MY STORY ABOUT LOVE AND LIFE
SUMMARY: itu semua karena kau, hidupku hancur karenamu. Tapi,... aku tak bisa untuk tidak mencintaimu. GS!KAI. BAD SUMMARY.
HUNKAI,CHANKAI AND OTHER.
.
.
TITTLE : MY STORY ABOUT LOVE AND LIFE
MAIN CAST : Kai,Sehun,chanyeol and other
AUTHOR : Ling-Ling / Kyung Soo Ra
GENRE : GS, sad, romance,life
RATED : M
LENGTH : chaptered ?
.
.
.
.
.
DON'T LIKE, DON'T READ
.
.
.
Happy reading!
.
.
.
.
"PERGI DARI RUMAH INI..." kata seorang namja paruh baya itu murka sambil menendang seorang yeoja muda yang kini tengah memeluk kakinya tersebut.
"appa...hiks..." kata yeoja itu sambil terisak dan terus memeluk kaki namja paruh baya yang dipanggil appa olehnya.
"CEPAT PERGI DARI SINI, KAU BUKAN ANAKKU LAGI JONGIN..."
"appa aku mohon...hiks...hiks..."
"APPA TAK BISA MEMAAFKANMU, KAU TELAH MENGHANCURKAN NAMA BAIK KELUARGA JONGIN..."
"tapi appa hiks...mianhae...hiks"
"APPA TAK BISA MEMAAFKANMU, SUDAH CEPAT PERGI SANA..."
BRUKKKK...
Akhirnya pelukan dikaki appa jongin –yeoja- itu terlepas dari pelukan tangannya. Appanya langsung memberikan sebuah koper yang berisikan pakaian dan keperluan jongin. Jongin terus terisak didepan pintu rumah milik keluarga KIM –milik orang tuanya- sang eomma yang melihat kejadian itu hanya bisa diam juga sambil ikut menangis. Dia tak tega melihat anak perempuan satu-satunya itu diusir oleh suaminya.
Sang eomma mendekat lalu memeluk jongin dengan penuh kasih sayang "maafkan eomma... eomma tak bisa membantumu. Tapi pakailah uang ini untuk keperluanmu dan bayimu,eomma tak bisa membantu banyak" kata eomma jongin sambil mengelus surai hitam panjang nan lembut milik jongin.
Jongin masih terisak dipelukan sang eomma, iya hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Hingga akhirnya pelukan itu terlepas lalu sang eommapun mengikuti sang appa yang masuk kedalam rumah hingga akhirnya...
BLAAMMMM...
Pintu rumah tersebut akhirnya tertutup dengan rapat. Jongin hanya bisa melihatnya nanar dengan air mata yang terus mengalir dipipinya. Dia mulai berdiri, mengambil koper tersebut lalu mulai berjalan tanpa tujuan. Sambil terus mengelus perutnya yang masih terlihat rata.
.
.
.
.
...
disalah satu sudut kota seoul, terdapat sebuah pub malam yang kini tengah ramai didatangi oleh para yeoja dan namja dari kalangan muda dan tua. Untuk melepas penat, mencari kesenangan dan satu lagi kesenagan dunia yang tak pernah tertinggal bila kau berada dipub malam yaitu SEX.
Disinilah kumpulan para yeoja cantik nan sexy menjajakan dirinya untuk mendapatkan uang. Dari salah satu yeoja itu, ada seorang yeoja cantik, manis dan sexy dengan kulit tannya tengah dirayu oleh seorang namja paruh baya. Namja paruh baya itu terus merayu yeoja cantik itu, yang padahal yeoja cantik itu kini tengah menolaknya. Hingga ada seorang namja jangkung tampan dengan senyum berjuta watt nya itu menarik tangan yeoja cantik itu.
"maaf tuan, malam ini dia yang akan menemaniku tidur. Permisi" katanya sambil berjalan meninggalkan namja paruh baya itu yang kini sedang berdecak.
