Disclaimer: Persona tu punya Atlus, lagu I Believe My Heart punya Duncan James gereja Inaba punyaku Inaba wedding hall punyaku, kalo Persona tu punya saya udah kubikin Sou dan Yuki merit *dilindes Atlus* beteweh saya pinjem beberapa ide dari Kazoku punya Shara-san
Aloha~ jumpa lagi dengan saya di fic kelima saya~ baru pertama kali bikin fic romance saya, teehee… beteweh enjoy ya~ yak yuk~ capcus jeng~ monggo jeng~*ditebas*
A/N: beteweh di sini ambil event True Ending( tapi gak ada battle),Shinji, Minako dan Minato saya hidupkan lagi, IT kenal sama SEES, Mitsuru dan Yukiko saya bikin saudaraan dan ada 1 crackpair disini (atau dua crackpair ya? atau malah tiga?atau malah empat! *dibunuh*)
21 Maret 2012
Hari ini adalah hari kepulangan Souji ke kota asalnya dimana dia harus pergi meninggalkan kota Inaba, tempat dimana dia bertemu kawan-kawannya dan merajut kenangan indah dan yang terpenting…. Bertemu dengan kekasihnya.
"jadi hari ini kau pulang ya Souji? Rasanya cepat sekali satu tahun ini." Chie berjalan ke depan sambil menyerahkan sebuah bungkusan ke tangan Souji. " apa ini?" tanya Souji kebingungan. "ini hadiah perpisahan dari kami semua! Kami patungan membeli ini walaupun kami meminta bantuan Kanji sih… ehee…" Chie menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menjulurkan lidahnya. "ohh, terima kasih ya!" setelah menyimpan bungkusan itu di tas giliran Yukiko yang maju, "Souji-kun." Yukiko berblushing-blushing ria tiba-tiba Souji mencium bibir Yukiko! Souji nyium Yukiko di depan mereka. Semua melongo, Dojima nutup mata Nanako karena masih kecil.
"Souji-kun!" muka Yukiko memerah karena perbuatan Souji tadi, sementara Souji meletin lidah sambil mencubit pipi Yukiko ."hei keretanya sudah datang." Dojima mengangkat tas Souji dan Souji melangkah kedalam kereta, "terima kasih atas semuanya Souji!" Yukiko mengejar kereta yang membawa Souji. "walau kita terpisah sejauh apapun kita tetap teman." Yosuke berteriak kencang. "kalau ada masalah telpon saja aku!" teriak Naoto sambil memegang topinya" kau tetap Senseiku~!" Teddie malah tebar pesona, "terima kasih atas semuanya Souji!" teriak mereka bebarengan.
"Akhirnya pergi juga dia… Souji…" kata Chie sambil melihat Yukiko yang agak tersenyum melihat kereta Souji, "walau begitu dia tetap teman kita." Tambah Teddie, "dan dia akan menjadi laki-laki yang aku cintai" tambah Yukiko dengan suara yang kecil. "kau bilang apa?" tanya Chie, "ah tidak apa-apa." Yukiko tersenyum.
Beberapa tahun kemudian ….
"Inaba…. Aku datang…" gumam seorang laki-laki berambut mangkok yang tak lain adalah Souji, sekarang dia berumur 26 tahun. Sekarang dia jadi pemilik hotel terkenal di Jepang. Ia tersenyum saat mengingat kejadian beberapa tahun lalu, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan membukanya. Dia sudah mengontak teman-temannya bahwa ia akan datang ke Inaba, dia sudah tak sabar menemui mereka dan yang paling utama adalah... segera melamar Yukiko.
