untitled.
.
.
Disclaimer : semua hanya punya tuhan, termasuk storylinenya.
.
.
.
Pair : V x Jungkook (taekook)
Seme jungkook here, for cinnynese a.k.a bactaeri on twitter bcs she's the only my taekook-with-semekook partner in crime.
.
.
.
.
.
502 words.
Rating : T (aman)
Genre : Romance & a very little bit Hurt/Comfort (no angst this time bcs yes i know how you feel for angsty fic, ikr).
This is a sidestory of one of her fic with teacherxstudent theme, perhaps?
.
.
Happy reading, readers!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Taehyung tidak terkejut saat Jungkook muncul di pintu apartemennya dengan keadaan babak belur, lagi. Ia hanya bergegas merapikan berkas-berkas nilai yang sedang ia periksa, kemudian berjalan menuju ke dapurnya, menyiapkan air dingin dan kotak P3K.
Jungkook menutup pintu, kemudian tanpa melepas sepatunya ia melangkahkan kakinya malas ke sofa baru yang baru saja dibeli Taehyung itu.
Taehyung datang dan langsung membuka jaket, sepatu, dan kaos kaki Jungkook. Demi tuhan Jungkook sebenarnya bisa melakukan itu semua sendiri, hanya saja tenaganya terkuras banyak setelah berkelahi tadi.
"Kapan kau akan berhenti..." bisik Taehyung lirih sembari tangannya mengusapkan kain yang sudah dibasahi air dingin dan alkohol itu ke luka di bagian tulang pipi Jungkook. Jungkook meringis sedikit, tanpa sadar tangannya mengepal.
Jungkook memperhatikan wajah Taehyung intens dan sedikit sinis, sementara yang diperhatikan hanya menghindari segala kemungkinan kontak mata yang akan terjadi, mencoba menyibukkan diri berkutik dengan luka-luka di wajah tampan itu.
"Maaf." Ucap Jungkook.
Taehyung menghela nafasnya pelan. Tanpa menjawabnya, tangannya mulai menempelkan plester luka di goresan-goresan yang masih mengeluarkan sedikit darah.
Selesai, Taehyung langsung bangun, merapikan kembali dan membawa kotak P3K dan wadah kecil itu ke dapur, meninggalkan Jungkook duduk terdiam di sofanya.
Taehyung bisa merasakan air mata mulai menggenangi pelupuk matanya. Ah, tidak. Taehyung memang tidak pernah bisa melihat kekasihnya itu dalam keadaan seperti ini. Taehyung menghapus genangan air itu sebelum sempat menetes dengan jarinya, kemudian mengambil dua buah cangkir dari pantry.
Jemari handalnya menuangkan 3 sendok teh gula ke masing-masing cangkir. Setelahnya, ia menuangkan teh hijau yang baru saja beberapa belas menit lalu ia buat ke dalam cangkir, lalu mengaduknya.
Jungkook masih terdiam disana, dan Taehyung tidak berkeinginan sama sekali untuk mengganggu. Maka ia memfokuskan pandangannya ke larutan teh yang masih panas itu. Asapnya mengebul, mengandung aroma menenangkan yang disambut hangat oleh indera penciuman Taehyung. Ia tersenyum, kemudian membawa 2 cangkir berisi teh hijau itu di tangannya.
Taehyung duduk di sebelah Jungkook, menyodorkan satu cangkir pada kekasihnya itu.
"Minumlah. Setidaknya agar kau sedikit lebih tenang." Ucap Taehyung. Jungkook menerimanya, dengan tatapan sedikit mengintimidasi.
Taehyung menundukkan kepalanya saat Jungkook mulai meminum tehnya, "Bagaimana rasanya?"
"Pas." Taehyung mendesah lega.
"Kumohon, kook, berhentilah bertengkar. Kau tahu kan semua berujung kepada luka-luka itu." Taehyung meneguk tehnya perlahan.
"Hyung, berhentilah. Ini tidak sak-"
"Aku yang sakit melihat kondisimu seperti ini." Dan Jungkook terdiam.
"..maaf." dan lag-lagi Taehyung menghela nafasnya.
Keheningan menyelimuti mereka setelahnya. Hanya suara dentingan gelas yang berulang kali ditaruh dan diangkat di maupun dari atas meja. Tetapi Jungkook mulai menggeser tubuhnya, mendekatkan diri kepada Taehyung yang sedang meneguk tehnya yang hampir habis.
Jungkook mengambil cangkir itu dari tangan Taehyung saat baru saja ia akan menaruh kembali cangkir itu di meja. Dan dengan cepat, bibir plumpnya bertemu dengan bibir Jungkook.
Taehyung terperangah kaget, karena sedikit rasa besi dapat ia rasakan menyatu dalam ciuman mereka.
Jungkook melepas ciuman itu saat Taehyung mendorong dadanya lembut.
Keduanya, entah karena apa, tersenyum setelahnya, meskipun mata merah Taehyung masih jelas memberi tahu bahwa kondisi Jungkook saat ini cukup membuatnya sakit.
Mereka hanya tidak dapat menuangkan pikiran dan perasaan mereka saat ini menjadi kata-kata.
.
.
End.
Kakcin i made this bcs yes i love taekook thanks to you. Sorry if this one isn't that good (actually this one is very bad) (also this one isn't feels like the one you made) (ngawur sidestory) but i hope you like it! Just reading your taekook all over again and bam i got this idea. BUT YES ONCE AGAIN I MADE THIS FOR YOU I LOVE YOU! :3