Yeoja cantik itu hanya terus mengikuti namja tampan itu yang terus menariknya dan membawanya kesalah satu kamar yang disediakan pub tersebut.
Hingga akhirnya mereka sampai didalam kamar tersebut, namja tampan itu langsung mencium ganas bibir yeoja cantik tersebut. Melumatnya dengan ganas, seakan bibir tersebut akan pergi ketika dia melepasnya begitu saja.
Bibir mereka berdua bergulat, hingga akhirnya yeoja itu memukul dada namja itu. Dia memerluka oksigen sekarang, seakan mengerti namja itu melepaskan pagutan bibirnya pada bibir yeoja itu.
Mereka berdua mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, hingga namja itu menarik yeoja itu dan mendorongnya keranjang berukuran king size tersebut.
Yeoja itu menatap namja itu lekat, namja itu yang setiap malam menyewanya. Ya bisa dianggap dia adalah langganan jongin –yeoja itu-. Dia tersenyum.
"layani aku" kata namja itu sambil mengelus pipi tirus jongin.
"ne, aku akan melayanimu sampai puas. Tuan park" jawab jongin sambil tersenyum.
Setelah itu, namja itu kembali mencium bibir tebal kemerahan milik jongin.
.
.
...
"eunghhhh...yeah...ahh..." desah jongin ketika junior namja itu kini mulai di in-outkan.
"so tight babyhhhhhhh" kata namja itu ketika juniornya dipijat oleh dinding vagina milik jongin.
Jongin terus mendesah tak karuan ketika junior namja itu terus dihentakkan dengan keras hingga mengenai titik sweet spotnya.
"yeah...ahhh...fashhhh...theeeer..."
"ahha..."
Hingga akhirnya jongin pun mendesah dengan keras ketika dia sampai dipuncaknya. Namja itu tersenyum ketika melihat wajah jongin yang memerah ketika sampai dipuncaknya.
Dia terus meng in-out kan miliknya diliang hangat milik jongin, hingga akhirnya diapun juga sampai dipuncak. Spermanya memenuhi rahim jongin, membuat rahim jongin seakan penuh dan hangat.
Namja itu langsung menjatuhkan badannya diatas badan jongin, namja itu tersengyum lalu mencium pundak jongin yang sudah penuh oleh bercak merah-keunguan hasil karyanya.
"kau memang hebat jongin" kata namja itu sambil bangkit dari tidurnya dan berjalan mengambil boxer miliknya.
Jongin hanya tersenyum menanggapi kata-kata namja itu. Jongin terus melihat namja itu yang kini sudah masuk kedalam kamar mandi hingga suara shower air itu berbunyi.
Jongin mengambil selimut untuk menutupi badan nakednya, dia hanya diam dan mencoba menutup matanya agar tidur tapi sayang itu tidak bisa.
Hingga setitik air mata jatuh dari pelupuk mata indahnya, kalau tidak namja itu mungkin jongin tidak berada disini. Melayani namja-namja hidung belang untuk mendapatkan uang. Namja itulah yang membuat hidupnya hancur, dia usir oleh orang tuanya dan yang membuat jongin menangis dia harus menjaga kedua anak kembarnya sendiri. Tapi, berterima kasihlah kepada xiumin yang mau membantunya menjaga hunjong dan jonghun.
Dia hanya bisa tersenyum getir mengingat itu, inilah hidupnya sekarang. Hingga akhirnya namja itu keluar dari kamar mandi, kembali memakai baju kemejanya dan tak lupa jasnya. Dia merogoh saku jasnya dan mengambil amplop berwarna coklat lalu menaruhnya diatas meja nakas.
"sisanya akan aku transfer, besok malam layani aku lagi. jalja honey..." kata namja itu sambil mencium puncuk kepala jongin.
Jongin hanya tersenyum mendapat perlakuan lebih dari salah satu pelanggan setianya. Namja itu juga ikut tersenyum lalu berjalan keluar kamar.
.
.
...
