hahahaha….
gak nyangka bisa balik lagi ke dunia fanfiction lagi.
Setelah satu semester hiatus dari dunia maya, kangen banget rasanya.
Sebenernya ide-ide cerita MxM udah membludak di kepala, cuman gara-gara ujian jadinya ketunda ngetik fic-nya..
Loh..? koq jadi curhat..?
Daripada banyak cincong..
Let's Begin
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Disclaimer : Death note is belong to TO2
Summary : "Aku tak peduli apakah kau pengeran atau putri…"
Pairing : MattxMello, ada LxMisa juga (bagi yang gak suka pair ini, tolong jangan bunuh saia *lari cari tempat berlindung*)
Rate : T (ajah..)
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
"I DON'T CARE U'R PRINCE OR PRINCESS"
by : L_loph_Chocolate
chapter 1
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Wincester Kingdom terkenal akan kejayaanya, kedermawanan rajanya, kebaikan ratunya serta kemakmuran rakyatnya. Semua rakyat sangat menghormati raja dan ratu mereka, King Lawliet (atau King L) dan Queen Misa. Kejayaan Wincester Kingdom tak lepas pula dari ramalan tetua yang sangat di percaya di kerajaan, yaitu peramal Watari. Seluruh ramalan Watari selalu membawa keberuntungan bagi Wincester Kingdom.
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Queen Misa mengandung juga. Hal ini disambut gembira oleh seluruh warga. King L yang senang akan hal ini mengadakan pesta besar-besaran di istana. Seluruh warga ikut menikmati pesta tersebut. Di puncak acara peramal Watari mengumumkan ramalannya.
"Kerajaan akan semakin makmur apabila Queen Misa nanti melahirkan anak perempuan." Kata peramal Watari. "Sebab, nanti diharapkan kerajaan kita dapat menjalin kekerabatan dengan kerajaan tetangga." Lanjut Watari.
Mendengar ramalan Watari, seluruh warga bersorak gembira
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
9 bulan kemudian...
Hari-hari yang ditunggu oleh seluruh warga Wincester Kingdom-pun tiba. Di kamar utama istana, Queen Misa sedang berjuang untuk melahirkan anak pertamanya dibantu oleh dua dayang yang sudah sangat dipercayanya. King L berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar.
Kenapa lama sekali ? batin King L cemas.
Tak lama kemudian, tepat saat terbitnya sang fajar, terdengar lengkingan merdu seorang bayi yang baru saja melihat dunia. Mendengar suara itu, King L langsung menghambur masuk ke dalam kamar. Dalam kamar, terlihat wajah lelah istrnya namun terlihat bahagia. Di sampingnya terdapat sebentuk wajah cantik nan mungil.
"Anak kita sudah lahir. Hanya saja...." kata-kata Queen Misa terhenti. Lalu wajahnya berubah sendu.
"Hanya saja kenapa ?" wajah bahagia King L berubah menjadi cemas.
"Hanya saja...." Queen Misa tak sampai hati mengatakannya. "Anak kita laki-laki." Lanjutnya.
King L-pun langsung terduduk lesu. (A/N:baru pertama kali author liat ada raja yang gak suka dapet anak cowok).
"Kita harus rahasiakan ini." sahut King L tiba-tiba.
"APAA???"
"Rakyat kita tidak boleh tahu akan hal ini. Mereka akan cemas. Bisa-bisa potensi kerajaan kita menurun." Lanjut King L. "Okey,mulai sekarang kita harus merahasiakan hal ini. tidak ada seorangpun yang boleh tahu kalau Mello seorang laki-laki."
"Baiklah." Kata Queen Misa, pasrah.
"Kita akan memberi nama putra..ehm..putri kita Mello."
"Aku suka nama itu." Sahut Queen Misa yang wajahnya mulai menampakkan kegembiraannya.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Hari-haripun berlalu.
