Chapter 1
Bleach©Tite kubo
Ai wo oishiete kudasai!©Otachaan
Pairing : Ichi-Ruki
Rated : T
Warning : sangat OOC, hancur, typo, gaje, dll.
Summary :Rukia kuchiki adalah gadis polos yang tak mengerti tentang cinta, sedangkan Kurosaki Ichigo adalah laki-laki populer di sekolahnya dan dia selalu bisa membuat setiap wanita jatuh hati padanya. Bisakah Ichigo membuat Rukia jatuh cinta padanya?./ "Nii-sama, apa itu cinta?"/"Bagaimana? Apa ini cukup membuatmu jatuh cinta padaku?" tanya Ichigo sambil menyeringai.
.
.
.
.
Di dalam sebuah rumah yang sangat besar, tepatnya di ruang tamu rumah yang besar itu terlihat seorang gadis manis yang sedang asik bermain dengan game Chappy kesukaannya. Dia gadis yang mungil dan sepertinya memiliki kepribadian yang kekanak-kanakan, itu terlihat dari pakaian yang dia kenakan, lihatlah pakaian terusan bermotif Chappy itu, seperti baju anak-anak bukan? Tapi itu malah membuat gadis itu tambah imut.
"Ah! Kenapa game over!" serunya terlihat kesal, kemudian meletakkan hand phonenya.
"Main game Chappy lagi ya?" tanya seorang laki-laki berambut hitam panjang dengan nada yang datar, kemudian duduk di samping gadis mungil tadi.
"Un, aku kesal sekali!" kata gadis mungil tadi.
"Itu cuma game Rukia," kata laki-laki bermata abu-abu itu sambil mengusap dengan sayang rambut gadis mungil itu.
"Ya, aku tahu itu, tapi aku sebal saja kalau harus kalah disaat-saat terakhir," kata gadis mungil yang dipanggi Rukia sambil mengembungkan pipinya yang membuatnya terkesan lebih imut. Laki-laki yang duduk di sampingnya pun hanya bisa tersenyum tipis melihat kelakuan adiknya yang menurutnya lucu.
"Bagaimana kalau di hari minggu yang cerah ini kita pergi untuk membeli boneka Chappy?" tanya pria berambut hitam itu sambil menatap Rukia yang ada di sampingnya.
"Hontou ni?" tanya Rukia dan laki-laki bermata abu-abu itu menganggukan kepalanya bertanda kalau dia serius akan perkataannya.
"Arigatou, Byakuya Nii-sama," kata gadis mungil itu sambil memeluk laki-laki bermata abu-abu yang merupakan kakaknya itu. Dan Byakunya pun mengusap pelan rambut adiknya.
Byakunya merupakan keluarga satu-satunya bagi Rukia, karena ketika mereka kecil keluarga mereka mengalami kecelakaan dan hanya mereka berdua yang selamat dari kecelakaan itu, dan karena kecelakaan itulah mereka kehilangan kedua orang tua mereka. Karena kejadian itu Byakuya sangat menjaga adiknya, dia tak mau adiknya meninggalkannya seperti kedua orang tuanya. Sekarang Byakunya bekerja di perusahaan miliknya yaitu Kuchiki Corp, sedangkan Rukia baru menginjak kelas 2 SMA.
AAA
"Lihat gadis itu, manis ya," kata seorang pelanggan toko boneka yang sedang di kunjungi Rukia dan Byakunya. Tentu saja mendengar hal itu Byakuya menjadi sangat kesal dan memandang orang yang mengatakan adinya manis dengan pandangan yang menusuk. Byakuya hanya tak mau ada yang menggoda adiknya, namun memang sikap Rukia yang polos, bukannya memerah ketika dibilang manis, dia malah lebih memilih mengamati boneka chapy dengan mata yang berbinar-binar.
"Nii-sama aku mau yang itu," kata Rukia sambil menunjuk boneka Chapy putih yang diinginkannya.
"Ambil saja, nanti aku yang bayar," kata Byakuya.
"Boleh beli lebih dari satu?" tanya Rukia sambil menatap Byakuya dengan tatapan memelas, yang membuat Byakuya tak bisa menolak permintaan adiknya itu.
"Tentu," kata Byakuya yang membuat Rukia amat senang dan langsung mengelilingi toko itu untuk melihat-lihat boneka Chapy yang diinginkannya lagi.
"Aku mau yang itu~" kata seorang gadis yang merajuk pada pacarnya.
"Boleh, apapun untukmu sayang," kata laki-laki yang ada di samping wanita itu, laki-laki itu merupakan pacarnya.
"Terima kasih, aku mencintaimu," kata wanita itu kemudian mencium pipi pacarnya.
Rukia yang sejak tadi mengamati gerak-gerik pasangan itupun menjadi sedikit iri.
