Hai minna-san! Sank kembali dengan membawa sequel dari 'ORANGE NINJA' dengan judul 'ORANGE NINJA : Human, Kitsune and Vampire'. Sekedar untuk pemberitahuan, fic ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan jalan cerita ORANGE NINJA dan awal ceritanya dimulai sebelum terbentuknya Tim 7. Sebenarnya alasan Sank membuat fic ini karena terinspirasi dari para senpai yang banyak membuat fic Naruto yang bertemakan 'Vampire', dan akhirnya Sank juga ingin mencoba membuatnya.

Oh ya satu lagi, disini juga akan ada OC sebagai tambahan karakter.

Dan yang terakhir, selamat membaca reader's ^_^

Summary : Naruto adalah shinobi jenius yang mewarisi bakat alami ayahnya. Apa yang akan terjadi jika ia bertemu dengan seorang gadis asing didalam hutan, OC.

Disclaimer : Yang terhormat, Masashi Kishimoto-senpai

Pair : Tidak ada

Genre : Adventure & Fantasy


ORANGE NINJA : Human, Kitsune & Vampire

Terlihat seorang anak laki-laki berumur dua belas tahun didalam sebuah apartemen kecil sedang merapikan pakaiannya dan bersiap untuk pergi. Orang tersebut adalah Naruto, ia segera bergegas keluar dari apartemennya dan menguncinya supaya tidak ada orang lain yang masuk. Tempat yang akan ditujunya tentu saja adalah Akademi Shinobi Konoha, tempat dimana kalian mendapatkan pelatihan dasar untuk menjadi seorang shinobi yang kuat dan tangguh sehingga dapat melindungi desa.

Naruto sekarang sedang berjalan ditengah keramaian orang-orang menuju untuk akademi, ditengah perjalanan ia melihat seorang anak kecil yang sedang menangis. Kemudian Naruto menghampiri anak tersebut.

"Kau kenapa?" Tanya Naruto sambil tersenyum

"Aku, aku. . . hiks. . . mencari ibuku" Jawab anak tersebut dengan terbata-bata

"Jangan menangis, aku akan menemanimu mencarinya" Ucap Naruto seraya mengusap kepala anak tersebut untuk menenangkannya

Tapi belum sempat Naruto melakukan niat baiknya, ia mendengar suara seseorang dari arah belakangnya. Naruto dan anak itu pun refleks membalikkan tubuhnya menghadap orang tersebut.

"Hey, apa yang kau lakukan padanya monster" Ucap orang tersebut yang ternyata adalah pedagang sayuran ditempat itu

"Aku hanya membantu–" Ucap Naruto

"Jangan mengelak, aku melihatmu membuatnya menangis tadi" Ucap orang tersebut memotong perkataan Naruto

Kemudian terlihatlah beberapa orang menghampiri mereka bertiga. Walau pun mereka sudah tahu permasalahannya, tapi mereka tetap saja melemparkan cacian dan makian terhadap Naruto. Sedangkan Naruto, ia berusaha menahan emosinya agar tidak terjadi keributan. Tidak lama kemudian datanglah seorang perempuan paruh baya menuju kerumunan tersebut, lalu

"Kaa-san" Seru anak tesebut langsung menghambur ke pelukan ibunya

"Akhirnya kaa-san menemukanmu. Kau tahu, kaa-san sangat khawatir" Ucap perempuan tersebut

Lalu perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah Naruto, tatapan yang tadinya lembut langsung menjadi tajam saat menatap Naruto.

"Apa yang sudah kau lakukan pada anakku?" Tanyanya dengan memberi penekanan pada semua kata yang telah diucapkannya

Sementara Naruto lebih memilih diam daripada menjawab pertanyaan tersebut. Karena ia tahu, jawaban apa pun yang akan dilontarkannya, itu sama sekali tidak akan memberikan pengaruh pada perempuan paruh baya tersebut. Akhirnya Naruto hanya menatap semua orang yang ada dihadapannya dengan ekspresi datar miliknya dan bergegas pergi dari tempat itu. Tapi sebelumnya, Naruto menatap ke arah anak kecil yang kini berada disamping perempuan paruh baya tersebut dan menunjukkan senyum tipisnya, lalu Naruto benar-benar pergi dari tempat itu.

