Chapter ini saya rewrite, penjelasannya ada di note paling bawah

Main Cast : Cho Kyuhyun , Lee Sungmin,

Other Cast : liat dalem cerita

Genre : Romance , Drama, Hurt

Rate : T-M

Summary : Kehadiran Lee Sungmin yang mempengaruhi hidup Kyuhyun beserta masa lalunya. Ia seakan terancam oleh kebencian dan gairahnya sendiriyang seakan menyatu dan berperang melawan segala perbedaan dihidupnya .

Seoul, 1994.

Tamparan keras mengenai wajah Cho Insung yang tetap berdiri, diam tanpa perlawanan apapun,

"Maafkan aku", ucapan yang akhirnya terlontar dari pertengkaran yang menghidupkan kamarnya dari tadi.

"tidak bisakah kau gunakan otakmu dengan benar ? setelah apa yang ku lakukan untukmu, bahkan kehadiran kyuhyun dalam kehidupan kita? Setidaknya gunakan hatimu demi Kyuhyun" sambil terisak Eunhye meluapkan emosi dan rasa kecewanya.

"jawab aku Insung-ah ! kenapa kau hanya diam huh" wanita bernama eunhye itu memukul dada insung dengan tenaga yang tersisa,

"kau tau sejak awal bahwa aku tidak mencintaimu", Insung menatap wanita yang berstatus istrinya dengan mantap disertai rasa bersalah .

"aku telah mencobanya. Tapi aku tidak bisa memberikan hatiku untukmu, Maafkan aku Eunhye-ya, aku jatuh cinta padanya".

Ucapan suaminya membuat darah eunhye beku seketika, ia menangis tanpa suara karna tenaganya telah habis terkuras.

"kau gila. kau bajingan Cho Insung, kau menjijikan. Kalian berdua menjijikan", tatapan eunhye berubah nyalang.

"Katakan ! katakan padaku bagaimana dia menggodamu ? dimana pria menjijikan itu sekarang ? aku akan membunuhnya !"

"Cukup Yoon Eunhye ! jangan mengusiknya, dia tidak ada hubungannya dengan ini. Kita menikah karna perjodohan." Bentak Insung dengan nafasnya yang tertahan,

"kau berteriak hanya untuk membelanya, kau ingin menunjukan betapa menyedihkannya diriku saat ini" ucapan datar eunye menimbulkan rasa bersalah pada Insung.

"Eunhye-ah aku sangat menyayangi Kyuhyun, kumohon jaga dia, jadikan dia anak yang membanggakan. Aku percaya kau mampu dibanding diriku",

eunhye melepaskan kedua tangannya yang berada dalam genggaman insung,

"menyayanginya kau bilang ?"

"kau tidak menyayangi kyuhyun, kau bahkan akan meninggalkannya" ia membalikan badannya, menahan airmatanya lagi.

"Maaf, aku tidak ingin menyakitimu dan kyuhyun lebih banyak lagi, kehadiranku hanya memperburuk kalian, aku tidak ingin kyuhyun hidup bersama ayah yang buruk".

Sosoknya yang masih sangat rapuh untuk memahami sebuah pertengkaran. Hal yang ia tau bahwa dua orang yang bertengkar hebat adalah sesuatu yang buruk, sangat buruk, terlebih saat sepasang telinga itu mendengar orang tuanya melibatkan kata kepergian, meski tak satupun dari mereka menyadari keberadaanya. Lewat celah pintu kamar yang sedikit terbuka, kyuhyun tidak bisa menahan airmatanya yang terus mengalir

"appa jangan pergi, mengapa kau meninggalkan aku dan eomma ?"

"appa jangan pergi !"

"mengapa appa ingin pergi ? aku janji akan menjadi anak yang baik, aku tidak akan bermain game hingga larut malam, dan berkelahi lagi, aku akan belajar dengan baik, jangan pergi ! appa tidak akan pergi meninggalkan kami !" ucapannya yang penuh tekat membuat insung tidak sanggup menahan lagi airmatanya.

"Ne, kyuhyun-ah. Kau memang harus melakukannya, kau akan menjadi anak appa yang membanggakan, jaga ibumu Cho Kyuhyun"

"Appa mohon jangan menangis, maafkan appa, mianhae, jeongmal mianhae". Insung memeluk anaknya, Air mata telah membanjiri keduanya.

