Disclaimer: Masashi Kishimoto-sensei
Rated: T
Pairing: NaruHina
Warning: OOC, Gaje, Jelek, ancur, lebay, dll.
Mind to RnR?
~~oOOo~~
Don't Go, Hinata!
~~oOOo~~
Bagiku, kau adalah semangat
Semangat untuk menepis rintangan
Semangat untuk terus berjuang
Semangat hidup yang selalu berkobar
xXxXxXx
"Kau tau, Hinata?" kutatap mata mu dalam-dalam. Di timpa cahaya matahari, membuat kau tampak lebih manis dari biasanya.
"T-tau apa, Naruto-kun?" Kau bertanya padaku, dengan semburat merah dipipimu. Aku tersenyum, aku memang tidak salah pilih. Aku juga sangat beruntung karena mendapatkanmu.
"Bagiku, kau adalah harapan, semangat, dan motivasi. Bagiku, kau juga harta terpenting dalam hidup dan matiku. Aku tak akan membiarkan siapapun menyentuhmu, Hinata. Itu lah janjiku!" aku kembali pada diriku. Nyengir lima jari yang tentu sudah biasa kau lihat.
"T-terima kasih, N-naruto-kun."
xXxXxXx
Aku tau, entah kenapa aku sudah tau dari awal
Bahwa suatu hari kau akan pergi dari hidupku
Cepat atau lambat
Aku sadari, ataupun tidak
xXxXxXx
"Naruto-kun..." kau memanggil namaku dalam sebuah bisikan. Matamu yang indah menerawang jauh ke bawah gunung.
"Ya, Hinata?" ku belai rambut mu yang panjang nan halus. Rambut indah mu sudah lah cukup sebagai mahkota untuk membuat dirimu tambah menawan.
"A-aku... A-aku mau dioprasi, Naruto-kun." Kau berkata agak ragu, membuat jantung ku seolah berhenti berdetah saat itu juga.
"Jangan bergurau, Hinata." Aku menenangkan diriku. Mencoba mengganggap itu hanyalah gurauan yang kau buat agar aku tertawa seperti biasanya.
"A-a-aku serius..." kau menunduk saat mengatakan itu. Aku tahu, mengatakannya padaku berat untukmu, karena jika kau mengatakan hal itu padaku, kau takut akan membuatku cemas.
"... Kenapa?" aku bertanya padamu, akhirnya. Aku bertanya setelah aku bisa menerima keadaan. Keadaan bahwa orang yang aku cintai akan dioprasi.
"A-aku juga kurang tau Naruto-kun... Hanya ayah, dan Neji-nii yang tau..." kau menjawab. Lagi-lagi sambil menunduk.
"..."
xXxXxXx
Tak ada hal lain yang bisa aku perbuat kan?
Tidak ada hal lain
Hal yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa untukmu
Hanya berdoa...
Karena, aku tahu bahwa jika aku menangis, aku hanya akan menambah bebanmu.
xXxXxXx
"A-aku dioprasi akhir bulan ini, Naruto-kun... P-peluang berhasilnya operasi hanya 10%..." kau berkata dengan nada ragu. Aku tahu, sebenarnya kau tak mau mengatakan hal ini padaku. Tapi, Neji dan ayahmu lah yang membujukmu mengatakannya padaku.
"... Di mana?" tanyaku, pelan. Nyaris tak terdengar. Seperti sebuah gumaman.
"A-amerika..." jawabmu sembari menatap jauh menembus cakrawala.
'Jauh...'
"N-naruto-kun... boleh aku minta tolong?" kau menatap ku dengan wajah yang sarat permintaan.
"Tentu, Hinata. Katakan apa yang mau kau katakan." Aku tersenyum, bukan senyum. Tapi sebuah topeng untuk memalsuka perasaan ku yang tengah bergejolak tak karuan.
"J-jangan menangis jika raga ini tak bernyawa... A-aku tidak mau Naruto-kun menangis karena aku..."
xXxXxXx
Aku tidak mau menodai janji kita
Ku tegarkan hatiku betapapun ingin aku menangis
Betapapun aku ingin menangis saat mendapat kabar
bahwa kau telah pergi
Pergi meninggalkan ku untuk selamanya
Kau pergi
Tubuhmu sudah tak bernyawa
Jasad dan ruh mu sudah terpisah
Namun, senyum tulus itu masih terukir di wajahmu
Senyum tulus seorang wanita tegar
Senyum tulus milikmu, Kekasihku
~~oOOo~~
Selesai
~~oOOo~~
Fict NaruHina pertama saya! TT3TT Hancuuuur! Huwee. Maaf ya Minna-san. Fict saya gajenessnya minta ampun. Minta maap juga gara-gara judulnya ngga nyambung. Oya, kenalkan. Nama saya Yuuki Hayami. Panggil apa saja yang anda suka. Okay? Please revieeew! ^3^
