KELUARGA KU
author:Akasuna Yuri Chan
disclimer: (nah jangan tanya aku -3-")
warning:OOC ,typo,dll
chafter:1
warning:typo,dll
disclimer: Jin [Shizen no Teki-P]
pair:kanokido
.
.
.
.
Happy reading ,komentar? silakan ,saran? boleh ,kritik? jangan pedes" ,like? disarankan.
ku tebalkan make upku seperti biasa ,kulakukan ini bukan untuk terlihat cantik tetapi untuk menyebunyikan sesuatu dari wajahku.
setelah kurasa wajahku tak terlihat aneh aku pun pergi bergegas kesekolah walaupun aku tau ini sudah terlambat tapi aku tak mempercepat langkahku. bukan karna aku sengaja akibat malas tetapi jujur saja karna kejadian kemarin malam seluruh tubuhku terasa sangat sakit ,kejadian kemarin malam? ah sebenarnya aku tak mau cerita tetapi ,yah baiklah aku ceritakan kejadian tadi malam.
(flasback)
"dasar wanita jalang" tampak seorang lelaki paruh baya sedang bertengkar dengan seorang wanita yang tampak seumuran dengannya.
"kau laki" brengse..."
"wanita kurang ajar!" lelaki itu tampak sangatmara pada wanita yang merupakan istrinya itu.
"hentikan yah ,jika ayah ingin pukul ,pukul saja aku" kataku sambil merentangkan tanganku didepan ibuku agar ayah tak lagi memukul ibuku.
kulihat ayahku bertengkar dengan ibuku seperti malam-malam sebelumnya ,aku tak tahan melihat ibuku dipukulin terus oleh ayah karna itu aku menghentikan mereka walau ku tau ,aku akan terkena imbasnya akibat ulahku ini.
setiap ayah dan ibu bertengkar pasti ayah memukuli ibu tampa ampun dan yang bisa menghentikan ayah...hanyalah aku dengan cara mengorbankan diriku untuk menjadi tempan pelampiasan amarahnya.
setelah aku berkata begitu ayah menendangku dibagian perut dan pergi ,aku terpental hingga menabrak lemari ibuku.
rasa sakit yang teramat menyakitkan dapat aku rasakan dengan jelas melalui tubuhku yang penuh luka-luka yang belum sembuh ,aku yang sudah hampir kehilangan kesadaran menyadari kalau ibuku mendekatiku sambil membawa tongkat pemukul yang biasa ayah pakai untuk 'menghukum'ku.
didetik terakhir kesadaranku aku sadar bahwa ibuku mengarah kan tongkat itu padaku ,rasa sakit yang diakibatkan pukulannya membuatku pingsan dalam sekejap saja.
.
.
.
keesokan paginya tubuhku sudah memar-memar dan membiru akibat luka-luka dan dibagian wajah aku merasa pipiku seperti terbakar.
'apa ibu menamparku lagi?' tanyaku dalam hati sambil memegang pipiku yang bengkak dan memar.
lalu aku pergi membersihkan tubuhku yang kotor karna terkena darahku sendiri dan luka-uka baruku ini.
(flasback off)
.
.
.
hari ini setelah pulang sekolah aku pun nengunjungi taman yang biasa aku kunjungi untuk meluangkan waktu sampai ibu pergi bekerja ,sama seperti biasa aku duduk disalah satu bangku ayunan kesukaanku.
taman yang selalu sepi ini adalah tempat favoritku dari kecil karna disini tak akan ada yg bisa melihat luka-luka yang kusembunyikan dari semua orang...hingga...
"hai"
aku mendengar ada yang menyapaku dari belakang dan saat aku lihat...
"HUUUUUUAAAAAAAAAA" aku berteriak dan terjatuh karna sangat kaget melihat teman sebangku ada dibelakangku dengan senyum andalannya (baca:cengiran) walaupun dia laki-laki yang terlihat sangat manis,keren dan tampan tapi entah kenapa aku muak dengannya.
bagaimana tidak ,didepan semua cewek dia menjadi idola dan jika didepanku dia bertingkah sangat mengesalkan sekali.
dengan wajah tak bersalah dan tawanya dia dengan mudah berkata
"kukuku apa segitu tampannya aku sehingga kau terkejut dan jatuh"
aku yang mendengar itu rasanya ingin sekali memukulnya,
aku sudah kehabisan tenaga karna manahan rasa sakit sudah tak dapat berdiri lagi ,jadi aku hanya bisa menyembunyikan wajahku yang memerah karna rasa kesalku dan mengurungkan niatku untuk menghajar dia yang kini mengulurkan tangannya padaku untuk membantuku berdiri.
dan mau tak mau aku harus tetap menerima uluran tangan itu atau semua rahasiaku akan diketahui
"kau tak apa-apa tuan putri?" katanya dengan nada menggoda dan ceringaran khasnya
"apa kau menganggapku selemah itu" kataku sambil sedikit membentak dan memberi tatapan mematikanku padanya yang dia anggap sebagai tatapan hangat.