Rasa bersalah membuatnya memilih untuk mengakhiri rasa sakit akibat ulahnya sendiri, setidaknya lebih baik ketimbang bertahan dengan penuh kebohongan dan sakitnya semakin memupuk.

"Appaaaa !" tangisan kyuhyun pecah seketika, pelukan ibunya bahkan tidak mengubah apapun terhadap perasaanya

.

.

.

Las Vegas, 2017

Suara tarikan nafas yang kuat tiba –tiba terdengar di kamar yang gelap, tubuhnya yang setengah telanjang segera terangkat duduk melayani nafasnya yang bemburu, dadanya kembang kempis dengan tetesan keringat mengalir deras di pelipisnya.

Pukul 02.00, Kyuhyun terbangun lagi di tengah malam, bukan untuk yang pertama kalinya. Mimpi buruk terasa seperti kilasan api yang berkobar tiap kali dirinya lelap. Dia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, memperbaiki nafas yang perlahan mulai teratur.

Wanita cantik berambut pirang yang berada di sampingnya terbangun, ia ikut menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang,

"Hey you wake up, its still the middle of the night now, are you ok ?" tubuh wanita itu beringsut mendekati pria disampingnya,

"Just a little bad dream"

"whats your dream about ?" wanita tersebut bertanya sedikit antusias, ia mengadahkan kepalanya.

"I wake up without you beside me, that's so bad" kyuhyun berucap dengan senyum menawannya, membuat wantia di sampingnya tersenyum malu,

"stop bullshit , how wooer you are" sedikit memukul dada telanjang pria di sampingnya,

"Should we sleep Carrie ? I feel turn on again, and I don't want you exhausted"

"what if I'm not ?"

"we fuck up again and again" wanita itu bernama Carriley, kyuhyun segera menciumnya dengan liar dan basah, dan wanita itu meresponnya dengan cukup antusias. Selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka kembali terhempas. ia mengubah posisinya berada di atas carrie, ciumannya beralih ke leher dan mendapat interupsi dari pemiliknya

"don't make a hickey there, I don't want to be seen tomorrow".

"ok. how about this" kyuhyun menurunkan mulutnya menuju dada carrilley, langsung menggigit nipple wanita tersebut yang mulai menegang.

"oouhh god" Carriley mendesah, menggeliatkan tubuhnya dengan kenikmatan yang diberikan kyuhyun.

Kyuhyun bangun untuk mengambil benda yang berada di laci samping ranjang. Setelah bungkusan alumunium foil itu terbuka ia memasang karet pengaman pada miliknya dan melanjutkan hal yang tadi terhenti sejenak.

.

.

.

Dentuman musik yang mengisi ruangan membuat para Hedonisme ikut menari, beberapa dari mereka bersantai di pinggir bar, termasuk kyuhyun yang tengah meneguk segelas wine di tangannya, ia cukup menikmati pesta ini sebagai salah satu perayaan kelulusannya, tentunya selain di kampus.

"do you want to dance?" ,

"I don't think so, I just want to be with beautiful Angel now" Kyuhyun melayangkan ciuman singkatnya pada Angel, gadis yang saat ini berbicara dengannya.

"what will you do after this?"

"maybe relax while making love with my angel, if she could" kyuhyun menyapukan tangannya pada pinggang wanita bernama angel itu dan memberi usapan lembut disana.

Angel membalas pergerakan kyuhyun dengan menempelkan kedua tanganya pada dada kyuhyun dan menatapnya intens.

"I mean after this graduation Kyuhyun"

"hmm… back to Seoul, work and have fun."

"Why you should go babe? Wasn't Las Vegas very fun ?"

"I think I need it, My mom definitely can't wait. Seoul is amazing. And If I stay here, Las Vegas can make me wild more and more"

"I heard your mom is A famous artist in South Korea ? Is that true? Who is she ?"

"hey babe, why are you so interested to my mom? better we have fun right"

Kyuhyun kembali mencium Angel, hanya ciuman untuk bersenang-senang, tanpa perasaan ataupun gairah, sudah menjadi hal biasa di lingkungan tempat kyuhyun tinggal selama hampir 6 tahun.

