Disclaimer : TVfXQ! Milik Tuhan, Orang Tua, Agensi, Diri Sendiri, Cassiopeia dan BigEast
Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong, Choi (Jung) Siwon & Other Cast
Genre : Hurt/Comfort, Family
Rated : T

Warning : SG (Switch Gender), alur ngebut, Typo dll.

*YunJae*

-Normal PoV-


"Aku akan menikahi Jaejoong secepatnya" ucap seorang namja tampan yang tengah menggenggam erat tangan kekasih yang gemetar di sampingnya.

"Apa kau yakin?" tanya namja paruh baya yang duduk di sebrang namja tampan dan kekasihnya untuk lebih meyakinkan keputusan putranya.

"Ne, aboeji. Aku yakin" tegas namja tampan itu tanpa ada keraguan di dalamnya.

"Aku yakin Jaejoong adalah yang terbaik untukku" lanjut namja tampan sambil memandang kekasihnya dengan senyuman yang tulus.

"Bagaimana bisa kau bilang dia yang terbaik untukmu? Bahkan dia berasal dari keluarga miskin. Bisa saja dia memacarimu hanya untuk mengejar hartamu." ujar yeoja paruh baya sambil menatap Jaejoong tak suka.

Seketika Jaejoong menundukkan kepalanya mendengar ucapan umma dari kekasihnya yang sangat menusuk itu.

"Jangan begitu Yeobo."

"Wae? Aku hanya mengingatkan anak kita Yeobo, siapa tau saja yeoja miskin ini hanya menginginkan harta kita saja."

"UMMA!" bentak namja tampan pada ummanya yang menurutnya keterlaluan.

"Jaejoong bukan orang yang seperti itu. Dia tulus mencintaiku umma, tidak seperti gadis-gadis lain yang umma pilih waktu itu. Justru mereka hanya menginginkan hartaku. Mereka berbeda dengan Jaejoong" namja tampan itu makin menggenggam erat tangan kekasihnya saat di rasa tubuh kekasihnya tengah bergetar hebat.

"Jung Siwon! Jaga bicaramu!" bentak Mrs. Jung

"Bagaimana aku bisa menjaga bicaraku jika ummaku saja tak bisa menjaga perkataannya"

Mrs. Jung terdiam. Dia tak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang. Pernyataan putranya barusan seperti batu yang di hempaskan dari langit ke tubuhnya. Membuatnya benar-benar tak berkutik.

"Jika aku tidak menikah dengan Jaejoong, aku tak ingin meneruskan perusahaan aboeji" ucap namja tampan yang kini di ketahui bernama Siwon itu telak.

"Baiklah jika kau yakin dengan pilihanmu, aboeji setuju" ucap Mr. Jung tersenyum membuat wajah siwon ikut tersenyum.

"Jeongmal Gomawo aboeji" ucap Siwon senang.

"Joongie, kita akan menikah" Siwon menangkup ke dua pipi kekasihnya.

"Ne" jawab Jaejoong sambil tersenyum.

BRAAAAAK !

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dengan keras dan menampakkan seorang namja di sana.

"Yak! Yunho! Tidak bisakkah kau membuka pintu dengan pelan?" bentak Mr. Jung pada anak keduanya.

Tanpa menghiraukan bentakan aboejinya, namja bernama Yunho itu tetap melangkahkan kakinya. Sejenak dia melihat seorang yeoja yang duduk di samping Siwon, Hyung nya. Jaejoong yang di tatap begitu tak bisa berbuat apa apa selain tersenyum.
Melihat itu Yunho pun mengalihkan pandangan nya dan kembali melangkahkan kaki nya menuju ke lantai atas tempat kamarnya berada.

"Ish anak itu" kelur Mr. Jung sambil memijit pelipisnya.

.

.

.

BRUUUK

'Siapa yeoja itu?' gumam namja bermata tajam bak musang setelah menghempaskan tubuhnya ke ranjang King Size nya.

'Senyumnya' batin nya sambil mengingat senyum yang di berikan yeoja itu padanya. Seketika dia memejamkan matanya.