'Aku memang bersumpah akan melindungi desa ini. Tapi tou-san, aku tidak berjanji jika suatu hari nanti aku akan mendaur ulang para penduduk desa ini dan menggantinya dengan penduduk yang baru' Ucap Naruto dalam hati sambil menatap ke arah langit

Tidak lama kemudian, Naruto sudah berada diakademi, tepatnya didepan pintu kelasnya.

'Tch, harus memakai topeng lagi ya' Ucap Naruto dalam hati masih dengan ekspresi datarnya

Perlahan-lahan Naruto mulai membuka pintu tersebut, lalu

"Ohayou minna" Ucap Naruto dengan cengiran khasnya

Serempak semua murid yang ada didalam kelas tersebut menoleh ke arah Naruto yang merupakan pembuat onar dalam kelas tersebut. Yah, setidaknya itulah yang ada dalam pikiran mereka tentang Naruto.

"Yo Naruto" Seru Kiba

"Hah, mendokusei" Ucap Shikamaru seperti biasanya

Mendengar seruan Kiba, Naruto langsung menghampirinya dan mereka pun mulai mengobrol. Setelahnya, Naruto mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.

'Seperti biasa, tidak ada yang berubah' pikir Naruto

Keadaannya sama saja seperti hari-hari sebelumnya, Naruto bisa melihat Sakura dan Ino yang saling berusaha mendekati Sasuke, sementara orang yang didekati tersebut hanya menunjukkan ekspresi dinginnya. Lalu Shikamaru yang sedang tidur, Chouji yang memakan keripik kentangnya, Hinata yang pemalu, Shino yang misterius dan Kiba yang berisik seperti dirinya. Setidaknya ia seperti itu hanya ketika sedang memakai topengnya saja.

Tidak lama setelah itu, Iruka-sensei memasuki kelas dan pelajaran dihari itu pun dimulai

SKIP TIME

Pelajaran telah selesai dan semua murid sudah meninggalkan kelas, termasuk Iruka-sensei. Tapi tidak semuanya, masih ada seseorang yang sedang duduk dikursinya. Ia adalah Naruto yang tanpa memakai topengnya lagi.

"Aku sudah lelah, Tamamo" Ucap Naruto

"Maksudmu?" Tanya Tamamo

"AKU LELAH BERSANDIWARA DIHADAPAN MEREKA SEMUA, BERPURA-PURA BODOH, BERTINGKAH KONYOL DAN BERSIKAP SEOLAH-OLAH SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA. APA KAU MENGERTI YANG KURASAKAN SELAMA INI" Jawab Naruto melepaskan semua emosinya

"Maaf" Sesalnya karena telah membentak orang yang sangat berharga baginya

"Tidak apa-apa, aku mengerti" Ucap Tamamo

Untuk sementara waktu, Naruto merenung ditempat itu hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan sore hari.

"Daripada kau merenung seperti itu, lebih baik ikut aku" Ajak Tamamo sambil mengulurkan tangannya dengan senyum yang menghiasi bibirnya

Naruto menoleh ke arah Tamamo dan refleks langsung menyambut uluran tangan tersebut. Entah kenapa, sekarang perasaannya menjadi lebih tenang dan tanpa disadari seulas senyum tertempel dibibirnya. Tamamo langsung menarik tangan Naruto sehingga ia mengikutinya. Sedangkan Naruto hanya merasa keheranan karena ia tidak tahu Tamamo mau mengajaknya kemana.

"Kita mau kemana?" Tanya Naruto

"Ke kedai Ichiraku Ramen, lagipula kau belum makan dari tadi pagi kan" Jawab Tamamo dengan senyum yang masih menempel dibibirnya

"Iya baiklah, ayo!" Ucap Naruto semangat dan kali ini giliran Naruto yang menarik tangan Tamamo

Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai dikedai Ichiraku Ramen. Tidak banyak orang disana, hanya ada dua orang penduduk biasa yang sedang mengisi perutnya.

"Ji-san, ramennya dua mangkuk ya" Ucap Naruto dengan semangat. Sementara Tamamo hanya tertawa kecil melihatnya.