Kehidupan di Amerika telah membuat kyuhyun menjadi pria yang liar, penyuka pesta dan bersenang-senang, apapun demi memenuhi kesenangannya termasuk tidur dengan para gadis. Meski begitu kyuhyun adalah orang yang pemilih, ia tidak melakukan one night stand secara terang-terangan. Sangat perfeksionis dan cerdas. Bahkan sikap dinginnya yang seringkali muncul bisa membuatnya digilai para gadis hingga mereka menjadi panas dan bergairah akan dirinya.

Ia bukan satu-satunya mahasiswa yang berwarga negara asia di kampusnya, beberapa teman dan kerabat dekatnya juga berasal dari Korea. Kyuhyun sangat populer karna selain cerdas ia juga termasuk pria yang tampan di kampus. Hidung mancung dan juga bentuk bibirnya yang dianggap sensual, tidak sedikit yang mengira kyuhyun adalah warga asli amerika tau campuran karena memiliki wajah kaukasian.

Kulit putih pucat dan warna rambut yang diubah menjadi coklat gelap sewarna dengan bola matanya, dengan sentuhan bentuk mata khas asia membuat kyuhyun dianggap mempunyai fisik wajah yang nyaris sempurna, seperti selera kebanyakan orang barat yang menganggap perawakan seorang 'half-blood' sangat menawan, kyuhyun bahkan melampauinya. Meskipun kyuhyun mutlak seorang Korea asli.

Mengenai tubuhnya, kyuhyun tidak bisa dikatakan buruk, memang tidak terlalu tinggi untuk standar Amerika, namun untuk standar asia tinggi tubuhnya di atas rata-rata. Tidak terlalu berotot namun tetap berbentuk dan membuatnya tampak ideal.

.

.

.

Seoul, 2017

Kyuhyun berjalan keluar bandara menuju tempat dimana taxi akan membawanya pergi dari sana. Casual T-shirt dan celana jeans panjang, jangan lupakan sebuah kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya membuat penampilan santainya tetap terlihat menawan. Dia tampan, membuat sesuatu yang ia kenanan selalu terlihat bagus.

Taxi yang ditunggu tiba, kyuhyun segera memasukan kopernya kedalam bagasi sebelum mesuk ke dalam. ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungin seseorang.

"Yeobeoseyo" seseorang menjawab panggilannya,

"Helloo , are you busy now ?"

"Apa seorang CEO lebih sering terlihat santai? jadi katakan padaku ada perlu apa ?"

"Santai saja samchon, apa kau sesibuk itu ?"

"tentu saja"

"kau tidak ingin menyambut keponakanmu ? sepertinya oleh-oleh yang ku beli untukmu lebih baik kuberikan ke pada orang lain saja"

"Yaak ! Apa yang kau katakan ? kau di Seoul ? kenapa tidak memberitahu dulu ?"

"tentu saja kejutan"

"Dimana kau sekarang kyuhyun ?"

"Sedang menuju hotel, sementara aku menginap disana. Jangan beritau eomma, aku akan memberinya kejutan"

"Tergantung seberapa menarik oleh-olehmu"

"samchon kau ini kaya raya, kenapa masih saja menagih keponakan mu yang masih pengangguran, Memalukan." Kyuhyun menambah penekanan pada kata terakhirnya

"yaak ! apa-apaan bicaramu itu!"

"aku hanya bercanda paman, Calm down Sir"

"kalau begitu temui aku dirumah saat makan malam" perintah sang paman sebelum mematikan sambungan telfonnya.

.

.

.

(kyuhyun pov)

Waktu menunjukan jam 6 sore. Aku bersiap pergi kerumah paman Jaehyun untuk makan malam. Mungkin kita akan melakukan obrolan panjang. seperti yang pernah paman katakan, Aku banyak berubah setelah 16 tahun lalu, terlebih setelah 6 tahun hidup di Amerika.

Aku menikmati hidupku yang terlihat bahagia, atau mungkin lebih tepatnya menyenangkan. Aku tidak begitu paham soal kebahagiaan, aku pikir itu hanya akhir dalam dongeng klasik, film, atau drama. Seperti dunia dimana eomma berkarir, tapi hidupnya tidak seindah akhir cerita dari peran-peranya.

