Title :: Into My World

Genre :: Romance/Friendship

Rating :: T

Cast ::

Lu Han,

Oh Sehun,

And other EXO-K & EXO-M's members.

Pairing(s) : HunHan

Warning : AU, OOC, Typo(s), Gaje, Don't like? Don't read.

Disclaimer : They belong to themselves, SMent, and God. The script is belong to me.

Summary : "Di dunia yang ku buat, kau adalah seorang malaikat yang sangat baik. Sangat baik sampai siapa pun akan merasa bahagia saat berada di dekatmu."

Now Playing :

EXO-K – Into Your World (Angel)

RnR please.

Last word, happy reading~


Luhan's POV

"Hyung, kau kemana saja? Dari tadi aku terus mencarimu, ternyata kau ada di taman ini." Sebuah sapaan dari arah belakang seketika membuyarkan lamunanku.

"Mianhae Baekhyun-ah, ku pikir kau sudah tahu jika aku akan kesini." Aku sedikit tersenyum saat melihat wajah Baekhyun yang sedang kesal.

"Baiklah, lupakan saja. Sekarang tepati janjimu, bantu aku mengerjakan tugas." Baekhyun pun segera duduk di sampingku dan mengeluarkan laptop dari tasnya. Dengan cekatan ia pun menghidupkan laptop itu.

Namja merepotkan ini adalah Baekhyun, tetangga sebelah rumahku. Jika ku ingat-ingat sudah hampir 5 tahun aku menjadi tetangganya. Ya, semenjak kedua orang tuaku memutuskan untuk pindah ke Seoul 5 tahun lalu, secara otomatis aku harus ikut bersama mereka.

Namaku adalah Lu Han. Ayahku berasal dari China sedangkan ibuku berasal dari Korea. Oleh sebab itulah aku cukup fasih berbahasa Korea dan aku tidak perlu terlalu lama beradaptasi dengan lingkungan baruku ini.

Aku pun kembali menatap lurus ke depan, kembali pada hal sedari tadi terus mencuri perhatianku. Aku menyunggingkan sebuah senyuman tipis saat kedua bola mataku menangkap sesosok namja yang sedang bermain frisbee bersama anjing peliharaannya.

"Errr… Hyung, sepertinya tugasku tertinggal di rumah. Kau tunggu di sini sebentar, aku akan pulang untuk mengambilnya." Baekhyun terlihat berdiri dari tempat duduknya.

"Kau ini memang ceroboh." Kataku saat Baekhyun berlari melewatiku.

"Tunggu sebentar hyung!" Teriak Baekhyun yang sudah semakin menjauh.

Aku hanya mengangkat ibu jariku, tanda aku mendengar perkataannya barusan. Ya memang seperti itulah anak itu, selalu ceroboh dan mudah panik.

Aku kembali menatap namja tadi. Aku tersenyum saat melihat wajahnya yang sangat tampan. Ia tersenyum ceria saat melemparkan frisbee itu. Ya, sudah beberapa hari ini namja itu bermain bersama hewan peliharaannya disini, tapi aku masih belum tahu namanya.

Sejujurnya aku ingin berkenalan dengan namja itu, tapi… entahlah, sepertinya aku masih terlalu takut untuk menanyakannya. Dengan menatapnya seperti ini saja ku pikir itu sudah cukup membuat hariku menjadi sempurna.

.

.

.

"Ck, kemana perginya anak itu?" Aku mendengus kesal saat menatap jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Baekhyun belum juga kembali, padahal rumahnya tidak begitu jauh dari sini.

Drrrrrrrttt… Drrrrrrrrttt…

Aku segera menyambar ponselku yang bergetar. Aku yakin ini pasti pesan dari Baekhyun.

"Hyung, mianhaeyo. Tiba-tiba aku ada keperluan mendadak, jadi aku tidak bisa kembali lagi. Mungkin besok saja kita mengerjakan tugasnya." Ternyata dugaanku benar, pesan baru ini dari Baekhyun.

"Baiklah, besok saja kita mengerjakannya." Balasku dengan cepat.

Anak itu memang selalu merepotkanku, ia sudah membuatku menunggu selama ini tapi ternyata ia malah pergi. Tapi ya sudahlah, setidaknya aku punya alasan untuk terus berada disini dan tetap memperhatikan namja itu.

Aku pun berdiri dari tempat dudukku. Matahari sudah mulai tenggelam dan biasan berwarna oranye sudah mulai tampak di langit bagian barat. Setelah kusadari sudah sekitar 3 jam aku berada disini dan terus memperhatikan namja itu. Sekarang aku harus pulang.

BUUUUUUUUGH!

Belum sempat tubuhku berbalik sepenuhnya, tiba-tiba sebuah benda dengan mulus menghantam kepalaku.