'Dia seperti anak kecil saat bersikap seperti itu' Pikirnya

Beberapa saat kemudian dua mangkuk ramen sudah terhidang dihadapan Naruto dan Tamamo. Tanpa menunggu apa-apa lagi Naruto langsung mengambil sumpit dan melahap ramennya. Berbeda dengan Tamamo, ia lebih suka melihat Naruto dan membiarkan ramennya begitu saja.

"Hey Naruto, kau membawa pacarmu ya" Ucap Teuchi tiba-tiba

Sehingga membuat Naruto tersedak saat memakan ramennya, dengan cepat Naruto langsung mengambil air minum dan menenggaknya hingga habis. Sedangkan Tamamo, sekarang dipastikan wajahnya sudah memerah.

"Ja-jangan bercanda ji-san, kami hanya berteman" Ucap Naruto

"Tapi apa kau tidak sadar Naruto, dari tadi dia terus memperhatikanmu loh" Goda Teuchi

"Apa yang dikatakan Naruto benar, kami hanya berteman" Kali ini giliran Tamamo yang angkat suara

"Oh, jadi begitu" Ucap Teuchi mengangguk paham

Akhirnya mereka berdua pun memakan ramennya dalam suasana diam.

"Wah kenyang juga" Ucap Naruto bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan kedai tersebut, tapi seseorang memanggilnya

"Jangan pergi begitu saja, apa kau tidak akan membayarnya" Ucap Tamamo pada Naruto

"Tapi bukankah tadi kau yang mengajakku, berarti kau yang membayarnya kan" Ucap Naruto membela dirinya

"Aku kan hanya mengajakmu, bukan mentraktirmu" Ucap Tamamo sambil berjalan melewati Naruto begitu saja, sementara Naruto hanya sweetdrop mendengar perkataannya barusan

'Tch, kalau tahu akan seperti ini jadinya. Seharusnya dari awal aku menolak ajakannya' Rutuk Naruto dalam hati.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Naruto keluar dari kedai sesudah membayar dua porsi ramen yang dipesannya tadi. Dan akhirnya mereka berdua memilih untuk pulang agar bisa beristirahat.

Pada malam hari dimana semua penduduk desa terlelap dalam tidurnya, terlihat Naruto berada digerbang utama Konoha gakure. Ia berjalan ke arah luar desa sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

'Entah kenapa malam ini aku tidak bisa tidur. Berjalan-jalan sebentar sepertinya tidak buruk juga' Pikir Naruto

Dengan tenang Naruto melangkah keluar dari desa, ia berjalan menyusuri hutan ditengah kegelapan malam. Tidak ada suara apa pun yang ditangkap oleh gendang telinganya, yang ada hanyalah keadaan yang hening dan gelap.

"Apa kau menyadarinya, Naruto" Ucap Tamamo

"Ya, biarkan saja selama ia tidak mengganggu" Balas Naruto

Keadaan pun kembali hening, tiba-tiba Naruto berhenti berjalan lalu menengok ke belakang

"Aku ingin tahu tujuanmu, untuk apa kau memata-mataiku" Ucap Naruto dengan angkuhnya

"Rasanya tidak wajar melihat seorang anak laki-laki yang masih berumur dua belas tahun pergi meninggalkan desa dalam keadaan malam hari" Ucap seorang anbu yang memakai topeng tori

"Ternyata shinobi Konoha itu memang bodoh" Ucap Yami Naruto yang bediri diatas dahan pohon dengan pandangan yang meremehkan

"Aku jadi kasihan pada kakek tua yang menjadi pemimpin didesa ini. Pasti ia kerepotan karena harus memimpin penduduk yang tidak tahu apa-apa itu" Ucap Tamamo yang duduk didahan pohon lain sambil menggelengkan kepalanya

Sontak anbu yang sekarang berada dihadapan Naruto langsung mengalihkan pandangannya ke arah dua orang yang berbicara tadi, dan tidak lama kemudian ia kembali mengarahkan pandangannya ke arah Naruto. Sedangkan Naruto hanya memperhatikan anbu tersebut dengan ekspresi dinginnya.

