[YongSoo-ssi Project, Suyong is the creator for this Fanfiction]

.

.

Scared

JeongCheol

Choi Seungcheol,Yoon Junghan

.

"JEONGHAN!"

seorang namja dengan surai berwarna cokelat berlari cepat menyusul seorang namja dengan surai panjang hitam pekat. Jeonghan menatap namja itu bingung, bukankah ini sudah saatnya pulang dan ini waktunya untuk bermanja-manja dengan kasur kesayangannya.

"Kenapa Seokmin-ah?"

"Uh...kau..hh, Jihoon memintaku untuk mencarimu" Seokmin merangkul pundak Jeonghan dan mengatur nafasnya yang tersengal karena berlari.

"Jihoon? Ada apa?"

"Entahlah, coba saja kau temui dia sebentar, dia terlihat sedikit ... frustasi" Seokmin memelankan suaranya dibagian 'frustasi'.

Jeonghan menghela nafas pelan. Ia benar-benar lelah hari ini, tetapi Jihoon ingin bertemu dengannya dan ia harus merelakan waktu tidurnya sekarang.

Dan ia ingat, satu-satunya orang yang ingin diajak Jihoon biacara hanyalah dia. Ia terlalu baik untuk meninggalkan Jihoon.

"Baiklah aku pergi dulu, dan kau?"

Seokmin tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang putih, "Aku ada janji dengan Seungkwan dan Jisoo"

"Ah.. baiklah, sampai nanti" Jeonghan melangkah pergi menuju tempat Jihoon biasa berada.

Ruang Musik.

Jihoon selalu ada disana, Jeonghan tidak mengerti kenapa namja imut nan berhati dingin itu selalu betah ada di tempat itu.

"Jihoon-ah?" Jeonghan menatap seorang namja mungil yang sedang duduk dan sibuk dengan piano dijari-jarinya.

"Ah, kau datang" Jihoon berdiri dan tersenyum simpul.

"Ada apa?" tanya Jeonghan dengan senyum terlukis diwajahnya.

"Umhh.. aku..." Jeonghan menatapnya bingung, tidak biasanya seorang Jihoon menjadi gugup seperti ini.

"Kau kenapa?" ia mendekati namja itu dan tersenyum menenangkan.

"Jeonghan-ah, sepertinya aku menyukai seseorang" Jihoon meluncurkan kalimatnya dengan mata tertutup dan sukses membuat semburat merah di kedua pipinya.

Jeonghan terbelalak tidak percaya, ia tidak menyangka orang sedingin Jihoon bisa menyukai seseorang.

"Bukan kah itu bagus?"

Jihoon menghela nafas panjang.

"Tidak, tidak bagus sama sekali Jeonghan-ah" ia menggeleng cepat.

"Wae? Memangnya siapa orang yang kau sukai?"

Jihoon menggigit bibir bawahnya gugup.

"Umhh.." Jeonghan menatap Jihoon lekat, mencoba menebak orang yang disukai temannya.

"Mungkinkah itu..." ia menatap Jihoon penuh selidik sedangkan yang ditatapnya mematung ,menunggu nama yang akan meluncur dari namja cantik itu, "Soonyoung?"

Jihoon menundukkan kepalanya dalam, menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Ah? Benar? Benar Soonyoung?" Jeonghan tersenyum lebar.

"Umh …" ia mengangguk pelan sebagai jawaban.

Jeonghan tersenyum. Mengingat Jihoon selalu memperlakukan Soonyoung dengan kasar dan Soonyoung yang selalu menjahili Jihoon, sekarang Jihoon mengaku kalau dia menyukai orang yang paling dibencinya.

Ia ingat, beberapa hari ini Jihoon memang menghindari Soonyong. Bahkan Soonyoung, berulang kali mendatangi Jeonghan hanya untuk mencari tahu penyebab Jihoon menghindarinya.

"Hei.." Jeonghan menangkup kedua pipi Jihoon, "kalau kau menyukainya kenapa kau menghindarinya? Aku rasa dia menyukaimu."

"Mustahil. Aku selalu kasar padanya" Jihoon menghela nafas putus asa.

"Kalau begitu, kenapa beberapa hari ini ia mencarimu seperti buronan?"

Jihoon terbelalak kaget.

"Mencari … ku?"

Jeonghan mengangguk, "bahkan ia mendatangiku terus menerus karena sikapmu yang menghindarinya"

"Kenapa kau tidak coba berbicara dengannya hum? Diam tidak akan menyelesaikan apa-apa Jihoon-ah"

"JIHOON-AH!" seorang namja dengan mata yang sipit muncul di balik pintu, "YA! KAU KEMANA SAJA? KENAPA MENGHINDARIKU?"

"Soonyoung-ah …" Jihoon berdiri dari bangkunya.

Soonyoung menarik tubuh mungil Jihoon kedalam pelukannya, "Bodoh, kau membuatku khawatir"

"Aku tidak bodoh, kau yang bodoh"

"Baiklah aku yang bodoh" Soonyoung menghela nafas lega, sedangkan Jihoon mulai memukulinya,"Kau bodoh, sangat bodoh Soonyoung-ah!"

"Hei.. kau menangis?" Soonyoung melepas dekapannya, menatap wajah Jihoon yang basah oleh air mata, "Tidak, ini karena badanmu yang bau bodoh,"

"Baiklah aku bau," Soonyoung kembali memeluk Jihoon, "Jihoon-ah..."