Mengetahui bagaimana perasaan eomma dan menyedihkannya keadaan keluargaku membuat kebencianku perlahan tumbuh. Jika saja hal itu tidak pernah terjadi, jika saja semua manusia bisa menjalani hidupnya dengan benar, pasti tidak akan serumit ini, mungkin appa akan menjalani hidupnya dengan baik, mungkin appa tidak akan pergi meninggalkan kami bahkan untuk selamanya, dan eomma mendapatkan kebahagian di luar peran-perannya, hidup dengan keluarga yang utuh dan mendapatkan… yah mungkin kebahagiaan yang sudah lama hilang dari ketertarikanku

Aku mengambil ponsel untuk enghubungi paman Jaehyun. Sambil menunggu line telfon tersambung, kujepit ponsel diantara telinga dan pundakku untuk mengambil sebatang rokok, lalu kunyalahkannya dengan pematik api dan mulai menghisapnya dengan damai.

"Yeoboseyo" panggilanku telah tersambung ke paman,

"samchon aku sudah siap, segera kirimkan sopir untuk menjeputku di hotel"

"sopan santunmu benar-benar kacau sekarang kyuhyun" kenapa nada paman terdengar sinis ?

"Apa ada masalah ? Bukankah kau yang memintaku datang untuk makan malam?", keningki sedikit mengkerut heran, memangnya apa yang salah ?,

"Sudahlah, kau tunggu saja aku akan segera mengirim sopir kesana"

"Baiklah, kau yang terbaik samchon" . Setelah menutup panggilan telfon aku segera pergi membawa koperku, ku sempatkan diri untuk bercermin sebentar, dan segera meninggalkan kamar hotel untuk checkout.
.

.

Kurang lebih 10 menit menunggu, supir untuk menjemputku telah tiba. Aku segera memasuki mobil. Dalam perjalanan aku melihat pemandangan kota Seoul lewat kaca mobil, tidak ada perubahan drastis, namun Seoul terlihat lebih ramai dan rapih, pusat kota di Korea Selatan ini memang sangat maju. Aku tau Entertaimentnya juga sangat berpengaruh di hingga ke dunia.

Sekilas aku melihat-lihat beberapa gadis sepanjang perjalanan, rasanya sangat berbeda, wanita korea di seoul terlihat lebih…tertutup, hahahaa.. aku baru mengingat sekarang pertangahan musim gugur, cuaca diluar cukup dingin.

Terlintas dipikiran ku untuk mengetahui bagaimana bersenang-senang dengan gadis korea, aku bahkan sama sekali belum pernah merasakan seperti apa gadis di negaraku sendiri, aku harus mencobanya. Sepertinya aku bosan dengan gaya western, mereka lebih terbuka dan cenderung agresif, terkadang menuntut meskipun tidak semuanya, itu memang memudahkanku mendapat teman kencan, tapi sesuatu yang menantang sepertinya lebih cocok dengan diriku. Mungkin Masih ada wanita innocent disana yang tidak ku jelajahi karna aku tidak pernah menemukannya di las vegas, mungkin di kota lain. Entahlah aku tidak tertarik saat itu.

Aku telah sampai di kediaman paman. Aku segera masuk dan disambut hangat oleh bibi.

"Aigooo Kyuhyun-ah ayo masuk , imo sudah menyiapkan makan malam", bibi Hyesun langsung memelukku,

"Terima kasih imo", ujarku tersenyum ramah,

"Kyuhyun-ah bagaimana kabarmu ? Kau terlihat semakin tinggi dan tampan, sepertinya kau sangat bahagia disana"

"kabarku sangat baik imo. Las Vegas menyenangkan dan menghibur" jawabku dengan sedikit tertawa

"apa saja yang sudah kau lakukan ? Kau tidak berjudi kan disana ?" Bibi memandangku curiga, aku pikir dia becanda.

"Tentu saja aku belajar, aku hanya berjudi sekali imo hahaha. Aku tetap berprestasi dan menjadi lulusan terbaik" aku tertawa dengan percaya diri mengatakannya pada bibi. Berjudi memang hanya sekali, tapi waktu bersenang-senang ku tidak terhitung.

"benarkah ? kau pernah berjudi ? kalau begitu akan kuadukan pada eommamu" bibi mengancamku, aku tau kali ini ia benar-benar bercanda.

