Judul : Indonesia in Paradise [Chap 1]

Genre : Romance and Friendship

Rate : T

Cast : All member EXO

Warning : GS for Uke, TYPO, banyak tidak sesuai EYD, OOC, dll.

..

Zelus bawa FF baru. Ini terinspirasi dari beberapa orang luar yang suka dengan kebudayaan Indonesia. Lagi pula Zelus pingin banget buat sesuatu Latar yang ada di Indonesia gitu.. hehehe, Cinta Indonesia soalnya.

So~

Happy Reading Guys~

.

.

.

"Selamat datang di BALI!" teriak seorang namja berkulit tan berteriak di depan sebuah Bandara internasional di Bali. Oh, siapa yang tidak tahu Bali dengan 1000 pesona elok dari Kota ini. sedangkan Namja berkulit putih pucat yang di samping namja tan itu hanya menghela nafas.

"Jangan memakai bahasa yang aneh dan tidak di mengerti bagi mereka, mereka akan menganggap kita Gila Kkamjong!" Kai—nama panggilan dari namja tan itu hanya memeletkan lidahnya. Tidak terlalu menganggap masalah dari omongan logika dari Sehun—namja berkulit pucat tadi.

"Oi Hun! Ini bandara apa namanya?" Sehun yang berusaha membawa koper – koper serta tasnya memandang aneh Kai. Sehun menunjuk sebuah papan nama bandara tsb dengan dagunya.

"Ng—ngurai—"

"Ngurah Rai, Kai!" potong Sehun cepat. Kai benar – benar harus belajar cara membaca di Indonesia.

Sehun berusaha menyetop taxi sedangkan Kai masih berusaha untuk mengeja dengan tepat papan nama bandara Indonesia di Bali tsb.

"Kai! ayo masukkan koper dan tasmu, kita sudah dapat taxi!" kata Sehun. Kai yang belajar mengeja kata yang sulit di lidahnya hanya mengangguk. Dan berusaha membantu Sehun serta supir yang memasukkan beberapa koper yang mereka bawa.

BRAK!

"Santai aja Kai kalau menutup pintu taxi!" kata Sehun melihat betapa brutalnya Kai saat membanting pintu taxi. Kai hanya tersenyum kikuk dengan tanda piece yang ada di tangannya.

"Mr?"

"Oh—ye—yes?" Sehun kaget mendengar ucapan Supir dari depannya.

"Where—"

Belum sempat Supir mau menanyakan, Sehun memberi supir itu dengan sebuah brosur hotel.

"Do you know it?" tanya Sehun berbahasa Inggris, mana mungkin dia memakai bahasa Korea di negeri asing ini?

"Oh! I Know! Paradise hotel right?" Sehun mengangguk senang. Sedangkan Kai hanya diam saja. Well, dia tidak terlalu pintar berbahasa inggris. Ternyata ada untungnya melancong ke negeri orang dengan membawa Sehun.

Kai yang tidak tahu apa yang di bicarakan oleh Sehun hanya mengangkat bahu. Dia memasangkan sebuah earphone dan memasang musik di iphonenya. Dan bersiap untuk tidur.

.

.

"Kai! Kai! Kai!"

"Eungh?"

Sehun bersyukur, akhirnya Kai mau membuka matanya. Beginilah jika Kai sudah tidur. Susah di banguninnya.

"Sudah sampai?" tanya Kai yang masih dalam keadaan setengah sadar.

"Ne Paboya!" kata Sehun sewot. Kai hanya mencibir dan berusaha bangun dari kursinya.

"Wow, he's wonderfull" kata Supir tersebut. Sehun menjawab "Yeah, for sleep, oh here! It's money for you! Thank You!", Supir itu hanya mengangguk dan menggumamkan kata permisi dari Sehun.

"Hun, kau yakin ini adalah hotel yang di rekomendasikan oleh Hyungku?" tanya Kai memastikan. Sehun hanya mengangguk, tidak terlalu mau tahu apa yang Kai ingin igaukan kalaupun dia masih tidur.

