..

.

Sweater & jeans vs Shirt?

Lee Donghae x Lee Hyukjae.

A short oneshoot, romance, fluffy, boys love, T+.

DON'T LIKE JUST DON'T READ.

.

.

.

Just enjoy this fict.

.

..

"YA! LEE DONGHAE!" teriakan menggelegar itu terdengar ke seluruh penjuru ruangan. Sungguh… bukan sesuatu yang baik untuk memulai lembar baru di hari ini.

"Hyung? Kau ini… ada apa lagi? Tak tahukah kau? Ini masih pagi dan kau sudah mengacaukan pagiku." Ryeowook dengan mata yang terkantuk-kantuknya keluar dari kamarnya untuk melihat kamar hyungnya yang selalu hiperaktif itu.

"Maaf kalau aku mengganggu, kau sebaiknya kembali tidur saja Ryeowook ah." Setelah mengucapkan itu pemuda itu berlalu keluar dari kamarnya dan segera menghampiri pintu utama dorm mereka.

"Hyung? Eodiga?" tanya Ryeowook kembali.

"Kamar ikan bodoh." Jawab pemuda itu dan segera berlalu dari dormnya. Berjalan tergesa-gesa melalui koridor yang masih terlalu sepi di pagi hari. Dan segera setelah ia tiba di dorm yang di tempati si 'ikan bodoh' itu, ia segera masuk.

"Eoh? Hyukjae?" tanya Leeteuk yang bingung melihat ternyata Hyukjae yang masuk ke dorm mereka. Memang, tadi ia sempat melirik pintu utama saat mendengar ada orang yang memasukkan password pada sistem keamanan dorm mereka. Dan saat ia melihat ternyata itu adalah Hyukjae, ia sedikit bingung, belum lagi melihat apa yang dibawa Hyukjae.

"Hyung, Donghae?" Hyukjae hanya mengucapkan itu saja sebagai jawabannya dan Leeteuk menunjuk ke arah kamarnya dan Donghae yang menandakan Donghae masih di kamar mereka. "Hyung, maaf kalau nanti aku sedikit ribut." Dan setelah mengucapkan itu Hyukjae segera berlalu dari hadapan Leeteuk.

"Nugu Jeongsu yah?" tanya Heechul yang baru saja kembali dari dapur dengan segelas air mineral di tangannya.

"Hyukjae, sepertinya sedang ada masalah dengan Donghae." Jawab Leeteuk yang masih asik dengan tontonan di pagi harinya.

"Ah jam jeongmal… anak-anak itu." gusar Heechul setelah meneguk kasar air mineralnya.

"Biarkan dulu, kalau sudah di luar kendali baru kau boleh turun tangan." Gumam Leeteuk yang masih saja asik dengan tontonannya dan sedikit mengabaikan Heechul yang kemudian lebih memilih masuk ke kamarnya.

.

.

.

"Ya! Neo! Ireona!" Hyukjae yang baru saja masuk ke kamar Donghae langsung saja mengguncang kasar tubuh Donghae yang masih berkutat dengan alam mimpinya.

"Uuhh… Hyukjae yah?" tanya Donghae sembari mengerjapkan kedua matanya untuk memulihkan kesadarannya pasca tidur.

'bruuk'

Bunyi benda yang dihempaskan begitu kasarnya pada badannya membuat Donghae meraih kesadarannya dengan cepat.

"Mwoji?" tanya Donghae bingung dan melirik pada benda-benda yang berserakan di atas badannya.

"Kenapa kau meletakkan semua kemejamu di lemari pakaianku?" dengus Hyukjae.

"Bukannya sudah biasa aku meletakkan pakaianku di sana?" tanya Donghae sedikit bingung.

"Tapi tidak dengan semua kemejamu! Eodi?" tanya Hyukjae sembari mengarah pada lemari pakaian Donghae.

"Mwoya?" tanya Donghae kembali.

"Dimana semua sweater dan celana jeans ku, ikan bodoh." Jawab Hyukjae yang kini mulai sibuk melihat ke dalam lemari pakaian Donghae.