Selama 16 tahun tak ada yang tahu bahwa Princess Mello is a Prince.
Prince or Princess Mello tumbuh menjadi gadis cantik nan anggun. Seluruh warga kerajaan sangat menyayanginya.
Suatu hari, peramal Watari menyampaikan ramalannya kepada King L.
"Sebaiknya Princess Mello segera mencari calon suami sebelum umur 18 tahun. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi nanti."
"Hmmm...baiklah. kebetulan sebentar lagi ulang tahun Mell yang ke 16. Aku akan mengundang seluruh pangeran yang ada di seluruh negeri ini." Sahut King L.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Beberapa hari kemudian.
Pesta kerajaan yang besar terselenggarakan. Makanan-makanan mewah terhidang. Kembang api tak henti-hentinya menghiasi angkasa. Seluruh pangeran tampan dari penjuru negeri datang silih-berganti. Putri-putri cantik juga turut menghiasi pesta kerajaan. Semua ikut bergembira merayakan ulang tahun sang putri.
Namun tampaknya tak semua orang senang dengan semua keramaian ini. Princess Mello tampak termenung di singgasananya. Masih terngiang-ngiang perkataan ayahnya 2 jam yang lalu.
(flashback : on)
Di kamar Mello...
"Sayang." Panggil King L lembut.
Mello menoleh dan mendapati ayahnya berdiri di ambang pintu. "Eh, ayah.. ayo masuk."
"Ada apa.?" Lanjut Mello ketika ayahnya duduk di tepi tempat tidurnya.
"Ada yang harus ayah bicarakan." King L berdiri lalu mengusap lembut kepala Mello. "Ayah ingin kamu tak hanyasekedar mencari seseorang yang dapat mendampingimu, tapi juga seseorang yang dapat menjaga rahasiamu. Rahasia kita."
Sejenak Mello terdiam. Lalu di kembangkannya senyum manis untuk ayahnya. "Tenang saja yah. Aku tahu apa yang harus kulakukan."
Mendengar itu, King L tersenyum lalu pergi meninggalkan Mello sendiri.
(flashback : off)
"Mell sayang, kenapa hanya diam di sini ?" tanya Queen Misa membuyarkan lamunanya. Ibu belum mengetahui apa yang dikatakan ayah ? batin Mello. "Berbaurlah dengan yang lain."
"Baiklah bu." Sahut Mello sambil tersenyum agar ibunya lega.
Mello turun dari singgasananya dan mulai berjalan menyeberangi aula yang penuh dengan pemuda-pemudi. Mello ingin pergi ke taman istana untuk menenangkan diri. Sepanjang perjalanan ke taman, tak jarang terdengar ajakan pangeran tampan untuk berdansa. Namun Mello menolak mereka dengan halus.
Sesampainya di taman, Mello langsung menghempaskan dirinya di tempat duduk di tengah-tengah taman. Dia menengadahkan wajahnya. Langit cerah hari ini. Tampak bintang-bintang dan bulan ikut meramaikan pesta kerajaan.
Hufth... Mello hanya menghembuskan napas.
cethok..cethok..cethok.... terdengar suara permainan jari di atas tombol.
Mello menyadari bahwa sepertinya dia tak sendirian di taman ini. Dia menoleh, dan mendapati seorang pemuda berambut merah kelam dengan menggunakan google di kepalanya. Dia tampak sibuk dengan permainan yang ada di tangannya.
"Kenapa kau kesini ?" tanya pemuda itu tanpa menoleh sedikitpun.
"Kau siapa?" tanya Mello. "Apakah kau pangeran? Tapi kenapa pakaianmu seperti itu?" pemuda itu memang hanya memakai kaos oblong lengan panjang bercorak belang, sepatu sport dan celana jins.
"..." tak ada jawaban.
"Hey.. kau dengar aku atau tidak sih?" tanya Mello tidak sabar.
"ARGGHHH....kau membuatku kalah!"
"Hey..seharusnya aku yang marah."