"Tapi ini—terlihat sangat mahal?" kata Kai. Sehun menghela nafas, "Kau tahu, keluargamu adalah orang kaya Kai! lagi pula kita tinggal di sini hanya seminggu, dan sudah di pesankan oleh Hyungmu",

Sehun dapat mendengar suara tegukan lidah dari Kai. sepertinya Kai masih syok dengan seberapa kaya orang tuanya. Apa lagi kalau masalah 2 hyungnya yang sudah memiliki banyak sekali perusahaan hasil kerja keras mereka, Kim Jongdae, dan Kim Junmyeon.

"Ayolah! Kita harus masuk!" Kai mengangguk, dan membawa tas serta menggeret kopernya. Sehun hanya menatap datar sekelilingnya, tapi dihatinya dia sangat terkagum – kagum dengan fasilitas yang di miliki Paradise hotel.

"Can I help you Mr.?" Sehun berhenti dan mengalihkan pandangannya ke arah samping—asal suara tadi. dia dapat melihat seorang gadis cantik dengan wajah oriental Korea-Chinese. Dia dapat melihat gadis memiliki rambut coklat gelap yang manis sekali. Benar – benar, sangatlah.. Cantik

Oh bukan! mempesona adalah kata yang tepat.

"Mr?"

Sehun menggelengkan kepalanya cepat. Kai hanya bingung dengan apa yang terjadi dalam diri Sehun. dia memperhatikan apa yang di sampingnya yang terdapat seorang gadis cantik. Oh, dia tahu sekarang.

"Eumh, I—I want..eumh~" Kai benar – benar melengos melihat kegagapan Sehun. tidak pernah dia melihat Sehun terbata berbicara bahasa inggris. Oh dia tahu, Sehun jatuh cinta dengan orang Indonesia ini yang memiliki wajah oriental Korea-Chinese itu.

"Do you wanna check in, Sir?" tanya Gadis itu. Sehun hanya mengangguk.

"Aku tahu kenapa kau bisa tergagap bahasa inggris Sehun~" Sehun menatap tajam Kai yang tertawa. Ternyata Kai berhasil menggoda Sehun.

"Diamlah!" bentak Sehun.

"Dia mempesona kan~ wahahahaha" Sehun hanya menggaruk tengkuk. Benar – benar tidak tahu malu sekali namja tan ini.

"I know what you talking about with him" kata Gadis itu. Sehun dan Kai cengo. Sehun cengo kenapa tahu apa yang barusan dia dan Kai bicarakan. Sedangkan Kai cengo karena tidak mengerti. Ck ck ck.

"You.. talking about… me?" tanya Gadis.

Skakmat.

Sehun membatu. Kenapa gadis ini bisa memahami bahasa Korea?

"Ah! Jangan di pikirkan, aku tahu apa yang kalian katakan karena aku pernah bersekolah di Korea" kata Gadis itu menggunakan bahasa Korea. Sehun dan Kai cengo ke dua kalinya. Well, ternyata di Paradise hotel banyak sekali kejutan seperti gadis ini.

"Eumh, begini kami sudah memesan atas nama Kim Junmyeon" kata Sehun dengan bahasa Korea.

"Ah! Kim Junmyeon? Siapa dari kalian yang merupakan adiknya?" tanya Gadis itu lagi. Kai mengangkat tangannya layaknya seorang siswa, well dia memang sudah berakhir menjadi seorang siswa sih.

"Jadi kau Kim Jong In? kalian berbeda sekali" kata gadis itu lagi sambil memperhatikan Kai lekat – lekat.

"Perbedaannya mungkin, Kau tinggi dan Junmyeon pendek" kata gadis itu. Kai merasa bangga melihat cara pandang gadis ini. sedangkan Sehun sewot melihat adegan gadis itu membandingkan Junmyeon dengan Kai.

"stylemu hip hop, lumayan keren dan Suho adalah bapak – bapak. Eumh" kata gadis itu. Kai semakin bangga, sedangkan wajah Sehun sekarang sangat menyeramkan.

"Kau bodoh, dan Suho pintar, Kau hitam dan Suho putih, Kau manja dan Suho mandiri, Kau—"

"Sudah cukup kenapa sepertinya aku jelek sekali!" kata Kai cemberut. Gadis itu tertawa. Sedangkan Sehun terlena melihat gadis itu tertawa. Menawan sekali.