"Yeppeo" ucap yunho lirih dan perlahan rasa kantuk dan lelah menjalar di tubuhnya hingga ia enggan untuk membuka matanya untuk saat ini.

.

.

.

"Wonnie, apa tidak apa-apa kita menikah secepat ini? Aku rasa umma mu masih tak menyetujuinya" tanya seorang yeoja seraya menatap kekasihnya yang kini tengah fokus mengemudi menuju rumah yeoja tersebut.

"Ani, baby...aku tak peduli jika umma tak menyetujuinya, yang penting kita sudah mengantongi restu dari aboeji" Jawab namja tampan bernama siwon melirik sekilas yeoja di sampingnya kemudian memfokuskan lagi pandangan nya ke depan.

"Eum, ne" Jaejoong, yeoja itu tersenyum. "Oh ya, namja tadi itu? Nugu?" tanya Jaejoong penasaran.

"Dia Yunho, dongsaengku...wae? Kau takut dengannya?"

"Ah ani, hanya saja sepertinya dia juga tak menyukai ku." ucap Jaejoong seraya menundukkan wajahnya.

"Kenapa berpikiran begitu sayang? Dia itu namja baik kok, walaupun di lihat dari penampilan nya dia memang terlihat urakan, tapi dia itu sosok penyayang" Jelas Siwon tanpa mengalihkan pandangan nya karena terlalu fokus mengemudi.

"Jinjja? Eum, aku akan berusaha membuat semua keluargamu menyukaiku. Bagaimana pun caranya" ucap Jaejoong sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Siwon, membuat si empunya tersenyum.

"Ne, baby..lakukanlah yang terbaik"

.

KNOCK KNOCK KNOCK

"Yun, kau di dalam?" Yunho yang mengetahui suara siapa yang mengetuk pintu kamarnya lekas beranjak dari ranjang untuk membuka pintu.

CEKLEK

"Hyung, ayo masuk" ajak Yunho pada hyung satu-satunya.

"Bagaimana kuliah mu Yun? Kau tak membuat masalah lagi kan?" tanya Siwon yang langsung membuat Yunho terkekeh.

"Ani hyung, aku sedang tidak mood untuk itu...oh ya, yeoja yang tadi kau bawa kemari, dia siapa? Dan mana dia?" tanya Yunho tak sabaran.

"Jaejoong, dia calon istriku Yun, aku baru saja mengantarnya pulang tadi."

Yunho kecewa, ternyata yang di pikirkan nya benar...
Ternyata yeoja yang tadi di tatap olehnya adalah seseorang yang sering hyungnya ceritakan padanya selama ini.

"Jadi, dia yang selalu kau ceritakan padaku hyung? Yeoja yang membuatmu tergila-gila sampai kau menolak yeoja-yeoja sexy yang di tawarkan umma?" goda Yunho pada hyungnya sambil tersenyum jahil. Dulu Yunho merasa heran pada hyungnya itu, dari sekian banyak nya yeoja cantik dan sexy yang mengejar ngejar hyungnya, tak ada satu orang pun yang di tanggapi oleh siwon. Bahkan dia selalu menolak mentah-mentah yeoja yeoja itu tanpa belas kasihan. Tapi saat Yunho melihat calon istri hyungnya tadi, dia merasa mendapat jawaban dari sikap penolakan hyungnya itu. Karena jika Yunho sendiri yang memiliki yeoja calon istri hyungnya itu, mungkin dia akan melakukan hal yang sama seperti Siwon.
Mengerti kan?

"Ne, dia orangnya...malaikat ku yang cantik, aku beruntung bisa mendapatkan cintanya" ucap Siwon sembari tersenyum membayangkan sosok kekasihnya yang cantik bak bidadari itu.

'Ne hyung..kau beruntung' batin Yunho.

"Ah ya sudah kau istirahatlah sekarang..besok kau harus kuliah kan?"

"Ne hyung" Yunho bangkit dari duduknya.

"tidurlah yang nyenyak. Dan ingat! Jangan berbuat ulah" nasehat Siwon sambil menatap tajam Yunho kemudian melangkah meninggal kan kamar dongsaengnya.