"Tidak semua penduduk seperti yang kau pikirkan. Mereka bersikap seperti itu karena ketidak tahuan mereka" Ucap anbu tersebut kemudian berbalik hendak meninggalkan Naruto

"Tolong sampaikan pada hokage-jiisan kalau aku hanya berjalan-jalan sebentar karena tidak bisa tidur" Ucap Naruto dengan cengiran khasnya

"Baiklah" Balas anbu tersebut dan kemudian menghilang dari hadapan Naruto. Begitu pula dengan Yami Naruto dan Tamamo.

Naruto kembali berjalan menyusuri hutan, ia sendiri juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ia ingin berjalan ke dalam hutan disaat malam hari seperti ini. Lalu Naruto berhenti, kemudian ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dan tiba-tiba ia melihat sesosok bayangan sedang bersandar pada sebuah pohon. Naruto kemudian berjalan mendekatinya, tapi sosok itu tiba-tiba menghilang.

"Mencariku?" Ucap seseorang dibelakang Naruto sambil menepuk pundak kanannya

Refleks Naruto langsung membalikkan tubuhnya ke belakang dan ia melihat seorang gadis yang seumuran dengannya tengah tersenyum kepadanya. Dia memakai dress hitam selutut dengan rambut pirang yang diikat ke belakang serta mata ungu yang bercahaya, dan dia tidak menggunakan alas kaki.

"Tidak" Balas Naruto

"Ugh, aku kira kau mencariku" Ucap perempuan asing tersebut megerucutkan bibirnya

"Boleh aku bertanya satu hal" Seru Naruto

"Ya, tentu saja" Balasnya dengan mata yang berbinar-binar

"Ja-jangan memandangku seperti itu. Aku hanya ingin bertanya, apa yang kau lakukan ditempat seperti ini? Apalagi ini sudah hampir tengah malam" Ucap Naruto

"Aku tersesat" Jawabnya santai

"Baiklah, akan kuantar kau pulang. Orang tuamu pasti sangat mencemaskanmu" Ucap Naruto

"Aku tidak punya orang tua" Balasnya santai

"Kalau begitu, akan kuantar kau pulang ke rumahmu" Seru Naruto

"Aku juga tidak punya rumah" Balasnya

Naruto hampir pasrah menghadapi perempuan yang baru ditemuinya beberapa saat tadi,

akhirnya ia memutuskan untuk pulang dan meninggalkannya, karena tidak ada yang bisa diperbuat olehnya.

"Hei, kau mau kemana?" Tanya gadis tersebut menghentikan langkah kaki Naruto

"Pulang, lagipula ini sudah larut malam dan aku mau beristirahat" Ucap Naruto sambil menoleh padanya

"Huh, apa kau tega meninggalkan seorang gadis sendirian didalam hutan. Apalagi malam-malam begini" Ucap gadis tersebut sambil menggembungkan kedua pipinya

"Lalu kau mau apa" Tanya Naruto

"Ikut denganmu" Jawabnya

"APA" Ucap Naruto setengah berteriak

"Kenapa?" Tanyanya

"Tidak, baiklah kalau begitu. Tapi ingat, jangan melakukan hal yang macam-macam" Ucap Naruto memperingatkannya

"Siap" Balas gadis tersebut

Sekarang mereka berdua sedang berjalan menyusuri hutan untuk menuju Konoha, tepatnya apartemen Naruto. Mereka berjalan dalam diam dan tidak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan.

"Aku Namikaze Naruto, namamu siapa?" Ucap Naruto sambil menoleh ke arah gadis yang kini berada disampingnya

"Namaku Risa Matsukami, panggil saja aku Risa" Ucapnya

"Kau mirip dengan temanku, Risa. Yang membedakannya hanya warna mata dan warna rambut kalian" Ucap Naruto

"Benarkah" Seru Risa

"Ya" Balas Naruto

Tidak lama kemudian mereka berdua sudah berada didepan pintu apartemen, Naruto lalu membuka pintu tersebut dan masuk, sedangkan Risa mengikutinya dari belakang. Setelah itu, Naruto langsung menggelar sebuah futon dan duduk bersandar pada dinding apartemennya.