"Beris....." kalimat itu terpotong ketika si pemuda menoleh dan melihat wajah cantik Mello. Wajah yang sempurna batin pemuda tersebut. Rambut blonde-nya terlihat indah di bawah cahaya bulan.
"Apa??" balas Mello tak kalah galak.
"Tak apa-apa." Sahut pemuda itu. "Kau kenapa ke sini? Bukankah kau yang punya acara?" lanjut pemuda itu sambil mengalihkan pandangannya kembali ke console yang di pegangnya.
"Hey..jawab aku dulu. Kau siapa? Dan kenapa pakaianmu seperti itu? Kau pang....." tiba-tiba mulut Mello terkunci. Ciuman lembut pemuda itu berhasil menghentikan rentetan pertanyaan Mello. Mello tersentak kaget. Herannya, ia tak nisa marah.
"Kau cerewet sekali tuan putri." kata pemuda tersebut setelah melepas ciumannya sedetik kemudian. Muka Mello sedikit merona.
Untung bulan sedang tertutup awan batin Mello.
"Perkenalkan, saya Matt. Pangeran dari negeri seberang." Kata Matt sambil berlutut di hadapan Mello seraya mengecup punggung tangan Mello.
"Kalau kau pangeran, kenapa pakaianmu seperti itu? Dan permainan apa itu?"
"Di negeriku teknologi sudah semakin maju. Lagipula, aku malas kalau harus memakai baju seperti itu. Panas." Jawab Matt dengan mimik muka lucu. Mello pun tersenyum melihat itu. Tampaknya Mello merasa nyaman di samping Matt.
Obrolan terus berlanjut. Tak terasa sudah tengah malam.
"Sepertinya aku harus pergi." Kata Mello tiba-tiba. Memutus obrolannya dengan Matt.
"Kenapa tiba-tiba?" sahut Matt yang sepertinya tidak rela.
"Ini sudah malam Matt. Lagipula kau juga harus pulang." Jawab Mello sambil berdiri. Tiba-tiba tangan Matt menarik Mello. Memerangkap Mello dalam ciumannya yang lembut dan hangat. Tanpa sadar, Mello memejamkan matanya, menikmati ciuman yang diberikan Matt dan membalasnya dengan lembut. Tak lama kemudian, Mello tersadar dan mendorong Matt menjauh.
"Stop..!!"
"Ada apa?" tanya Matt cemas.
"Aku tak bisa melanjutkan ini."
"Kenapa?" tanya Matt sambil menarik tubuh Mello agar mereka berhadapan.
"Maafkan aku Matt." Jawab Mello sambil berlari menuju istana yang mulai kosong.
"AKU AKAN KEMBALI BESOK." Teriak Matt. Entah Mello dengar atau tidak.
Ada apa dengan Mello?
Apakah ia jatuh cinta terhadap Matt?
Apa yang Matt lakukan ketika mengetahui keadaan Mello sebenarnya?
Semuanya akan terkuak di episode mendatang…
TBC
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Penpik ini saia persembahkan buat semua teman-teman virtual yang telah memperkenalkan saiaa akan asiknya dunia khayalan di fanfiction. Ada HOSHIGAKI_NISA, CHO_CHAN, my baka imouto LIDA, my inspiration atas serasinya pairing MxM, MATTGASM, de el el.
(sebenernya masih banyak beud, tapi saia lupa semuanya, kelamaan hiatus sich. Oia..nama-nama di atas masih nick yang lama, soalnya saia gak tau nick mereka yang baru.)
thank juga buat para readers & reviewers yang rela membuang waktu buat membaca fic gak jelas ini. Dan jangan lupa buat nge-ripyu fic gaje ini. Demi perbaikan chap selanjutnya.
Akhir kata ARIGATOU GOZAIMASU..(sambil bungkuk-bungkuk)
*btw..kata-kata penutupnya koq resmi amat yaw*