Inaba Stasion
"Sensei!" Teddie berteriak saat Souji sampai di Inaba, "Yo senpai!" Kanji melambaikan tangannya. "Yo partner! Selamat datang kembali! Chie,Yukiko. Naoto dan Rise ada di Junes." sambut Yosuke ramah lalu mereka menuju ke Junes tempat special mereka dulu
Junes
"Yo Souji-kun! Lama tidak bertemu!" kata Chie semangat saat Souji sampai di Junes, Rise yang sedari tadi menunggu langsung memeluk Souji. "SENPAIIIIIII! RISE KANGEN!" jerit Rise heboh sedangkan orang yang dipeluk sudah meronta-ronta minta dilepas, "o—oi Rise!" pinta Souji karena kuatnya pelukan Rise "oh maaf senpai… hehehehe" kata Rise setelah melepaskan Souji, "nggak apa-apa." ucapnya singkat. "nah karena sensei udah balik ke Inaba ke pergi yuk!" ajak Teddie sedangkan Souji kebingungan, "mau kemana emangnya?" tanya Souji heran sementara Teddie hanya nyengir.
Club Escapade ( maaf kalo salah )
"tempat ini toh….." gumamnya sambil melihat papan nama club itu. "jadi sekarang kau pemilik hotel ayahmu ya?" tanya Chie saat mereka sampai di suatu ruangan yang di pesan Rise, "yep! Kalian mau datang?" tanya Souji yang dibalas anggukan semangat dari teman-temannya. "nah~! Ayo kita pergi~!" ajak Yosuke, "lagi? Mau kemana kali iniii?" tanya Souji sambil digeret Teddie
Moonlight Brigde
"uwaaa… di sini cantik sekali." Komentar Yukiko saat sampai di Moonlight Brigde, Yukiko menyandarkan tubuhnya di pinggir jembatan sementara yang lain menggoda Kanji dan Naoto yang akan menikah 3 bulan lagi.
"Kanji! Kenapa kamu nggak bilang-bilang hah?" omel Rise sambil berkacak pinggang, "maaf Rise-chan kami lupa bilang." Kata Naoto sambil menggandeng Kanji, "oh ya Yosuke dan Chie~." Panggil Souji dengan nada manja , "ya?" sahut Yosuke, "katanya kalian udah tunangan? Kapan nih married?" goda Souji dan dua sejoli itu serempak menjawab "nunggu kamu sama Yukiko married~" Souji ngeblush. Dan entah kenapa Souji yang tadinya ngeblush menarik Yukiko dari tempatnya ke depan teman-temannya
"Sou—Souji?" panggil Yukiko tapi Souji tak menghiraukannya dan malah mengeluarkan sebuah kotak merah dan berlutut di depan Yukiko "will you marry me Yukiko?" ucap Souji kontan semua yang ada di sana melongo termasuk saya *dikemplang readers* "So—Souji!" Kata Yukiko sambil tersipu-sipu, "apa jawabanmu Yukiko?" tanya Souji penasaran. "yes, I will marry you Souji." Yukiko meng-iyakannya, "SENSEIIIIII! SENSEI NEKAT MELAMAR YUKI-CHAN DI DEPAN KITA!" jerit Teddie histeris, "hehe…" Souji menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "PARTNER! KAU TEGA MENINGGALKANKU!" jerit Yosuke heboh sambil memeluk Souji. "o—oi—oi! Aku masih normal! Dan kau sudah punya Chie!" bentak Souji karena candaan Yosuke, "iya-iya, jangan marah Sou." Ucap Yosuke sambil memeluk Chie.
Setelah beberapa hari di Iwatodai Souji pulang untuk memberitahu orang tuanya tentang lamarannya, segera orang tua Souji mengatur hari dan tempat pernikahan Souji dan Yukiko.
Wedding day
Inaba Church
Yukiko terpaku di cermin, dirinya memakai baju pengantin berwarna putih bersih, rambutnya diurai begitu saja, bibirnya dipoles lipstick berwarna merah dan mukanya dipulas dengan make-up, sebuah tangan mendarat di bahu Yukiko. "tak kusangka hari ini putri kesayanganku akan menikah." Kata ibu Yukiko sambil menahan haru, "jangan menangis di hari bahagia ini sayang." Ucap ayah Yukiko sambil menyerahkan buket bunga ke Yukiko, "sudah waktunya Yukiko." Yukiko menganggguk dan menggandeng tangan ayahnya
Lagu summerlight path mengalun dari piano yang dimainkan sepupu Yukiko, terlihat Souji di depan altar, dentingan lonceng gereja terdengar di seluruh ruangan, ketika Yukiko masuk ke dalam ruangan semuanya terkesima akan kecantikan sang pengantin wanita, Souji yang saat itu memakai baju pengantin laki-laki hanya bisa melayangkan senyumannya ke Yukiko.