'Cinta? Pacar?' batinnya yang memang polos dan tak mengerti akan hal-hal seperti itu, ini aneh bukan mengingat Rukia yang sudah kelas 2 SMA, kalian tahu apa yang mennyebabkan Rukia sampai saat ini masih belum memahami cinta, itu semua karena Byakuya Kuchiki, sang kakak sebenarnya mengidap sister complex, jadi jangan heran jika Byakuya selalu menjauhkan Rukia dari kata cinta dan pacar.
"Nii-sama," kata Rukia sambil menarik ujung baju kakanya, Byakuya yang sedang melihat-lihat boneka itu pun menoleh ke belakang untuk melihat adiknya yang menarik ujung bajunya.
"Doushite?"
"Aku tak jadi beli, ayo kita pulang," kata Rukia kemudian melangkah keluar dari toko boneka yang dia kunjungi, meninggalkan Byakuya di dalam toko itu.
"Hei? Kau kenapa?" tanya Byakuya yang sudah berhasil menyusul Rukia.
"Aku mau pulang," kata Rukia sambil menuju ke mobil Byakuya.
Byakuya pun merasa bingung dengan mood adiknya yang tiba-tiba berubah itu, namun pada akhirnya Byakuya mengalah dan mengikuti kemauan Rukia yang ingin segera pulang ke rumah mereka.
"Nii-sama, apa itu cinta?"
'Ckiit'
Pertanyaan Rukia itu hampir saja membuat nyawa mereka terancam karena Byakuya yang sangat kaget akan pertanyaanan adiknya itu tiba-tiba saja mengerem mendadak, dia hanya tak menyangkan adiknya yang polos akan menanyakan hal itu padanya.
"K-kenapa bertanya seperti itu?" tanya Byakuya yang sedikit gelagapan menjawab pertanyaan adiknya.
"Aku kan juga ingin merasakan cinta, umurku sudah 16 tahun tapi aku sama sekali tak mengerti tentang cinta," kata Rukia dengan wajah sebal.
"Kau masih kecil Rukia, aku belum rela memberikanmu pada laki-laki manapun," kata Byakuya stay cool, padahal di dalam hatinya sangat khawatir pada adiknya.
"Nii-sama selalu berkata begitu, aku iri pada teman-temanku yang sudah memiliki pacar, dan lagi mereka bisa berbelanja bersama, kemudian membeli sesuatu untuk kekasihnya, aku juga ingin merasakan hal itu Nii-sama," kata Rukia sambil mengingat kejadian di toko boneka tadi.
"Kau belum saatnya mengetahui cinta," kata Byakuya tetap mengemudikan mobilnya dengan stay cool.
AAA
"Momo, aku ingin tahu apa itu cinta," kata Rukia yang merengek pada teman sebangkunya yang bernama Momo Hinamori. Walaupun kemarin Byakuya tetap tak menyetujui keinginannya yang ingin lebih tahu mengenai cinta, namun Rukia tetaplah gadis remaja yang ingin merasakan cinta seperti teman-temannya.
"Cinta akan datang dengan sendirinya Rukia," kata Momo kemudian menatap sahabatnya yang sedang berwajah sangat memelas.
"Hentikan ekspresi wajah jelekmu itu," kata Momo sambil mecubit pipi Rukia.
"Aw! Sakit tahu," kata Rukia sambil memegang pipinya yang dicubit oleh Momo.
"KYAAA, KUROSAKI-SAMAAA!" teriak beberapa orang gadis yang ada di luar kelas Rukia.
"Eh? Siapa itu Kurosaki-sama?" tanya Rukia pada Momo.
"Kau kemana saja sih?" tanya Momo yang sedikit geregetan dengan temannya yang sangat polos itu.
"Tentu saja aku tak kemana-mana," jawab Rukia dengan polosnya.
"Sudahlah, ikut denganku," kata Momo kemudian menarik tangan Rukia mengajaknya keluar dari kelasnya.
"Kau lihat laki-laki berambut orange itu?" tanya Momo sambil menunjuk ke arah seorang pria berambut orange yang baru saja melewati kelas mereka yaitu kelas XI IPA 2.
"Kenapa dengan pria itu?" tanya Rukia dengan polosnya.
"Dia itu Kurosaki Ichigo, laki-laki yang sangat populer dan bisa membuat siapa saja jatuh hati padanya, bahkan dia kadang dijuluki pangeran cinta, kau tahu kenapa dia dijuluki begitu?" tanya Momo kemudian Rukia menggelengkan kepalanya karena dia benar-benar tidak tahu mengenai laki-laki itu.
"Itu karena dia bisa membuat wanita manapun mencintainya seperti yang kukatakan tadi," kata Momo sambil menatap punggung Ichigo yang mulai menjauh.
"Ah sudahlah lagipula mana mungkin kau berani memintanya mengajarimu cinta, ah! Aku lupa apalagi dia sedikit me-"
"Eh? Rukia? Kau di mana?" tanya Momo bingung karena tiba-tiba saja sudah ditinggalkan oleh Rukia.