"Apa?" jawabnya ketus.

"Saranghae"

Jihoon tidak dapat membendung air matanya yang tumpah membasahi seragam Soonyoung.

"Bodoh! SOONYOUNG BODOH!" Ia terus memukul punggung Soonyoung.

"BODOH! Kenapa baru bilang sekarang..." Soongyoung mengusap kepala Jihoon lembut, "Mianhae, kau terus menghindariku jadi aku tidak bisa bilang. Mulai sekarang jangan menghindariku lagi, karena aku akan menemukanmu bahkan ke ujung dunia sekalipun"

Jeonghan menatap kedua manusia itu dengan senyum yang terus terlukis di. Wajahnya. Rasanya ia adalah seorang ahjumma yang sedang menonton drama secara langsung.

Ia beranjak dari tempatnya, meninggalkan kedua insan yang sedang kasmaran itu.

"Wah ... percintaan remaja, haruskah kita seperti itu juga?" Jeonghan menatap tajam pada namja yang sedang bersender di pintu ruang musik, namja itu tidak menatapnya tapi Jeonghan tahu kepada siapa namja itu bicara. Ayolah, disini hanya ada dia dan pasangan itu.

Namja itu menatapnya dan tersenyum, Jeonghan akui ia tampan, sangat tampan malah.

"Orang aneh," katanya ketus dan meninggalkan namja tampan itu seorang diri.

"HEI! NAMAKU SEUNGCHEOL! CHOI SEUNGCHEOL! SENANG BERTEMU DENGANMU !"

Jeonghan menghela nafas kesal mendengar namja yang mengaku bernama Seungcheol itu berteriak nyaring di koridor. Ingatkan ia untuk menghindari namja aneh itu.

Ia bahkan tidak peduli siapapun nama namja itu, tidak akan membuat pengaruh apapun dihidupnya. Lagipula, siapa dia berteriak seakan sekolah ini miliknya.

Tiba-tiba ponselnya berdering,membuat ia sedikit terlonjak karena kaget.

"Ah.. Eomma, kenapa?" Jeonghan tersenyum mendengar suara wanita yang dicintainya di seberang sana.

"Jeonghan-ah.. kau dimana? Kenapa belum pulang hum? Kau tahukan hari ini appa mu pulang?"

Ah, ia benar-benar lupa. Hari ini ayahnya kembali dari London.

"Maaf Eomma, aku akan segera pulang." Ia mematikan telponnya dan berlari menuju parkiran mobilnya.

"Mingyu-ah?" Ia terkejut mendapati seorang namja yang dengan asiknya memantulkan bola basket di lantai parkiran.

"Ah, Jeonghan-sunbae?"

"Kenapa kau masih disekolah?"

"Aku.. latihan sebentar untuk pemilihan bulan depan. Sunbae, kau sudah terpilihkan untuk kompetisi bulan depan?"

"Ah.. iya," ia tidak menyangka Mingyu sangat ingin ambil alih kompetisi itu. Ia pikir Mingyu hanya bermain-main dengan perkataannya ikut kompetisi.

"Baiklah, aku juga akan ikut. Aku akan berusaha sebaik mungkin!" Jeonghan tersenyum geli.

"Ah, Sunbae. Tadi aku mendengar teriakan namja di dekat ruang musik. Siapa?"

"Hanya orang aneh yang mengaku bernama Choi Seungcheol," Jeonghan mengangkat bahunya tidak peduli.

"MWO?! CHOI SEUNGCHEOL?" Mata Mingyu terbelalak kaget, bahkan Jeonghan yang melihatnya khawatir bola mata namja tampan itu akan keluar dari tempatnya

"YA! Jangan teriak begitu!" ia mengelus telinganya yang sedikit berdengung.

"Sunbae tahu tidak dia siapa?"

"Tidak tahu, dan tidak mau tahu," Mingyu mengerucutkan bibirnya kesal, "Dia itu pangeran legendari sekolah sunbae! Idaman semua orang! SEMUA ORANG SUNBAE!"

"haishh.. kalau kau berteriak sekali lagi, kutarik gigi taringmu itu Kim Mingyu."

Jeonghan melangkah masuk kedalam mobilnya. Meninggalkan Mingyu yang masih sibuk dengan pikirannya. Ia tidak punya waktu memikirkan orang bernama Seungcheol itu, ia punya lebih dari 1001 urusan yang belum selesai daripada memikirkan namja aneh yang tanpa tahu malu berteriak di koridor.

Jeonghan melihat sekelebat bayangan berdiri tidak jauh dari mobilnya, refleks membuatnya berhenti.

"Hai!," Seorang Namja masuk kedalam mobilnya dengan senyum yang lebar.

Jeonghan terbelalak kaget,"Kau..."

.

TBC?

.

Halo~

Suyong here. Iya tahu debut NC Yong gak bagus, jadi minta reviewnya ya chingu :*

Ini NC pertama Yong, SooChan yang nyuruh :v (Tadi mau bikin NC tapi kata SooChan jangan) Ini juga baru diajarin SooChan sunbae ngupload (Makasih Eonni :*). Maaf kalau kurang suka sama ff pertama Yong, Yong akan bekerja lebih keras lagi yes.

Idenya cuman ada yang ini, jadi tolong maklum. Kalau jelek tolong bilang Yong, biar nanti didelete 3

Terimakasih. Jangan lupa reviewnya kakak-kakak sekalian.