"Aaaah imo bisa saja, jangan imo.., aku hanya bercanda, ngomong-ngomong dimana suami mu ?" ku edarkan pandanganku ke dalam mencari keberadaan paman sekaligus mengalihkan pembicaraan,

"dia masih dijalan kyu"

"benarkah ? Aku pikir dia ada dirumah dari tadi"

"Sepertinya ada yang membicarakanku" tiba-tiba terdengar suara yang menginterupsi kami, jelas sekali suara Paman

"Waah kau sudah datang rupanya, kami menunggumu hingga kelaparan",

"aku sungguh tidak peduli dengan rasa laparmu itu"

"hoaaah apa kabar samchon ? sudah 6 tahun berlalu kau tidak banyak berubah ya" aku menyambutnya dan memeluknya sebentar, ternyata ucapanku dihadiahi pukulan kecil di kepalaku oleh paman,

"bicaramu seakan-akan aku yang pergi, dan kau sedang menyambutku, kau ini benar-benar menyebalkan" meski sudah berumur, paman masih terlihat segar terutama untuk urusan mengomel.

"mianhae samchoni…sepertinya kau sangat lelah, ayo kita makan malam malam, kau tidak mungkin melupakan oleh-olehmu kan".

.
.

Kami segera menyelesaikan makan malam. Seperti perkiraanku , kami mengobrol banyak seputar kelulusanku dan juga perusahaan hingga larut malam. Mulai minggu depan aku akan bekerja di perusahaan keluarga Cho. Jika Appa masih hidup, beliau lah yang akan memimpin perusahaan.

Umur paman sekarang sudah paruh baya, ia memintaku untuk menggantikan posisinya di perusahaan, aku menolaknya, aku tidak ingin di pandang memanfaatkan jabatan keluarga untuk mendapatkan pekerjaan. Aku akan bekerja dengan bertahap, berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalamanku saat ini aku masih akan sebagai Manager Keuangan di perusahan.

(Kyuhyun POV end)

.

.

.

.

Seorang pria tengah menyelesaikan sarapan paginya, ia langsung mengambil tas dan bergegas untuk pergi bekerja.

"Sungjin-ah jangan lupa habiskan sarapanmu, aku pergi" teriaknya dari ruang tengah, Pergerakan dan raut wajahnya yang segar terlihat begitu semangat.

"Tunggu hyung !" cegah laki-laki yang dipanggil Sungjin tersebut.

"kau mau kemana hyung?" tanya sungjin kepada sang kakak.

"tentu saja pergi bekerja, lalu apa lagi" pria itu menjawab sambil memutar bola matanya heran, seketika pandangan sungjin langsung mengarah ke jam dinding.

"apa ini tidak terlalu pagi untuk berangkat kerja?"

"tentu saja tidak. Aku hanya sangat bersemangat dengan jabatan kerjaku yang baru" pria itu menjawab sambil tersenyum manis,

"mwo..? jadi hyung sudah naik jabatan? Kenapa baru memberitauku?" tanya sungjin sedikit terkejut,

"tidak apa-apa, hanya ingin memberi kejutan",

"apa kau sekarang menjadi direktur?"

"tentu saja tidak,bodoh !"

"lalu ?", Tanya sungjin heran,

"Sekretaris Manager. Kebetulan managerku juga baru, gosip yang tersebar ia adalah keponakan pemilik perusahaan" ucapannya terdengar antusias,
"hyung kenapa kau ini sekarang jadi suka bergosip" ledek sungjin

"Aku tidak bergosip !, sudahlah aku pergi, Annyeong dongsaengie.." pria itu langsung membuka pintu rumah dan bergegas pergi

"hati-hati hyung, jangan menggoda managermu yaa.." teriak sungjin dari jauh setelah sang kakak pergi.

"bicara apa kau ! ish !" pria itu menggerutu pelan seraya menengok ke belakang sekilas setelah mendengar teriakan sang adik kemudian melanjutkan perjalannya.

.

.

.

sesampainya di kantor, dering ponselnya tiba-tiba berbunyi, ia segera mengangkat panggilan ponselnya sambil berjalan menuju ruang kerja, .

"yeobeoseyo isa-nim(direktur)" sapanya sopan

"Sungmin-ah, sesuai dengan kenaikan jabatanmu, mulai hari ini kau bekerja sebagai sekretaris pribadi Manager Keuangan, kau bisa langsung keruangannya."
"baik Isa-nim" jawabnya sambil memasuki lift

"Managermu yang sekarang adalah pegawai baru diperusahaan ini , tapi tenang saja, dia lulusan terbaik di Amerika, aku harap saling bekerja sama."

