Title : Bad Twin

Author : RaffiChingyus

Genre : Yaoi ( Boy X Boy )

Cast : Zhang Yi Fan ( Kris ), Zhang Yi Xing ( Lay ) , Kim Joon Myeon (Suho) , Kim Jong Dae ( Chen )

Desclimier : Member Exo-M dan Exo-K hanya milik Tuhan YME, SM Cuma melatih mereka(?) dan Author Cuma numpang tenar di balik namanya

Pairing : KrisHo – LayHo – Kray – ChenLay

Rating : M

Summary : "Shit…. Why?... Why did you both get more attantion for lay than me?" "A..a..adeul" "What? Yeah I know I'm not cute like lay, I can't speak mandarin correctly, and I'm not smart like him" "A..a..adeul… we.. we don't want to do that" "Don't want to do that? What the fuck, every day you both only look at lay, give much suport for lay, and how about me? Am I your son? I don't think so" "STUPID BOY!" "Oh yeah, I'm stupid boy, and thank dad, I like it, this first time you hit my face" "A..a..adeul, let me tell you some thing"


Happy reading readers

*Kris Pove*

Kembar? Apanya yang kembar? Bahkan mirip pun tidak, aku tampan, dia imut, aku tinggi, sedangkan dia sedikit pendek, pipiku polos(?) sedangkan dia berdimpel, aku tegar, dan dia cengeng. Banyak sekali perbedaan ku dengannya. Entah kenapa eomma dan appa selalu bersikeras kami ini kembar. Aku sangat benci di bilang kembar dengannya. Jangankan kembar sepupuan pun aku tak sudi.

Nama ku, Zhang Yi Fan, aku sering di panggil Kris kalau di kanada, aku punya saudara yang katanya saudara kembarku, namanya Zhang Yi Xing atau lebih sering di sebut Lay, yeah awalnya aku senang hidup dengannya, namun itu semua berubah ketika negara api mulai menyerang(?), ( eh salah ding ). Maksudnya ketika Lay jatuh dari pohon 10 tahun yang lalu, perhatian eomma dan appa lebih terpusat pada Lay, awalnya aku hanya memaklumi karna Lay mengalami kecelakaan, namun ketika aku dan Lay sudah semakin dewasa perhatian mereka tetap saja tertuju pada lay. di tambah lagi, ketika aku membawa Lay main ke hutan belakang sekolah, eomma marah besar dan sampai menghukumku karna takut Lay terluka.

Genap sudah 16 tahun umurku dan kembaranku, perayaannya tetap sama seperti tahun-tahun lalu, lebih mengutamakan ke inginan Lay, bahkan para tamu termasuk teman-temanku lebih memilih berbicara dengan Lay, 'Apasih hebatnya dia? Modal imut saja sudah banyak memikat orang',, batinku.

Semua ini membuatku muak, aku lebih memilih menyendiri di kamar sambil menonton TV di kamarku, yah beberapa comedy mungkin akan menaikkan moodku. Tidak ada Lay, tidak ada rasa iri, semuanya hilang dalam gelak tawa yang ku capai.

Ceklek…. Pintu kamarku mulai terbuka. "Kris…. Kau di dalam?" tanya suara yang tak asing lagi bagi ku

"Yeah… There are some thing happen weakness yixing?" tanyaku padanya dengan suara meremehkan

"A..Aniyo… ka…kau ka..kasar sekali padaku" jawabnya terbata-bata sambil mempoutkan bibirnya

"Cuz I hate you Bad Twin!"

"Mi..mianhe"

"What For?"

"Ka… Karna te..telah membuat mu benci pa…padaku. Ka… Kau tidak pesta di.. di bawah?"

"Buat apa aku ikut eoh? Acaranya untuk birth day mu Lay, bukan untuk ku"

"A..Aniyo, pestanya untuk birthday mu juga kok"

"Bullshit.. mana mungkin mereka kepikiran dengan keinginanku. Mereka Cuma memikirkan Lay, Lay dan Lay, semuanya untuk Lay, kasih sayang, dukungan apalah itu, dasar pencari muka!"

"Hiks… Kris, mereka juga menyayangimu kok" dia mulai menangis yang membuatku semakin kesal, dan ingin membunuhnya segera

"Bohong, Buktinya, mereka lebih memperhatikanmu"

"Hiks… Kris, percayalah, mereka menyayangi mu"

"Aaish, sudahlah, kau membuatku tambah muak, Keluar!" pintaku

"kris…."

"KELUAR!" Bentakku sambil melemparkan remote tv ke arahnya, walau tidak kena, tapi berhasil membuatnya bergetar. Aku melihatnya keluar dengan masih menangis. Entah apa yang ku pikirkan aku benar-benar muak dengannya. Entah kebencian apa yang merasuki tubuhku, dengandirinya yang tidak bersalahpun aku benci.

*Morning*

Sekarang saatnya aku bersiap kesekolah, perlengkapanku ku urus sendiri, tapi tidak dengan Lay, semuanya di kerjakan oleh eomma, tak sedikit Lay protes dengan semua itu, tapi eomma selalu bela-belain mengurus keperluan Lay. setiap pagi semua ini membuat ku menjadi kesal, dan tidak ada mood sarapan di rumah.

school

"Heyo Kris" Suara sahabatku chanyeol membuatku terjilapak/? Dari dudukku.

"Ish, Chanyeol bikin aku jantungan saja" kata kris ala upin-ipin-apin/?