Pagi menjelang, matahari bersinar begitu terangnya hingga mebuat seorang namja berwajah stoic itu harus terbangun dari dunia la la land nya. Menguap begitu lebar, sedikit menggeliatkan badannya. Melihat kesekeliling kamarnya, sama tidak ada yang berubah dari dulu sejak dia lahir. Mungkin sedikit berbeda karena dia harus pergi meninggalkannya 3 tahun lalu.
Namja itu mulai mendudukkan badannya, muak memang berada disini. Banyak sekali dosa yang sudah dia buat didalam kamar ini termasuk melakukannya dengan seorang yeoja yang sejak dulu sampai sekarang selalu mengisi relung hatinya. Meninggalkan yeoja itu tanpa pernah memberi tau kenapa dia pergi meninggalkan yeoja itu.
Namja itu menghembuskannya nafasnya kasar ketika mengingat kejadian itu semua. Seakan tidak ingin larut dalam ingatan masa kelamnya. Namja itu langsung masuk kedalam kamr mandi membersihkan badannya.
.
.
Pagi itu jongin setelah pulang dari pub itu, langsung pergi bekerja kesalah satu cafe milik sahabatnya yang sudah dianggap kakak olehnya. Dia terus berjalan hingga akhirnya ada sebuah mobil mewah berhenti disampingnya. Jongin menolehkan kepalanya kesamping dan melihat mobil itu.
Kaca jendela mobil mewah tersebut terbuka, menampakkan seorang namja tampan dengan senyuman sejuta wattnya. Mengisayaratkan kepada jongin untuk masuk kedalam mobilnya. Seakan ada kode, jongin pun masuk kedalam mobil mewah tersebut.
Hingga akhirnya, mobil mewah tersebut pun melaju. Didalam mobil, jongin hanya diam terus menatap lurus kedepan. Seakan sepi, chanyeol –namja dengan senyum sejuta wattnya- akhirnya membuka percakapannya antara jongin.
"kau akan kecafe itu, jongin ?" tanya chanyeol tapi tatapannya masih terus menatap kedepan.
"eum, kalau aku tidak kecafe. Kesian anak-anak, dia pasti merindukanku" jawab jongin sambil tersenyum.
Chanyeol juga ikut tersenyum, hingga akhirnya mereka pun sampai dicafe milik xiumin.
"aku turun dulu" kata jongin sambil mencium pipi chanyeol "hati-hati dijalan tuan park" tambah jongin lagi sambil mengerlingkan matanya sexy kepada chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum akan perlakuan yang berlebihan padanya. Itu seakan sudah biasa, merasa jongin sudah masuk kedalam cafe chanyeol langsung melajukan mobilnya meninggalkan cafe milik xiumin tersebut.
.
.
Jongin masuk kedalam cafe yang masih bertuliskan 'close' dipintu kaca tersebut. Jongin menepuk pundak seorang yeoja cantik yang sedang membersihkan meja-meja cafe tersebut.
"kau mengaggetkanku, jongie..." kata yeoja itu sambil menepuk tangan jongin.
"hehehe, mian xiu eonni. Dimana hunjong dan jonghun ?" jawab jongin kepada xiumin.
"ada dibelakang bersama luhan." Kata xiumin. Seakan mendapatkan petunjuk jongin langsung berjalan kebelakang.
Jongin membuka pintu menuju sebuah ruangan yang khusus dibuat xiumin dan suaminya –luhan- untuk tempat bermain hunjong dan jonghun.
Jongin tersenyum ketika melihat luhan sedang dikerjai oleh hunjong dan jonghun, dimana wajah luhan sudah penuh dengan coretan. Kedua anak tersebut tertawa bahagia bisa mengerjai pamannya tersebut.
Jongin masih berdiri melihat gerak-gerik sikembar,hingga sang adik –jonghun- berhenti mencoreti wajah luhan.
"eommaa..." teriak jonghun lalu berlari mendekati sang eomma. Hunjong pun juga ikut berlari mendekati jongin setelah mendengar suara jonghun berteriak.