"Jaejoong" gumam Yunho sambil tersenyum menatap pintu yang telah tertutup.

.

.

.

*Ke esokkan harinya*

"Yun, kau tak sarapan?" tanya Mrs. Jung saat di lihat anaknya melewati meja makan yang sudah di huni(?) oleh Mr. Jung, Siwon, dan dirinya sendiri.

"Ani, aku tak lapar" balas Yunho datar tanpa menatap ummanya.

"Aku pergi" lanjut Yunho lalu pergi meninggal kan ruang makan.

"Yeobo, kenapa Yunho selalu tak mau sarapan di rumah? Apa masakan ku tak enak?" keluh Mrs. Jung terhadap sikap putra bungsunya.

"Biarkan saja, dia sudah besar dan sudah bisa mengurus dirinya sendiri." jawab Mr. Jung datar.

"Aboeji aku sudah selesai, aku akan menunggu aboeji di mobil" ucap Siwon lalu beranjak dari meja makan.

"Ne, aku harus pergi.." Mr. Jung pun ikut beranjak dari kursinya dan pergi menyusul Siwon.

.

.

.

Yunho sedang dalam perjalanan ke kampus dengan motor merah kesayangan nya.

"Malas sekali kuliah hari ini. Ck, kalau bukan mata pelajaran si dosen botak itu aku tak akan semalas ini. Apa aku bolos saja?" curhatnya pada diri sendiri masih dengan mata yang fokus pada jalanan. Seketika dia berhenti di sebuah taman.

"Haaaah diam di sini juga tak masalah..yang penting tak bertemu dosen botak itu." Yunho bergegas turun dari motornya dan mendudukan tubuh tingginya di sebuah bangku tak jauh dari motornya. Dia merasa pikiran nya tenang karena udara taman yang menyejukkan. Dan yang lebih penting dia tak terusik oleh ocehan dosen atau yeoja genit dan semacam nya.

BRUUGH !

"Huweee appo~" suara tangisan cukup memekakkan telinga Yunho. Yunho menoleh ke asal suara dan melihat seorang bocah tengah memegang lututnya yang terluka. Diapun menghampiri bocah itu.

"gwaenchana?"tanya Yunho pada bocah itu.

"Appo hyung~hiks~hiks"

"OMO! Wokkie-ah gwaenchana" kaget sosok yeoja sambil menghampiri Yunho dan bocah itu.

Yunho mendongak kan kepalanya.

DEG~

'Jaejoong'

"huweee neomu appo ceongcangnim" tangis bocah itu membuat Yunho mengalihkan pandangan padanya.

"aigoo kenapa tidak hati-hati chagi..jja seongsangnim bersihkan lukamu." ucap yeoja itu khawatir lalu mendongakkan kepalanya sehingga dia tersadar bahwa sedari tadi ada sosok lain selain dirinya dan muridnya.

"Eh, kau...Yunho kan?" tanya sang yeoja pada namja di depan nya.

"Ne..kau Jaejoong?"

"Eh, kau tau namaku?" heran yeoja itu sambil memiringkan kepalanya lucu.

"Tentu saja, mana mungkin aku tak tau nama calon istri hyungku sendiri" jawab Yunho menanggapi expressi heran Jaejoong.

"Ah ne" Jaejoong tersenyum. "Oh ya, bisakah kau jaga muridku sebentar? Aku akan membelikan plester dan antiseptik untuk lukanya." lanjut Jaejoong.

"Tentu"

.

.

.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Jaejoong membuka pembicaraan setelah selesai mengobati luka murid yang kini tengah duduk di pangkuan nya sambil mengemut lollipop.

"Hanya sedang merileks-kan diri" jawabnya tanpa menatap Jaejoong.

"Kau masih kuliah?"

"Ne, kau tidak tau? Apa hyungku tak pernah cerita tentangku?" Yunho menatap Jaejoong.

DEG~
DEG~
DEG~

'Ya Tuhan, betapa indahnya sosok di hadapanku ini? Andai aku lebih dulu mengenalnya..' batin Yunho masih terus menatap Jaejoong.