"Jja! Jadi kalian adalah sepasang sahabat yang ingin menghabiskan waktu di Bali selama seminggu, aku tahu kau adalah Kim Jong In, jadi siapa tuan pucat dan tampan ini" kata gadis itu. Sehun agak terhenyak mendengar perkataan gadis ini. haruskah dia marah atau tersanjung.

"Oh Sehun" Gadis itu memiringkan wajahnya imut sekali.

"Oh, salam kenal namaku Xi Luhan" jawab Gadis itu dengan senyuman yang sangat menawan.

"Xi Luhan? jadi kau sunbae dari Suho hyung?! Bukankah umurmu seharusnya 23 tahun dalam umur internasional?" kata Kai melotot. Sedangkan Luhan mengibaskan tangannya di depan wajahnya.

"Ya..ya.. aku tahu aku sudah tua, tapi aku tidak terlihat tua kan?" kata Luhan.

"Tidak, ku sangka kau masih SMP" Kai tertawa, dan Luhan mendelik. Perkataan Sehun yang spontan bahkan Sehun sendiri bingung kenapa dia mengatakan hal itu.

"Yah ku anggap sebagai pujian" kata Luhan. Sehun menghela nafas, ternyata dia tidak marah. Lain kali dia harus menjaga apa yang akan keluar dari mulut lancangnya ini.

"Jadi Noona bekerja sebagai apa?" tanya Kai. yah dia memang lebih lancang dari Sehun.

"Eumh, aku? Sebagai pemilik lah"

"MWO?!"

.

.

"Tak ku sangka dia adalah pemilik dari Hotel besar ini" kata Kai dari atas ranjang, sepertinya dia lelah.

"Sudahlah Kkamjong! Lebih baik kita menata baju – baju kita" kata Sehun cuek. Tapi Kai terlalu capek untuk melakukan hal itu. dia butuh energi untuk melakukan sesuatu. Oh, mungkin dengan cara menggoda Sehun?

"Oh ya Hun, Kau memiliki perasaan ke Luhan noona ya?" Sehun diam beberapa saat. Tapi setelah itu dengan cueknya dia berkata, "Tidak"

Kai menyeringai mendengar jawaban Sehun.

"Kalau begitu tidak masalah dong kalau aku memacari Luhan noona, kurasa dia lumayan juga" Sehun sekarang diam. Benar – benar diam. Kai tertawa dalam hati, dia berhasil menggoda Sehun.

"Andwaeee!"

BUK!

BUK!

BUK!

Sehun memukulkan bantal ke arah Kai. Kai hanya mengaduh – aduhkan saja, padahal tidak sakit sama sekali. Kali ini Kai membalas. Dia meraih sebuah guling dan memukulkannya ke arah Sehun. sepertinya mereka perang bantal.

Hingga Kai terpeleset dan menindih Sehun.

Sungguh siapapun yang melihat posisi mereka akan menyangka mereka akan melakukan—ehem—padahal mereka hanya tidak sengaja.

Cklek

"Sehun, Kai kalian belum lihat – lihatkan aku aka—" Luhan terdiam melihat keadaan kamar yang berantakan, serta Kai yang menindih Sehun. dan karena umur Luhan sudah mencapat 23 tahun dia cukup terkoneksi dengan jelas apa yang akan mereka lakukan—dalam bayangan Luhan.

Melihat wajah Luhan yang kaget. Sehun langsung mendorong Kai hingga dia jatuh dari ranjang tidur.

BUK!

Wow suara yang hebat, dengan Kai yang masih tidak elit jatuh.

"Noona! Bu—bukan seperti yang—"

"Kalian… Gay?" belum sempat Sehun mengutarakannya. Luhan sudah memotong ucapan Sehun. Sehun dan Kai menatap satu sama lain. setelah itu terdengar suara yang menggelegar sampai ke arah bawah

"ANIYAAAAA!"

.

.

"Oh, jadi kalian perang bantal begitu?" kata Luhan menyetir mobilnya. Kai hanya mengangguk. Mereka tidak mungkin bercerita bahwa Kai menggoda Sehun dengan namanya kan?

"Emh, Noona"

"Mbak, Jong In.. sekarang panggil aku dengan sebutan Mbak" kata Luhan yang masih fokus menyetir. Entah kenapa siang – siang seperti ini Luhan mengajak Kai dengan Sehun.