"ah kau tak perlu memberikan tatapan hangatmu itu,dengan melihatmu saja perasaanku sudah hangat kok" dia berkata lagi dengan menggoda sekaligus meledek
"dasar ,karna kau wajahku penuh debu ,ak-aku mau mencuci wajahku dulu!" kataku sambil menyembunyikan rona merah diwajahku
"kukuku perlu aku bantu tuan putri" katanya dengan nada menggoda dan ketawa yang menjadi satu dan bergema ditaman yang sepi ini
"tidak" kataku sambil bergegas pergi karna tak tahan dengan wajahku yang serasa seperti terbakar
ketika ku kembali aku melihatnya sedang menatap aneh diriku
'kenapa? apa ada yang salah pada diriku?' tanyaku dalam hati dan tiba disaat aku sudah sampai didepan nya dia mendekatiku dan menyentuh pipiku dengan lembut seraya berkata:
"luka-luka ini...pasti menyakitkan" katanya dengan tatapan aneh yang tak pernah dia tunjukkan selama ini padaku maupun pada orang lain (baca:sedih)
aku yang mendengar katanya itu hanya bisa menunjukka ekpresi terkejut dan mencoba menjauhi dirinya yang terus saja mendekat
"sial ,pasti bedaknya luntur karna air" kataku sambil meruntuki 'ketidak sadaranku' yang sangat lambat
aku yang merasa sudah terpojokkan pun akhirnya hanya bisa pasrah saja.
pada akhirnya aku memang sudah terpojok dan hanya bisa menundukkan kepalaku ,dan kurasakan dia semakin mendekat dan mencondongkan wajahnya kearah ku dan menarik lembut daguku untuk menatap wajahnya ,dia lakukan itu agar dapat melihat sepasang iris tosca milikku ,seraya berkata.
"kalau kau ada masalah ,bicaralah padaku! tak ada yang perlu kau tutupi dariku karna aku sudah tau semuanya"
setelah dia berkata begitu ,akupun menepis tanganya dengan kasar dan menatap tajam dirinya ,seraya berkata dengan nada dingin.
"jadi...kau sudah tau semuanya...ini bukan urusanmu" kataku sambil berlalu ,namun langkahku terhenti seketika karna dia menarik lenganku lalu menarikku kedalam pelukannya
rasa hangat mulai menjalar kedalam hatiku ,aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk membuktikan 'apakah ini mimpi' namun tidak! ini bukan mimpi! sesosok ini...sesosok yang sangat aku rindukan dulu...
kataku dalam hati
tampa sadar aku mulai terisak didalam pelukanya ,tetapi ego ku yang "tak ingin terlihat lemah" pun akhirnya menahan isakanku dengan menggigit bibir bawahku ,namun...dia yang mendengar isakanku tambah mempererat pelukanya dan melepasnya sekilas seraya berkata
"jangan ditahan ,lepaskan semuanya" katanya dengan senyum lembut yang sangat ku puja "dulu"
"dasar...bodoh" kataku kini dengan berurai air mata dan membalas pelukanya
hari kini sudah senja ,aku sudah menceritakan semuanya padanya
hatiku terasa lebih hangat setelah dia memeluk dan mau menjadi pendengar yang baik.
.
.
.
.
berhari-hari terlewati ,berminggu-minggu juga sudah terlewati,
tak sadar kini sudah lewat beberapa bulan setelah kejadian itu,dan kami kini sudah menjadi sangat dekat sebelum ku sadari ,hari ini ada festival musim semi disekolah dan dia sebagai "ketua OSIS" menjadi pengawas disana.
aku yang memang males pada acara-acara seperti ini hanya bisa "menghela napas kesal" dikelas karna dia memintaku untuk menunggu diruang kelas ,tetapi kini sudah lewat 2 jam dan dia belum kembali ,tentu aku merasa bosan yang teramat sangat sehingga aku memutuskan pergi untuk mencarinya sambil melihat-lihat stan-stan yang ada.
*normal pov's*
seorang gadis berambut putih albino kini sedang lari tergesah" ,dilorong yang sepi ini iris pink nya cukup bisa melihat-lihat keadaan sekitar dengan sangat jelas ,dress panjang birunya kini melambai-lambai seiring dengan langkahnya, tak lupa pula rambut putih albino semata kaki nya yang kini berkibar-kibar.
"ugh...ayano-chan dan ene-chan kemana sih? kenapa aku ditinggal?" tanyanya entah pada siapa.
langkahnya kini tertujuh pada belokan lorong yang cukup curam ,dan tampa mengurangi kecepan larinya kini ia berhasil berbelok sempurna tampa ada terpleset sama sekali ,sampai...
*bruuuuk*
"ow..." rintih seorang gadis berambut hijau sepunggung
gadis berambut albino itu hanya bisa segera bangkit dan menolong sang gadis berambut hijau yang kini masih merintih kesakitan akibat tabrakan tadi.
"a-ah...go-gomenasai...sini aku bantu" kata sang gadis berambut albino yang kini mengulurkan tanganya untuk menolong sang gadis berambut hijau yang kini hanya meliriknya dengan tatapan binggung sekaligus penasaran.
sang gadis berambut hijau itu pun meraih uluran tangan sang gadis albino dan memberikanya senyuman tanda tak apa-apa.
"ap-apa kau baik-baik saja?" tanya sang gadis albino.
"tidak ,aku baik-baik saja ,bagaimana denganmu?" gadis berambut hijau itu balik bertanya dan menyungkingkan senyum terbaiknya.
"ya ,aku tak apa-apa ,pe-perkenalkan namaku mary ,mary kozakura" kata sang gadis albino yang ternyata bernama mary kozakura,dari keluarga kozakura yang terkenal penyuka "ular".
"namaku Kido...kido tsubomi ,senang berkenalan denganmu kozakura-san" sang gadis menerima uluran tangan dari mary.
"panggil saja dengan nama kecilku agar lebih akrab ,senang berkenalan denganmu juga kido" kata mary dengan tersenyum super manis.
TBC
ne adakah yang mau review? gomen jika fic kali ini kurang bagus .
chap 2 nya gak tau kapan bisa update jadi mohon sabar yaaaaaaa!
nerima kritik dan saran lho ;)