"Awww!" Aku mengusap kepalaku yang mulai berkedut.

"Sial! Siapa yang berani-beraninya melempar kepalaku!" Aku pun pun berbalik dan menatap kesal kearah datangnya benda yang menghantam kepalaku tadi.

"Mi-mianhaeyo. A-aku tidak sengaja." Dari kejauhan seorang namja berlari kearahku dan mengambil benda yang menghantam kepalaku tadi, dan benda itu adalah sebuah frisbee berwarna hijau.

"E-eh… Gwechanayo… Hehehe…" Aku tersenyum kecil saat menatap namja itu. Ya, namja itu adalah namja tampan yang sedari tadi terus kuperhatikan.

"Sekali lagi mianhaeyo. Aku tidak bermaksud melemparmu dengan frisbee ini." Namja tadi membungkuk dan terus meminta maaf padaku.

"Ah, tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Aku pun tertawa kecil sambil mengusap kepalaku yang sebenarnya masih berkedut.

GUK!

Tiba-tiba sebuah gonggongan mengalihkan perhatianku. Anjing milik namja tadi sekarang sedang duduk di depanku dan terus memperhatikanku. Sepertinya ia tertarik padaku.

"Halo anjing manis." Aku pun berjongkok dan mengusap bulu anjing tadi. Bulunya sangat lembut, pasti namja itu merawatnya dengan sangat baik.

"Wah, sepertinya Frisbee suka padamu." Namja itu pun ikut berjongkok dan mengusap kepala anjing miliknya.

"Jadi namanya Frisbee ya? Pantas saja ia suka bermain frisbee, hahaha. Oh ya, perkenalkan namaku Lu Han." Aku pun tersenyum dan menjulurkan tanganku kearah namja tadi.

"Namaku Sehun, Oh Sehun." Namja itu pun menjabat tanganku sambil tersenyum manis. Jadi nama namja tampan ini adalah Sehun.

"Frisbee, ayo kita pulang." Namja bernama Sehun itu pun berdiri dan mengajak anjing peliharaannya untuk pulang.

"Kaiiing… Kaiiing…" Frisbee terlihat menundukkan kepalannya dan terus mendekat kepadaku. Sepertinya ia tidak ingin pulang dan terlihat ingin bersamaku.

"Ayolah, ini sudah saatnya untuk pulang." Sehun pun mengusap tengkuk Frisbee, tapi anjing itu masih terlihat mendekatiku.

"Tenang saja, besok aku akan kesini lagi dan bermain bersamamu." Aku pun mengusap tengkuk Frisbee. Ia terlihat menikmati usapan itu.

"Nah, ayo kita pulang." Sehun pun memasangkan rantai ke leher Frisbee.

"Kalau begitu, Lu Han-sshi aku pulang dulu." Sehun pun tersenyum manis kearahku.

"Oh iya, aku juga ingin pulang." Aku pun membalas senyuman Sehun.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok." Sehun pun berbalik dan pergi besama Frisbee.

"Eh… Ya, sampai jumpa besok…" Aku pun melambaikan tanganku kearah Sehun yang mulai menjauh.

"HIAAAAAAAAAAA! Akhrinya aku tahu namanya!" Aku pun melompat dengan girang, akhirnya aku tahu nama namja itu. Dan lebih dari yang ku bayangkan, ternyata ia sangat hangat dan juga ramah. Awalnya ku pikir ia itu orang yang dingin.

Aku pun berjalan meninggalkan taman dengan senyuman yang terus mengembang. Aku sangat senang, aku bisa berkenalan dengan namja yang sudah beberapa hari ini menyita perhatianku. Aku tidak perlu sembunyi-sembunyi untuk menatapnya, karena sekarang kami adalah teman. Ya, sepertinya teman adalah kata yang cocok saat ini.

.

.

.

Kreeeeeeeeeeeet!

Perlahan-lahan aku membuka pintu café yang sering ku kunjungi ini. Entah mengapa aku belum ingin pulang, mungkin segelas Cappucino hangat bisa membuatku santai.

Aku terus berjalan menuju meja yang berada di sudut ruangan tempatku biasa jika aku berada di sini. Aku sering sekali berkunjung ke café ini. Selain karena dekat dengan rumahku, pelayan-pelayan disini sangat ramah. Kadang aku mengajak mereka untuk mendengarkan ceritaku. Ya, tempat ini sudah seperti rumah kedua bagiku.

Aku pun mempercepat langkahku menuju tempat duduk di sudut ruangan ini, tapi tiba-tiba kedua bola mataku tertuju pada meja yang berada tepat di sebelahnya. Mataku menangkap sosok yang sangat familiar.