"Apa itu Mbak?" tanya Sehun polos. Well, dia memang tidak mengerti dengan sebutan yang ada di Indonesia kan?

"Mbak itu di gunakan untuk memanggil perempuan yang lebih tua dari kita dan bersifat universal yang artinya bisa di gunakan oleh perempuan dan laki – laki" kata Luhan. Sehun hanya mengangguk. Sedangkan Kai masih berpikir.

"Berarti Luhan Mbak?", Sehun menoleh ke arah Kai yang menanyakan kebenaran dari perkataannya. Luhan tertawa sangat keras mendengar perkataan Kai.

"Beda dengan semacam Eonni, Noona, jie jie atau yang lainnya. di Indonesia kita harus menunjukkan rasa hormat kita dahulu baru nama orang yang ingin kita panggil. Berbeda dengan Korea yang harus memanggil nama orang baru di ikuti dengan rasa hormat kita" kata Luhan sambil menahan tawanya.

"Berarti Mbak Luhan?" Luhan mengangguk, "ternyata kau pintar juga Hun" kata Luhan. Sehun hanya tersipu, sedangkan Kai akan mempergunakan perkataan Luhan untuk menggoda Sehun nanti saat di hotel.

"Omong – omong kita mau kemana?" tanya Kai. Luhan mengulum senyum, "Kita makan siang, karena kurasa kalian belum makan, dan lagi kalian baru sampai kan?" kata Luhan.

Diam – diam Luhan memperhatikan Sehun di jok belakang. Entah kenapa Luhan merasa tertarik dengan anak laki – laki yang baru berumur 19 tahun di belakangnya.

"Luhan, tunggu berarti Mbak Luhan bukan orang Korea dong? Mbak Luhan orang China?" Luhan agak terkejut dengan analisis Sehun. dia memperhatikan Sehun di jok belakangnya.

"Dia pintar Kai?" tanya Luhan. Kai yang berada di samping Luhan mengangguk.

"Pantas saja, well, aku dulunya orang China, aku bisa bahasa korea karena yah.. kalian tahu sendirikan apa yang aku ungkapkan tadi pagi?" kata Luhan membelokkan mobilnya ke sebuah restoran masakan Indonesia.

"Dulu? berarti sekarang?" tanya Sehun ambigu.

"Yap! Aku berkewarnegaraan Indonesia" kata Luhan final di sertai dengan melepaskan sabuk pengamannya. Kai tidak turut ikut dalam percakapan mereka. dia terlalu sibuk melihat seorang gadis bermata bulat yang mengelap meja di depan hadapannya. Well, mungkin itu meja bagian luar dari restoran.

Tok! Tok!

"Kai?" tanya Luhan mengetok kaca Kai di luar. Kai langsung sadar akan lamunannya. Dan dia menghela nafas kecewa melihat meja kosong tanpa gadis yang mengelap.

Cklek.

"Hah~" Kai membuang nafas. Dia menutup pintu mobil Luhan dengan agak lemas. Sedangkan, Luhan serta Sehun hanya berpandangan. Tapi setelah itu Luhan menarik Sehun dan Kai masuk ke restoran itu. Sehun merasa melayang sedangkan Kai seperti seonggok mayat hidup yang di tarik.

"Kyungsoo-ah!" teriak Luhan. sedangkan Sehun serta Kai hanya kaget melihat Luhan berteriak. Gadis yang di panggil Luhan menoleh dan seketika itu Kai merasa nafasnya tercekat. Bukankah dia itu gadis yang mengelap meja tadi?

Luhan dan Kyungsoo hanya berpelukan. Sedangkan Sehun hanya menggaruk tengkuk dengan canggung.

"Wohohoho, Mbak Luhan bawa 2 orang ganteng, kecengan Mbak Luhan yo? Kenapa mbak gak bilang kalau udah punya kecengan. 2 orang lagi, hehehe" Sehun mengernyit mendengar perkataan Kyungsoo. Dia sepertinya berbicara dengan Bahasa Indonesia tapi dia memakai logat yang berbeda. terdengar lebih kalem? Dan Apa itu tadi, dia berbicara ganteng sambil melirik Sehun dengan Kai. apa dia sedang membicarakan mereka berdua.