Saat sampai di depan altar sang pendeta dimana mereka akan bersatu sebagai suami-istri.
Sang Pendeta beralih Souji, "Souji Seta maukah kamu menerima Yukiko Amagi sebagai istrimu di dalam suka maupun duka?" tanya si pendeta, "ya." Jawab Souji dengan yakin, kini sang pendeta beralih ke Yukiko, "Yukiko Amagi, maukah kamu menerima Souji Seta sebagai suamimu di dalam suka maupun duka?" tanya si pendeta dengan pertanyaan yang sama dan Yukiko menjawab "ya, saya bersedia." Pendeta itu tersenyum dan melanjutkan acaranya, tibalah saat wedding kiss, Yosuke malah bersorak diikuti Kanji dan Kou dan Daisuke, "cium! Cium! Cium! Ci—" perkataan mereka putus karena mereka sudah ditendang oleh Chie, Souji lalu mencium bibir Yukiko yang diikuti tepuk tangan undangan
Selesai acara para undangan maju kedepan untuk memberi ucapan selamat ke pengantin baru itu. "SENSEI! SELAMAT YA!" teriak Teddie sambil mengguncangkan tubuh Souji dengan keras, "Yukiko dan Souji selamat ya!" Chie memberi selamat pada mereka berdua, "Chie~ kapan nih marriednya?" goda Yukiko dan Souji sementara Chie dan Yosuke berblushing-blushing ria. "oh ya resepsinya di Inaba Wedding Hall kan?" tanya Rise. "iya, kalian datang kan?" tanya pasangan baru itu yang disusul anggukan mereka
Inaba Wedding Hall
Malam ini adalah malam resepsi pernikahan Yukiko dan Souji, sekali lagi Yukiko hanya terpaku melihat dirinya yang memakai baju pengantin model kemben yang dihias dengan bunga-bunga dibawahnya, Souji membelai rambut Yukiko. "sudah siap sayang?" tanya Souji lembut. "siap!" jawab Yukiko ceria.
Terlihat para undangan yang sedang membicarakan Souji dan Yukiko, "uwaaa~ gak nyangka Big Bro bakal married sama Yukiko-neechan!" seru remaja berambut coklat itu. "pemikiran kita sama Nanako-chan! Gak nyangka Souji-senpai bakal menikah duluan dibanding kita!" ujar Rise. "ah tapi sebentar lagi aku sama Teddie bakal nyusul senpai kok!" seru Rise gembira sambil menggandeng Teddie sementara yang lain membulatkan matanya.
"se—serius Rise! Kamu sama Teddie?" sahut mereka tak percaya. "iya! Ya kan Teddie?" aku Rise ceria, "beneran Teddie?" tanya Kanji ke Teddie, "iya!" sahut Teddie enteng. "oh acara sudah mulai tuh ayo duduk." Kata Yosuke.
"yak! Selamat datang di acara pernikahan ini! Saya Mitsuru dan Akihiko akan menjadi MC pada acara ini!" seru Mitsuru gembira karena kali ini dia menjadi MC di acara pernikahan adiknya sendiri, memang, Yukiko sendiri lah yang meminta kakaknya untuk menjadi MC di acara pernikahannya. "kita sambut pasangan pengantin!" seru Mitsuru yang diikuti tepuk tangan para undangan.
Terlihat pasangan pengantin itu memasuki ruangan diikuti dengan pengiring-pengiring yang membawa ekor gaun Yukiko, Souji membuat tanda 'peace' dari tangannya saat masuk. "Souji! Lihat sini!" ucap bibi Souji sambil memegang kamera. Souji segera tersenyum. Kedua pengantin itu menaiki panggung dengan anggunnya. Acara berlangsung dengan sangat meriah, "nah! Kita mau tahu bagaimana sih Souji bertemu Yukiko!" Akihiko menyodorkan mikenya ke souji saat di tengah acara, "e—eh.." Souji tampak bersemu merah. "ya udah deh.. Yukiko aja deh kalau gitu~" Akihiko menyodorkan mikenya ke Yukiko.