"saya mengerti Isa-nim, saya akan bekerja keras, terima kasih"

"selamat bekerja" sambungan ponselnya terputus bersamaan dengan bunyin dentingan lift, pertanda ia sudah sampai pada lantai yang di tuju.

Pria yang diketahui bernama Sungmin tersebut segera keluar dan menuju ruangannya yang berada tepat di samping ruang Manager. Ia meletakan tasnya dan membereskan beberapa berkas yang terlihat sedikit berantakan.

"apa Bujang-nim (Manager) sudah datang ? sebaiknya aku segera keruangannya?" dengan penuh semangat ia segera menuju ruangan manager.

"Lee Sungmin Fighting!" gumamnya pelan dengan mengepalkan tangan ke depan dengan gestur semangat, sebelum akhirnya membuka pintu di depannya .

Sungmin memasuki ruangan manager, kakinya perlahan melangkah menelusuri sudut ruangan. Rapi dan bersih, itulah yang ada di benaknya. Di sebelah kanan terdapat rak dengan tumpukan buku dan berbagai dokumen. Kemudian pandangannya beralih kepada tirai gorden lebar yang berada tepat di belakang kursi manager, rasa penasaran membuatnya menghampiri gorden tersebut.

"Sepertinya tidak jauh beda dengan ruangan Sajang-nim (Direktur Utama/CEO). Ruangannya ini tampak bagus dan….." ia menggantungkan kalimatnya sesaat setelah tangannya membuka tirai gorden tersebut,

"keren" wajah sungmin terkesima melihat melihat pemandangan kota Seoul lewat tembok kaca di depannya, Memang saat ini cahaya di seoul terlihat pas, semilir angin di awal musim gugur yang cukup dingin namun tak menghilangkan terangnya cahaya yang menyinari kota yang dapat terlihat dari gedung tinggi ini.

"musim gugur benar-benar telah tiba, aku bisa merasakan angin berhembus meski terhalang kaca rasaksa ini" matanya terpejam pelan seolah-olah ia menikmati terpaan angin yang semu.

Sungmin melangkahkan kakinya ke depan meja manager setelah menutup kembali tirai tersebut.

"Cho-Kyu-hyun"

Ia membaca perlahan Table Name Office yang terletak di atas meja

Ckleekk..

Suara pintu yang terbuka langsung menyapa telinga sungmin, ia segera membalikan tubuhnya sedikit terkejut, cepat-cepat ia benahi penampilan yang sebenarnya tidak berubah buruk sedikitpun.

Dari sebrang pintu sana menghadirkan sosok tampan yang tak lain adalah sang manager.

"A..-Annyeong Haseyo Bujang-nim," sungmin membungkukan tubuhnya untuk menunjukan sikap sopannya,

"Mianhae aku..", saat pandangannya melihat ke depan bibirnya terasa kaku dan tak sempat melanjutkan kalimatnya.

Mata mereka saling bertemu, Suara detak jantung sungmin berpacu seakan menjadi pengganti suara detik waktu yang lenyap saat itu.

TBC

Lanjut / Tidak ?

NOTE :

Ada salah satu readers ada yang pm saya buat nanyain kelanjutan ff abal ini, dan saya cukup terkejut, karna saya pikir udah gak ada yang minat, ngeliat angka angka reviews dan views yang jomplang abis :') sedih sebenernya tapi yaudah lah ya gapapa...

Jadi intinya saya galau, bingung mau lanjutin ff ini apa engga, chapter ini sudah saya re-write karna yang kemaren nulisnya gak pake perkiraan, main ketik aja yang ada di pikiran jadi bahasanya kurang pas gituu, dan yang lainnya juga akan saya rewrite 'kalo' masih berminat, semua tergantung respon readers mau di lanjut ap engga niiich ? karna aku menulis juga untuk kalian para joyers yang masih bertahan atau mungkin yang sekedar ingin baca ya monggo... karna apapun yang terjadi sampe detik ini, saya yakin kalau kyumin is real, entah gimana bentuk hubungan mereka sekarang, sulit dijelaskan deh.

saya tunggu jawaban readers, tengkyuu