a/n : awkaaay! ini pertama kalinya saya menulis di fandom Hayate The Combat Butler^^. Jadi, benar benar maaf kalau jelek dan sedikit dan benar benar maaf ,_, saya gabisa bikin fic panjang. No flame please. and btw.. RnR? : D

sankyu XD.


Seandainya,

Kata yang terlalu sering muncul di otakku.

Seandainya,

Seandainya aku tak dijual orang tuaku ke yakuza.
Seandainya aku masih satu kelas dengan Nishizawa.
Seandainya ia menyatakan perasaannya pada saat itu.

Huh, terlalu banyak 'seandainya'.

Entahlah, rasanya aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi apabila 'seandainya' itu menjadi kenyataan.

Mungkin, yeah mungkin.
Hidupku menyenangkan, aku bisa menikmati masa mudaku.

Pergi karaoke,

Bermain bersama teman,

Ke arcade game bersama,

Makan bekal bersama,

Dihukum.

Entahlah -mungkin-
Tidak aku tidak tahu, aku bahkan tak berani untuk mengatakan 'mungkin'.

Aku sedih..

Rasanya, tak bisa kubayangkan.
Hidup normal..

Yeah hidup normal.

Dan apalagi..
Ada Nishizawa.
Yup, Nishizawa.

Seandainya dia mengatakan perasaannya saat kita masih sekelas, aku yakin.
Aku tak perlu menyakitinya seperti ini.
tidak, aku tidak bermaksud menyakitinya.

Hanya saja...

Aku belum pantas.
Aku masih belum pantas untuk menjadi pasangan seseorang.

Hah, konyol.
Konyol sekali.

Aku bahkan tak mengerti apa arti cinta itu sendiri.

Aku bukanlah orang yang bisa diandalkan, miskin, hanya kekuatan fisikku saja yang pas pasan.

Bahkan aku sendiri masih bertanya tanya..

Pantaskah aku dicintai? Pantaskah aku menerima semua itu?

Mulai dari cokelat, hingga semua pertolongan yang diberikannya. Dan- tidak- ini tidak hanya berlaku untuk Nishizawa saja. Tapi untuk semuanya. Untuk Nona, Maria, Hinagiku, bahkan Izumi dan yang lainnya.

Ah, seandainya

Seandainya saja ada jawaban atas semua ini

Seandainya ini semua tak pernah terjadi. Tentu tak akan pernah terpikir akan hal ini..

Tapi entahlah, seandainya…

Seandainya saja...


Terimakasih sudah membaca :D *membungkuk*