"Ngahaha, kau kenapa kris? Sepertinya moodmu down lagi" tanya Chanyeol Sok cool

"Yaak, Chanyeol kau itu ke to the po amat, mau tau aja urusan orang" balasku ketus

"Etdah, palingan kau iri lagi sama kembaran mu, ya kan?" tebak chanyeol tepat sasaran, bagai jarum di tusuk ke hotdog panas/? Aku langsung memerahkan mata/? Karna salut padanya

"Astaga, kau ini manusia apa sih, tau aja masalah ku"

"aku ini kansohibmu Kris, tiap hari kau pasti iri sama Lay yang lebih di perhatikan sama emak babemu kan? Ya ampun Kris, kau kekanakan sekali , orang tuamu pasti ada alasan tertentu punya perhatian lebihw, aku yakin mereka juga punya perhatian lebih buatmu"

"Please, coba kau pikir dengan logika! kalau kejadiannya lebih dari 8 tahun masih bisa di anggap wajar?" Jawabku sambil meninggalkannya. Aku tau Chanyeol hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karna ketidakmengertianku akan perkataannya. Tapi apa aku juga salah? Iri dengan perhatian kedua orang tua ku terhadap saudara kembarku sendiri?

Di sekolah memang membosankan, mendengar ocehan guru, baca buku, mencatat lalu pulang, palingan nangkring di kantin sejenak. Habis itu? Tidak ada kegiatan lagi. Di tambah lagi aku satu kelas dengan kembaranku, membuatku mengerutuk kesal sepangjang waktu pelajaran padanya. Kenapa tidak? Di begitu di sukai di kelas, sedangkan aku? Jangankan punya teman di kelas, mendekatpun tidak ada.

Aku meneguk minuman kaleng sedikit demi sedikit, aku merasa bosan dengan suasana kantin di sini, entah iri atau bagaimana, aku selalu melihat mereka saling berbincang dan canda tawa, hanya Chanyeol temanku satu-satunya di sini, tidak ada orang lain. Yah walau terkadang aku mendengar bisikan dari Kyung Soo pada Chan Yeol untuk menjauhi ku, tapi Cuma Chan Yeol yang mengerti ke adaanku.

"Ih, ga tau malu banget deh, udahlah kasar, ga ada temen lagi, kasian, monyetpun mungkin ga akan berteman dengannya" cukup menyakitkan emang sindiran mereka kepadaku, tapi aku tetap tabah, toh aku juga tidak di perhatikan di rumah. Ku ambil sebuah pensil, ku tulis untain-untain kata yang entah kenapa aku menulisnya, dan akupun tak tau apa yang aku tulis. Kata demi kata aku untai menjadi baris, baid dan jadilah sebuah karangan yang tak ku ketahui namanya. Ku tinggalkan kertas itu di mejaku tadi. Dan akupun pergi meninggalkan kantin untuk pelajaran selanjutnya.

.

.

.

.

Penat rasanya belajar seharian di sekolah, ku hempaskan tubuhku di atas kasur yang berukuran king size ini, aku cukup heran, kenapa tidak kasur yang ukuran normal saja di belikan appa dan eomma untukku? Seperti tempat tidurnya Lay yang bisa di bilang hanya bisa di tempati olehnya. Kasur yang besar membuat aku susah untuk merapikannya. Dan akupun tidur sendirian.

"menyebalkan, aku bosan di rumah" aku mengambil jaketku dan berlari menuju bagasi. Aku mulai menaiki sebuah moge a.k.a motor gede dan mengendarainya keluar rumah. Entah kemana tujuanku, yang jelas aku mengendarai motorku sesuka hatiku. Entah perasaan atau tidak, tapi aku merasa di buntuti, tapi ketika aku menengok kebelakang, aku tak melihat gelagat aneh dari kendaraan yang ada di belakangku.

.

.

.

Aku berhenti di sebuah taman yang cukup ramai, aku berjalan menuju kursi yang kosong dan mendudukkan pantat seksi(?) ku di kursi itu. Aku melihat seorang namja putih nan mungil di kursi sebelah. Aku tidak tahu, sepertinya aku tertarik, aku mulai mendekatinya dan menyapanya.

"A…anyeong" sapaku

"A…Anyeong" balasnya tapi mengarahkan kepala ke arah yang berbeda

"Wae? Apa aku menyeramkan?" tanyaku

"Ani… tapi… tapi.. a..aku tidak bisa melihatmu"

"Maksudnya?"

"A…aniyo, lupakan saja"

"Wae? Bo…boleh kita kenalan"

"Bo…boleh… Kim Joon Myeon imnida" aku melihat rona merah di pipinya

"Zhang Yi Fan imnida, kau boleh memanggilku Kris" aku mengarahkan tanganku kepadanya, namun dia tidak menyambutnya

"Wae JoonMyeon-ssi? Kau tidak mau bersalaman denganku?"

"Bu…bukan begitu… a…aku tidak melihat tanganmu mengacung kepadaku" jawabnya, apa dia buta? Batinku makin menyeruak

"A…aku buta Kris-ssi"

'Astaga, a…apa aku jatuh cinta pada orang buta?' batinku menyesal, namun entah kenapa dadaku makin sesak melihatnya malu-malu dengan pipi merona begitu, perasaan ingin melumat bibir cherynya, menciptakan jutaan tanda kepemilikan di kulit putihnya.

"Aahh, Arra…. Kau sendiri Suho-ssi?"

"Ne… tapi… aku tersesat, bi…biasanya aku akan di cari adikku, sepertinya aku akan di omelinya lagi" tampak dia menggembungkan pipinya, yang membuatku menahan diri untuk tidak menerkamnya disini

"Ah baiklah, biar aku temani kau disini sampai adikmu datang ne?"

.

.

.

.

TBC


gimana? Gajekan? u.u nyahaha lol

masih susah buat cari kata-kata yang pas dan typo masih aja bertebaran u.u

mohon repewnya biar ceritanya bisa di lanjut :3