It's about You x Someone.

Now Playing : Color Ring - WINNER (saran, bakal lebih bagus kalau bacanya sambil dengerin color ring)

Pelan-pelan, dan pahami saja. Ini hanya empat ratusan kata, dan di sini, waktu tidak akan mencoba untuk mengejarmu.

REGN

.

.

.

.

Hujan itu memang kesukaan banyak orang –hanya dengan beberapa alasan klasik yang cukup mudah dimengerti. Mungkin tidak sespesial musim gugur dengan angin dingin, tapi di beberapa tempat, lebih menyenangkan. Bukan hanya baunya yang tenang, ketukan yang serempak, atau kelabu yang terasa memahami, tapi juga soal keadaan. Walau terkadang, hujan juga menjadi pertanda sebuah waktu.

Bertemu dalam warna payung, di jalanan basah yang ramai, dengan percikan air sebatas lutut –memang sebuah kejadian tidak sengaja yang sudah musiman terjadi. Apa yang menarik? Tidak sebatas menarik, tapi juga merasakan. Seperti hangat yang bisa saja menggantikan dingin, sekalipun awan masih kelabu saat itu, menghiasi sedikit bagian dari langit, sedikit naungan dari awan, hangat yang menyakitkan.

Tau tidak? Karena gerakan cepat orang-orang di kota maju, berdiri memandang bukanlah hal yang akan dianggap gila. Menjadi batu dengan banyak campuran perasaan, seperti dikutuk dengan tidak adil. Dengan pecahan genangan yang memantulkan bayangan, tergeletak begitu saja. Tidak bisa berbalik, dua pilihan, hancur, atau terdiam. Yang sebenarnya bukan hanya sebuah geming, seakan duduk diatas mawar, yang harumnya menusuk.

Payung warna itu menjadi bening, karena hujan yang terlalu keras. Tidak hanya runtuhan air yang menjadi satu dalam sebuah nama, dan memberikan kehidupan. Melampaui batas menuju apa yang disebut dengan hati. Mereka menyayat dengan indah. Tanpa goresan yang salah, menjadikan sakit yang benar sebagai hasilnya.

Tidak pernah terpikirkan apa yang akan terjadi saat goresan penuh arti itu tersentuh rintikan lembut yang kasar, hanya seperti payung warna. Kehidupan mu disaat rinai hujan bukanlah sesuatu yang memahami, apakah bahagia? Tersenyum seperti sebuah tangan menarik bagian wajahmu? Ini hanya seperti lagu di antara hembusan angin yang rendah, sejujurnya. Membumbung, memberi lirik, tapi menusuk. Membiarkan merah mengalir jatuh, bercampur dengan beningnya air mata yang tak bersalah.

Sekian detik pun, di saat berdiri tidak membutuhkan energi, di antara rintikan yang menopang, apa ada aliran dari matamu? Menunggu saat yang menyenangkan baginya untuk keluar diatas kesakitanmu? Kau mengaku bahwa menjadi kuat terlalu lama bukan keahlianmu. Apakah sebagian jiwamu masih sadar akan betapa menyedihkannya menjadi bagian dengan nama luka? Ataukah mereka terlalu merekah dan menyakitkan hingga kau pun tak bisa berucap untuk minta bantuan? Kau berada di tempat yang salah. Hujan sebagai waktu tidak melakukannya dengan benar. Tapi, jangan pernah kau salahkan keadaanmu.

Menangislah, karena ketukan hujan tidak akan berhenti untuk menutupnya, memberi orchestra untuk sedikit menenangkanmu. Karena hujan tidak akan memberi sensasi harumnya yang berlebihan sehingga menjadi candu, hujan akan memberi mu resep yang sempurna dan terasa sederhana. Namun, diantara sekian banyak, dibawah payung warna yang kehilangan harinya, apa yang akan kamu cari sebenarnya?

Bagian dari hatimu sudah tergores terlalu dalam menimbulkan sedikit pancaran redup. Jangan berdiri atau kamu akan terjatuh lagi. Merangkaklah dengan hati-hati, lewatilah beberapa proses yang sedikit memberi hiburan, dan berdirilah di saat kau siap menerima terpaan lagi. Semoga berhasil dan berakhir.

Selamat jalan, juga, terimakasih –