"Bukan – bukan! liat yang item itu? itu adiknya Suho loh!" Sehun mengernyit heran, dia mendengar nama hyungnya Kai di sebut dalam perkataan Luhan barusan dengan Bahasa Indonesia. Apa mereka sekarang membicarakan Suho hyung?

"Mas Suho?!" teriak Kyungsoo kaget. dia melirik Kai yang sedang menatap kosong dirinya.

"Lah kok beda yo mbak?" kata Kyungsoo. Luhan tertawa, "Di dunia ini gak ada yang sama Kyung! Sudahlah aku mau makan siang! Ambilkan menu ya?" Kyungsoo mengangguk dan berlari – lari kecil ke arah dapur.

Luhan pun menyeret Sehun serta Kai yang tetap mematung.

"Kalian membicarakan apa tadi?" kata Sehun. Luhan tertawa. Dia tahu pasti Sehun bertanya, toh dia kan memang berbicara dengan Kyungsoo berbicara bahasa Indonesia. Apalagi Kyungsoo, dia berbicara ada selingan bahasa Jawa.

"Kalian, dan sedikit menceritakan bahwa Kai itu adik Suho" kata Luhan sambil melihat pemandangan luar. Well, mereka memang mengambil tempat yang di pinggir kaca agar dapat melihat lalu lintas.

"Aku?" tanya Kai dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Boleh aku tanya Mbak?" tanya Sehun. Luhan mengalihkan pandangannya ke arah Sehun.

"Ya?"

"Kenapa Mbak berteriak walau suara nya lirih?" tanya Sehun sambil mempoutkan bibirnya. Luhan tertawa melihat reaksi dari Sehun, "Ya, dalam bahasa korea memang berteriak, tapi Ya dalam bahasa Indonesia artinya Ne Sehunnie~" Sehun hanya ber'oh' ria.

"Oh oke, kenapa tadi logatnya berbeda dengan Mbak Luhan?" tanya Sehun.

"Kau tahu kan kalau logat Daegu dan Busan berbeda kan?" tanya Luhan. Sehun diam berpikir lalu mengangguk.

"Nah semacam itu! kalau Kyungsoo itu blasteran Korea ama Jawa! Jadi wajahnya memang benar Korea tulen, tapi tidak dengan bahasa dan logatnya.. hahaha, lucu kan logatnya? Dia juga bisa bahasa korea kok.. dari appanya" kata Luhan. Kai hanya mencuri dengar apa yang di sampaikan Luhan. ah, dia membayangkan gadis itu lagi. dia bernama Kyungsoo ya~

"Oalah toh… ternyata gebetane Mbak Luhan itu wong lanang sing warnane putih iu toh" [ternyata gebetannya Kak Luhan itu anak laki – laki yang berwarna putih itu ya?]. Luhan hanya tertawa mendengar perkataan Kyungsoo yang lucu.

"Bisa tidak pake bahasa Indonesia saja? Aku gak ngerti Kyung" kata Luhan.

"Pake bahasa Korea saja" kata Kai menatap Kyungsoo. Kyungsoo agak kaget melihat SKSD [Sok kenal sok dekat]nya adik dari Suho itu. Kyungsoo yang membawa es teh dan menu, langsung membagikannya kepada mereka.

"Eumh, maksudku ternyata gebetannya Luhan eonni itu namja putih itu ya?" kata Kyungsoo dengan bahasa Korea. Sehun tersedak. Kenapa Kyungsoo ini mengatakan dia gebetannya?

"Bukan kyung! Sudah ku bilang kan?" kata Luhan.

"Ngge – ngge mbak ayu, nah mau pesan apa?" meskipun Luhan tidak tahu apa yang di katakan kyungsoo tadi. tapi dia tahu kalau Ngge itu iya, dan ayu berarti Cantik. Hehehe.

"Aku gak ngerti" kata Kai dengan kepolosannya.

"Maksudku, kalian pesan apa?" tanya Kyungsoo dengan bahasa Korea. Mereka tampak berpikir.

"Aku Soto daging, sama sate ayam.. terus minumnya es teler" Kyungsoo mencatat pesanan Luhan. dia menatap Sehun dan Kai yang kesusahan membaca serta mengartikan setiap menu. Bagaimana membaca, makanannya saja mereka tidak tahu.