"Kau bisa tidur disana" Ucap Naruto menunjuk futon yang telah disiapkannya

"Lalu kau sendiri" seru Risa

"Aku bisa tidur dimana saja. Lagipula tidak mungkin aku tidur bersamamu diatas futon yang sama" Ucap Naruto

"Ya baiklah, selamat malam Naruto-kun" Seru Risa lalu dia pun terlelap dalam tidurnya

"Selamat malam" Begitu pun Naruto yang langsung tertidur pulas

Keesokan harinya Naruto bangun pagi-pagi sekali, lalu ia menengok ke arah Risa dan ternyata dia masih tidur. Setelah meregangkan beberapa ototnya yang terasa kaku, Naruto pun langsung berjalan menuju kamar mandi dan beberapa saat kemudian ia sudah keluar dari kamar mandi tersebut dengan pakaian lengkap yang sudah menempel ditubuhnya.

"Tidak biasanya kau bangun pagi-pagi sekali, Naruto" Ucap Tamamo yang kini sedang bersandar pada dinding sambil melipat kedua tangannya

"Ya, dan setelah kuperhatikan kau itu memang mirip dengannya Tamamo" Ucap Naruto

"Aku juga memang merasa seperti itu" Seru Tamamo sambil memperhatikan Risa yang masih tertidur

"Kalau begitu, aku pergi dulu" Ucap Naruto lalu berjalan ke arah pintu dan keluar, tapi tentu saja pintunya ditutup lagi

Perlahan-lahan Tamamo berjalan mendekati futon yang kini sedang dipakai oleh Risa, lalu dia pun tidur disampingnya. Sekarang Tamamo bisa melihat dengan jelas wajah yang ada dihadapannya, karena posisi tidur mereka yang saling berhadapan.

'Hi hi hi, tak kusangka ternyata ada juga yang mirip juga denganku' Batin Tamamo

Tapi tiba-tiba Tamamo merasakan ada sebuah tangan yang menarik pinggangnya, sehingga sekarang sudah tidak ada jarak lagi antara dirinya dengan Risa dan

'CUP'

Entah kenapa Tamamo merasakan ada sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya dan dia pun mengerjapkan matanya beberapa kali lalu

"HWAAA" Teriak Tamamo langsung berdiri dan menjauh dari Risa

"Umh, ada apa sih. Kenapa ribut sekali" Ucap Risa yang terbangun karena teriakan Tamamo sambil mengucek-ngucek matanya

"Eh, ada orang ya. Hai salam kenal namaku Risa Matsukami, namamu siapa?" Seru Risa dengan innocence

"Namaku Tamamo" Ucap Tamamo yang kini duduk bersandar pada dinding

"Jangan-jangan, kau adalah orang yang dimaksud Naruto ya. Tadi malam ia mengatakan kalau ia memiliki seorang teman yang mirip denganku dan aku yakin kau adalah orangnya" Seru Risa sambil mendekatkan wajahnya ke arah Tamamo

"Kau benar, dan apa kau ingat yang telah kau lakukan tadi padaku" Ucap Tamamo

"Memangnya apa?" Tanya Risa yang tidak tahu apa-apa

"Tadi kau sudah menciumku tahu" Ucap Tamamo menggembungkan kedua pipinya

"Eh, benarkah? Hi hi hi, wajahmu lucu sekali Tamamo-chan" Ucap Risa menertawakan Tamamo

"Jangan memanggilku seperti itu" Seru Tamamo

"Iya maaf, dari dulu aku memang seperti itu. Entah kenapa saat aku tengah tertidur, aku selalu melakukan hal yang aneh-aneh. Bahkan saat aku masih kecil, aku pernah terbangun dimeja makan dengan sebuah roti yang tergenggam erat dikedua tanganku" Ucap Risa

"Kau memiliki kebiasaan yang unik. Tapi kebiasaanmu itu bisa mencelakakan orang lain" Seru Tamamo menatap tajam ke arah Risa

"Oh ya, dimana Naruto?" Tanya Risa sambil mencari keberadaan Naruto

"Sekarang ia berada diakademi shinobi" Jawab Tamamo

"Oh, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang? Aku bosan kalau harus menunggu" Seru Risa

Sejenak Tamamo menopang dagunya, berusaha mencari ide dan tiba-tiba senyum mengembang dibibirnya.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja, lagipula desa ini tidak terlalu buruk" Seru Tamamo

"Aku setuju" Balas Risa

Tapi sebelum pergi, mereka berdua menyeragamkan pakaian mereka dengan para penduduk Konoha agar tidak terlihat mencolok.