"jadi aku bertemu Souji-kun saat kami masih SMA kelas 2, dia murid pindahan dari Tokyo. Sudah begitu aja." Yukiko menyudahinya, "oh, ya sudahlah… acara selanjutnya yaitu wedding kiss!" Mitsuru dan Akihiko serempak melihat pasangan baru itu. "ah—, okelah…" kata mereka berdua sambil menaiki panggung.
"ehem.." Souji berdehem untuk mengetes mikenya dan mulai bernyanyi.
Whenever i see your face
The world dissappears, all in a single glance so revealing
You smile and i feel as though
Ive known you for years
how do i know to trust what im feeling
I believe my heart,
What else can i do
When every part of every thought
Leads me staright to you
I believe my heart,
Theres no other choice
For now whenever my heart speaks,
I can only hear your voice
Saat Souji bernyanyi foto-foto pre-wedding mereka terputar di sebuah slide belakang panggung, seiring lagu berjalan Yukiko mulai memasuki panggung dan mulai bernyanyi.
A lifetime before we met
Has faded away
How did i live a moment without you
You don't have to speak at all
I know what you'd say
And i know every secret about you
I believe my heart
It believes in you
It's telling me that what i see is completely true
I believe my heart
How can it be wrong
It says that what i feel for you
I will feel my whole lifelong
Para penyanyi mulai bernyanyi seiring Souji dan Yukiko mulai berdansa.
I believe my heart,
it believes in you
It's telling me that what i see
is completely true
And with all my soul
I believe my heart
The portrait that it paints of you
Is a perfect work of art.
"yak! Saatnya wedding kiss~!" Souji dan Yukiko mulai memajukan mukanya dan menempelkan bibir mereka seiring balon di atas pecah dan mengguyur mereka dengan kertas-kertas berwarna-warni. Dan membuat author banjir darah karena mimisan *dibom pembaca*
Saat acara sudah selesai para undangan maju kedepan untuk mengucapkan selamat untuk kedua pengantin itu. "selamat ya Souji dan Yukiko~!" ujar pasangan Shinjiro Aragaki yang tak lain adalah Minako. "terima kasih ya." Ujar Yukiko, "kapan nih anaknya lahir~?" tanya Souji sambil menyikut Shinjiro pelan, "u—uh perkiraan sih 2 minggu lagi…" sahut Shinjiro pelan, "uwaaa~ selamat kalo gitu yaa~" sahut kedua pengantin itu, giliran pasangan Arisato yang mengucapkan selamat kepada dua pengantin itu.
"Yukiko, selamat ya." Kata Aigis, "terima kasih ya, Metis sudah tidur ya?" Souji menoleh ke Minato yang menggendong Metis di punggungnya. "dia kemarin sangat semangat untuk datang ke pernikahanmu." Kata Minato datar, "Yukiko-obasan~ selamat ya~!" kata gadis cilik yang bernama Reika itu. "makasih ya Reika~" balas Yukiko sambil mencium pipi gadis itu. "selamat ya Yukiko~!" Mitsuru mencium pipi adiknya, "makasih ya Mitsuru-neechan~!" seru Yukiko, pandangan Mitsuru beralih ke Souji. "Souji, jaga adikku baik-baik ya? Kalo nggak…. EKSEKUSI!" ancam Mitsuru sambil tersenyum ala 'setan', spontan Souji bergidik ngeri.
Setelah selesai acara kedua pasangan pengantin itu segera naik ke mobil yang memang dipersiapkan Mitsuru sebelumnya. Setelah sampai ke rumah mereka yang baru Souji menggendong Yukiko ala bride style masuk ke rumah mereka yang baru. "mulai hari ini kita suami istri…" Souji tersenyum sambil mencium bibir Yukiko.
Nthee…Bhee…Chee~!
Aloha~ bertemu lagi~! Ah jujur aja, saya bikin ni fic hamper 2 bulan tapi baru kelar. Ya sudahlah… MINTA REVIEW YA~! #dibunuh