Donghae yang baru saja mengerti apa maksud kelakuan Hyukjae di pagi hari ini segera saja keluar dari selimut hangatnya dan berjalan ke arah Hyukjae. Setelah berdiri di belakang Hyukjae, tangan kekar Donghae menahan tangan Hyukjae yang sibuk mencari ke dalam lemari pakaiannya itu.

"Ya!" geram Hyukjae.

"Kenapa tidak terima saja sih? Kau dengan kemeja juga masih manis menurutku." Bisik Donghae yang membuat Hyukjae sedikit merinding.

"Mwo? Manis? Tidak dengan kemeja mu yang besar-besar itu Lee Donghae! Kembalikan semua sweater dan jeans ku!" delik Hyukjae pada Donghae yang kini hanya bisa tersenyum saja melihat Hyukjae yang semakin manis saja saat mendelik seperti itu.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Donghae yang semakin gemas saja melihat Hyukjae yang kini makin bertambah manis lengkap dengan kaki yang menghentak-hentak kesalnya itu malah tersenyum lebar dan semakin membuat Hyukjae kesal.

"Kau tidak bisa seperti itu ikan bodoh! Itu semua pakaianku. Kau ini kenapa sih? Kau sering memakai barang-barangku aku masih bisa terima. Tapi tidak dengan mengambil semua barang-barang yang kubeli sendiri. Jangan menyebalkan seperti ini."

Gawat. Orang di luar sana boleh saja mengetahui bahwa Lee Donghae adalah orang yang perasaannya mesti dijaga karena hatinya yang masih murni dan tak boleh tersakiti. Tapi siapa yang tahu kebenarannya? Ya, memang Donghae itu seseorang yang mesti dijaga perasaannya, akan tetapi Donghae juga orang yang terkadang sulit mengungkapkan perasaannya dan dalam usahanya untuk menunjukkan itu semua terkadang berkesan seperti ia yang sedang menganggu orang lain. Ah… Donghae juga terkadang memang sedikit mengganggu dengan sikapnya itu. Sikap seorang adik menyebalkan yang selalu saja menempel dan menganggu kakaknya.

Dan saat ini, Lee Donghae yang sedang bingung bagaimana mengungkapkan perasaannya itu menimbulkan kesalahpahaman bagi seorang Lee Hyukjae yang tak kalah sensitifnya.

Ya, Lee Hyukjae itu juga terlihat seperti anak kecil. Anak kecil yang tidak suka miliknya diganggu orang lain. Terlebih lagi kalau barang itu adalah hasil jerih parahnya. Dan dengan semua sikap Donghae selama ini ditambah dengan kelakuan Donghae kali ini, rasanya Hyukjae jadi ingin menangis.

"Kembalikan sweater dan jeans milikku, Lee Donghae!" jerit Hyukjae kesal, lengkap dengan mata yang berkaca-kaca dan sudah siap menetes jika Donghae salah mengambil tindakkan.

Melihat Hyukjae yang seperti itu, Donghae segera menghampiri Hyukjae untuk mengecup singkat bibir yang sedang mengerucut kesal itu.

"Jangan begini…" lirih Donghae sembari menangkup wajah manis Hyukjae dan menghapus linangan kecil di mata Hyukjae.

"Kau yang seharusnya jangan begini… kembalikan sweater dan jeansku." Balas Hyukjae.

"Kau ini… digoda sedikit saja sudah seperti ini. Baiklah… kukembalikan, tapi tiga hari lagi." tetap… Donghae tetap tak bisa berhenti menggoda Hyukjae.

"Ya!" dan akibatnya, Hyukjae mendorong badan Donghae darinya.

