Disclaimer: Isayama Hajime
Rated : T
Paring: RiRen
Warning: Drabble, OOC, Typos, Yaoi, Modifate canon, dll
.
.
Wajahnya memucat saat berita itu datang dari salah satu temannya. Dengan cepat dia—Rivaille memberikan perintah bagi para teman-temannya. Gerbang Rose di serang oleh para Titan! Dan satu pikirannya, anak itu! Anak yang mencuri perhatiannya dalam sekejap saat pandangan mereka bertemu. Mata yang menatapnya dengan penuh harap dan ambisi. Anak itu telah mencuri perhatiannya, walaupun beberapa kali dia mencoba menepis apa yang dipikirkan oleh otaknya. Dia masih belum bisa menyimpulkan semua ini. Perasaan apa ini?
Rivaille menyentuh jantungnya yang berdegup dengan kencang. Dan saat para temannya memanggilnya, dia tersadar.
—Dia harus segera sampai di gerbang Rose!
.
Rivaille terus menebas—membuat para Titan itu terjatuh dan mati. Melayang dari sana kemari, tapi anak itu belum juga dia temukan. Sudah cukup banyak Titan yang dia bunuh. Rivaille berdiri di Wall. Mata obsiannya menelitik ke setiap sudut tempat yang mungkin anak itu ada. Dan tepat saat yang dicarinya tertangkap oleh pandangannya, ternyata anak itu sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Ada dua Titan yang berada di depannya. Hatinya menjerit memanggil nama anak itu.
'Eren!'
Melihat lebih jelas. Ternyata anak itu sedang tidak sadarkan diri. Mendecih dan dengan cepat Rivaille memacu kakinya. Melayang dari bangunan ke bangunan lain. Menebas setiap Titan yang menghalangi jalannya, dan tepat saat dua Titan itu ada di hadapannya—Rivaille tidak pandang lagi. Kedua Titan itu mati dan anak itu selamat. Hatinya senang, tapi tidak ada ekspresi yang dapat di keluarkannya. Dia tidak tau apa yang harus di lakukannya. Apakah harus memeluk sosok itu atau bagaimana? Yang dalam pikirannya hanya...
—'Selamat, anak itu selamat.' Pikirnya.
Berbalik melihat anak itu. Mata sayu, hanya menampilkan sedikitnya mata hijau kebiruan itu. Mata yang dalam bayangannya akan selalu melihatnya. Dan hanya melihatnya.
.
Rivaille masih belum tau tentang perasaannya. Berdua dengan Erwin mengintrogasi Eren yang sedang ditahan. Melihat keadaan anak itu, Rivaille hanya dapat diam hingga akhirnya dia tertegun dengan jawaban yang dilontarkan anak itu. Jantungnya lagi-lagi bergetar dan berdegup denga kencang. Rivaille menghampiri Eren dengan perlahan dan berhenti tepat di depan sel itu. Menatap dengan tajam dan melontarkan perkataan yang ada dalam pikirannya. Hingga akhirnya dia meninggalkan tempat itu.
Halisnya terangkat beberapa mili dengan bola mata yang bersinar. Saat dengan cepat orang tua di sana mengarahkan pistolnya pada Eren yang sedang terbelalak. 'Apa yang harus dilakukannya?' pikirnya. Dan tepat sebelum pelatuk itu ditarik kakinya melangkah dan menghajar anak itu—membuat siapa pun yang melihatnya tertegun. Darah yang terlihat manis itu mengotori kaki dan lantai tempat persidangan.
Mata melirik ke arah sabahat anak yang sekarang dia tau apa yang dirasakan pada anak itu. Dia tidak takut jika sabahat Eren akan menghajarnya. Karena sekarang dia tau, dia tertarik, penasaran dan... cinta! Ya, dia jelas sangat tertarik dan mencintai anak itu. Bocah dengan kekuatan Titan dalam dirinya. Eren Jeager!
—Sampai kapanpun dia akan melindungi anak itu dengan caranya sendiri. Walaupun dia hanya dapat melihat anak itu dengan datar dan tanpa ekspresi. Tidak terlalu bisa mengekpresikan perasaannya. Tapi, dia akan selalu berusaha membuat anak itu tetap hidup. Dia akan mencoba ikut dengan perlahan mewujudkan impian anak itu.
Ya, inilah caranya.
—Melindungi anak itu dengan usaha dan caranya sendiri.
Walaupun anak itu tidak tau perasaannya.
.
.
.
Fin~
A/N: Nanya dong, aku bingung deh.. Di ffn kan ada corporal Rivaille dan Levi. Itu namanya Levi juga kan? Kok di bedain? Apa beda penggunaan tau gimana ya? Ada yang mau jelasin? makasih^^
Mind to review?