"Wah, Baekhyun-ah, ternyata ini keperluan mendadak itu." Kataku dengan nada sarkastik pada namja yang sedang duduk berhadapan dengan seorang namja lain.

"Eh? Luhan-hyung…" Baekhyun pun melebarkan matanya saat melihatku sudah berdiri di sampingnya.

Aku menatapnya tajam. Anak ini benar-benar membuatku kesal. Ternyata ia membatalkan acara belajarnya karena ingin berkencan dengan namja yang ia sukai.

"Errr… Hyung, ini Chanyeol." Dengan suara yang bergetar Baekhyun pun mengenalkan namja itu padaku—meski sebenarnya aku sudah tahu siapa namja itu.

"Annyeong, janeun Park Chanyeol imnida." Namja tadi tersenyum lebar dan menjulurkan tangannya.

"Lu Han imnida." Aku pun menjabat tangan namja itu. Setelah itu aku pun duduk di kursi yang berada diantara mereka berdua. Ya, kali ini aku akan benar-benar memarahi Baekhyun, seenaknya saja ia meninggalkanku sendirian sementara ia sedang berkencan.

"Ehem, jadi… kalian ini sudah berpacaran?" Aku pun memulai pembicaraan.

"Hahaha… Tidak, kami hanya berteman biasa." Namja bernama Chanyeol itu pun tertawa kecil dan sedikit mengusap belakang kepalanya sementara Baekhyun hanya menyunggingkan sebuah senyuman canggung.

Untuk beberapa saat, aku berbincang-bincang kecil dengan namja bernama Chanyeol itu. Ternyata ia namja yang cukup baik, pantas saja Baekhyun menyukainya. Selama kami berbincang Baekhyun terlihat hanya berdiam diri, mungkin ia masih takut karena sudah membohongiku.

"Baekhyun-ah, sepertinya aku harus pulang sekarang." Chanyeol pun membuyarkan lamunan Baekhyun.

"Eh, baiklah, berhati-hatilah di jalan." Baekhyun pun tersenyum manis sambil melambaikan tangannya kearah Chanyeol yang sudah meninggalkan kami.

"Ehem…" Aku berdeham kecil untuk mengalihkan perhatian Baekhyun yang terus teruju pada pintu café.

"Mi-mianhae hyung." Baekhyun pun mulai bicara.

"Seharusnya kau bilang jika kau ingin berkencan dengannya. Kau tidak perlu membohongiku 'kan?"

"Mianhae hyung. Aku tidak akan membohongimu lagi."

"Baiklah, tidak apa-apa. Lagi pula aku sekarang sedang senang." Aku pun meminum cappucino hangat milik Baekhyun.

"Ya! Itu milikku hyung! Memangnya apa yang membuatmu senang?" Baekhyun pun mengambil kembali cappucino miliknya.

"Kau ingat, namja yang kuceritakan kemarin?"

"Yang kau ceritakan beberapa hari ini bermain frisbee bersama anjing peliharaannya itu?"

"Iya, yang itu. Sekarang aku sudah tahu namanya!" Seruku dengan bersemangat.

"Mwo? Benarkah? Bagaimana ceritanya hyung?" Baekhyun terlihat penasaran dengan ceritaku.

"Ya, itu semua karena frisbee miliknya."

"Oh ya, lalu siapa namanya?"

"Namanya… Kalau tidak salah… Oh Sehun." Aku berusaha mengingat namanya.

"Oh Sehun. Ya, nama yang bagus."

Drrrrrrrttt… Drrrrrrrrttt…

"Tunggu sebentar hyung, ponselku bergetar." Baekhyun pun segera mengambil ponselnya.

"Biar kutebak. Pasti dari Chanyeol."

"Hehehe…" Baekhyun hanya tersenyum lebar. Itu sudah menjadi jawaban bahwa pernyataanku tadi benar.

Haaaaah, lagi-lagi anak ini sibuk dengan urusannya sendiri. Aku sudah seperti patung disini. Aku pun mengalihkan pandanganku keluar jendela café ini. Aku terus menatap jalanan yang berada di luar.

"Oh Sehun… Ya, memang nama yang bagus…" Kataku dalam hati seraya kembali meminum cappucino milik Baekhyun.

"Ya! Hyuuuuung! Itu milikku!"

Luhan's POV end


TBC

a/n : Annyeong readers ^^

Sekarang author kembali lagi dengan ff multichapter yang baru. Dan juga author bawa pairing baru, HunHan! #kayang

Ini pair EXO pertama yang author suka! HunHan is real! Dan sebagai HunHan shipper, maka author akan menyebarkan virus HunHan! *tebarmenyan

Dan yang terakhir, mohon review-nya dari readers semua… ^^/