"Aigoo… pemarah sekali." Balas Donghae yang kini bergerak menarik tangan Hyukjae untuk mendekap Hyukjae ke dalam pelukannya. "Kau tau alasan kenapa tiga hari lagi baru aku akan mengembalikan sweater dan jeans mu?" pertanyaan itupun dijawab dengan gelengan kepala Hyukjae. "Karena baru tiga hari lagi aku bisa mengambil pakaianmu itu dari laundry, Hyukjae yah." Jawab Donghae dan dengan gemas ia mengigit kecil hidung pemuda dalam dekapannya itu. Ya… Lee Hyukjae memang pemuda yang teliti, tapi Lee Hyukjae juga pemuda yang sedikit malas membersihkan diri dan pakaiannya. Lalu… sweater dan jeans yang menjadi pakaian kesukaannya itu sudah seharusnya dibersihkan akibat terlalu seringnya Hyukjae menggunakan pakaian itu. Dan masalah kemeja Donghae yang bisa berada di lemari pakaian Hyukjae itu murni karena kebiasaan Donghae yang memang suka sembarang saja meletakkan barangnya di tempat Hyukjae. Ah… ditambah sedikit kebiasaan Donghae yang memang senang menggoda Hyukjae.

"Kenapa kau tidak bilang?" tanya Hyukjae yang masih saja mengerucutkan bibirnya kesal.

"Apa aku punya kesempatan? Kau terus saja mengomel dan mengomel… tsk tsk tsk." Decak Donghae gemas.

"Ya sudah… lepas. Aku mau kembali ke kamar." Hyukjae yang tidak memilih untuk memperpanjang masalah itu lagi, kini menggeliat kecil untuk keluar dari pelukan Donghae.

"Tidak mau… aku ingin tidur lagi dan kau harus berada dalam dekapanku!" titah Donghae.

"Ehm ehm…" dan tanpa disadari keduanya, di pintu kamar telah berdiri Leeteuk dan juga Heechul yang memandang mereka sedikit iritasi dengan kemesraan di pagi hari.

"Kau tidak bisa melanjutkan niatmu, Lee Donghae." Heechul menjawab pandangan bertanya sepasang kekasih di hadapannya itu lengkap dengan pose angkuhnya dan juga mata yang sibuk memandangi jari-jemarinya.

"Ah wae hyung? Ini masih pagi…" rengek Donghae yang masih saja belum melepaskan Hyukjae dari dekapannya.

"Kita makan di luar pagi ini, setelah itu kita berangkat untuk latihan. Jangan membantah, cepat bersiap sekarang juga. Manager hyung akan datang sebentar lagi, jadi Hyukjae yah, cepat kembali ke dorm mu dan beritahu yang lain." Kali ini Leeteuk yang menjawab dan membuat Donghae melepaskan Hyukjae lalu mau tidak mau dia harus bersiap-siap sekarang juga. Donghae mana bisa membantah kedua hyung di hadapannya itu, belum lagi dengan hyung tertuanya, ia telah berjanji untuk mengikuti semua perkataan hyungnya itu.

"Ye hyung." Jawab keduanya, dan Hyukjae segera pergi ke dormnya sementara Donghae berjalan menuju kamar mandi.

"Ah… mereka berdua…" gumam Leeteuk yang terduduk di ranjangnya.

"Ya… mereka berdua…" balas Heechul yang pergi keluar dari kamar itu lengkap dengan pikiran untuk perawatan jari-jemarinya setelah latihan nanti.

.

.

.

Lee Donghae. Yang memiliki hati yang baik, penggoda ulung, pemilik tatapan mata yang selalu saja terlihat polos, dan yang terlihat tampan dengan kemeja yang bahkan tak bisa menyembunyikan otot-otot kekarnya itu. Ya, Donghae dengan kemeja itu adalah sesuatu yang indah.

Lalu, Lee Hyukjae. Tak kalah baik hatinya, yang berhasil menjaga Super Junior saat sang pemimpin pergi untuk sementara, pemilik senyuman manis, penyuka makanan manis dan yang tak bisa tahan dengan makanan panas itu, serta yang tampak menggairahkan saat sedang menari, selalu cocok dengan pakaian manapun. Tapi… dari sekian pakaiannya itu, sweater dan jeans adalah pakaian kesukaannya. Bahkan dengan padu padan itu ia terlihat semakin manis.

Sweater dan jeans vs kemeja?

Lee Hyukjae vs Lee Donghae?

Kenapa tak kita buat saja sweater dan jeans serta kemeja…

Lee Hyukjae dan Lee Donghae…

Lee Donghae dan Lee Hyukjae…

Itu semua… terasa pas dan tepat 'kan?

.

.

.

END

.

.

.