Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : AU, OOC maybe, typo maybe, etc…

.

.

.

Love Airs

Chapter 1

Careless

.

.

.

Hyuuga Hinata adalah seorang pramugari, berusia 24 tahun. Untuk menjadi seorang pramugari harus memenuhi syarat yang cukup sukar untuk dipenuhi, harus memiliki kulit yang mulus, tinggi badan wanita harus di atas 160 cm, ramah dan pandai berbahasa Inggris.

Hinata memenuhi semua persyaratan itu dan menjadi seorang pramugari adalah cita-citanya. Ia sudah menjadi pramugari semenjak usianya 20 tahun. Dalam kurun waktu 4 tahun, Hinata dapat dikatakan sebagai pramugari yang berpengalaman.

Maka dari itu, dia dipercaya untuk menjadi salah satu pramugari yang bertugas dalam penerbangan Presiden Suna untuk pergi ke negara tetangga yaitu, Konoha.

Yang namanya penerbangan presiden, maka pesawatnya juga memang khusus untuk presiden dan para pengawalnya. Tidak ada penumpang yang berstatus sebagai rakyat biasa dalam pesawat itu.

Hinata sungguh bangga dan bersyukur karena bisa mempunyai kesempatan untuk melayani presiden sebagai pramugari.

Hari ini saatnya penerbangan itu akan dilaksanakan.

.

.

.

.

Sabaku Gaara adalah Presiden Konoha, usianya 31 tahun. Cukup muda memang, tapi itu memang kenyataannya.

Presiden paling tampan yang pernah ada sekaligus salah satu presiden paling muda dari seluruh Negara di dunia ini.

Sabaku Gaara mengikuti partai politik dan pemilu di usia 24 tahun, awalnya hanya iseng, dia pikir dia tidak akan menang namun keisengannya itu justru melibatkannya terlalu jauh. Sampai dia menjadi anggota legislatif dan ingin memimpin negara.

Mungkin ada yang berpikir, kalau dia egois atau ambisius. Sejujurnya di balik itu, dia peduli terhadap negara dan rakyatnya.

Dia adalah presiden yang cukup nyentrik, dengan tattoo "Ai"nya yang tertoreh di kening sebelah kirinya. Mau bagaimana lagi, dia sudah menato keningnya semenjak SMA. Walaupun memang menjadi kontroversi apa pantas presiden memakai tattoo.

Tapi justru karena tattoonya itu yang semakin menambah ketampanannya. Lagipula yang dilihat kan cara kepemimpianannya. Ya cara kepemimpinannya cukup bagus selama 1 tahun belakangan.

Dia bukan saja hanya menjadi presiden tetapi juga menjadi idola karena wajahnya bagaikan artis dan model tampan. Namun dia cukup tegas, aura wajahnya yang seram membuatnya terlihat seram dan dia jarang sekali tersenyum.

Hari ini adalah hari kujungan ke negara tetangga yaitu Konoha, Gaara akan naik pesawat ke sana.

.

.

.

.

Gaara duduk sendirian di kursi khusus dalam pesawat. Pesawatnya cukup mewah, dia bukan sedang memabaca majalah ekonomi ataupun koran. Dia hanya sedang mendengarkan lagu lembut dengan headphonenya.

Hinata, gadis berambut indigo itu menarik napasnya. Dia akan mengantarkan strawberry juice untuk sang presiden. Sekalipun dia sudah berpengalaman menjadi seorang pramugari selama 4 tahun tapi tetap saja, dia gugup karena akan melayani presiden.

Gaara menselonjorkan kakinya, sambil matanya menutup menikmati musik, dia tidak memakai jas lagi, hanya memakai kemeja putih yang berdasi hitam. Nanti saja pakai jasnya, pikirnya. Lagipula perjalanan ke Konoha memakan waktu 5 jam. Dia ingin bersantai.

Sementara Hinata menghampirinya. Gaara membuka matanya seperti menyadari ada yang datang menghampirinya.

Sekalipun seseorang sudah berhati-hati seratus kali, bisa melakukan kesalahan satu kali.

Entah karena gugupnya atau sikap cerobohnya yang membawa kesialan saat ini terjadi. Hinata memang ceroboh tapi dia sudah terlatih untuk tidak ceroboh apalagi dalam menjalankan tugasnya. Atau karena Hinata kurang berkonsentrasi sehingga menyebabkan hal ini terjadi.

Hinata memekik terkejut akan ulahnya "Kyaaa", mana mungkin Hinata harus menyalahkan kaki Gaara yang ternyata membuatnya tersandung dan menumpahkan cairan berwarna merah kental yaitu juice yang dibawanya ke kemeja putih Gaara.

Sedangkan Gaara juga cukup terkejut, karena merasakan basah di kulitnya akibat rembesan juice yang ditumpahkan Hinata.

Para pengawal yang melihat itu segera menghampiri dan Hinata hanya bisa meminta maaf "Gomenasai, Tuan Presiden, Gomenasai, Gomenasai" Hinata sungguh menyesal dan meminta maaf berulang-ulang.

Sementara itu para pengawal yang memakai jas berwarna hitam dan memakai kaca mata hitam itu, menatap tajam Hinata dan dua di antara mereka memegang kedua tangan Hinata. Hinata sungguh terkejut dengan keadaan ini. dia merutuki dirinya sendiri kalau dia amat ceroboh.

Kenapa harus terjadi, dan kenapa harus presiden, yang mengalami ini.

.

.

.

.

Hinata menunduk dalam saat dipanggil oleh pemimpin pramugari, yang bernama Tsunade. Memang Gaara membawa kemeja ganti saat itu, jadi dia bisa memakai kemeja lain.

"Presiden memang tidak mempermasalahkan tentang ini." Tsunade menjelaskan.

Ya memang Gaara mungkin sedikit terkejut dan agak sedikit marah namun tidak berkata apa-apa saat Hinata meminta maaf. Gaara hanya menyuruh pengawalnya untuk melepaskan Hinata dan tidak mau dilayani oleh Hinata lagi, biar pramugari lain yang melakukannya.

Penerbangan pun tetap berjalan lancar. Hanya saja Hinata tidak melakukan apa pun selain menyesal menunggu hukumannya karena kecerobohannya.

"Tapi kau sudah membuat malu maskapai kami." dan Hinata hanya mampu meminta maaf "Bagaimana bisa kau begitu ceroboh, aku bahkan sudah meemercayakan tugas itu kepadamu." lagi-lagi Hinata hanya bisa meminta maaf.

"Gomen, tapi kau dipecat."

Dipecat, apa dipecat?

Hinata mengangkat kepalanya, melihat Tsunade "Di-dipecat?".

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

A/N : Ah ya, ada presiden yang bahkan lebih muda dari Gaara yaitu presiden Korea Utara berusia 28 tahun, menggantikan ayahnya.

Anggap aja Suna itu negara di sini, negara kecil namun makmur, kaya Jepang.

"Sekalipun seseorang sudah berhati-hati seratus kali, bisa melakukan kesalahan satu kali"

Kalimat itu pernah Ryu denger dari drama Bread, Love and Dream.

Thanx :D