Di jalanan Konoha yang ramai, terlihat dua orang gadis yang masih berumur dua belas tahun. Mereka memandang setiap seluk-beluk tempat yang mereka lalui.

"Tamamo-chan, aku lapar" Seru Risa

"Kalau begitu, sekarang kita cari tempat makan" Balas Tamamo

Akhirnya Tamamo mengajak Risa menuju kedai Ichiraku Ramen yang merupakan tempat favourite Naruto.

"Ji-san ramen-nya dua ya" Seru Tamamo

"Siap" Balas Teuchi-jisan

Dan tidak lama kemudian ramen pesanan Tamamo pun sudah terhidang dihadapan mereka berdua.

"Selamat makan" Seru mereka berdua kompak

Waktu sudah menunjukkan siang hari dan Tamamo beserta Risa sekarang sudah berada diapartemen Naruto. Mereka berdua sedang menunggu kepulangan dari pemilik apartemen ini, dan tidak lama kemudian

"Aku pulang" Ucap seseorang dari luar

Tamamo dan Risa yang mengenali suara itu langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Selamat datang" Balas Tamamo dan Risa

"Eh, tak kusangka kalian bisa sekompak itu" Ucap Naruto yang sedikit kaget

Naruto kemudian menyimpan tasnya, lalu kembali berjalan ke arah pintu. Tapi sebelum itu, sekejap Naruto memperhatikan Risa, sedangkan Risa yang merasa seperti diperhatikan langsung menengok ke arah pintu, tapi disana sudah tidak ada siapa-siapa karena Naruto sudah pergi.

'Perasaanku tidak enak' Ucap Risa dalam hati

Sekarang Naruto sedang berjalan sendirian menuju kedai ramen favourite-nya, ia masih memikirkan tentang gadis yang ditemukannya kemarin malam. Tapi pikiran Naruto segera buyar ketika menyadari bahwa sekarang ia sudah berada didepan kedai Ichiraku Ramen. Dan tanpa ba bi bu lagi, Naruto langsung masuk ke dalam kedai ramen tersebut.

Pada malam hari, terlihat seorang gadis yang memakai dress hitam selutut sedang duduk diatas patung Yondaime-hokage, gadis tersebut tidak lain adalah Risa Matsukami. Ia memilih duduk diatas patung tersebut karena menurutnya patung yang didudukinya sekarang adalah yang paling tampan dibanding tiga patung lainnya, Risa memandang desa Konoha sejauh pantauannya.

"Desa yang unik dan juga menyenangkan, hi hi hi" Ucapnya sambil tertawa

"Benarkah begitu?" Ucap seseorang dibelakang Risa

Risa langsung menoleh ke belakang begitu mendengar suara tersebut dan disana berdiri berdiri salah satu teman yang dikenalnya di Konoha ini, ia adalah Naruto. Walaupun sosok tersebut sangat mirip Naruto, tapi Risa tahu orang yang kini berada dibelakangnya bukan orang yang dimaksud olehnya.

"Kau siapa?" Tanya Risa memulai pembicaraan

"Jangan berpura-pura bodoh dihadapanku" Balas orang tersebut yang tidak lain adalah Yami Naruto tanpa ekspresi

"Huh, aku kan hanya bertanya" Ucap Risa kesal

"Aku ingin tahu siapa namamu?" Ucap Yami Naruto tiba-tiba

"Namaku Risa Matsukami" Balas Risa

"Apa aku harus memakai kekerasan untuk membuatmu mengaku? Kau pikir selama ini kau sudah berhasil menipu Naruto dan Tamamo, mereka sudah curiga padamu sejak pertama kali kalian bertemu dihutan. Tapi karena Naruto tidak melihatmu memiliki niat buruk, akhirnya ia membiarkanmu ikut dengannya. Jadi kuulangi sekali lagi, siapa namamu?" Ucap Yami Naruto menatap tajam ke arah Risa

