayangnya, lalu mereka naik lift bersama.
"oppa, kenapa kau pulang malam lagi? Wooyoung-oppa mengkhawatirkanmu. Oppa bahkan tidak mengangkat telponku atau membalas SMSku. Kau baik-baik saja kan oppa?" Tanya IU khawatir.
Junho tersenyum sambil menurunkan topi nya agar wajahnya tidak terlalu terlihat.
"ne. aku baik-baik saja IU. Mianhae, baterai HP oppa habis."
Ting… pintu lift pun terbuka. Kedua bersaudara Lee berjalan keluar lift, memasuki pintu apartement mereka. Terlihat Wooyoung sedang duduk di sofa, menonton acara MusicBank sambil memakan ice cream vanilla.
"Hyung, aku pulang."
"Junho-ya, kenapa kau tidak mengangkat telepon ku? Kau tahu kan aku mengkhawatirkanmu."
"Mianhae hyung, baterai HP ku habis. Sudah dulu ya hyung, aku lelah." Junho langsung berjalan menuju kamarnya.
"Yach! Lee Junho! Hyung-mu belum selesai bicara."
Gebraak… Pintu kamar Junho tertutup. Cekleek.. Junho mengunci pintu kamarnya.
"IU-a, ada apa dengan oppa mu yang satu itu?" Wooyoung bertanya pada IU yang berada di dapur membereskan belanjaan.
"molla oppa." IU agak berteriak agar Wooyoung mendengarnya.
Junho berbaring diatas kasurnya. Ia menutup matanya dengan kedua tangannya. 'Aaaargh, ada apa denganku hari ini?' pikir Junho. Ia memikirkan kembali kejadian-kejadian yang menimpanya hari ini.
'benar-benar sial!' rutuk Junho pada dirinya sendiri. Ia melempar topi nya ke langit-langit kamarnya, memeluk bantal gulingnya dan pergi ke alam mimpinya.
To Be Continued~
