Always Love You

David and Fer

MxM

Don't Like Don't Read

Happy Reading


David memandangi bayangan dirinya yang di pantulkan cermin. Dia melihat wajahnya sungguh sangat berantakan, tidak hanya wajahnya saja; penampilannya pun tidak kalah berantakan. Matanya memerah karena dia tidak berhenti menangis. Biarlah jika ada orang yang melihatnya seperti ini dan mengatakan bahwa dirinya adalah lelaki cengeng. Bukankah lelaki berhak untuk menangis apalagi jika menangis karena kehilangan sesuatu yang berharga. Yah, David telah kehilangan sesuatu yang berharga, sesuatu yang merupakan cahaya bagi kehidupan dirinya. Cahaya yang selalu menerangi hidupnya yang suram. Namun semua itu harus pergi ketika cahaya yang selama ini meneranginya telah menjadi padam dan tidak akan pernah kembali untuk menerangi hidupnya. David tidak akan pernah dapat menjangkau cahaya itu lagi, menjangkau terang cahaya tersebut. Cahaya itu adalah Fer, kekasih hatinya yang membuat David tidak pernah berpaling dari lelaki jangkung itu, lelaki yang membuatnya mencintai Fer begitu dalam. David merindukan semuanya, merindukan canda tawa dirinya bersama kekasihnya. Tapi semua itu tidak dapat dia rasakan lagi bahkan hanya menjadi sebuah kenangan di otaknya. Fer, kekasihnya telah meninggalkan dirinya, meninggalkan David seorang diri. Meninggalkan David bersama kenangan manis yang mereka lalui selama ini. Fer pergi bukan untuk sementara melainkan Fer pergi untuk selamanya. Perjuangan untuk mendapatkan Fer yang begitu susah dan ketika Fer kembali berada di sisinya, semuanya harus di renggut darinya begitu cepat. Kebahagian yang di rebut paksa oleh takdir kematian. Padahal Fer dan David sudah merencanakan pernikahan mereka tetapi semua itu tidak mungkin terjadi sekarang. David terpukul menyaksikan kekasihnya meninggalkan dirinya di depan matanya. Fer tertembak di dada kirinya dan menghembuskan nafasnya di tempat kejadian. David tidak terima dengan kematian kekasih sejatinya itu. Bahkan di saat pemakamannya, David mencegah peti yang berisikan tubuh kaku Fer untuk dimasukkan ke dalam liang lahat. David menahannya, melihat itu orang tua Fer tidak dapat menahan tangis mereka. Ada orang yang sangat mencintai anaknya dan tidak di relakan untuk di pisahkan. Selama pemakaman David tidak pernah berhenti menangis. Semua teman-temanya mencoba untuk menenangkannya. Borja, mantan calon tunangan Fer pun menangis untuk David

David tidak rela jika harus berpisah dengan orang yang selama ini menyakinkah bahwa cinta mereka tidak pernah salah walapun dulu dia dan Fer pernah berpisah tapi pada akhirnya mereka kembali bersama. David tidak ingin melepaskan Fer lagi. Sudah cukup ia menyakiti perasaan Fer tetapi saat ini hatinya yang sakit, Fer meninggalkan dirinya dan tidak akan pernah kembali.

Hari-hari yang seharusnya ia lewatkan bersama dengan orang terkasih malah menjadi hari yang suram bagi dirinya. Walaupun banyak yang mencibir dengan hubungan mereka tetapi David bangga bisa selalu bersama Fer dan dia tidak pernah menyesalinya. David memandangi foto fer yang selalu dia bawa kemana pun, tidak pernah meninggalkannya sedikit pun. Dengan begitu, David dapat merasakan bahwa Fer selalu berada di sisinya dan tidak pernah meninggalkannya walaupun tubuh mereka terpisah jauh. David menghapus air matanya yang kembali turun dan mencoba untuk tersenyum.

Satu yang pasti, David selalu mencintai Fer dan tidak pernah melupakan hari-hari yang ia lewatkan bersama. Cinta David hanya untuk Fer.

The End


Lagi suka sama pasangan ini alaupun gak terlalu sama ending dari pasangan ini T_T