"Wah wah, harus kuakui gertakanmu cukup membuatku takut dan kurasa tidak ada yang harus kusembunyikan lagi. Namaku Erika Kynn Pattersonn dan aku adalah seorang Vampire, kau puas" Ucap Erika dengan evil smilenya dan kini matanya berwarna hijau tosca serta dua taring kecil yang terlihat oleh Yami Naruto

"Kau pikir hanya kau saja yang bukan manusia didesa ini" Balas Yami Naruto dengan evil smirknya

"Ya, aku tahu" Balas Erika dengan senyum manisnya

"Dan satu hal baru yang kuketahui tentangmu akhir-akhir ini. Kau menyukai Naruto" Ucap Yami Naruto

"Aku memang menyukainya, tapi aku tidak memiliki kesempatan sedikit pun. He he he" Balas Erika

"Dasar, chibi yang baru menginjak remaja" Ucap Yami Naruto pelan

"Apa kau ingin kuhisap habis darahmu hingga tak bersisa" Geram Erika

"Ternyata benar apa yang dikatakan Naruto, kau memang mirip dengan Tamamo" Ucap Yami Naruto tersenyum penuh kemenangan

Lalu Erika berjalan mendekati Yami Naruto dan

'CUP'

Erika mencium Yami Naruto tepat dibibirnya dan walau pun sebentar tapi hal itu mampu membuat Yami Naruto mematung beberapa saat.

"Sekarang, lihat siapa yang chibi Yami Naruto-kun" Ucap Erika ditelinga Yami Naruto dengan evil smilenya dan hal itu sukses membuat keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya karena hembusan nafas hangat Erika yang menerpa lehernya

Kemudian setelah itu, dengan innocence Erika menghilang begitu saja dihadapan Yami Naruto yang masih mematung.

"Dasar gadis brengsek, akan kubalas kau berkali-kali lipat dari ini" Umpat Yami Naruto

Terlihat seorang gadis yang memakai dress hitam selutut sedang melewati jalanan Konoha yang sepi dimalam hari. Matanya yang berwarna hijau menyala menatap tajam ke setiap sudut bangunan yang berdiri kokoh ditempatnya seperti sedang mencari mangsa, gadis tersebut adalah Erika yang sedang mencari korbannya malam ini. Akhirnya karena kesal tidak mendapatkan mangsanya, Erika langsung melompat ke atap bangunan untuk memperluas jarak pantauannya dan benar saja, dia melihat seorang lelaki paruh baya tengah berjalan sendirian.

"Lumayan, setidaknya untuk menghilangkan rasa laparku" Ucapnya

Lalu dengan cepat Erika melompati setiap bangunan dan tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk berada tepat dibelakang lelaki paruh baya tersebut, kini sudah terlihat dengan jelas dua taring kecil yang siap menggigit leher laki-laki tersebut. Namun belum sempat Erika menancapkan taringnya dileher lelaki yang kini berada didepannya, seseorang sudah menendangnya terlebih dahulu sehingga membuatnya terpental beberapa meter dan hal itu tentu saja membuat lelaki paruh baya yang sedang berjalan dengan santainya langsung mengalihkan pandangannya ke belakang. Tapi hal itu tidak terjadi karena seseorang yang tadi telah menendang Erika kini sudah berada dibelakang lelaki paruh baya tersebut dan langsung memukul tengkuk lehernya sehingga membuatnya pingsan ditempat.

"Sudah kuduga ada yang tidak beres denganmu" Ucap Naruto

"Memangnya kenapa? Bukankah kau membenci penduduk desa ini, Naruto. Jadi seharusnya hal ini tidak membuatmu marah" Ucap Erika sambil membersihkan dress-nya yang kotor

"Aku memang membenci mereka, tapi aku tidak pernah berfikiran untuk membunuh mereka semua" Ucap Naruto dengan tatapan dinginnya

"Kau munafik" Balas Erika

"Apa maksudmu?" Tanya Naruto

"Lalu siapa Yami Naruto? Bukankah ia perwujudan dari kebencian dalam hatimu" Ucap Erika dengan pandangan meremehkan

"Seenaknya saja kau membicarakanku, dasar gadis brengsek" Ucap seseorang dibelakang Erika yang ternyata adalah Yami Naruto dengan deathglare mematikannya

Sontak Erika langsung menoleh ke belakang dan dia mendapati Yami Naruto yang tengah menatapnya tajam.

