Invitation

The Wedding's

Yook Sungjae Kim Sohyun


"ck gadis ini benar benar serius dengan ucapannya" ucap seorang namja yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan mata yang masih membaca sebuah undangan yang dipegangnya.

Matanya melirik ke arah ponselnya yang kini berdering dan menampilkan nama seseorang di layarnya. Dengan cepat pria tersebut menekan tombol hijau pada ponselnya.

"hm?"

"yak! Kau sudah menerima undanganku kan?" tanya seseorang di seberang sana dengan suara yang hm cukup menyikiti telinga.

"ya. Kau benar benar serius ternyata" si pria masih memegang undangan yang kini dibolak-balik tidak jelas. Sekedar mempermainkan undangan tersebut.

"tentu saja. Aku sudah 24 asal kau tau" suara di seberang sana kembali dengan nada normal.

"ya aku tau"

"datanglah Park Chanyeol! Aku akan mengejarmu ke ujung dunia jika kau tidak datang ke pesta pernikahanku."

"sayangnya bumi ini tidak memiliki ujung, nona Kim"

Chanyeol, pria tersebut tersenyum kecil membayangkan reaksi lawan bicaranya di seberang sana.

"dasar bodoh! Itu hanya kiasan, Park Chanyeol bodoh. Aku tutup. Aku sibuk!" lalu sang penelpon segera mengakhiri panggilan tersebut tanpa keraguan. Tidak memperdulikan kekesalan Chanyeol yang jengkel dengan sifat teman dekatnya itu.

"2 minggu lagi. Baiklah aku akan datang, Sohyun-ah.." ucap Chanyeol dengan senyuman lebarnya.

Park Chanyeol. Chanyeol. Dia seorang pria dengan tubuh tinggi dan wajah yang tampan. Seorang CEO di perusahaan ayahnya yang kini dipegang olehnya. Pria tampan tentu saja mempunya banyak mantan kekasih, bahkan Chanyeol sendiri tidak tau pasti berapa jumlah wanita yang pernah berkencan dengannya. Chanyeol tidak peduli dengan itu.

Sang CEO yang tiba tiba mendapat undangan dari teman dekatnya semasa kuliah. Bukan bukan, Kim Sohyun bukan salah satu mantan kekasih Chanyeol jika kalian ingin tau. Gadis seumuran Chanyeol itu hanya teman dekat, cukup dekat untuk berbagi cerita kehidupan percintaan mereka, khususnya Sohyun yang sudah berkencan 5 tahun dengan kekasihnya, Sungjae.

"Baekhyunie ayo cepat" ucap sang ibu setelah pintu kamar anak gadisnya terbuka.

Nampak seorang gadis di depan cermin sedang memoleskan eyeliner dengan lihai lalu memoleskan lipstick pada bibir tipisnya. Selesai. Gadis tersebut terlihat sangat cantik dengan make up naturalnya.

"ya, aku selesai eomma" senyum manis terlihat di wajah gadis cantik yang kini menghampiri ibunya itu. "Luhan bilang akan menyusul nanti dengan Sehun" sang ibu hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Sepasang ibu dan anak yang terlihat sepadan dengan wajah cantik mereka kini berjalan menuju depan rumah dimana sang ayah dan mobilnya berada.

"ayo jalan. Tidak enak dengan yang lain jika kita terlambar terlalu lama"

Mobil yang berisikan keluarga kecil itupun melaju menuju rumah saudara mereka.

"Kau benar benar serius akan menikah, Sohyun-ah?"

"iya eonnie. Wae? Aku sudah 24" Sohyun menghentikan acara menyamilnya saat mendengar pertanyaan Baekhyun.

"hm ya. Itu berarti aku juga 24" Baekhyun tertawa kecil dengan jawabannyaa itu. Gadis itu membolak-balikkan undangan yang ada di tangannya. "kenapa kau menikah secepat ini?" tanyanya lagi.

"oh Tuhan. Ayolah eonnie, aku sudah 24 dan aku sudah 5 tahun dengan Sungjae oppa. Apa salahnya?" gadis berponi itu kembali melanjutkan acara menyamilnya. Dia benar-benar tidak mengerti dengan kakak sepupunya ini. Dia sudah sangat menantikan ini bahkan sejak masih kuliah dulu. "bahkan Luhan eonnie menikah umur 22. Dia berpacaran dengan Sehun oppa hanya 3 tahun"

"2 tahun asal kau tau" Baekhyun mengoreksi ucapan Sohyun dengan nada datar. "tapi Sohyun-ah, kau masih mempunyai masa muda yang panjang"

"kau benar benar tidak mengerti eonnie. Astaga." Kali ini gadis bermarga Kim itu benar benar kehilangan kesabarannya menghadapi kakak sepupunya ini.

"sudahlah Sohyun-ah.. jangan hiraukan Baekhyun eonnie. Dia hanya tau tentang obat. Tidak akan tau tentang kapan kita harus menikah." Ucap seorang gadis lain yang baru datang dan mendudukkan dirinya di sebelah Baekhyun yang kesal setelah mendengar ucapan sepupunya ini.

"ck bukan tentang obat, bodoh. Lagipula aku hanya tinggal 1 tahun lagi S2 ku akan selesai" jawab Baekhyun dengan nada ketus. Gadis ini memang sedang mati matian menyelesaikan gelar S2nya. Cukup susah untuk menyelesaikan studimu sementara kau juga bekerja sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit. "lagipula aku tidak akan menikah secepat itu. Hmm mungkin 3 atau 4 tahun lagi. Mencari pria untuk dijadikan suami itu repot kau tau."

"lupakan tentang calon suami. Kau bahkan terakhir kali berkencan saat umur 17 tahun" Tawa kedua gadis lain -Sohyun dan Jennie- terdengar sangat keras. Baekhyun yang jengkel dan merasa terhinapun segera pergi dari kamar sepupunya itu.

Waaaaaahhh ini ff pertama aku hihihigimana gimana? Lanjut gaa? hmm kalo gaada yang mau lanjut gapapa sih. tapi maaf yaa aku bakal tetep lanjutin ff ini HAHAHAreview ya jangan lupa biar bisa diperbaiki ceritanya biar makin seruuu..thanks sudah baca