"Menurut Mbak Kyungsoo apa?" tanya Kai.

"Eh? Mbak?" tanya Kyungsoo menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu, Mbak Kyungsoo kan kayaknya sudah lama bekerja di sini, pasti lebih tua dari ku ya kan? lagi pula mana mungkin ada orang yang bekerja di pagi hari dan siang kalau dia sekolah. Kalaupun sekolah seharusnya pas sore atau malam" kata Kai. sehun menganga, Luhan menatap bingung, dan Kyungsoo syok mendengar perkataan Kai. kenapa Kai menjadi pintar begini?

"Aku benar kan?" tanya Kai.

"Yah, kau benar" kata Kyungsoo.

"Kalau begitu bagaimana kalau kalian berdua memesan 2 makanan yang berbeda, nanti kalian bisa saling incip?" tanya Kyungsoo. Ah, ide yang cemerlang.

"Kalau begitu aku… emh, Rendang, dan… Gulai, minumnya aku mau Es Dawet?" kata Sehun tidak yakin dengan perkataannya. Mungkin salah lafal.

"Kau?" tanya Kyungsoo kepada Kai yang menatap satu – satu menu.

"Aku mau Rawon, Ayam panggang, lalu minumnya es campur"

O.O

Kyungsoo, Luhan dan Sehun menganga. Dia bisa melafalkannya dengan sangat tepat. Hebat.

"Baiklah, tunggu sekitar 10 menit oke?" kata Kyungsoo. Dan melenggang pergi.

"Dari mana kau bisa melafalkannya dengan benar?!" teriak Sehun. dia benar – benar sangat syok dengan perubahan otak Kai yang signifikan. Pertama bisa tepat dengan perkiraannya pada Kyungsoo, dan sekarang bisa melafalkan bacaan dengan Bahasa Indonesia dengan sangat benar.

Sedangkan Luhan menatap Kai dengan pandangan menyelidik.

"Aku rasa ini ada hubungannya dengan Kyungsoo… aku benarkan?"

DEG

Kai mematung.

Kenapa Luhan bisa dengan benar menebaknya. Kenapa?

"Kenapa ini? kenapa namaku malah di sebut – sebut?" kata Kyungsoo sambil sambil membawakan makanan serta 2 pelayan lainnya.

"Ah, Kai tadi sedang ingin berkenalan denganmu, tapi dia malu.. iya kan Kai?" kata Luhan sambil menaikkan alisnya naik turun—bermaksud menggoda Kai.

"Ah ya, aku ingin berkenalan denganmu Mbak Kyungsoo" Kyungsoo ingin tertawa melihat cara canggung yang ada di diri Kai. tapi kalau pertemuan pertama sudah mentertawakan dia rasa itu tidak sopan.

"Makasih banget mbak Sri dan mbak Indah, kalian boleh kembali ke dapur" kata Kyungsoo mempersilahkan mereka kembali. Mereka berdua mengangguk bermaksud untuk permisi. Dan Kyungsoo pun membalas anggukan kepala mereka dengan anggukan Kyungsoo.

"Nah, ini toh calon mantan adik iparku, ganteng pisan" [nah, jadi ini calon mantan adik iparku, tampan juga]. Kai tidak mengerti, dia pun menoleh ke arah Luhan. Luhan hanya mengedikkan bahunya tanda dia tidak mengerti juga.

"Aku bilang, jadi ini calon mantan adik iparku, tampan juga" kata Kyungsoo. Kai awalnya sangat tersipu dengan pujian Kyungsoo. Tapi setelah dia mencerna beberapa kata di perkataan Kyungsoo. Kai merasa ingin terjun ke sungai Han yang jaraknya beribu kilometer dari Bali ini. demi apa dia bilang CALON MANTAN ADIK IPARKU, yang artinya dia pernah berpacaran dengan Suho—hyungnya. Hiks malang sekali nasibmu Kai.

Sehun yang mengerti keadaan Kai. bukannya turut berduka cita, malah mempersiapkan perkataan Kyungsoo ini untuk bahan ejekan Kai. lumayan, sekali – kali dia dapat menggoda Kai. wahahaha..

"Sehun kenapa kamu senyum – senyum sendiri" tanya Luhan.