"Oh, hai Yami-chan" Seru Erika

"Jangan memanggilku seperti itu, baka chibi" Geram Yami Naruto, sedangkan Naruto hanya bisa sweetdrop melihat mereka berdua

"Dua laki-laki mengeroyok seorang perempuan. Aku takut sekali" Ucap Erika dengan evil smilenya

Kemudian Yami Naruto menjentikkan jarinya dan tiba-tiba saja semuanya langsung berubah, sekarang mereka bertiga sudah tidak berada lagi di Konoha. Tapi disebuah tempat dimana pohon-pohon setinggi empat puluh meter menjulang tinggi menghadap angkasa yang berhiaskan aurora dan dengan diameter yang berkisar antara lima sampai delapan meter, membuat pohon-pohon tersebut terlihat semakin kokoh berdiri. Dan sekarang mereka bertiga sedang berdiri diatas dahan pohon yang berbeda. Ternyata tidak hanya Naruto, Yami Naruto dan Erika saja, terlihat Tamamo sedang mengamati mereka bertiga dari kejauhan.

"Jadi, kalian berdua yang akan menghadapiku" Ucap Erika kali ini dengan raut wajah serius

"Bukan dua orang. . ." Balas Naruto

"Tapi hanya satu orang" Ucap Yami Naruto menambahkan dan seketika itu juga, tubuhnya langsung berubah menjadi debu lalu masuk ke dalam tubuh Naruto

Perlahan-lahan bentuk fisik Naruto pun berubah, sekarang rambutnya sudah mencapai sebahu dan tanda tiga kumis dikedua pipinya pun menghilang. Selain itu, sekarang tingginya pun sudah seperti seorang anak yang berumur 14 tahun dan ia memakai pakaian serba hitam dengan sebuah katana yang tergenggam erat ditangan kanannya serta pandangan matanya yang kini tajam seperti elang.

Seketika Erika sempat terpesona dengan sosok yang kini berada dihadapannya, tapi dia segera membuang jauh-jauh pikiran tersebut karena bagaimana pun orang yang kini berada dihadapannya adalah yang akan menjadi lawannya.

'Ugh, kenapa aku sempat terpesona segala sih' Batin Erika, sedangkan Tamamo yang memandangnya dari kejauhan hanya tertawa geli melihat tingkah laku Erika

Sementara itu tanpa disadari oleh Erika, sekarang Naruto sudah berada disampingnya dan tentu saja hal itu membuat Erika terkejut karena dia tidak bisa melihat gerakan Naruto. Perlahan-lahan Naruto mendekatkan wajahnya dengan wajah Erika lalu menjilat pipi kanannya dan hal itu sukses membuat tubuh Erika bergetar.

"Apa kau menyukainya?" Tanya Naruto tepat ditelinga Erika dengan evil smirknya dan setelah itu Naruto kembali ke tempatnya.

"KAU BERANI-BERANINYA MELECEHKANKU. AKAN KUKIRIM KAU KE NERAKA DASAR RAMBUT PIRANG SIALAN" Teriak Erika yang sudah mendapatkan kembali kesadarannya

Sementara itu ditempat yang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, terlihat Tamamo yang bergidik ngeri dan tubuhnya pun sedikit bergetar akibat adegan mesum yang dimainkan oleh Naruto dan Erika.


TO BE CONTINUE

Akhirnya selesai juga chapter 1 dari ORANGE NINJA : Human, Kitsune and Vampire. Tadinya fic ini mau dibuat one shot. Tapi berhubung author lagi banyak kerjaan, akhirnya dibuat multichapter. Dan untuk ORANGE NINJA chapter 6 akan dilanjutkan setelah fic ini .^_^.