"Tidak, bahkan aku tak pernah tau jika wonnie punya dongsaeng" Jaejoong terkekeh. "Jahat sekali wonnie, kenapa dia tak memberi tauku jika aku akan punya adik ipar setampan dirimu." ucap Jaejoong masih dengan kekehan nya.

"Benarkah aku tampan?" Goda Yunho.

"Ne, tapi Siwon lebih tampan" Jaejoong tersenyum manis. Yunho tersenyum miris mendengar jawaban Jaejoong.

'Kau beruntung hyung' batin Yunho.

.

.

.

Semakin dekatnya hubungan kakak-adik ipar Jung itu semakin dekat pula pesta pernikahan Siwon dan Jaejoong.

SREEET

Sebuah tirai putih terbuka, menampakkan sesosok yeoja cantik bak bidadari terbalut dengan gaun putih yang menutup kaki indahnya. Terlihat elegan dan terkesan mewah..

"Bagaimana?" tanya bidadari cantik bernama Jaejoong yang terlihat risih karena di pandang namja di hadapan nya tanpa berkedip.

"Sangat cantik" ucap namja itu terkagum-kagum.

"Apa menurutmu siwon akan menyukai nya Yunho-ah?"

Yunho?
Kenapa Yunho?

Ya, yang sedang menemani Jaejoong untuk mencari gaun nya bukanlah Siwon yang notabene adalah calon suaminya melainkan Yunho.
Alasan nya? Karena Siwon harus menyelesaikan semua urusan nya di kantor agar tidak ada yang menghambat pernikahan nya besok lusa.

"Ne, dia pasti akan menyukai nya Jae" ucap Yunho tersenyum. 'Andai saja aku bisa memilikimu' batinnya miris.

"Ah semoga saja dia benar-benar menyukainya, oh apa sebaiknya aku mengirim kan potretku saja ya?" Jaejoong melangkah untuk mengambil ponselnya di tas yang berada di kursi di belakang Yunho. Entah karna gaun yang terlalu panjang atau memang Jaejoong yang kurang hati-hati sehingga kakinya menginjak gaun bagian depan nya hingga dia tak bisa menahan tubuhnya yang limbung ke depan.

"AKH"

Yunho yang melihat itu dengan sigap menahan tubuh Jaejoong agar tak tersungkur ke lantai. Yunho berhasil menahan nya. Kini yeoja cantik calon istri hyungnya itu tengah berada dalam pelukkan nya. Jaejoong yang sempat kaget akan terjatuh mendongakkan wajahnya saat ada seseorang yang memeluknya.

Yunho dan Jaejoong saling pandang. Merasakan detak jantung masing-masing yang kini memompa darah lebih cepat dari biasanya. Entah setan apa yang merasuk ke tubuh Yunho hingga kini dia berani mengangkat sebelah tangan nya dan mengelus pipi mulus tanpa cacat milik bidadari di pelukkan nya. Jaejoong yang shock tidak bergeming sedikit pun saat tangan besar Yunho mengelus lembut pipinya.

"Kau...sangat cantik" gumam Yunho masih mengelus pipi Jaejoong. Tak lama diapun mulai mendekat kan wajahnya pada wajah Jaejoong yang kini memerah berusaha untuk mengeliminasi jarak di antara mereka hingga permukaan bibir mereka hampir menempel..

~neon nareul wonhae
neon naege ppajyo
neon naege michyeo
He eonal su eobso
I Got You~ under my Skin


Ponsel Yunho bergetar membuat mereka tersentak dan saling menjauhkan diri.

"A-aku akan pakai ini nanti. Aku akan ganti baju sekarang" ucap Jaejoong gugup dan langsung berbalik menuju ruang ganti bertirai putih itu.

Jaejoong melihat pantulan dirinya di cermin besar ruang ganti. Tangan lentiknya terulur mengelus pipi yang tersentuh oleh tangan calon adik iparnya.

"Apa yang baru saja ku lakukan? Kenapa jantungku berdebar keras seperti ini?" gumam Jaejoong lirih.

-TBC-

Ini Fic dadakan, jadi kalau agak aneh agak di maklum ^^v

-Mind To Review ?-