"Kemana, gadis itu? Jam pelajaran pertama kan akan dimulai," kata Momo sambil mengarahkan pandangannya kesekelilingnya untuk mencari Rukia.
AAA
"Ini kesempatan!" kata Rukia dengan semangat. Setelah dia mendengar mengenai Ichigo dari Momo, dia menjadi sangat berharap kalau laki-laki yang bernama Ichigo Kurosaki itu akan mau mengajarinya tentang cinta.
"Tak mungkin kan aku menemuinya dengan tangan kosong," kata Rukia kemudian mencari bunga di taman sekolah, sebenarnya dia meninggalkan Momo tiba-tiba karena dia ingin mencari bunga di taman sekolah, dan bunga itu akan dia berikan pada Ichigo agar Ichigo mau mengajarinya tentang cinta. Benar-benar gadis yang lugu dan polos bukan?
"Baiklah sekarang aku harus menemui Kurosaki Ichigo itu!" kata Rukia sangat bersemangat dengan membawa satu tangkai bunga mawar yang dia petik di taman sekolah.
Beberapa kelas sudah dilewati Rukia namun dia belum juga menemukan Kurosaki Ichigo, hingga akhirnya dia memutuskan untuk ke lapangan, siapa tahu kelas Ichigo Kurosaki itu sedang ada pelajaran olahraga , begitulah yang ada di pikiran gadis manis itu.
"KYAA, KUROSAKI-SAMA KEREEN!"
"DAISUKI KUROSAKI-SAMA!"
Teriak beberapa wanita yang membuat Rukia semakin yakin kalau Ichigo ada di lapangan olahraga, dan benar saja di lapangan itu terlihat Ichigo Kurosaki yang sedang berlari dengan santainya.
"Ini kesempatan!" kata Rukia kemudian berlari menuju ke arah Ichigo.
"Siapa gadis itu?"
"Dia mendekati Kurosaki-sama!"
"Apa yang akan dilakukannya?"
Terdengarlah bisik-bisik dari beberapa gadis yang sedang mengamati Rukia yang sedang berlari mendekati Ichigo. Sementara itu siswa laki-laki pun juga sedang mengamati gadis mungil yang tidak menggunakan seragam olahraga dan sedang berlari menuju ke arah Ichigo.
"KUROSAKI ICHIGO!" teriak Rukia yang membuat Ichigo menghentikan kegiatan larinya dan menatap Rukia yang ada di dekatnya.
"Buatlah aku mencintaimu!" kata Rukia sambil menatap Ichigo kemudian dia berkata lagi "Ai wo oshiete kudasai!" kata Rukia sambil menyuguhkan setangkai mawar pada Ichigo.
"KYAAA!"
Teriak para gadis yang ada di lapangan olahraga, gadis-gadis itu sepertinya sangat menyukai Ichigo, mungkin bisa dibilang gadis-gadis itu adalah fansnya Ichigo, dan para gadis itu sangat kaget akan apa yang dikatakan Rukia pada Ichigo.
"Heh! Cinta ya?" kata Ichigo sambil menyeringai kemudian mendekati Rukia, sementara itu Rukia hanya diam dengan polosnya sambil menatap Ichigo yang berjalan mendekatinya.
"Akan ku buat kau langsung jatuh hati padaku," bisik Ichigo di telinga Rukia kemudian menjauhkan kepalanya dari Rukia.
"Bagaimana caranya?" tanya Rukia dengan polos.
"Seperti ini…" kata Ichigo menggantungkan kata-katanya kemudian mengangkat dagu Rukia dengan perlahan.
'Cup'
"KYAAA, KUROSAKI-SAMA MENCIUMNYA!" teriak gadis-gadis yang menyaksikan kejadian itu.
"Bagaimana? Apa ini cukup membuatmu jatuh cinta padaku?" tanya Ichigo sambil menyeringai.
Dan hal itu sukses membuat para wanita yang ada di lapangan itu gigit jari karena menyaksikan seringaian Ichigo yang semakin membuat Ichigo terlihat tampan itu.
"Apa maksudmu? Menempelkan bibir seperti itu mana bisa membuatku mencintaimu," kata Rukia dengan polosnya. Dan perkataan Rukia sukses membuat seringaian Ichigo menghilang seketika.
"WHAT!"
.
.
.
.
TBC
Halo minna, saya datang dengan fanfic baru .. hehe, maafkan saya karena bukannya menyelesaikan fanfic saya yang lainnya eh malahan saya buat fanfic baru … Gomenasai .. (_ _).
Ow iya ini arti dialog yang menggunakan bahasa jepang :
hontou ni: benarkah
Daisuki : sangat suka
Ai wo oshiete kudasai : tolong ajari aku cinta.
Dan saya mohon kritik, saran dan masukan dari minna-san, Review wo wasurenai de kudasai ne ^^