"O-oh, tidak apa – apa, hanya berharap cinta Kai terbalas" Kai mendelik ke arah Sehun yang malah bersiul gaje. Kai berjanji akan menyembunyikan semua celana dalam Sehun di toilet.

"Eumh, memangnya kamu jatuh cinta sama orang sini?" tanya Kyungsoo. Yang malah tidak peka terhadap suasana.

"Ne! aku jatuh cinta, dan malah bertepuk sebelah tangan" kata Kai yang agak mendramatrisir. Sedangkan Luhan hanya tertawa melihat Kai. ternyata dia menarik juga.

"Eh, Mbak Kyungsoo boleh tanyak? Emang Suho-hyung pernah pacaran sama Mbak Kyungsoo?" Kyungsoo kaget mendengar perkataan Kai yang tiba – tiba. Luhan tengah menyiapkan ancang – ancang telinga bersama Sehun. kalau Luhan ingin tahu jawaban Kyungsoo. Beda lagi dengan Sehun yang ancang – ancang agar dapat menggoda Kai dengan berbagai ucapan Kyungsoo. Jahil amat.

"Ne, dia pacar pertamaku, tapi aku rasa dia bukan cinta pertamaku. Aku bahkan merasa dia lebih baik jadi Masku aja" Kai agak mengernyit heran, karena ada kata – kata dalam bahasa yang tidak dia ketahui. Apa itu mas?

"Kau bingung mas itu apa?" tanya Luhan. Sehun dan Kai mengangguk.

"ehem! Mbak itu untuk wanita, Mas itu untuk pria. Sama dengan mbak, itu universal" kata Luhan memakan sotonya. Kan jadi gak enak kalau dingin.

"Eh! Oh iya! Kalian makan saja! Itu aku yang masak loh~" Kai yang mendengar ini masakan Kyungsoo. Langsung melahap, bahkan sesekali menyicip punya Sehun dan Luhan. ternyata masakan Indonesia itu…

Benar – benar enak.

Apa lagi daging dengan saos merah itu, kalau tidak salah namanya Rendang. Wah! Pantas saja banyak orang yang bilang Indonesia itu surga makanan.

Setelah mereka makan, Luhan memeluk Kyungsoo dan memberikan beberapa puluh ribu uang rupiah, tapi Kyungsoo menggeleng. Dia bilang itu gratis sebagai traktiran karena sudah membawa orang baru ke restoran keluarganya. Luhan pun mengangguk. Dia pun bersalaman dengan Kyungsoo. Berbeda dengan Kai dan Sehun yang langsung hilang ke mobil. Well, dia masih tidak tahu norma yang berlaku di Indonesia kan?

Sehun dan Kai berjalan berdua ke arah mobil.

"jadi ini calon mantan adik iparku, tampan juga." Kata Sehun mengulang perkataan Kyungsoo bermaksud menggoda Kai, dan Kai bersumpah akan menyembunyikan celana dalam serta baju milik Sehun di dalam kloset!

.

.

TBC!

Couple lain menyusul ya :3

Nah, di sini Zelus gak menekankan kata – kata Korea. Tapi Zelus menekankan bahasa Indonesianya. :D Zelus cinta sama Indonesia. Jadi sekali – kali castnya atau tempatnya Zelus mau pake di Indonesia. Sekarang masih di Bali, dan mungkin akan berpindah. Tidak tahu juga~ :3 hehehe..

Tapi Zelus publish ff ini dengan ketentuan bahwa budaya kita indah kok. dan Zelus mau kasih tahu bahwa Indonesia itu banyak sekali tempat yang indah. jadi Zelus mau ngeksplorasi beberapa tempat yang indah juga buat FF ini.

Bisa di bilang Zelus terinspirasi dari kata 'Bhinneka tunggal Ika'.

Heum~

Lalu tentang couple ini Official pair kok. wehehehehehe….

Terus minta maaf karena belum update ff lain malah publish FF baru. Lagi pula, Zelus update ini agar kita bisa sayang sama negeri ini. XD dan Zelus yakin kalian pada sayang kok.

Mau Review? Mungkin saranin tempat – tempat yang mungkin akan mereka singgahi selanjutnya. Wahahaha… Zelus tunggu ya~ :3