"eomma...,bogothipoyo..." kata sang adik sambil terus memeluk ummanya.
"nado..." jawab jongin sambil mengelus surai kecoklatan milik kedua anaknya, mengingatkan kembali kepada namja brengsek tersebut yang notabenenya adalah ayah dari anak kembarnya.
Seakan tidak ingin meningat namja brengsek itu, jongin langsung menatap luhan. Jongin sedikit tertawa saat melihat wajah luhan.
KRIETT...
Pintu itu terbuka menampakkan seorang yeoja cantik yang memiliki mata dengan single eyelidnya.
"lu, bantu aku membuka cafe dan ... oh ya ampun apa yang terjadi denganmu. Lihatlah wajahmu seperti badut" kata xiumin panjang lebar sambil memegang pipi suaminya.
"tanyakan saja pada sikembar itu yang telah membuat wajah tampanku seperti ini" kata luhan sambil mempoutkan bibirnya.
"talah ahjuti, ahjuti menertawakanku karena aku tidak bita menggambal" kata hunjong panjang lebar masih dengan aksen cadelnya.
Lagi-lagi jongin mengingat namja itu lagi, ah...seakan dirinya kini tidak bisa lepas dari namja itu.
Xiumin tertawa mendengar penuturan dari hunjong, xiumin mengacak rambut kecoklatan milik anak tersebut lalu mencium pipinya.
"jongin tolong bantu aku membuka cafe, hunjong dan jonghun diam disini dan jangan kemana-mana dan... kau lu cepat mandi lalu berangkat kerja" kata xiumin panjang lebar.
"hunjong dan jonghun disini ne, bermain disini saja jangan kemana-mana arra. Umma mau membantu xiu ahjumma ne ?" kata jongin kepada anank kembarnya.
"ne umma..." jawab mereka bersamaan sambil mencium pipi sang umma.
"umma tinggal dulu ne"
Setelah mengatakan itu jongin keluar membantu xiumin membuka cafe, sedangkan luhan kini sedang mandi.
.
.
.
.
Namja stoic itu kini sudah siap dengan setelan baju khas orang kantoran. Dia kembali menghembuskan nafasnya panjang ketika melihat pemandangan tak mengenakkan dipagi hari.
"lakukanlah ditempat lain hyung" kata namja stoic itu.
Seakan ada yang menginterupsi kegiatan "panas" mereka berdua, namja dengan wajah bak pangeran tersebut langsung melepaskan pagutan bibirnya dengan seorang yeoja mungil bermata bulat tersebut.
"sehunniee..." kata yeoja tersebut.
"aku berangkat" kata namja stoic yang dipanggil –sehun- tersebut.
"kau harus sarapan" kata kris –namja berwajah pangeran- tersebut memerintah sang adik tersebut.
"aku sudah cukup kenyang melihat kegiatan kalian berdua" katanya sambil pergi meninggalkan kris dan tunangannya tersebut.
.
.
.
.
Sehun sekarang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, pagi ini dia harus sarapan diluar. Coba saja kalau tidak gara-gara sang kakak –kris- dan tunangannya –kyung soo- melakukan hal "panas" di meja makan mungkin sekarang sehun sedang duduk di bangku makan, sedang saarapan.
Hingga akhirnya dia sampai disebuah cafe "xiulao" dia langsung keluar dan masuk kedalam cafe tersebut.
Dia duduk dekat dengan jendela, tak berapa lama kemudian seorang yeoja berkulit tan menggunakan baju pelayan datang.
"selamat datang di cafe xiulao, ada yang bisa saya bantu tuan ?" tanya pelayan tersebut sambil menyodorkan menu dan memegang sebuah note kecil dan pulpen.
Sehun pun langsung melihat-lihat menu, sekan sudah dapat pesanan sehun langsung mendongakkan kepala.
"aku mau pesan..." kata-katanya terpotong dia menjadi susah meneguk salivanya.
"iya tuan" kata yeoja itu.
"jongin..."
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC/END
Review ya !
